Huyy semuanya.. hazel bikin one-shot!

Tapi ingat ! ini OOC.

Mikan disini sangatlah berbeda dengan Mikan yang kita ketahui. Mikan disini mempunyai dua kepribadian. Jadi seperti berwajah dua gitu…. Tapi tenang hazel nggak akan buat Mikan jadi antagonist-nya kok,, ,

Ini hazel buat saat tengah malam saat hazel sedang kesal dengan plot line sebuah fanfic,, karena sangat kesal jadi hazel tuliskan seperti ini.. hha gomen.

Hazel nggak tahu apa ini akan tetap one-shot atau multichapter, tergantung dari para readers diluar sana.

Happy read!


Hari inilah hari yg sangat dibencinya. kencannya dengan sang kekasih berantakan hanya karena sang mantan.

Betapa berharapnya dia bisa memukul sesuatu dan mengeluarkan amarahnya.

bukan sedih yg dia rasakan saat ini, melainkan marah yg luar biasa. Belum pernah dia merasakan perasaan seperti ini. Bila seorang pacar berada dipososinya mungkin mereka akan merasa sedih, kecewa, dan mungkin sakit. Tapi tidak dia.

Entah kenapa. Dirinya sendiri pun tak tahu.

"Arrghh, aku kesal. Kenapa kau harus muncul dan mengganggunya bodoh! B*tch! i hate you! pergi sana kau jauh-jauh" teriak seorang gadis berambut brunette. "Jagan kau tunjukan lagi wajahmu dihadapanku! Urrghh aku sangat ingin memukul sesuatu~.." kata sang brunette lagi.

"Tch whatever. Maaf ya kamarku" ucap sang brunette sebelum memulai aksinya.

Mata hazelnya menerawang sekitar kamarnya. Tiba-tiba sebuah seringai mulai menghias wajahnya. Dia berjalan ke arah tempat tidurnya yang berukuran queen size, lalu melompat ke atasnya dan terus meloncat ke atas ke bawah sambil berteriak-teriak dengan kencang.

Beruntung kamarnya adalah sebuah kamar dengan kedap suara. Jadi orang yg berada diluar tidak akan bisa mendengar apapun.

Setelah melompat-lompat sang brunette turun dan melompat kembali ke tempat tidur dengan posisi tengkurap. Dipeluknya bantal dan guling erat-erat -jika mereka manusia pasti sudah pingsan atuu mungkin sekarat- lalu berteriak dengan sekuat tenaga sampai nafasnya habis.

Setelah itu sang brunette bangun dari tempat tidurnya sambil memegang sebuah guling. Dia berjalan ke arah dimana meja belajarnya berada. Dibukanya salah satu laci yg berada di sebelah kanan bawah paling pojok, lalu diambilnya sebuah tali berwarna merah.

Merah adalah salah satu warna favoritenya. Karena merah adalah warna mata sang kekasih.

Diikatkannya tali itu kepada salah satu ujung guling. Dan digantungkannya di langit-langit. Dalam sesaat guling itu telah hancur akibat pukulan yang diterimanya dari sang brunette.

Keringat bercucuran dari dahinya. Mengalir ke dagunya. Bahunya naik turun. Nafasnya terengah-engah. Akhirnya perasaan itu hilang.


A/N :

Bagaimana? OOC kan? Tolong review…

Hazel mau tahu apa yang kalian pikirkan tentang fanfic ini…. Seperti yang hazel bilang dalam author's note di atas hazel nggak tahu apa akan membuat cerita ini tetap one-shot atau dirubah ke multi-chapter.

Jadi tolong review dan beritahu hazel ya? ,

Have a Great Day Readers..