18+ yang maksa baca ya sudah -_-
''Aahhh!'', terdengar suara desahan penuh gairah dari sebuah ruangan berpencahayaan minim
''ahgh , nikmat sekali '', suara berat seorang lelaki juga ter dengar dari dalam sana , dari ruangan yang bisa di sebut kamar itu seorang pria bertubuh atletis dengan rambut kuning berantakan menindih seorang wanita berambut indigo yang tak kalah berantakan ,sang pria terus mengoyangkan pinggulnya maju dan mundur dengan teratur sedangkan sang wanita melingkarkan kaki jenjangnya pada pinggang sang pria sambil meremas kepala kuningnya seolah-olah tak memberi intruksi untuk tidak berhenti
''aah...ahh ,,,, Narutoo... Mmmha'', desahan dari wanita itu terdengar lagi dan semakin keras sedangkan orang yang di panggil Naruto itu menambah intonasi gerakannya dan mencengkram kuat bokong wanita itu
''Hinata ,,, ah ini sangat nikmat ,,, ahh aku akan keluar '' ,
''aahh ..ahh ,,, aku juga '', dengan intonasi suara yang sama dan terdengar sangat bergairah , Naruto terus menjelajahi setiap inci tubuh Hinata dengan sangat teliti memberikan kissmark hampir di setiap sisi leher jenjeng Hinata, Naruto mengangkat tubuh mungil Hinata dan kini posisi mereka saling berpangkuan tanpa melepas 'penyatuan' mereka
''Ahh.. . Ahh ahh Naruto .. Akhuu akhan kluarrr !'', desahan liar dan bergairah memenuhi ruangan bernuansa remang-remang , sedangkan Naruto masih setia dengan leher jenjang yang semakin lama semakin menggoda , kasur yang empuk sedikit membantu untuk memperdalam keintiman dia antara mereka berdua
''ahh... Sedikit lagi ...!'',Naruto mempererat pelukannya untuk mencari kenikmatan lebih dari liang kewanitaan Hinata ,sensasi oragasme yang seolah meremas-remas kejantannya hampir membuatnya gila dan bergerak secara brutal , desahan Naruto terus terdengar dan menggema di setiap sudut ruangan sedangkan Hinata menggigit bibir bawahnya menahan kenikmatan
gerakan Naruto semakin liar setiap detiknya begitu pula dengan Hinata yang semakin menguatkan cengkramannya pada kepala kuning Naruto dan satu hentakan terakhir menyudahi adegan panas mereka dengan meneriaki nama masing-masing
'Brugh!' tubuh atletis Naruto yang penuh keringat ambruk di samping Hinata
''hei Naruto apa besok kau mau menemaniku setelah pulang kantor ?'', tanya Hinata sambil menatap langit-langit kamar
Tidak ada jawaban hanya terdengar sebuah dengkuran halus yang teratur, Hinata hanya mendengus
'' Dasar Naruto awas saja kalau tidak bisa''
XxxxxxxxxxxxxxxX
NARUTO BY MASASHI KISHIMOTO
Warning : Aneh,HARD LEMON ,Abal abal, Typo(s), Alur Gaje, OOC, OC and Many More
STORY BY NATSUMARU GENGGI-KUN
Cahaya silau mengintruksikan Hinata untuk bangun dari tidur panjangnya
''engh... Sudah pagi ya !'',
''hooamm... Eh '',Hinata menguap dan merenggangkan otot-otot tangannya dan
'blush!' seketika itu juga pipi putih Hinata merona saat selimut putih tebal merosot dan menampakkan tubuh polos bagian atasnya dengan cepat ia memungut baju kaus hitam yang tergeletak di lantai
XxxxxxxxxxxxxxX
'Tuk! Tuk ! srengk! Srengk!' suara dentuman alat masak menggema di dalam dapur ,seorang pria yang hanya berbalut celana jeans dengan cekatan memotong dan mengiris bahan makanan untuk dibuat suatu masakan
''Selamat pagi Naruto-kun !''seorang wanita berambut indigo memekik manja sambil memeluk tubuh besar Naruto dari belakang
''hmm pagi '',jawab Naruto datar
''kau nampak tampan dan seksi hari ini'' ,Hinata menggesek-gesek pipi pada punggung berotot Naruto 'haaa, dia pasti ada maunya ' Naruto membatin
''aku sedang sibuk jika kau mau sesuatu ,nanti saja '',
''kau tidak asik '',
''mandi sana ! badanmu bau keringat, seorang wanita bangsawan tidak memiliki bau keringat '',
''tidak mau ! sampai kau mau mengabulkan permintaanku'', jawab Hinata kesal , Naruto sedang sibuk meiris-iris bawang dan sesekali mengaduk-aduk saus yang berada pada penggorengan dengan spatulanya
''duduklah , dan minum secangkir kopi , kau hanya membatasi pergerakanku Hinata '', ucap Naruto datar dengan tersisip nada perintah didalamnya
''haaa, baiklah '',Hinata mendengus lemas dan melepas pelukannya dari Naruto , wanita yang saat ini hanya memakai kaus hitam yang terkesan kebesaran dan memperlihatkan sisi leher bagian kiri berjalan lemah ke arah meja makan dan menuang kopi pada cangcir porselin
''bagaimana restoran mu Naruto-kun ?'', Tanya Hinata saat duduk dan sesekali menyesap kopinya
''Baik, semuannya baik-baik saja ! Jawab Naruto sambil menata masakannya yang telah diletakan dipiring
