Bayangan Luhan Hyung
by
N-Yera48
Cast(s) :
Oh Se Hun
Byun Baek Hyun
Lu Han
Rate K+
Genre :
Angst, Friendship
Summary :
Bayangan Luhan yang menghantui Sehun, seseorang yang merindukan sosok Luhan.
WARNING!
Shounen-ai/BL/Boys Love
Repost!
Ini pernah saya publish di salah satu FP EXO kira-kira 2 tahun yang lalu atas nama Mineral .
Don't Like, Don't Read
It's so simple, right?
.
.
.
©N-Yera48
.
.
.
HunHan's Ficlet
.
.
.
Sehun POV
Sudah 2 hari aku tidak melihat Luhan Hyung. Terakhir kali kami bertemu, saat aku ingin ke sekolah dan Luhan Hyung ke kampusnya. Kemana dia? Rumahnya terlihat sepi. Padahal rumah kami berdampingan, tapi aku tak tahu Luhan Hyung dan keluarganya pergi kemana.
Huuftt~ Sungguh terasa sepi tak ada Luhan Hyung. Biasanya sore-sore begini ia akan ke rumah untuk bermain game atau sekedar bercerita. Ku putuskan untuk bertanya pada Baekhyun Hyung. Rumahnya berhadapan dengan rumahku.
.
.
Author POV
TING TONG~
"Ne, Nugu?" Terdengar suara seorang namja di dalam sana. Sepertinya itu suara Baekhyun.
"Sehun, Hyung."
"Ah. Tunggu sebentar, Sehun-ah."
Pintu pun terbuka, menampakkan sosok namja bernama Baekhyun itu.
"Waeyo?"
"Hyung, sebelumnya maaf mengganggu. Aku cuma mau tanya tentang Luhan Hyung. Sebenarnya ia dan keluarganya pergi kemana? Sudah 2 hari aku tidak melihatnya." Tanya Sehun langsung. Ia memang bukan orang yang suka bertele-tele.
"Neon mollayo? Luhan sakit."
"M-Mwo? Luhan Hyung sakit? Sakit apa, Hyung?" Shock. Itulah yang dialami Sehun sekarang.
'Kenapa Luhan Hyung tak pernah cerita?' Batin Sehun.
"Molla. Yang ku tahu, Luhan sakit dan di bawa ke China oleh orang tuanya untuk menjalani perawatan di sana."
.
.
.
Sehun POV
2 bulan sudah berlalu. Dan aku belum mendapat kabar dari Luhan Hyung. Kira-kira apa kabarnya sekarang? Apa ia baik-baik saja? Aku benar-benar merindukannya.
Pagi minggu ini, aku duduk sendirian di teras depan rumah. Ku lihat Baekhyun Hyung keluar dari rumahnya.
"Annyeong, Sehun-ah~" Ia melambaikan tangannya ke arahku.
"Annyeong. Mau kemana, Hyung?"
"Mau mengerjakan tugas kuliah bersama Chanyeol di rumahnya. Aku pergi dulu ya." Baekhyun Hyung berlalu. Rumah Chanyeol Hyung memang dekat. Jadi, Baekhyun Hyung hanya perlu jalan kaki saja.
Tunggu! Kenapa ia terlihat seperti Luhan Hyung? Ku kucek mataku sebentar. Itu Baekhyun Hyung, bukan Luhan Hyung.
.
.
.
"Sehun-ah~ Sehun-ah~" Seseorang memanggilku. Ku tutup buku PR-ku dan beranjak ke jendela untuk melihat siapa yang memanggil itu.
"L-Lu-Luhan Hyung?" Ia telah kembali. Luhan Hyung telah kembali. Ia berdiri di halaman rumahku dan aku hanya memandangnya tanpa berkedip.
"Sehun-ah~" Ia terus memanggil sambil melambai-lambaikan tangannya ke arahku.
"Tunggu aku, Hyung!" Aku berlari keluar kamar dan bergegas menuruni tangga. Begitu sampai di halaman. . .
.
"Luhan –Hyung?" Aku mengernyit bingung. Kenapa ia tak ada?
"Neon eodiya?" Aku mencarinya di sekitar ia berdiri tadi. Namun hasilnya ia tetap tak ada.
Ku alihkan pandanganku ke arah rumahnya. Masih sepi. Masih sunyi. Apakah tadi aku hanya berhalusinasi?
.
.
.
Malam ini benar-benar sunyi. Di tambah lagi Appa dan Eomma belum pulang kerja. Aku hanya menonton televisi karena aku benar-benar suntuk sekarang.
TOK TOK TOK
Suara ketukan berasal dari pintu depan. Siapa ya? Kenapa tak membunyikan bel saja?
TOK TOK TOK
Ketukan itu kembali terdengar. Aku beranjak. Sebelum membuka pintu, ku sibak sedikit gorden jendela untuk melihat siapa di luar. Tak ada siapa-siapa. Ku buka pintu dengan perlahan-lahan. Dan. . . Tetap tak ada siapa-siapa. Sebenarnya ada apa ini?
Saat aku hendak masuk ke rumah kembali, suara seseorang menghentikan langkahku.
"Sehun-ah, Sehun-ah." Itu Baekhyun Hyung. Ia membuka pintu pagar –yang memang tak terkunci–, berlari, dan langsung memelukku. Ia terlihat menangis.
"Wae, Hyung?"
"Ta-tadi, Appa-ku mendapat telepon dari Appa Luhan dan mengatakan bahwa. . . Lu-Luhan. . Me-meninggal. Se-selama ini, ia koma karena penyakitnya."
Aku terpaku mendengar penuturan Baekhyun Hyung. Tak ada suara yang keluar dari mulutku. Benarkah? Luhan Hyung? Lalu, suara dan sosok Luhan Hyung yang selama 2 hari ini ku dengar dan ku lihat hanyalah ilusi? Tapi bagaimana mungkin? Itu sungguh terlihat nyata bagiku.
Aku ikut menangis. Menangis dalam diam. Air mataku mengalir dengan sendirinya. Mengalir bersama dengan kepergian Luhan Hyung.
.
.
.
END
Mungkin efek rindu HunHan moment makanya pengen nge-post ulang. Ga nyangka saya pernah buat FF ini. Habisnya Luhan beneran ninggalin Sehun. T_T /plak/ Mungkin ada yang udah pernah baca? /gaaaaa
Silahkan di review~ ^^
