Disclaimer: Masashi Kishimoto. Author tidak mengambil keuntungan.
Warning: oneshot drabble, AU, KakaSaku, diketik lewat ponsel dan tidak diperiksa ulang.
.
Pohon Mangga
by Fei Mei
.
.
Mungkin sudah beberapa bulan ini selama dua minggu sekali Sakura membawa Kakashi melihat-lihat tanaman yang dijual orang di pinggir jalan tanpa membeli apa pun. Sebagai suami yang baik, Kakashi hanya menurut dan ikut perempuan itu melihat tanaman-tanaman yang dipajang. Tetapi mungkin pria itu lama-lama bingung juga karena Sakura tak pernah kunjung membeli sesuatu.
"Sakura, selama ini kau ingin beli apa, sih?" tanya Kakashi dengan sabar.
"Pohon mangga!" sahut Sakura.
Kakashi menyerngit. "Bukannya di halaman rumah kita sudah ada pohon mangga?"
"Pohon mangga yang kamu tanam sejak kita menikah tiga tahun yang lalu itu sampai sekarang belum pernah berbuah sama sekali, padahal pohonnya sudah besar sekali. Jadi kupikir mau cari pohon yang sudah berbuah saja!"
"T-tunggu, berarti kau ingin tebang pohon mangga yang kutanam itu biar kita taruh yang baru?"
Sakura mengangguk mantap.
Sebaliknya, Kakashi menggeleng. "Aku tidak setuju, aku tidak mau menebang pohon itu. Kau boleh tanam pohon mangga yang baru, tapi jangan tebang yang lama."
"Itu akan memakan tempat!"
"Memang. Tapi, aku sangat ingin mempertahankan pohon mangga kita yang belum menghasilkan buah itu, Sakura, tidak masalah sama sekali bagiku jika pohon itu tidak akan berbuah sampai kapan pun," kata Kakashi, lalu ia tersenyum lembut sambil menggenggam tangan istrinya. "Dan perasaan itu sama seperti perasaanku padamu, Sayang."
Ekspresi Sakura melunak. "Kakashi ... "
Pria itu pun memeluk istrinya dan mencium puncak kepala rambut berwarna merah muda itu. "Aku ingin tetap mempertahankan pernikahan ini walau tahu kau tidak akan pernah bisa memberiku seorang keturunan. Sakura, aku mencintaimu."
.
.
Selesai
.
.
Review?
