Phenexia
Author : Shirokami Khudhory
Genre : Adventure, Friendship, Action, Romance
Rating : T
Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto & Highschool DxD by Ichisei Ishibumi, serta mangaka maupun musisi yang karyanya saya catut di fanfic ini

Warning! AR, semi AU, gaje, OOC, typo, dsb.


Note :
Well... Sebelumnya perkenalkan saya Shirokami Khudhory, kali ini saya akan menghadirkan fanfic crossover Naruto x Highschool DxD. Di cerita ini, sang tokoh utama yakni Sasuke Phenexia adalah seorang high-class devil yang juga merupakan heir dari keluarga Phenexia. Keluarga Phenexia sendiri adalah keluarga cabang dari keluarga Phenex yang terkenal akan regenerasinya.


Summary :
Sasuke Phenexia, seorang high-class devil yang baru mendapat evil piece miliknya dan berusaha mengumpulkan peeragenya sendiri agar bisa menjadi sang jawara rating game serta terlepas dari bayang-bayang nama besar sang kakak. Bagaimana petualangan Sasuke dalam mengumpulkan peerage, serta apa yang akan menghalanginya dalam petualangannya?


Chapter 1 : My Evil Piece, My First Family

Di suatu malam di underworld, tampak seorang pemuda bersurai raven dengan model duckbutt sedang berbaring di balkon lantai 3 mansion milik keluarga besarnya. Pemuda tersebut sedang melamun galau sambil menatap pemandangan malam hari di underworld, bukan tanpa sebab ia melamun seperti ini. Sudah tepat 3 bulan lamanya semenjak ia menjadi high-class devil, namun hingga saat ini ia masih belum mendapatkan evil piecenya. Terlebih dirinya adalah Sasuke Phenexia, heir selanjutnya dari keluarga Phenexia yang merupakan keluarga cabang dari keluarga Phenex. Tapi, kenapa hingga saat ini ia masih tak mendapatkannya?

"Hah, ternyata... Apa yang dikatakan pemuda Agares itu benar, pemandangan langit yang indah bisa memberikan ketenangan bagi siapapun yang melihatnya." ucap Sasuke pelan.

CKLEK...
Tiba-tiba terdengar bunyi knop pintu yang dibuka, sontak saja Sasuke langsung bangun dari tempatnya berbaring sebelumnya. Ia menoleh kearah belakang dan melihat seorang pria bersurai hitam pendek dengan sedikit keriput di bawah kedua bola matanya sedang berjalan kearahnya sambil membawa sesuatu di tangan kanannya.

"Itachi-nii, kapan nii-san pulang?" tanya Sasuke pada sesosok pria dihadapannya yang ternyata adalah kakaknya.

"Baru saja, sebenarnya aku cuma ingin mampir kemari sebentar karena ingin menemuimu Sasuke-kun." jawab Itachi.

"Menemuiku?" tanya Sasuke dengan salah satu alisnya yang terangkat pertanda ia sedang bingung.

Itachi kemudian memberikan sebuah kotak kayu berwarna coklat natural kepada Sasuke, Sasuke lantas menerimanya dan langsung membuka kotak tersebut, dan alangkah terkejutnya saat kotak tersebut berisi benda yang selama ini dia idamkan.

"Itu adalah 1 set evil piece untukmu, Ajuka juga memintaku untuk menyampaikan permintaan maafnya padamu atas keterlambatan pengiriman evil piece untukmu, ia beralasan butuh waktu yang tidak singkat untuk membuat beberapa mutation piece untukmu." ucap Itachi.

"Terima kasih nii-san..." ucap Sasuke.

"Sama-sama Sasuke-kun, nii-san hanya bisa mengusahakan yang terbaik untukmu, walau hanya dari balik bayangan." Itachi tersenyum tulus, "Nah Sasuke-kun, jadi apa yang akan kau lakukan dengan evil piece milikmu itu?"

"Aku ingin mengumpulkan keluargaku sendiri dan menjadi sang jawara rating game kelak." ucap Sasuke dengan bergebu-gebu, 'Serta keluar dari bayang-bayang nama besarmu, Itachi-nii.' lanjutnya dalam hati.

