Tittle : Problematic Love (Story of Royal Sibling)
Author : Jun_96
Genre : Romance
Pairing :
Namjin
Taekook
Yoonmin
Cast : BTS Member GS for Uke
.
.
Note: ini adalah FF ringan yang gak sengaja di buat, jadi jangan protes kalo ceritanya jelek. Dan kali ini GS ya, uke nya Jun jadi'in cewe semua, jadi buat yang gak suka GS mending jangan di baca aja dari pada protes ke Jun. FF ini Cuma bercerita tentang kehidupan mereka jadi setiap chapternya oneshoot cuman berhubungan dan punya seting yang sama. Oke gak perlu banyak cing cong cekidott…
.
Kim siblings adalah sebutan untuk kakak beradik Kim Seokjin dan Kim Taehyung yang sangat terkenal mungkin bisa di bilang seantero korea. Sebenarnya mereka berdua hanyalah Mahasiswa dan mahasiswi biasa, terlepas dari kepopuleran mereka yang tidak biasa bahkan bisa menyaingi artis sungguhan. Mereka sering di sebut sebagai Royal Siblings nya Universitas XXXX karena wajah dan postur tubuh mereka yang sempurna bak putri dan pangeran kerajaan. Followers di social media tak usah di tanya lagi, karena mereka punya ratusan juta followers di hampir semua sosmed yang mereka mikili, karena kesempurnaan yang ada di diri mereka. Di kehidupan nyata pun tak jauh beda, orang bahkan rela terdiam dan meninggalkan aktivitasnya hanya untuk melihat mereka mengobrol santai di kantin kampus.
Kim Seokjin atau sering di panggil Jin atau Jinnie sang kakak, adalah Mahasiswi tahun ke tiga jurusan acting dan perfilm an. Dia ini benar benar seperti Angel in real live, dia sangat cantik, tubuhnya ramping, dan cukup tinggi untuk ukuran wanita, sungguh kecantikannya bahkan selevel dengan bidadari Victoria Secret. Jin selalu menjadi pusat perhatian di mana pun dia berada karena kencantikannya, bahkan jika dia mau mungkin dia bisa menjadi artis dengan wajah itu. Banyak hati pria yang telah dipatahkan Jin karena ternyata Jin sudah memiliki kekasih. Kekasih Jin adalah Mahasiswa Jurusan Manajemen Bisnis yang seangkatan dengannya bernama Kim Namjoon. Jangan di Tanya mengapa Jin yang serba sempurna ini mau dengan Namjoon, karena nyatanya Namjoon juga serba sempurna, dia sangat pintar, tampan, tinggi, dan memiliki masa depan cerah dengan latar belakang keluarganya yang bagus, bukankah Jin dan Namjoon adalah pasangan yang serasi?
Kita beralih pada sang adik Kim Taehyung, dia adalah mahasiswa tahun ke dua Jurusan Kedokteran. Secara fisik Taehyung benar benar terlihat seperti Pangeran dari negeri dongeng, wajahnya sangat tampan, dia tinggi dan altletis, auranya juga sangat sexy, siapa pun yang melihat Taehyung pasti setidaknya akan terpesona sebagaimanapun terbiasanya mereka pada Taehyung. Wanita di luar sana masih bisa memiliki kesempatan untuk menarik perhatian Taehyung karena rupanya Taehyung masih single. Taehyung sebenarnya bisa dengan mudah mendapatkan wanita yang dia inginkan, hanya saja dia mengabdikan diri ke pada kakaknya yang supercantik itu.
Di balik kesempurnaan dari Kim Siblings, ada satu kebiasaan aneh mereka yang selalu membuat orang sekitar mereka gemas, entah gemas dalam artian baik atau gemas ingin memukul kepala mereka. Jika orang yang tidak tahu tentang Kim Siblings melihat mereka, pasti mereka akan mengira Taehyung dan Seokjin adalah sepasang kekasih, karena sungguh kelakuan mereka itu seperti sepasang kekasih sungguhan padahal mereka saudara kandung. Sebenarnya itu semua gara gara Taehyung, dia itu sangat posesif dan sangat manja jika menyangkut segala sesuatu tentang Seokjin. Taehyung selalu menganggap dan memperlakukan Seokjin seperti pacarnya sendiri, dia bahkan mendeklarasikan jika dia tidak ingin cari pacar karena dia akan menikah dengan Seokjin yang jelas membuatnya menerima pukulan sadis dari Seokjin di kepalanya.
