Park Ji Min, Kim Tae Hyung from BTS.
Karena mimpi © jena florn
Boyslove; VMin. Typos.
uke!jimin seme!taehyung
Rated m untuk konten bxb yang asem
Cerita ini dibuat untuk kesenangan saya semata
(Taehyung mimpi. Pagi itu Taehyung dan Jimin mencari jawaban atas rasa penasaran di masa puber mereka [Jimin Taehyung vmin])
Ji Min selesai menghangatkan nasi dan lauk. Dia menyiapkan sarapan untuknya dan Tae Hyung di atas meja. Belakangan ia jadi sering menginap di rumah Tae Hyung untuk mengurusi dan menemani teman karibnya itu. Sejak neneknya meninggal Tae Hyung jadi tinggal sendirian.
Ji Min melihat jam dinding. Setengah jam lagi waktunya untuk siap-siap ke sekolah. Ji Min memandang kamar mandi, Tae Hyung belum keluar dari sana. Rasanya lebih lama dari biasanya. Ji Min berkerut dahi. Tidak terjadi apa-apa, 'kan?
Ji Min berjalan ke kamar mandi, tiba-tiba ia khawatir. Diketuknya pintu kamar mandi.
"Tae-ya," panggil Ji Min.
Tidak ada jawaban. Ji Min memutuskan membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak terkunci. Di dapatinya Tae Hyung sedang sibuk mencuci celana dalamnya. Tae Hyung telanjang dada, handuk membalut tubuh bagian bawahnya, rambutnya sudah basah, Tae Hyung jelas sudah selesai mandi. Tidak biasanya dia langsung mencuci pakaian yang dipakainya semalam.
"Wah, kau mimpi? Siapa wanitanya kali ini?" tanya Ji Min. Senyumnya tertahan.
Tae Hyung menoleh. Dia terkejut mendapati Ji Min di daun pintu menatapnya sambil menahan senyum. Meski begitu Tae Hyung tetap memasang wajah kalem dan melanjutkan mencuci.
"Aku akan selesai sebentar lagi," ujar Tae Hyung.
Ji Min mengangguk di tempatnya. "Sarapannya sudah siap."
"Mm."
Ji Min tak beranjak dari tempatnya. Dia tetap bersandar di sisi pintu.
"Kau tidak berniat menungguku di luar?" tanya Tae Hyung.
"Kau bilang kau selesai sebentar lagi. Aku akan menunggu di sini."
Tae Hyung hanya melirik Ji Min sekilas. Malam tadi ia memang bermimpi. Masa pubertas membuatnya harus menanggung mimpi yang tak pernah dialaminya ketika kanak-kanak dulu. Dia jadi harus mencuci pakaiannya semalam yang didapatinya pagi tadi ternyata sangat kotor dan bau.
"Ya! Kurasa kau perlu mengurangi nonton film begituan. Jadi terlalu banyak wanita di dalam imajinasimu. Itulah kenapa kau sering mimpi. Aish, padahal aku sudah lama tidak mimpi, malah kau yang mimpi terus," ujar Ji Min.
Tae Hyung selesai dengan pakaiannya. Dia berdiri dan menghadap Ji Min. Berujar, "Aku tidak punya banyak wanita dalam imajinasiku."
Ji Min terkekeh. "Benarkah? Baiklah, anggap aku percaya."
Tae Hyung mengamati penampilan Ji Min pagi itu. kaos putih oblong yang menelan tubuh Ji Min, membuatnya tampak sangat mungil. Dan celana pendek yang hanya menutupi separuh pahanya. Ji Min kelihatan seksi. Tae Hyung tesenyum.
Tae Hyung mendekat. Menipiskan jaraknya dengan Ji Min.
"Kenapa?" tanya Ji Min.
Tae Hyung menarik tangan Ji Min, membawa Ji Min tepat berada di hadapannya.
Mata Ji Min membola, ia terlalu dekat dengan Tae Hyung. Ji Min bisa mencium aroma sabun yang segar di tubuh Tae Hyung. Leher indah Tae Hyung tepat di hadapannya, dada Tae Hyung yang terdapat jejak air dari rambutnya tampak seksi, pun wajah elok Tae Hyung yang sedari tadi mengunci Ji Min dengan tatapannya. Semuanya terlalu cepat dan dekat. Ji Min menciut di tempat. Ia mendadak gugup.
"Aku memimpikanmu, Park Ji Min," ujar Tae Hyung. Suaranya rendah dan berat. "Belakangan, aku tak lagi mimpi bersama wanita, tapi malah bersamamu. Bukankah ini aneh?"
Ji Min menelan ludahnya. "Apa yang kau bicarakan?"
Tae Hyung menunduk, mendekatkan wajah pada wajah Ji Min. Dadanya berdebar. Mata mereka bertemu. Ia mempertemukan bibirnya dengan bibir Ji Min. Tae Hyung awalnya tak bergerak. Tapi ketika didapatinya mata Ji Min menutup, Ji Min tidak memberinya perlawanan, Tae Hyung bergerak untuk memperdalam kecupan di bibirnya. Ciuman pertama mereka. Rasanya dingin dan panas secara bersamaan. Juga manis, memabukkan.
Detik-detik berlalu. Suara kecupan mereka memenuhi ruang. Tae Hyung menangkup wajah Ji Min dengan tangannya yang hangat. Menjauhkan wajahnya dengan Ji Min, memberi jarak sejenak.
"Kurasa aku mencintaimu, Ji Min-ah."
Ji Min seolah hanya menerima. Bahkan ketika ciuman kedua mereka berlangsung, hingga tangan Tae Hyung yang mulai bermain-main dengan tubuh Ji Min, Ji Min hanya bisa diam di tempat dan membiarkan.
Rasanya pagi itu bukan hanya rasa penasaran Tae Hyung yang terjawab, tapi juga rasa penasaran Ji Min.
Mereka berdua hanya sepasang remaja yang sedang dibingungkan pada hasrat dan rasa entah di diri masing-masing. Mereka sama-sama membutuhkan jawaban untuk memangkas rasa penasaran mereka mengenai banyak hal, termasuk cinta dan seks.
Kaos Ji Min tanggal, celana Ji Min turun, handuk Tae Hyung sudah hampir lepas.
"Kau ingin mencobanya?" tanya Tae Hyung.
Ji Min menahan desah. "Tae-ya."
Keduanya berpeluh dan menyatu. Terlalu dekat dan cepat. Terlalu panas dan membuat candu.
.
.
End
Note: AAAAAAAAAAAAAAAAAA ;;;;;;; akhirnya saya bisa bikin cerita asem hahahahahahaha /slap
anjir muka gue langsung memerah dan tersenyum cerah. kucinta vmin kubahagia bisa membuat vmin menyatu '3'
Salam cinta untuk vmin! Terima kasih sudah membaca :)
Batang, 28 Juni 2017
Jena florn
