Hinata Hyuuga, 14 tahun. Murid kelas 3 SMP. Bulan Desember yang akan datang, menginjak umur 15 tahun.

"Malam ini dingin ya, Fu-chan" ujar seorang gadis pada anjingnya.

"Woof!!" Fu-chan menatap tuannya, seolah melarang gadis itu untuk melangkahkan kakinya lebih jauh.

"Ada apa? Kamu mau ikut?" tanya si gadis.

"Woof woof!!" Fu-chan melompat-lompat girang dan menjulurkan lidahnya.

"Baik, baik..." gadis itu melepaskan rantai Fu-chan dan menggendongnya. Ia memasang tudung kepalanya dan membuka pintu gerbang. "Ah, sebaiknya kutinggalkan pesan" ujar gadis itu. Ia mengambil kertas dan pena, lalu menuliskan sesuatu. Lalu pergi.

Paginya...

"Ah... pagi ini indah sekali!! Bukan begitu, akamaru?" Kiba menghirup udara dalam-dalam. "WOOF!!" jawab akamaru dengan keras.

"Ng? Ada apa?" akamaru menarik-narik celana Kiba dan menyuruhnya melihat ke belakang.

"KIBAAAAAA!!"

"Naruto? Ngapain kamu pagi-pagi gi--"

"Ayo ikut aku!! Jangan banyak tanya!! Baa-chan manggil kita dan para kunoichi, katanya PENTING!!"

"Eh?! Penting?!"

Di kantor Hokage...

"Mana Naruto dan Kiba?" tanya Tsunade, Hokage keempat, kepada Sakura.

"Mmhh.. Naruto sedang mencari Kiba, Hokage-sama"

"NARUTO DAN KIBA, HADIRRR!!" teriak Naruto sambil menjeblak pintu.

"Oke, karena sudah lengkap, aku akan beritahu kalian sesuatu yang penting"

"Maaf, Hokage-sama. Tapi Hinata-chan belum hadir" potong Temari.

"Dia tidak akan hadir. Sekarang dengarkan!" Wajah Tsunade jadi serius. "Hm. Sebenarnya, aku memanggil kalian untuk misi penting. Tapi kalian harus baca surat ini!" Tsunade mengeluarkan gulungan kertas dari sakunya. Para kunoichi plus Naruto dan Kiba langsung berebut membacanya.

Ayah, nii-san, maaf. Tapi aku sudah memutuskan untuk kabur dari rumah.
Ini adalah jalan yang kupilih.
Ayah, tolong jadikan nii-san sebagai pewaris klan kita. Ia pantas mendapatkan kehormatan itu.
Aku bawa Fu-chan juga, jadi kalian tak usah khawatir karena Fu-chan akan menjagaku.
Tidak usah repot-repot mencariku,

Hyuuga Hinata

"Uwapuwa?? Hinata kabur dari rumah?!" Naruto langsung panik.

"Nggak mungkin! Surat ini pasti palsu! Hinata pasti diculik lalu si penculiknya menulis surat begini supaya tidak ketahuan! Dia akan membunuh Hinata, lalu penculiknya menyamar jadi Hinata dan Hinata Palsu akan menjadi pewaris klan Hyuuga!!" Kiba mulai ngelantur.

"Ini bukan saatnya untuk berimajinasi, bodoh!!" Ino ngegetok kepala Kiba dengan gulungan itu.

"Tapi aku masih nggak ngerti, kenapa Hinata-chan harus kabur segala sih?!" ujar Sakura putus asa. Bagaimanapun juga, Hinata adalah teman baiknya.

"Ngomong-ngomong Fu-chan itu siapa?" tanya Kiba setelah memperhatikan isi surat itu benar-benar.

"Anjingnya Neji. Tapi Hinata-chan yang ngurus" jawab Tenten.

"Nah, jadi, misi kali ini adalah: 'Mencari Hinata-sama'! Ini adalah permohonan dari ayahnya, Hyuuga Hiashi. Para kunoichi! Kalian kuutus untuk mencari! Kiba! Pinjamkan akamaru untuk membantu mereka. Dan Naruto... kamu tinggal membantu dari jauh dengan menggunakan ini!!" Tsunade mengeluarkan benda berbentuk kotak kecil yang memiliki layar dan tombol. Ia memberikannya ke Naruto dan para kunoichi.

"Apaan nih, baa-chan?" tanya Naruto sambil memencet-mencet tombol benda itu.

"Itu adalah... HAPE!! Kalian nggak tau?! Hape itu alat untuk berkomunikasi, gaptek banget sih kalian!!" hina Tsunade.

"Cara pakenya gimana, Tsunade-sama?" tanya Sakura.

"Nih, ya... kalau kamu mau nelpon, tinggal tekan tombol ini... terus pilih menu ini... terus cari nomer yang mau kamu telpon..."

Alhasil, Tsunade ngajarin para ninja yang gaptek tentang cara menggunakan hape seharian...


To be continue...

aahh!! aku emg ga bakat nulis ceritaaa...

tapi sejak kapan Neji punya anjing? sejak kapan pula di jaman ninja udah ada teknologi hape? wkwkwk... bener-bener mengarang bebas..

jadi... read and review, okay?! hoho...

+rin+