Saat pertama Seokjin mengatakan dia sudah jadian dengan Namjoon, Taehyung shock berat. Sebenarnya Taehyung sudah memperkirakan hal ini melihat kedekatan kakaknya dengan sang bintang kampus yang juga underground rapper bernama Kim Namjoon itu, hanya saja mendengarnya langsung dari Seokjin membuatnya sedikit terpukul. Taehyung pergi dari rumah selama dua hari sejak pernyataan Seokjin itu, dia benar benar butuh waktu untuk menerima kenyataan bahwa kakaknya akan menjadi milik orang lain. Saat Taehyung kembali, Seokjin dengan wajah berantakan tanda dia menangisi Taehyung selama dia pergi mengatakan akan memutuskan Namjoon jika itu membuat Taehyung terluka, dan Taehyung melarangnya karena dia tidak ingin egois dan ingin kakaknya bahagia. Hal ini juga yang menyebabkan Jin jarang memiliki kekasih walaupun dia sangat cantik.
"Tae… Bangun, ini sudah siang mau berapa lama lagi kau tidur dasar pemalas" Jin menggoyang goyangkan tubuh adiknya agar sang adik bangun dari mimpinya karena dia harus kuliah.
Tapi bukan Tahyung namanya jika tidak membuat kakaknya yang cantik marah. Dia menarik tubuh Seokjin sampai Seokjin terjungkal berbaring di sampingnya lalu memenjarakan kakaknya itu dalam pelukannya.
"Lepas Tae! Ini sudah siang, kau ada kuliah kan? Cepat bangun" Jin meronta dalam pelukan sang adik.
"jangan berisik sayang, aku masih ngantuk, kalau kau masih berisik saja ku cium kau sampai pinsan" Taehyung malah mengeratkan pelukannya pada Jin.
"Demi Tuhan Taehyung, berhenti memperlakukan kakak mu seperti pacar. Sana cari gadis cantik untuk kau pacari dan berhenti bertingkah Incest dengan ku!" omel Jin.
"tidak ada seorangpun gadis yang bisa menyaingi kecantikan mu sayang, melihat mu yang begitu sempurna membuat ku sudah tidak bernafsu lagi dengan gadis lain" Taehyung malah menyaman kan diri.
"kalau kau masih seperti ini aku benar benar akan meninggalkan mu dan tinggal dengan Namjoon" ancam Jin.
"awas saja kalau berani, akan ku seret kau dari rumah Namjoon hyung dan memenjarakan mu di tempat terpencil yang hanya aku saja yang tau" Taehyung menatap Jin cemberut.
"berhentilah seposesif ini Taehyung, temukan orang yang benar benar kau cintai"
"tapi aku mencintai mu noonna… dulu kau bilang akan menikah dengan ku" Taehyung memasang wajah memelas.
"itu saat aku masih kecil dan tidak tau apa apa Taehyung, sudahlah cepat bangun atau aku akan memukul kepala mu" Jin menyiapkan tangannya untuk memukul Taehyung.
"kau jahat sekali dengan pacar mu sayang"
"BERHENTI MENGANGGAP KU SEBAGAI PACAR MU KIM TAEHYUNG" dan akhirnya Jin sungguhan memukul kepala Taehyung dengan sekuat tenaga.
.
.
.
