as my name is Poison
so can I take your time a bit ?
.
.
.
Peliharaan ? mahluk cacat ?
Lalu kenapa aku disini ?
Kenapa saat malam itu kau tidak membiarkan ku saja dimakan anjing liar ?
Kenapa kau seperti ini ?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
=o0o=
Suara petir menyambar dengan kuatnya, seorang hybrid berlindung dibalik kardus yang sudah menjadi rumahnya beberapa bulan ini, ia beruntung sudah menutupinya dengan plastik bekas dan membuatnya tetap kering dan kokoh untuk dirinya berteduh.
Ekornya melingkar dilehernya berusaha membuat tubuhnya hangat. Sebuah minuman bekas dan roti basi yang menjadi makan malamnya. Setidaknya ini lebih mengenyangkan daripada diam dan menunggu seseorang mengasihaninya.
Kalung lusuh bewarna merah masih terpasang dilehernya. Kilauan sorot lampu menyinari kalungnya. 'Wang'S pet. Jackson' seekor anjing husky yang umur hybridnya sekitar 23tahun. Ia dibuang begitu saja begitu keluarga Wang mengetahui jika Jackson tidak bisa memiliki keturunan.
Jackson mendongak, ia memperhatikan langit malam yang menangis dengan keras. Hybrid itu berfikir jika kardus yang ia gunakan sudah saatnya ganti. Musim hujan bulan ini tidak mampu ditahan dengan kardus lusuhnya.
Tangannya memeluk tubuhnya sendiri membayangkan ada secangkir susu hangat dan selimut yang menemaninya malam ini. Ia berdecih sembari tersenyum sinis. "kau pelacur bodoh.." umpatnya dan menunduk, memejamkan matanya.
Uang dari hasil jual dirinya semalam hanya cukup untuk makan 3 hari dan setelahnya ia harus melakukannya lagi dan lagi. Namun dengan berdirinya sebuah Pet Doll. Ia hanya berharap ada ahjussi mabuk yang bersedia memakainya.
Untuk apa dia hidup , Jackson masih menanyakannya….
Kenapa ia tidak bunuh diri saja , Jackson masih mengumpulkan keberaniannya…
Dan mengapa ia hidup seperti ini.. ia menyalahkan takdir…
_-o0o-_
Jackson berjalan dengan sedikit terpincang sembari membenahi syal hitam yang ia gunakan setiap hari. Ia menuju sebuah toilet umum dan masuk , beruntung ditempat ini ada untuk mandi dan ia segera membuka seluruh pakaiannya, membasahi tubuhnya dan membersihkan seadanya. Ia merasakan nyeri dipinggul dan pantatnya, bekas gigitan dan cakaran masih terasa perih.
Selesai itu ia kembali memakai pakaiannya, berjalan keluar. Sembari memikirkan ingin makan apa, hari ini dia punya uang yang lumayan. Dan dia ingin makan sedikit daging. Akhirnya Jackson memutuskan datang ke sebuah kedai, ia memesan seporsi daging panggang dan tersenyum cerah begitu pesanannya selesai.
"aah.. laparnya , aku ingin cepat pulang dan makan." Ucapnya pada dirinya sendiri dan mempercepat langkahnya. Hari sudah malam dan biasanya para anjing liar berkeliaran dengan tidak terkendali. Oleh sebab itu ia memilih ada dibawah lampu jalan. Meskipun ia juga sejenis anjing tapi ia tetap kalah pada pejantan hewan karena nalurinya. Bisa saja dia dijadikan santapan para anjing.
"Woof !"
"sial !" Jackson melihat kebelakang dan ada sekitar 4 anjing liar menggeram dan menggertakkan giginya. Ada banyak busa keluar dari sela moncot mereka. Tanpa banyak waktu ia segera berlari sembari memeluk dagingnya. Ia berlari melewati rute yang susah, melompati bangku dan parit lebar. Hingga diujung sebuah taman seekor anjing menubruk kakinya dan Jackson jatuh ke tanah.
"argh ! menjauh kalian anjing bodoh !" Jackson masih bertahan memeluk dagingnya dan para anjing itu sudah mengigiti pembungkusnya, berusaha menariknya dari dekapan Jackson. Hingga seekor anjing mengigit salah satu kaki Jackson.