"Semangat yang bagus Sasuke-kun, nii-san tunggu itu." ucap Itachi, "Jadi apa yang akan kau lakukan pertama kali?"

"Aku ingin pergi ke dunia manusia dan berkeliling dunia untuk menemukan anggota keluargaku." jawab Sasuke masih dengan semangat membara.

"Ide yang bagus, jadi kapan kau berangkat?" Sasuke mengangkat kedua bahunya pertanda ia tak tahu, "Hah, lebih baik sekarang kau meminta izin pada tou-san dan kaa-san jika kau benar-benar ingin berkeliling dunia."

"Baik nii-san..." jawabnya.

"Kalau begitu nii-san pergi dulu, aku harus secepatnya kembali ke kota Lilith untuk mengurus pekerjaanku, aku tak ingin Konan-chan langsung menghajarku karena terlalu lama meninggalkannya bersama paperwork yang menggunung itu." ucap Itachi.

Itachi pun kemudian langsung pergi menggunakan lingkaran sihirnya - meninggalkan Sasuke sendiri bersama sebuah kotak kayu berisi evil piece. Saat ini Sasuke kembali merenung, ia mulai memikirkan rencananya kedepan dengan evil piece itu, tentu saja ia harus memikirkannya dengan sangat bijak. Namun yang pasti, ia harus segera pergi ke dunia manusia untuk mencari anggota keluarga, dan langkah pertama tentu saja ia harus meminta izin pada kedua orangtuanya. Dan atas dasar rencana itulah ia langsung berdiri dan berjalan ke dalam mansion untuk menemui kedua orangtuanya.


Di sebuah ruangan di lantai 2 mansion Phenexia Manor, seorang pria tua berambut cepak berwarna hitam tengah duduk di kursi kerjanya sambil mengerjakan beberapa paperwork miliknya yang cukup banyak. Bukan tanpa alasan ia memiliki paperwork yang banyak, sebagai keluarga cabang dari keluarga Phenex tentu saja semua anggota keluarga Phenexia juga diberkahi dengan kemampuan untuk beregenerasi, serta dapat memproduksi air mata phoenix. Atas dasar itulah, Lord Phenex memintanya untuk membantu memproduksi air mata phoenix, dan dikarenakan permintaan akan air mata phoenix dari kalangan iblis sangatlah besar, jadi ia mau tak mau harus mengurus semua dokumen pemesanan air mata phoenix yang datang padanya.

CKLEK...
Terdengar suara pintu yang dibuka, ia mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang mendatanginya. Ia melihat putra bungsunya mendatanginya lalu duduk di kursi dihadapannya.

"Tou-sama..." sapa Sasuke, "Aku telah mendapatkan evil pieceku sendiri, bolehkah aku meminta sesuatu pada tou-sama?"

"Tentu saja Sasuke-kun, apa itu?" tanya Lord Phenexia, ayah Sasuke.

"Aku ingin pergi berpetualang ke dunia manusia untuk mencari anggota keluargaku sendiri." jawab Sasuke.

"Baiklah, asal dengan satu syarat." balasnya.

"Apa itu?" tanya Sasuke.

"Kau harus terus mengabarkan kondisimu disana minimal per 2 minggu, biar bagaimanapun kau adalah satu-satunya heir keluarga ini." jawab Lord Phenexia.

"Baiklah, kalau begitu Sasuke pamit kembali dulu, aku akan pergi besok pagi setelah matahari terbit." ucapnya.

Sasuke kemudian pergi meninggalkan ayahnya di ruang kerjanya dan menuju kamar tidurnya. Sesampainya disana, ia langsung mengemasi beberapa helai pakaiannya kedalam sebuah tas ransel. Menaruh kotak berisi evil piece miliknya didalam dimensi sihir penyimpanan, dan mengambil sedikit uang tabungannya sebagai modal hidupnya di dunia manusia. Setelah memastikan segalanya telah siap, ia pun beranjak untuk tidur beristirahat.