Seperti biasa, Seokjin akan diantar Taehyung ke kampus karena mereka tinggal serumah dan ini lebih praktis dari pada Namjoon harus menjemput Seokjin dulu. Hari ini Taehyung ada kuliah pagi, sedangkan Seokjin jamnya masih sekitar 3 jam lagi. Seokjin mau berangkat pagi dengan Taehyung selain karena Taehyung memaksa, juga karena Seokjin ingin bertemu dengan sahabatnya Yoongi. Yoongi adalah mahasiswa tahun ketiga jurusan Arsitektur, yang sudah bersahabat dengan Seokjin sejak mereka masih SMP. Selain Namjoon, orang yang paling di benci Taehyung adalah Yoongi, karena Yoongi dekat dengan kakaknya, walaupun sebenarnya Taehyung juga kagum dengan Yoongi karena Yoongi itu orangnya perfeksionis di segala hal.
"sayang aku tinggal kekelas dulu, kau baik baiknya kuliahnya, jangan terlalu dekat dengan manusia es itu aku tidak suka" ujar Taehyung yang kini memeluk kakaknya dan melirik tajam ke arah Yoongi yang duduk tak jauh dari mereka.
"sudah cepat masuk kelas sebelum aku memukul kepala mu lagi" ujar ketus Jin sambil mendorong Taehyung menjauh.
"kau itu sadis sekali sayang, yang tadi pagi itu sungguhan sakit, aku bahkan sampai hampir gagar otak" Taehyung cemberut imut.
"berlebihan, pergi sana Tae Yoongi sudah menunggu ku"
"jangan membahas pria lain di depan wajah ku Seokjin, kau tau aku orangnya mudah cemburu" Taehyung memegang sisi wajah Jin, dan adegan romantis mereka ini sukses membuat para mahasiswa dan mahasiswi yang sedang lalu lalang terkesima bukan main akan drama picisan dari Royal Siblings ini.
"Tuhan… apa dosa ku di masa lalu sampai adik ku sendiri kurang ajar pada ku seperti ini" Jin mengelus dada melihat kelakuan adiknya.
"terima saja sayang, kita memang di takdirkan untuk bersama" Taehyung melirik jam tangannya. "Oh Tuhan sepertinya aku akan terlambat. Sayang aku masuk kelas dulu ya" Taehyung mencium bibir Seokjin secepat kilat lalu cepat kabur sebelum Seokjin memukul kepalanya lagi.
"Sungguh Seokjin, jika wajah kalian tidak mirip dan aku tidak pernah melihat akta kelahiran Taehyung aku pasti tidak akan percaya jika dia adik kandung mu" ujar Yoongi malas saat Seokjin berjalan mendekat kearahnya.
"entahlah sejak kapan dia jadi kurang ajar begitu" Seokjin mendekat pada Yoongin dan mencium pipi Yoongi, dan Yoongi pun membalas dengan memeluk pinggang Seokjin, rumayan pagi pagi di cium cewek cantik.
Ini adalah kebiasaan Seokjin dari dulu pada sahabatnya, dia akan mencium pipi Yoongi ketika mereka bertemu. Awalnya Taehyung sangat marah saat tau kebiasaan itu, tapi karena Seokjin mengancam tidak akan pernah mencium Taehyung lagi akhirnya Taehyung terpaksa menerimanya. Namjoon sendiri awalnya protes tapi setelah penjelasan dari Seokjin jika dia hanya benar benar teman dengan Yoongi akhirnya Namjoon pun terima.
"bahkan saat kau sudah jadian dengan Namjoon pun dia masih seperti itu, bagaimana jika kau menikah dengan Namjoon nantinya?" Yoongi menggeser tempat duduknya agar Jin bisa duduk di sampingnya.
"aku dan Namjoon sudah membicarakan ini dan kami tidak akan menikah dulu sampai Taehyung benar benar punya seseorang yang dia cintai" Jin menyenderkan kepalanya pada Yoongi karena tiba tiba dia pening memikirkan Taehyung.
Jangan heran jika melihat Seokjin suka menempel pada orang orang terdekatnya seperti ini, karena itu sudah menjadi kebiasaan. Seokjin itu sebelas dua belas dengan Taehyung manjanya, bedanya Taehyung manja pada nya sedangkan Seokjin manja pada pacarnya dan sahabat sahabatnya.
