Will You Marry Me?

By

Yamihara Sakura

Disclaimer :

Dari jaman lahirnya Masashi Kishimoto

Sampaikiamat datang pun

Couple SasuSaku tetap milik

Masashi Kishimoto

Warning:

Gaje, hancur lebur,

Gak pandai bikin summary

Gak jelas, typo(s)

Don't like, don't read !

No flame !

Hallo minna-san, Yami datang dengan fict baru Yami untuk merayakan SasuSaku FanDay. Semoga berkenan untuk membacanya.

Happy Reading~~ .

.

.

"Ne, Sasuke-kun. Kau ingat besok hari apa?" Tanya seorang gadis yang menyandarkan kepalanya pada bahuku ketika kami duduk di bawah pohon halaman belakang sekolah.

"Hn,hari kamis" Jawabku sambil memejamkan mata menikmati suasana.

"Huh, Sasuke-kun. Aku sebal padamu" Ucapnya kesal, mungkin karena jawabanku tidak memuaskan pertanyaannya.

Aku tidak membalas gerutuannya, dia pun diam dan tetap menyandarkan kepalanya pada bahuku. Udara terasa sejuk karena hari ini cuaca tidak begitu panas. Aku menikmati suasana saat aku bersantai di bawah pohon dengan kekasihku. Ya, gadis yang menyandarkan kepalanya pada bahuku adalah kekasihku. Kekasih yang amat kucintai selama tiga tahun ini, walau aku tidak pernah mengatakannya. Tapi, dari sikapku padanya, menandakan bahwa aku benar-benar mencintainya.

Bolos, aku menyeretnya dan membuat kami bolos di pelajaran terakhir. Entah mengapa, saat ini aku sangat ingin bersamanya.

"Sasuke-kun... apa kita akan selamanya bersama?" Tanyanya sambil mengeratkan tanganku dalam pelukannya, seakan-akan jika ia melepaskannya, aku akan pergi jauh.

"..." Aku hanya terdiam dan memikirkan pertanyaannya.

"Sasuke-kun, kenapa kau tidak menjawab? Apa kau akan pergi meninggalkanku?" Tanyanya lagi dengan suaranya yang menjadi sendu. Membuatku mau tak mau membuka mataku dan menatapnya.

"Sakura, jangan kau tanyakan itu lagi padaku. Mengerti?" Ucapku membuat dia menatap mataku dalam.

"Aku... akuu hanya tidak mau berpisah darimu" Katanya sambil menunduk.

"Akku.. hiks,aku sangat mencintaimu Sasuke-kun, hiks sangat.." Ucapnya kini sambil menahan tangis.

"Aku tau itu Sakura. Berhentilah menangisi hal sekecil itu. Kita sudah besar dan beberapa bulan lagi kita lulus" Ucapku lagi. Kini Sakura akhirnya menangis.

"Apakah itu hal kecil Sasuke-kun? Apa kau begitu tidak peduli" Sakura berkata dalam tangisnya sambil menutupi wajah cantiknya dengan telapak tangannya.

"Berhentilah menangis, aku tak ingin melihatmu seperti ini" Aku memang tidak peduli dengan perempuan. Tapi dia, dia kekasihku. Hanya dia yang dapat membuatku lemah dengan tangisnya.

Sakura masih menangis, bahkan kini tersedu-sedu. Aku tak tega melihatnya. Aku pun meraih tubuhnya dan membawanya dalam pelukanku.

"Tenanglah Sakura. Kita pasti bersama, jangan kau fikirkan hal-hal negatif" Ucapku mencoba untuk menenangkannya. Aku terus memeluknya hingga ia berhenti menangis. Ku lihat wajahnya, cantik, tapi ada bekas jejak tangisan disana. Aku tersenyum lembut melihatnya tertidur dalam pelukku.