~ Keesokan harinya ~

Pagi itu, tampak sebuah kerumunan keramaian di halaman mansion keluarga Phenexia. Rupanya pagi itu adalah pagi dimana Sasuke Phenexia, heir keluarga Phenexia akan pergi berpetualang ke dunia manusia untuk mengumpulkan peeragenya. Saat ini seluruh iblis keluarga Phenexia dan juga para maid serta butler yang mengabdi pada keluarga Phenexia tengah berkumpul di halaman depan mansion tersebut.

"Tou-sama... Kaa-sama... Sasuke pamit pergi dulu." ucap Sasuke.

"Baik, jaga dirimu baik-baik anakku." balas Lord dan Lady Phenexia berbarengan.

"Sasuke-kun..." Sasuke menoleh kearah kakaknya yang memberikan tatapan mata yang menyiratkan sesuatu, "Aku mengerti..." balas Sasuke.

Sasuke mulai menciptakan lingkaran sihir teleportasi keluarga Phenexia di bawah kakinya, ia kemudia memejamkan matanya lalu sesaat kemudian lingkaran sihir tersebut bersinar terang dan mulai menelan dirinya.


Sasuke membuka kedua matanya, yang pertama kali ia lihat di kedua bola matanya adalah beberapa bangunan kuno dengan gaya arsitektur eropa dengan bayangan bangunan tersebut yang memanjang kearah timur pertanda hari sudah senja.

Ia menatap ke sekelilingnya, di sepanjang matanya memandang hanya jejeran bangunan kuno yang dapat ia lihat, karena penasaran dengan lokasinya saat ini, ia memutuskan untuk berjalan mengelilingi tempat tersebut.

TAP TAP TAP TAP
Baru sekitar 10 menit ia berjalan, ia sampai di persimpangan, kedua bola matanya menatap intens kearah papan alamat yang berada di hadapannya

Anne Street, Birmingham City, England

Ahh, rupanya ia sedang berada di kota Birmingham, Inggris. Pantas saja sedari tadi ia memandang, hanya jejeran bangunan kuno yang dapat ia lihat. Namun karena hari semakin gelap, ia pun memutuskan untuk segera bergegas mencari tempat penginapan.

Sesampainya di tempat penginapan, ia segera memesan sebuah kamar yang tersedia. Di dalam kamar yang ia sewa, ia langsung menaruh tas ransel miliknya di samping kasur tidurnya. Kalau boleh jujur, kamar yang ia tempati saat ini sangatlah sederhana. Walaupun cukup rapi dan bersih, namun sangat tak sebanding bila dibandingkan dengan kamar tidurnya di mansion Phenexia.

"Hah, jadi seperti ini rasanya hidup seperti manusia biasa." Sasuke menghela nafasnya pelan, "Tidak seburuk yang kupikirkan..."

Namun karena saat itu ia merasa bosan, akhirnya ia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar penginapannya - menikmati pemandangan malam hari di kota Birmingham. Barangkali mungkin ia bisa menemukan sesuatu yang menarik di kota ini.

TAP TAP TAP TAP

"Haahh... Haahh... Haahh..."

Terdengar deru nafas lelah dari seorang wanita muda berambut panjang berwarna merah, kondisi wanita itu tampak sangat tidak prima mengingat nafasnya yang sudah memburu tak teratur, sepertinya ia sudah sangat kelelahan karena terus menerus berlari. Wanita itu membungkukkan badannya dan berusaha mengatur nafasnya kembali serta memulihkan sedikit staminanya yang telah banyak terkuras.

"Cepat tangkap dia!"

"Jangan biarkan wanita penyihir itu hidup!"

"Bakar dia hidup-hidup!"

Terdengar suara samar-samar berbagai orang yang semakin lama semakin terdengar jelas dan nyaring. Mendengar orang-orang yang mengejarnya semakin mendekat, wanita itu kembali berdiri dan mulai berlari.


Sementara itu, di salah satu sudut kota Birmingham, Sasuke masih berjalan santai sambil menikmati pemandangan di sekitar. Mendadak ekor matanya melihat sesosok wanita muda bersurai merah sedang berlari kearah dengan tergesa-gesa seperti sedang dikejar oleh sesuatu. Saat wanita itu semakin dekat dengannya, ia merasakan sebuah aura yang cukup kuat dari wanita itu, tanpa sadar ia mulai tersenyum didalam hatinya karena telah menemukan seseorang yang potensial.