"kau tahu kan Namjoon itu pintar, dan sepertinya dia akan lulus lebih cepat, dia juga sudah mulai bekerja di perusahaan ayahnya sembari mengerjakan skripsinya, aku tahu kalian masih muda tapi Namjoon sepertinya ingin cepat meminang mu" Yoongi menyandarkan punggungnya agar Seokjin nyaman bersandar padanya.
"tapi dengan sikap Taehyung yang seperti itu mana bisa, dia bisa bunuh diri saat aku berkata akan menikah dengan Namjoon"
"dasar bersaudara yang aneh, aku bahkan tidak yakin jika kau belum pernah macam macam dengan Taehyung"
"macam macam seperti apa yang kau maksud hah? Aku juga tau batas Yoongi" Jin memukul lengan Yoongi.
"aku tidak mengerti tentang bagaimana batas yang kau maksud itu princess, apa berciuman panas dan tidur satu ranjang itu tidak termasuk dalam batas menurutmu"
"YAK! Taehyung yang mencium ku itu pemaksaan, dan kami hanya tidur saja tidak melakukan apa apa!" Jin memasang wajah sebal sambil mencubiti pinggang Yoongi.
"sakit princess, berhenti mencubit ku. Aku heran bagaimana Namjoon bisa sangat sabar menghadapi hubungan incest mu dengan Taehyung" Yoongi mencoba menjauhkan tangan Jin dari pingangnya.
"aku tidak incest dengan Taehyung, dia saja yang brother complex dengan ku. Dan soal Namjoon, dia tidak akan bisa jadi pacar ku jika dia tidak sabar dengan kelakuan Taehyung"
"kau benar soal itu, Namjoon itu orang gila yang mau bertahan menghadapi bersaudara tidak normal seperti kalian"
"Berhenti mengatai ku tidak normal Yoongi" Jin memukul keras paha Yoongi. "kau sendiri bagaimana hubungan mu dengan Jimin?" Jin mengalihkan pembicaraan.
"hubungan kami baik baik saja" jawab santai Yoongi.
"kau sebaiknya memperlakukan Jimin dengan baik Yoongi, Jimin adalah malaikat dengan hati emas yang mau berbaik hati menjadi pacar mu, jika kau tidak memperlakukannya dengan baik kau akan menyesal nanti"
"itu urusan ku dengan Jimin Seokjin, kau urus saja hubungan incest mu dengan Taehyung" wajah Yoongi terlihat malas saat menanggapi Seokjin.
"kita lihat saja siapa nanti yang akan menyesal Yoongi" Seokjin bergumam pelan dengan seringai jahat di wajah cantiknya.
.
.
.
Sore ini, setelah menyelesaikan semua kuliahnya Seokjin akan di jemput Namjoon. Sudah menjadi rutinitas jika Namjoon yang akan menjemput Jin ketika pulang kuliah karena berangkat kuliah adalah jatah Taehyung. Ketika pulang, biasanya mereka akan mampir dulu untuk makan malam atau sekedar ngopi cantik, menikmati quality time berdua tanpa Taehyung.
"hai princess, bagaimana hari mu kali ini?" Namjoon memeluk dan mencium bibir Seokjin riangan saat dia keluar dari mobilnya dan menghampiri Seokjin.
"kau tau sendirikan hari ku akan baik baik saja dan bahagia kalau Taehyung tidak mengacaukannya" wajah cemberut Jin sangat terlihat manis di mata Namjoon.
"kenapa lagi dengan Taehyung" Namjoon membukakan pintu mobil agar Jin masuk ke dalamnya.
"dia mencium ku saat mengantar ku tadi" Jin masuk kedalam mobil dengan wajah yang masih cemberut lucu.
"bukannya sudah biasa Taehyung mencium mu, kenapa kau baru protes sekarang" Namjoon mendudukan dirinya di kursi kemudi dan menjalan kan mobilnya menjauh dari area kampus.