Aku menggendongnya dengan bridal style, membawanya ke mobilku. Aku tak peduli jika sekarang belum bel pulang sekolah. Yang kufikirkan, kekasihku dapat tidur dengan nyaman. Sesampainya di mobil, aku mendudukannya di samping tempatku. Aku pun menyalakan mobil dan melesat pergi dari sekolah. Aku akan membawanya ke rumahnya.

.

.

.

Rumah Sakura

'Tokk...Tokk...Tokk...' Suara ketukan pintu.

"Iyaa, sebentar" Ucap seorang wanita dari dalam rumah. Beberapa detik kemudian, pintu terbuka.

"Siang Baa-san" Ucapku ramah pada Ibu Sakura.

"Sasuke? Kenapa pulang cepat? Ada apa dengan Sakura? Ayo masuk" Tanyanya sedikit panik ketika melihatku menggendong Sakura.

Ibu Sakura mempersilahkanku masuk. Aku segera membawa Sakura ke kamarnya yang sudah ku hafal letaknya, karena aku sering berkunjung kesini.

"Sebenarnya ada apa Sasuke? Apa Sakura sakit?" Tanya Ibu Sakura ketika aku selesai meletakkan Sakura di kasurnya.

"Ia tak apa-apa Baa-san, Sakura hanya tertidur" Balasku sambil melirik Sakura dan tersenyum tipis.

"Syukurlah, arigato Sasuke. Kamu disini saja dulu, Baa-san akan mengambilkan minum" Kata Ibu Sakura dan hanya ku balas anggukan.

Ketika Ibu Sakura menutup pintu. Pandanganku beralih kembali ke Sakura. Aku sangat senang menatap wajahya, ia memiliki banyak ekspresi yang sangat ku suka. Aku duduk di sampingnya. Memegang tangannya lembut agar ia tak terbangun.

Tiba-tiba, sebersit ide muncul di otak ku. Sebenarnya aku tau apa yang di maksud besok oleh Sakura, tapi aku hanya berpura-pura tidak mengetahuinya, hingga membuatnya menangis. Maafkan aku Sakura. Aku pun mengeluarkan handpone I-phone 5 ku dan mengetikkan pesan.

'To : Dobe'

'Temui aku di Ichigo Cafe jam 7 ini' Send.

"Kan akan mendapatkan kejutan besok, Hime" Ucapku pelan sambil menyeringai ke arahnya. Dan tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan Ibu Sakura yang membawa cemilan dan Es Coffee kesukaanku, ia atau karena ketika berkunjung Sakura selalu membuatkanku jus tomat atau coffee.

"Ini Sasuke minum dulu" Ucap Ibu Sakura ramah, aku hanya tersenyum menanggapinya.

30 menit setelah Ibu Sakura membawakanku makanan dan minuman, sudah satu jam aku disini. Kulirik jam tanganku, pukul 16.05. aku pun memutuskan untuk pulang. Sebelum meninggalkan kamar Sakura, aku mengecup keningnya sebentar. Aku pun meninggalkan kamar Sakura.

"Baa-san, aku pamit pulang" Aku berpamitan kepada Ibu Sakura.

"Cepat sekali Sasuke, Sakura belum bangun?" Tanya Ibu Sakura.

"Belum, mungkin dia kelelahan. Lebih baik aku pulang dulu Baa-san" Ucapku sambil ber- ojigi pada Ibu Sakura,

"Baiklah, hati-hati Sasuke. Terima kasih telah mengantar Sakura" Ucap Ibu Sakura dan kubalas anggukkan.

Aku pun menuju mobilku yang terparkir di halaman rumah Sakura dan melesat meninggalkan rumah Sakura.

SKIP TIME

.

.

.

Rumah Sasuke

Sudah pukul 18.40, aku sudah siap dengan kaos putih dengan jaket hitam dan celana jeans hitam. Aku pen segera menuju Ichigo Cafe menemui Naruto.

"Kaa-san, aku pergi dulu" Ucapku pamit ketika melihat Kaa-san baru pulang bersama Tou-san.