BRAAAAKKK...
Sasuke terkejut, ia melihat wanita yang sempat ia perhatikan tadi menabraknya. Sepertinya ia melamun terlalu lama hingga dirinya bisa tertabrak oleh wanita itu.

"Maaf... Maaf... Aku tak sengaja tuan... Tapi aku sedang terburu-buru sekarang." ucap wanita itu.

Wanita itu langsung berlari pergi menjauhinya setelah mengucapkan permintaan maaf, tak lama berselang kerumunan warga yang cukup banyak langsung melewatinya begitu saja, ia melihat kerumunan warga tersebut berlari sambil memegang obor dan berbagai senjata tajam seperti pisau machette (pisau besar yang menyerupai golok / parang di Indonesia) dan tombak serta garpu jerami, terdengar pula berbagai umpatan yang diteriakkan oleh mereka. Sasuke langsung mengerti bahwa kerumunan warga tersebut sedang mengejar wanita yang menabraknya barusan.

"Hah, sepertinya aku harus mengikuti mereka, lagipula wanita itu cukup potensial." ucap Sasuke.

Ia pun langsung mengepakkan sayap iblis miliknya yang berbentuk seperti sayap merpati tapi terbuat dari api, lalu terbang dan mengawasi aksi kejar-kejaran itu dari kejauhan.


"Haahh... Haahh... Haahh..."

'Sial, tubuhku sudah tak kuat lagi.' gerutu wanita bersurai merah didalam hatinya.

"Cepat bunuh penyihir itu!"

"Bunuh!"

"Bunuh!"

"Bakar dia hidup-hidup!"

"Bakar!"

Wanita itu bisa mendengar teriakan kerumunan warga yang mengejarnya semakin mendekat, menurut perkiraannya kerumunan warga tersebut hanya berjarak sekitar 10 meter dibelakangnya. Ia terus memaksakan dirinya untuk terus berlari, walaupun tak secepat sebelumnya tapi ia tetap harus berlari, setidaknya jika ia masih ingin hidup di dunia ini.

JLEB... JLEEEBB...
Tiba-tiba sebilah tombak dan pisau berukuran sedang menusuk betis kaki kanannya dan bahu kirinya. Wanita itu meringis kesakitan, tapi ia tak mengidahkan rasa sakit itu lalu mencabut tombak yang menembus betis kaki kanannya serta pisau yang menancap di bahunya lalu membuangnya, sontak saja darah segar langsung bercucuran di bekas luka yang masih terbuka lebar. Kaki kanannya mulai mati rasa, namun ia tetap berusaha untuk berjalan walaupun terpincang-pincang dan meskipun itu berarti ia harus menyeret kaki kanannya.

BRAAAKK... BRUUUUKKK...
Sebongkah batu yang cukup besar menghantam telak kepalanya dan membuatnya langsung ambruk dengan posisi tubuh terlentang serta kepala yang mengucurkan banyak darah. Ia melihat puluhan tombak serta garpu taman yang dilempar kearahnya, tombak yang dapat melubangi serta mencincang tiap inci tubuhnya dengan mudah.

'Sial, apa aku akan mati disini?' tanya wanita itu sambil memejamkan matanya dan pasrah dengan nasib yang akan diterimanya.

JLEB... JLEB... JLEEBB... JLEEEBB...
Wanita itu mendengar suara seperti benda tajam yang menembus sesuatu, namun anehnya ia tak merasakan rasa sakit sama sekali. Ia kemudian perlahan membuka matanya dan ia terkejut saat melihat seorang pria berambut raven yang tertusuk belasan tombak dan garpu jerami di punggungnya karena melindunginya, pria sama yang telah ia tabrak sebelumnya.

Tapi kenapa?
Kenapa pria itu malah melindunginya?
Melindungi wanita seperti dirinya yang bahkan baru ia temui?