"dia mencium ku di depan publik dan banyak orang yang melihat kami, itu memalukan sekali Namjoon"
"mau bagaimana lagi sayang, dia memang seperti itu. Kau saja tidak bisa menghentikannya, lalu aku bisa apa? jika aku angkat suara yang ada dia malah tidak akan merestui hubungan kita" ujar Namjoon kalem sambil menyetir.
"kalau bukan adik ku sudah ku buang dia ke laut"
"tadi kau jadi bertemu dengan Yoongi sayang?" Tanya Namjoon.
Namjoon kenal dengan Yoongi bahkan sebelum dia kenal dengan Seokjin, bisa di bilang Namjoon kenal dengan Seokjin juga berkat Yoongi. Namjoon dan Yoongi ikut dalam komunitas hiphop sejak mereka menjadi mahasiswa baru, dan di sana mereka menjadi teman baik dan mendirikan grup Rapper bersama teman mereka yang satu lagi Jung Hoseok dari Jurusan Dance yang seangkatan dengan mereka, mulai dari itulah mereka sering manggung bersama dan berteman baik. Suatu hari Yoongi membawa Seokjin saat mereka tampil di bar biasa mereka tampil, di situlah Namjoon dan Seokjin bertemu dan kelihatan sekali jika mereka saling tertarik bahkan jatuh cinta, karena sungguh aura mereka sangat kental akan romantisme saat mereka pertama kali bertemu. Setelah beberapa bulan dengan penuh perjuangan melakukan pendekatan pada Seokjin dan adiknya, akhirnya Namjoon bisa menjadikan Seokjin pacarnya.
"iya aku tadi jadi bertemu dengan Yoongi, dan dia juga yang membuat mood ku buruk" Seokjin meremas remas bonekanya yang sengaja di taruh di mobil Namjoon(karena Seokjin suka boneka) karena emosi.
"memang Yoongi kenapa sayang?"
"dia itu membuat ku emosi, kau taukan bagaimana dia memperlakukan pacarnya, dia selalu menomor dua kan Jimin dan lebih mementingkan aku, kan aku jadi tidak enak juga pada Jimin, Yonggi itu memang orang yang tidak tahu bersyukur, dia sudah di beri pacar yang sangat baik, berhati malaikat, imut dan perhatian seperti Jimin tapi kelakukannya masih seperti itu, huh… dasar tidak tau di untung" Ujar Seokjin berapi api.
"Yoongi itu orang yang susah mengekpresikan apa yang dia rasakan, bisa saja sebenarnya dia benar benar menyayangi Jimin kan? Jangan berburuk sangka dulu"
"aku bisa membedakan mana yang tsundere dengan mana yang memang tidak perduli Namjoon, dia itu hanya memacari Jimin untuk main main"
"tepatnya dia memacari Jimin untuk pelarian dari mu sayang ku, kau tahukan sebagaimanapun Yoongi memegang prinsip persahabatan kalian, dia setidaknya masih ada rasa dengan mu, saat tahu kita pacaran saja dia langsung menghajar ku, dia itu tidak jauh beda dengan Taehyung jika menyangkut diri mu" Namjoon berusaha memberi penjelasan pada Seokjin.
"kau membuat ku semakin merasa bersalah pada Jimin" Seokjin menundukan kepalanya, dia berpikir bagaimana menderitanya Jimin.
"sayang, kau tahu Jimin itu seperti apa, dia itu wanita yang kuat dan dia juga sangat sabar, aku yakin kesabarannya akan berbuah manis, cepat atau lambat Yoongi pasti balik bertekuk lutut memuja Jimin"
"akan ku pastikan itu, akan ku buat Yoongi bertekuk lutut pada Jimin, kalau perlu ku buat dia hilang kewarasan saat di tinggal Jimin" Seokjin tertawa jahat khas penjahat penjahat maniac di film film.
"sayang jangan tertawa seperti itu kau menakutkan, aku takut kau kerasukan sesuatu" Namjoon menepuk pelan paha Jin agar dia berhenti tertawa seperti orang gila.