"aakhh !" Jackson mendorong kepala hewan itu tapi saat tangannya terulur seekor anjing lainnya mengigit tangannya. Jackson menarik tangannya namun hewan itu tidak berniat melepasnya.
Pandangannya melihat daging panggangnya sudah jatuh berserakan ke tanah namun para anjing tidak melepaskannya. Seekor anjing lainnya mencakar wajah Jackson dan mengigit telinga hybridnya hingga rasanya Jackson tidak perlu tindik lagi.
"lepaskan ! tolong ! tolong akuu.." Jackson berteriak kesakitan, ia sadar jika para manusia terlalu angkuh pada mahluk seperti dirinya. Ia melihat seseorang melintas didepannya. "h-hey tolong aku.. ku mohon.. aku tidak tahan.. aakhh !" Jackson merasakan seekor anjing lainnya sudah menginjak ekornya dan mengigit pundaknya.
Terkunci , Jackson tidak bisa bergerak , anjing yang mengigit kakinya sudah berusaha menarik dan mengoyak daging dikakinya. Keempat anjing itu sudah siap memakannya hingga kemudian Jackson yang sudah pasrah untuk mati mendengar suara keras.
BBANG !
BBANG !
BBANG !
BBANG !
Jackson menyadari jika itu adalah suara tembakan. Ia membuka mata dan para anjing itu tergeletak. Dengan tubuh berlubang ditempat yang berbeda. Jackson segera menjauh meski terpincang ia melihat miris makanannya yang terbuang sia-sia. Saat tangannya berusaha mengaisnya sesosok tangan menarik tangannya.
Jackson mengangkat matanya dan melihat pemuda yang menarik tangannya, pemuda dengan masker hitamnya, ia menyimpan pistolnya ke sakunya dan dIa menatap Jackson dengan aneh.
"kau hampir mati dan kau masih memikirkan sampah ini ?" tanyanya dengan sengit. Pemuda itu menggunakan masker hitam dan menutupi setengah wajahnya dan topi yang ia gunakan juga membuat Jackson tidak yakin bagaimana rupa orang itu.
"ini bukan sampah.. aku berterima kasih , tuan untuk mau membantu ku, " Jackson menunduk sopan dan kemudian kembali berusaha meraih sisa makanannya.
"apa kau hewan liar ? kemana tuan mu ? apa hanya ini yang kau mampu untuk melayaninya ? memberikannya sampah ? apa uang yang diberikannya terlalu sedikit ?" tanyanya lagi dan kali ini salah satu kakinya menginjak daging milik Jackson.
"aku tidak bertuan.. dan aku hanya pelacur , apa kau pikir ini murah bagi ku hah ?! apa kau .. " Jackson menahan marahnya , air matanya sudah mengalir dan ia menghapusnya dengan kasar. Ia tetap mengambil daging yang utuh dan berjalan pergi.
"ah kau pelacur ? itu mudah.. apa kau ingin jadi pelacur terhormat ?" tanyanya lagi dan menghentikan langkah Jackson.
Hybrid itu menggoyangkan ekornya dan kupingnya ikut bergerak. " apa maksudmu ? mana ada pelacur terhormat ?" meski menyangkal ia tetap tertarik juga mendengarnya. Jackson mengumpat dalam hati.
"jika kau membuang itu dan mengikuti ku , aku akan menjelaskannya." Kini pemuda itu tersenyum sombong dan Jackson menghela nafas.
Jackson menaruh dagingnya dan mendekat kepada orang asing itu. Pemuda asing itu mengeluarkan sebuah rantai kuning emas dan memasang pengaitnya pada collar Jackson. Dan menariknya, berjalan menuju mobil hitam miliknya. Sebuah Hammer ? mobil yang cukup membuat ekor Jackson bergoyang karena riang. "kau menyukai mobil seperti ini ? waw kau keren .." puji Jackson dan pemuda itu menarik tali Jackson untuk masuk kedalam.
"ahh nama mu siapa , tuan ? jika aku boleh tahu ?"
"Arsh Sunshine."
_-o0o-_
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
~TBC~
Liat review dulu untuk ff aneh bin ajaib ini
Trima kasih untuk mampir membaca
Love ya~