Wanita itu bergidik ngeri, karena tak sedikit dari benda tajam tersebut yang benar-benar menembus tubuh pria tersebut. Anehnya, pria tersebut justru tersenyum padanya, seolah-olah luka yang pria itu terima tak berarti bagi pria tersebut.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Sasuke, pria berambut raven yang tertancap belasan tombak dihadapannya.

"Minggir... Jangan kau lindungi wanita penyihir itu!" teriak kerumunan warga tersebut.

Sasuke berkedut kesal, lingkaran sihir muncul di telapak tangan kanannya. Ia langsung berdiri sambil memutar tubuhnya 180 derajat kekiri dengan tangan kanannya yang ikut terayun.

"BERISIK..." teriaknya.

Seketika itulah dari lingkaran sihir di tangan kanannya muncul kobaran api yang mengarah ke kerumunan warga dan langsung membakarnya. Terdengar teriakan kesakitan dari kerumunan warga yang terbakar oleh api yang diciptakan oleh Sasuke. Sedangkan wanita tersebut terkejut karena ternyata pemuda dihadapannya bisa menciptakan api, namun pada akhirnya ia tersenyum.

"Ternyata... Aku tak sendirian."

Setelah mengucapkannya, wanita itu langsung pingsan tak sadarkan diri. Sasuke yang telah membakar semua warga dengan apinya lantas menoleh kearah belakang untuk mengecek kondisi wanita tersebut, namun ia terkejut karena wanita tersebut telah pingsan. Segera ia menghampiri wanita untuk mengecek kondisinya, ia memegang urat nadi di tangan wanita tersebut.

"Sepertinya dia terlalu banyak kehilangan darah." Sasuke merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah botol kecil dengan tutup berwarna oranye, "Untung saja aku membawa beberapa air mata phoenix untuk berjaga-jaga."

Ia kemudian meminumkan air mata phoenix ditangannya pada wanita itu, setelah itu ia menggendong wanita tersebut dan membawanya menuju ke kamar penginapannya. Sesampainya disana, ia langsung membaringkan tubuh wanita tersebut diatas ranjang, kemudian ia mulai mencabut benda-benda tajam yang tertancap di tubuhnya dan beristirahat.

~ Keesokan harinya ~

Wanita itu membuka kedua matanya, yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit berwarna putih yang asing baginya, ia lantas mencoba bangun namun akhirnya ia urungkan karena rasa sakit yang mendera bahu kirinya.

"Akhirnya kau sudah sadar juga."

Wanita itu menolehkan kepalanya kearah suara tersebut, ia dapat melihat pria berambut raven yang telah menolongnya sedang duduk disampingnya bertelanjang dada tanpa terluka sedikitpun, padahal ia ingat sekali jika pria dihadapannya tertusuk belasan benda tajam semalam.

"Bagaimana kondisimu?" Wanita itu tak menjawab namun justru menunjuk kearah tubuh Sasuke, "Tenang saja... Seperti yang kau lihat, tubuhku sudah pulih dengan sempurna, luka seperti kemarin itu tak berarti bagiku."

"Aku baik-baik saja, terima kasih telah menolongku tuan." jawabnya.

"Siapa namamu wanita muda?" tanya Sasuke.

"Erza... Erza Scarlett" jawabnya, "dan tuan?"

"Sasuke Phenexia." balasnya, "Jadi, kenapa kerumunan orang tersebut ingin membunuhmu?"

"Mereka semua ingin membunuhku hanya karena aku memiliki kemampuan telekinesis pada senjata seperti pedang maupun tombak, seperti ini..."

Wanita itu menggerakkan jari tangan kirinya dan kemudian sebuah tombak besi yang tergeletak di lantai melayang ke depan wajah Sasuke, wanita tersebut menggerakkan salah satu jarinya yang lain dan seketika itulah mata tombak tersebut berputar mengarah ke wajah Sasuke. Sayangnya tak lama berselang tombak tersebut langsung terjatuh ke tanah.

"Hah... Hah... Hah... Sayangnya aku masih belum bisa mengendalikan kemampuan ini dalam waktu yang lama, kemampuan ini benar-benar banyak menguras tenagaku." ungkap Erza pelan.