''Kalau begitu nanti malam temani aku Nonton di Bioskop ya '', Hinata memberikan tatapan pussy eyes andalannya
'haa, tatapan itu lagi ,baiklah lagi pula Shikamaru bisa mengantikanku di dapur'inner Naruto seolah pasrah
''Baiklah'',
''Janji!'',
''ya janji'',
''kau memang yang terbaik,'mmmuah','', Hinata mencium pipi Naruto sebelum pergi ke kamar mandi
XxxxxxxxxxxxxxxX
'' Apa sudah siap ? '' Tanya seorang pria yang memakai topi baret di kepalanya
''semua sudah siap Jendral ,hanya perlu menunggu perintah dari anda '' jawab seorang prajurit yang memakai helm
''bagus kalau begitu , kita akan menyerang saat fajar tiba !'',
''SIAP ! Laksanakan '' jawab prajurit itu sambil memberi hormat dan berlalu pergi , pria yang di panggil 'Jendral' itu berjalan menelusuri sebuah Hangar yang terdapat puluhan Pesawat dan Helicopter sesekali para prajurit yang sedang mempersiapkan kendaraan perang itu memberi hormat pada sang Jendral 'ya ! sebentar lagi , Mimpi itu akan menjadi nyata inner sang jendral sambil menyeringai licik
XxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxX
''kau masak apa Naruto-kun?'', tanya Hinata Antusias
'' Baiklah ini dia , coba dan rasakan kenikmatan dari Raprontos darcor ala chef Naruto '', dengan senyum secerah matahari dan tarian aneh Naruto memamerkan hasil masakannya yang terdengar aneh namun cukup meyakinkan melihat bahwa masakan Naruto terlihat seperti Roti Isi dengan lumeran saus berwarna coklat yang menggairahkan
''wow , apa itu resep baru ?''Hinata memandang masakan Naruto dengan mata berbinar
''ya itu penggabungan antara beef steak London peace di campur saus pasta rosemeri dan roti segar italia dan bla'bla'bla'', penjelasan panjang lebar Naruto tidak di hiraukan Hinata ,yang terpenting sekarang perut kosongnya sudah terisi oleh masakan enak Naruto
''...di tabur dengan black paper dan rempah pilihan..'',
''ENnnak !''. Hinata tidak mempedulikan celotehan Naruto , ida terlalu serius untuk makan dan melupakan Naruto yang duduk didepannya
''Dasar wanita kantoran menyebalkan '', dengus Naruto sambil menyuapkan pai blueberry buataannya
''Kau bilang apa tadi ?'',
''tidak..tidak ada apa-apa .. Bagaimana enak tidak , itu akan jadi menu baru di restoranku '', jawab Naruto gugup sambil tersenyum kecut untuk mengalihkan peratihan
''enak ... pantas saja restoranmu selalu ramai Naruto-kun'', jawab Hinata dengan Nada senang
''kau pasti akan jadi Ayah yang baik untuk anak-anak kita nanti '',tambah Hinata
''Apa maksudmu Hinata ?'', tanya Naruto curiga
''dengan begitu kau akan tetap dirumah mengurusi anak-anak kita dan aku akan bekerja di kantor '',jawab Hinata dengan wajah senang
''kenapa begitu ! Kau kan akan jadi Ibu seharusnya kau yang menjaga anak-anak bukan aku dan...'',
''aku sudah terlambat .. Aku berangkat ya 'mmmucma'..'mummm,,,'', Hinata beranjak dari meja makan dan dan mendekati Naruto untuk menciumnya
''hei tunggu ! Yang ini belum '', Naruto menahan tangan Hinata sambil memajukan bibirnya minta bagian
''mmuach'', sebuah ciuman singkat terjadi antara keduannya
''hei itu bukan cium...'',
''sudahlah Naruto , jika terlalu lama kau hanya merusak lipstick , dan jangan lupa janjimu nanti malam''potong Hinata cepat
''ia...ia aku ingat '',
''Kalau begitu aku pergi dulu'',Hinata berlalu dari ruang makan , sebelum benar-benar keluar dari apartemen Naruto ,gadis berambut indigo yang di saat ini di buat bergelombang mengambil tasnya yang berada di meja ruang Tamu .
Kyoto, kota besar yang damai setidaknya begitu untuk kurun waktu kurang dari 24 jam . Hinata berjalan cepat setelah keluar dari dalam bis menuju kantornya yang ada di pusat kota Kyoto sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pangan dan teknologi KONOHA CORP begitulah tulisan yang berada di atas pintu masuk , sedikit berlari saat pintu lift akan menutup
"Haa, hampir saja !", desahnya lemah setelah sampai di dalam lift yang berukuran 2x2meter itu dan menekan tombol bernomor 20
"Hinata nanti kau harus menyerahkan laporanmu !", suara wanita yang sangat Hinata kenal itu siapa
"eh,,,", Hinata yang belum menyadari keberadaan seorag wanita karena terburu langsung menoleh kebelakang
"h..hai, Tsunade_sama",jawab Hinata cepat sambil sedikit membungkuk
'menyebalkan , baru saja sampai sudah seperti ini , kenapa hari ini aku sial , pasti gara-gara Naruto-kun awas saja nanti malam tidak akan kuberi jatah', inernya jengkel
TBC
ini masih prolog ya ! jadi tunggu sampai reviewnya bagus baru lanjut heheh
maaf masih begininer
n_n