"Kau mau kemana Sasuke-kun?" Tanya Kaa-san.

"Menemui Naruto" Ucapku singkat.

"Baiklah, hati hati nak" Kata Kaa-san dan aku menganggukan kepalaku sebagai balasannya.

Aku pun menaiki mobil Lamborghini Murciealago berwarna merahku dan segera melesat meninggalkan rumah.

Sesampainya di Ichigo Cafe aku langsung masuk tanpa menghiraukan tatapan memuja perempuan yang diberikan padaku. Di depan pintu, ku melirik seluruh ruangan dan melihat Naruto melambaikan tangannya. Aku langsung menghampirinya.

"Tumben, kau datang lebih awal" Ucapku ketika ku akan duduk disana.

"Memang tidak boleh? Nih, aku sudah memsankan minuman" Ucapnya sambil mendorong pelan gelas yang berisi jus tomat ke depanku.

"Hn" Balasku singkat lalu meminum minuma yang telah di pesan Naruto.

"Jadi, sebenarnya ada apa kau menyuruhu ke sini Teme?" Tanya Naruto dengan tampangnya yang penasaran mengapa aku memangilnya kesini.

"Aku membutuhkan bantuanmu untuk besok, pulang sekolah" Ucapku singkat yang tambah membuatnya penasaran.

"Bantuan apa Teme? Kau membuatku penasaran" Ucap Naruto.

"Ajak Hinata, Ino, Sai, Shikamaru dan Temari juga" Ucapku tanpa menjawab mengenai bantuan apa yang ditanyakan Dobe di depanku ini.

"Oh, Teme. Sahabatku tercinta. Bantuan apa yang kau maksud?" Ucapnya sedikit keras hingga membuat beberapa pengunjung menoleh ke tempat kami.

"Ck, sial. Kau membuat kita malu Baka" Kataku kesal karena tingkahnya yang membuat kami dilihat banyak pengunjung di Cafe ini.

"Salahmu yang tidak mengatakan bantuan apa yang kau minta, Teme" Ucapnya sambil menunjuk kearahku.

"Jangan menunjukku seperi itu Dobe" Ucapku kesal karena dia seenaknya menunjukku dengan tangannya.

"Oh Teme, ka benar-benar akan kusumpahi di peluk Karin si gadis gila itu di lapangan sekolah jika kau tak memberitauku sekarang. Kau membuatku membatalkan kencanku dengan Hinata. Dan sekarang kau membuatku kesal. Lama-lama kau kucium disini" Ucap Naruto panjang lebar dengan sumpah serapah yang di keluarkannya untuk ku. Membuat aku sweatdroop mendengarnya.

"Tarik ucapan sumpah bodoh itumu Dobe" Ucapku kesal denga sumpah yang dikatannya. Jika itu dengan Sakura, aku akan menerimanya. Tapi dengan Karin? Perempuan fanatik yang terus mengejar-ngejarku, lebih baik aku mati.

"Ya, jika kau akan mengatakan hal yang membuatku datang kesini sekarang juga" Kata Naruto sambil melipat tangannya di depan dada.

"Ck, baiklah..." Ucapku.

"Apa itu?" Tanya Naruto dengan cepat sehingga memotong perkataanku.

"Aku meminta bantuanmu, Hinata, Ino dan yang lainnya untuk...

~tbc~

Untuk apa ya? Ada yang bisa menebak? Hahaha... entahlah, Yami juga tidak tau untuk apa #dihajar masa.

Yami membuat fict ini untuk merayakan SasuSaku FanDay. Jadi untuk semua SasuSaku Lovers di manapun berada, Yami mau mengucapkan "Happy SasuSaku FanDay. Semoga couple ini makin membahana. Hohohoho...".

Silahkan di review ya dari newbie-newbie sampai ke senpai-senpai, sampai sensei pun juga boleh. Tolong beri kritik dan saran yang bersifat membangun ya. Sampai jumpa di Chapter depan.