"Aku mengerti, tapi dengan insiden yang terjadi semalam, aku yakin mereka akan semakin mencarimu." Sasuke melihat Erza menundukkan kepalanya lesu seolah kehilangan harapan, "Tapi aku bisa membantumu keluar dari masalahmu ini." sambungnya.

Erza mengangkat kembali wajahnya seolah mendapat cahaya baru, "Bagaimana caranya?" tanya Erza.

"Jadilah anggota keluargaku dan mengabdilah untukku." Erza mengangkat sebelah alisnya pertanda ia sedang bingung, "Sebenarnya aku adalah seorang iblis, dengan menjadi anggota keluargaku maka kau akan menjadi tanggungjawabku dan juga kau akan mengabdi untukku, apa kau bersedia?"

Erza tampak sedang berpikir, ia memikirkan baik-baik tawaran dari pria bernama Sasuke ini. Dengan menjadi iblis, mungkin ia akan bisa membalas budi pada Sasuke dengan mengabdi padanya. Namun di sisi lain, ia takut sisi kemanusiannya akan menghilang bila ia menjadi iblis. Ia benar-benar memikirkan dengan matang tawaran tersebut.

"Tenang saja, aku tak memaksamu, kau bisa menolaknya jika-"

"Aku menerimanya, aku akan mengabdi padamu sebagai budak iblismu."

"No no no no, bukan budak iblis, aku akan menganggapmu sebagai bagian dari keluargaku." sela Sasuke coba membenarkan ucapan Erza sebelumnya, "Kalau begitu sekarang berbaringlah..." perintah Sasuke.

Erza membaringkan badannya dengan santai dan memejamkan matanya, sedangkan Sasuke membuka dimensi sihir penyimpanan dan mengambil sebuah kotak berisi evil piece miliknya. Ia melihat bahwa sebuah evil piece [knight] miliknya lah yang bereaksi dengan tubuh Erza, ia lantas mengambil evil piece tersebut dan menaruhnya diatas dada Erza, seketika itulah muncul sebuah lingkaran sihir dibawah tubuh Erza yang terbaring.

"Saya Sasuke Phenexia, atas nama keluarga Phenexia akan mereinkarnasimu Erza Scarlett sebagai budak iblisku, bangkitlah dan mengabdilah untukku."

Bersamaan dengan mantra yang Sasuke baca, evil piece tersebut mulai masuk kedalam tubuh tersebut dan tak lama berselang ritual pun usai. Erza lantas membuka matanya dan merasakan suatu kekuatan didalam tubuhnya saat ini, ia pun ingin segera mengetahui kekuatan baru yang ia miliki. Sayangnya tuannya yakni Sasuke memintanya untuk beristirahat dahulu agar tubuhnya bisa menyesuaikan dengan kekuatan barunya dan juga mempercepat proses pemulihan tubuhnya yang belum pulih total akibat insiden semalam.

to be continued...


AN:
Sasuke Phenexia, well...
di fanfic ini TIDAK AKAN ADA DOUJUTSU seperti Sharingan, Rinnegan, Byakugan, Slenge'an, Bintilan, dll.
jadi, jangan berharap banyak

dan untuk kekuatan main chara kita, di fanfic ini aku buat sewaras mungkin, TIDAK AKAN OVERPOWER seperti di fanfic crossover Naruto x HS DxD lain
jadi, jangan terlalu berharap banyak main chara kita langsung overpower
pertumbuhan kekuatannya akan saya buat perlahan
Dan tentunya, alur cerita fanfic ini cukup jauh dari canon HS DxD karna setting waktunya diambil beberapa bulan sebelum canon HS DxD

Oh ya, saya butuh saran dari reader semua untuk memberi saran peerage untuk Sasuke, kalau bisa beserta latar belakangnya
Jika ide anda menarik, insya allah akan saya gunakan sebagai materi fanfic saya

Terima kasih...


Bagaimana fanfic dari saya, semoga memuaskan anda selaku reader...
Overall, Shirokami Khudhory logout dulu...