Prolog

Ledakan besar terjadi. Seluruh subjek lepas dari 'kandangnya'. Alarm tanda berbahaya berbunyi. Semua orang yang masih manusia berlari menuju jalan keluar, mecari tempat aman. Tapi mereka tidak bisa keluar. Dimanapun dan kapanpun, makhluk-makhluk yang dulunya manusia (atau yang dulunya bukan berasal dari spesies yang sama) selalu muncul dan menghadang semua orang yang berusaha menyelamatkan diri.

Seorang lelaki, berjalan santai melewati 'mereka'. Bahkan 'mereka' memberikan jalan pada lelaki itu. lelaki itu bersenandung dengan riang dan masuk ke dalam ruang kontrol.

"Nah, nah." Sang pria tertawa. "Ayo berpesta." Katanya sambil menekan sebuah tombol merah. Membuka seluruh pintu keluar, membiarkan makhluk-makhluk itu berjalan, merangkak, melompat, ataupun terbang keluar gedung, membiarkan makhluk-makhluk itu menghancurkan kota dan membunuh seluruh manusia yang masih hidup.

Lelaki itu tertawa sambil terus menonton semua kejadian di kota dengan monitornya.

Sesosok makhluk masuk kedalam ruang kontrol. Berlutut dan memberi hormat pada sang pria.

"Tuanku..."

Sang lelaki menatap kearah makhluk tersebut dan bangkit dari kursi. "Saatnya bekerja." Katanya. "Lalu bersenang-senang kembali." Lanjutnya sambil menyeringai licik.