.
.
.
Hari ini Taehyung tidak bisa pulang cepat karena dia ada tugas kelompok, dia harus berdiam lebih lama di kampus untuk mengerjakan proyek proyek dari dosen killer nya itu, Sungguh dosennya itu tau tidak sih jika saat ini dia sangat lelah, lapar dan rindu sekali dengan kakaknya, dia sungguh ingin segera pulang dan memeluk kakaknya yang cantik sampai pagi.
Setelah berkutat beberapa lama dengan buku buku tebal akhirnya tugas kelompok Taehyung selesai, dan para anggota kelompoknya bergantian pamit pulang. Jika tadi Taehyung sangat ingin pulang sekarang malah dia malas pulang, karena kakaknya memberi kabar jika Namjoon mampir kerumah mereka, dan Taehyung benci setengah mati jika ada di antara kakaknya dan pacar kakaknya itu, dia jadi dianggap seperti anak kecil dan dia tidak bebas menyentuh kakaknya karena Namjoon pasti memonopoli kakaknya itu. Sebenarnya Taehyung sudah iklas kakaknya di miliki Namjoon, dan dia pun juga menganggap Namjoon pria yang paling cocok bersanding dengan kakaknya yang sepurna dalam segala hal, hanya saja hatinya tidak sekuat itu sampai tahan melihat kakak yang dia cintai bercumbu dengan pria lain selain dirinya.
Karena dia malas pulang kerumah, Taehyung memutuskan untuk berkeliling area kampus, siapa tau kantin masih buka, dia belum makan siang dan sekarang sudah jam 8 malam cacing di perutnya sudah unjuk rasa. Dia berjalan ke arah Fakultas lain karena dia yakin kantin Fakultasnya sudah tutup, kantin fakultas kedokteran memang selalu tutup lebih awal. Taehyung berjalan sambil memikirkan banyak hal, dan tanpa sadar dia berjalan ke area Fakultas Teknik. Taehyung merasa asing dengan area ini, dia hanya beberapa kali saja memasuki area Fakultas Teknik untuk bertemu Yoongi, itu pun tidak sampai masuk dalam, makanya dia tidak tahu banyak seluk beluk Fakultas ini, dia bahkan tidak tau dimana kantinnya. Yoongi pernah bilang jika kantin di fakultasnya buka sampai malam, karena banyak anak Tenik yang kuliah sampai malam, berbekal dengan informasi itu Taehyun mencoba untuk menemukan kantin yang di maksud Yoongi, karena sungguh perut Taehyung sudah tidak karuan rasanya.
Setelah beberapa menit berkeliling Taehyung sadar jika dia sepertinya tersesat, Fakultas Teknik memang memiliki area paling luas di antara Fakultas yang lain di kampus mereka, jadi tak heran jika dia bisa tersesat di sana. Taehyung berhenti di samping sebuah gedung, dari sana dia bisa melihat ada sebuah ruangan dengan penuh mesin di dalamnya karena sepertinya itu ruang praktikum mahasiswa Teknik mesin. Yang aneh adalah, di sana hanya ada satu orang yang asyik berkutat dengan mesin mesin besar menakutkan dan dia sepertinya wanita karena rambutnya panjang. Taehyung sering dengar rumor jika wanita adalah makhluk paling langka di Jurusan Tenik mesin, dan jika ada masiswa fakultas lain memacari mahasiswi teknik mesin, itu tandanya kau sangat hebat dan Jantan sampai bisa mangalahkan kegarangan beribu ribu mahasiswa Teknik mesin yang lain. Karena penasaran dan ingin bertanya Taehyung mencoba untuk mendekat ke arah ruangan itu.
"permisi, boleh aku numpang Tanya" Taehyung berusaha mengintrupsi gadis yang sedang berkutat dengan mesin itu.
