Sweets

Disclaimer: It's sad, but I just own the plot

Warning: DON'T LIKE, DON'T READ! Typo, OOC dan OOC, probably shounen ai and yaoi

.

.

Enjoy!

.

.

"Kau harus berhenti mengonsumsi semua itu, Dobe."

"Aku selalu mengecek kadar gula darahku, kau tidak perlu khawatir, Teme."

"Mungkin kau memang tidak akan terkena diabetes dalam jangka waktu dekat, tapi kurasa gigimu akan berlubang dalam jangka waktu satu atau dua bulan dari sekarang."

"Hm? Aku baru bertemu Tsunade-baachan minggu lalu dan dia berkata bahwa gigiku baik-baik saja."

"Aku tidak percaya kau masih bisa mengkonsumsi semua benda berwarna-warni itu setelah menghabiskan tiga cup ramen instan pagi ini."

"Kau tidak akan pernah bisa merasa kenyang saat dihadapkan surga seperti ini."

"Kurasa kau memang tidak pernah merasa kenyang saat dihadapkan dengan makanan apapun."

"HEI!"

"Tapi kau memang harus berhenti mengkonsumsi semua permen dan marshmallow itu, Dobe."

"Kau tidak tahu bagaimana sulitnya menjauhkan diri dari semua benda manis ini karena kau tidak pernah mencobanya, Teme."

"Dan aku tidak akan pernah mau mencobanya."

"Benarkah?"

"Apa yang kau rencanakan? Menjauh dariku."

"Kurasa sudah saatnya bagimu untuk mencicipi satu dari sekian banyak 'benda berwarna-warni' ini, Teme."

"Menjauh, Dobe."

"Nope."

"Get away."

"Nu-uh."

"Dobe."

"Buka mulutmu. Aaaahh~"

"Mmph! Get away!"

"Buka mulutmu!"

"Tidak akan! Dobe, kau berat! Bangun dari perutku. Sekarang."

"Buka mulutmu dan cicipi ini. Sebelum kau melakukan itu, aku tidak akan bangun."

"Dobe."

"Nope."

"Menyingkir sebelum aku melakukan sesuatu padamu."

"Aku ingin tahu apa yang bisa kau lakukan dengan posisi seperti ini, Teme."

"Kau akan menyesal."

"Tidak akan."

"Lepaskan aku."

"Tidak sebelum kau mencicipi ini."

"Dobe, get away!"

"Oh, make me then."

"Kau benar-benar akan menyesal."

"Kau— Hmmmpp—"

"..."

"..."

"..."

"..."

"..."

"How does it taste? Sweet 'rite?"

"Nope."

"Huh?"

"I don't think it's sweet."

"What?"

"Rather than sweet..."

"..."

"It's taste more like you."

"..."

"Stupid bastard."

.

.

End

.

.

A/N:fic tanpa deskrip yang butuh imajinasi tinggi untuk memahaminya, hahahaha~ Apa ada yang bisa membayangkan adegan diatas? ^^