Ternyata jika di lihat dari dekat gadis itu cukup cantik, bahkan bisa di bilang cantik. Dengan hanya berbekal wajah polos tanpa makeup, oversize T-Shirt, celana bengkel dan snapback, saja gadis ini bisa membuat seorang Kim Taehyung yang overdosis dengan keindahan cukup kagum. Taehyung biasanya tidak pernah memuji wanita lain cantik selain kakaknya, tapi gadis ini walaupun gayanya tomboy sekali tapi bisa membuat Taehyung tertarik, dia tidak menyangka akan bertemu dengan angsa yang cantik dalam kandang macan seperti jurusan Teknik mesin.
"oh silahkan Tanya saja" gadis itu meletakan perkakasnya dan mendekat kearah Taehyung.
"kantin Fakultas ini di sebelah mana ya? Aku anak kedokteran yang baru pertama kali kemari jadi aku sempat bingung tadi"
"oh anak kedokteran ya, kantin fakultas tidak jauh dari sini, kau berjalan saja kearah utara sampai melewati dua gedung setelah itu belok kanan 20 meter dari sana kau akan menemukan kantin fakultas" jawab gadis itu.
"terimakasih, boleh aku tau siapa nama mu? Aku Kim Taehyung mahasiswa tahun kedua kedokteran" Taehyung mengulurkan tangannya pada gadis itu.
"kalau begitu aku harus memanggil mu Sunbae, nama ku Jeon Jungkook mahasiswa baru jurusan Teknik mesin" gadis bernama Jungkook itu menjabat tangan Taehyung.
"senang berkenalan dengan mu Jungkook ku harap kita akan menjadi teman selanjutnya. Kau ada kelas sampai malam?" Tanya Taehyung saat jabatan tangan mereka terlepas.
"tidak sunbae, aku hanya sedang iseng mempelajari mesin yang baru saja datang dari Jepang itu, sepertinya aku terlarut mengutak atik mesin sampai aku tidak sadar hari sudah malam" jawab Jungkook sedikit ada nada malu, karena sungguh pria yang berdiri di hadapannya ini tampan sekali. Dari ribuan mahasiswa teknik mesin di universitas ini tidak pernah Jungkook bertemu pria setampan ini, wajar jika Jungkook sedikit silau.
"ey… tidak perlu memanggil ku sunbae, panggil Taehyung oppa saja cukup karena sepertinya kau anak yang cukup mudah untuk di ajak berteman"
"tidak juga, aku ini anaknya tertutup asal sunbae tau, sunbae saja yang terlalu supel"
"sudah ku bilang tidak perlu memanggil sunbae, jika kau anak yang tertutup, aku akan berusaha untuk membuat mu terbuka Jungkook" Taehyung melemparkan senyum paling menawan yang ia punya pada Jungkook dan hasilnya gadis itu di buat agak salah tingkah.
"kau aneh oppa, pria setampan dirimu kenapa malah mengajak gadis tomboy seperti ku untuk berteman" ujar Jungkook yang merusaha tidak salah tingkah.
"kau saja yang tidak sadar jika kau itu cantik. Nah cantik, bagaimana kalau sekarang kau istirahat dulu dari mesin mu itu dan ikut aku makan di kantin, hitung hitung untuk berkenalan lebih lanjut, aku sangat tertarik untuk berteman dengan gadis langkanya Teknik mesin" perkataan Taehyung membuat Jungkook semakin salah tingkah.
"dasar tukang gombal, oke tapi sebagai perkenalan oppa harus mentraktir ku makan, bagaimana?"
"call, pesan apa saja yang kau mau aku yang bayar"
'apa ini pertanda baik? Kenapa aku sangat tertarik untuk berkenalan dengannya?' ujar Taehyung dalam hati.
.
.
.
Sampai di sini aja dulu ceritanya
Terimakasih sudah menyempatkan membaca
Jangan lupa meninggalkan jejak berupa Fav. Follow, dan Review
Yang pengen Tanya Tanya tentang FF ini, atau menyaran kan FF ini jadi bagaimana bisa Review
Sampai jumpa di chapter selanjutnya
XOXO
Junra
