Tittle : Between Your Sweet Lips

Main Casts :

Kim Jong In

Do Kyung Soo

Other Casts :

HunHan

Chanbaek

Rating : M for Mature

Length : Chaptered

Alert : Typos ; OOC ; GS!GENDERSWITCH ; NC Inside!

.

.

.

Yummie Kim Present

.

.

.

PROLOGUE

.

.

.

Kim Jongin. Pria itu menatap gelas berisi tequilanya dengan pandangan kosong. Salah satu sudut bibirnya tertarik ke atas.

"Byun Baekhyun. Cih.. Kau akan menyesal karena lebih memilih pria jangkung idiot itu,"

Ya. Jongin 2000% yakin benar bahwa wanita itu akan memohon-mohon agar bisa kembali padanya. Karena sebenarnya Jongin merasa masih belum rela melepaskan Baekhyun. Tapi ia tidak boleh terus-terusan stuck pada Baekhyun yang terang-terangan lebih memilih Park Chanyeol dibandingkan dirinya. Padahal Jongin bisa dikatakan lebih tampan dan mapan dibandingkan seorang Park Chanyeol, ya walaupun dirinya tak seputih Chanyeol. Ia benar-benar tidak terima dengan kenyataan ini.

Jongin memberi isyarat pada bartender dihadapannya untuk mengisi gelasnya —lagi.

"Gyosu-nim yang terhormat, sebaiknya kau pulang. Kau mabuk,"

"Ya! Oh Sehun! Sejak kapan kau menolak permintaan dari temanmu yang tampan ini? Eo?,"

"Ck. Narsisnya bahkan tidak hilang walaupun sudah mabuk seperti ini," Sehun berkata sambil memijit pelipisnya. "Sebaiknya kau pulang Jongin-ah. Istirahatlah. Ini sudah larut malam," Sebenarnya ia mau saja mengantar Jongin pulang, karena tidak mungkin Jongin menyetir dalam keadaan seperti ini. Tapi Luhannya sudah menunggu di apartemen. Ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Hh, oke Sehun-ah. Aku tahu kau pasti sudah tidak sabar untuk menunggangi Luhan di kasurmu lagi. Aku pergi," Jongin menyambar mantelnya dan pergi meninggalkan Sehun yang tengah menatapnya datar.

"Paling minggu depan si hitam itu sudah mengencani wanita lain lagi," ucap Sehun bermonolog ria.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jongin memasukkan tangannya ke saku mantel, gumpalan asap keluar dari mulutnya seiring nafas yang dihembuskannya. Jongin melangkah pelan menembus kegelapan sambil bersenandung kecil. Ia melirik alroji Calvin Klein-nya. Masih jam 8 malam. Pikirannya kembali melayang pada Baekhyun. Seharusnya Baekhyun sekarang sudah terlentang di bawahnya menggunakan lingerie hitam favorit Jongin. Tapi kenyataan berkata lain.

"Mungkin aku harus mencoba melupakannya," Ucapnya pada angin malam yang menerpa wajahnya.

Tiba-tiba Jongin merasakan matanya teramat sangat berat untuk dibuka. Jongin menguap. Pandangannya mulai mengabur. Ah ya.. Jongin lupa. He has a bad habit. Setiap kali meminum alkohol, dirinya akan tertidur lelap selama beberapa jam bahkan bisa lebih dari 24 jam. Dulu saat Jongin berumur 18 tahun, Ibu Jongin bahkan sempat mengira Jongin tewas karena terus tertidur selama 40 jam nonstop setelah meminum 2 gelas soju.

Dan sekarang.. Oh.. Tidak mungkinkan seorang dosen Yonsei University yang tampan sepertinya tertidur di tengah jalan? Bisa saja Jongin akan diperkosa oleh mahasiswi centil —sekaligus fans Jongin yang kebetulan lewat di jalan ini. 'Mengerikan,' batin Jongin. Tapi.. Jongin benar-benar sangat mengantuk. Ia butuh tempat tidur king-size-nya sekarang juga.

PLUK!

Ah akhirnya Jongin bisa tertidur di kasur empuk miliknya.

.

.

Tapi tunggu... kenapa bantalnya lebih lembut dari biasanya.. dan ini agak kenyal. Ah mungkin ini hanya perasaannya saja.

.

.

Jongin terlelap. Dan tak tahu kapan akan terbangun. Mungkin ia akan menginap lagi di Dream Island-nya.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kyungsoo— gadis berbalut mantel cream itu membenarkan earmuff-nya sambil menenteng belanjaan yang baru saja ia beli di supermarket. Malam ini cuacanya sangat dingin. Mungkin ia harus menyalakan penghangat ruangan jika sudah tiba di penthouse miliknya.

Kyungsoo terus saja berjalan dengan kepala tertunduk —tidak memperhatikan keadaan sekitar.

.

.

PLUK

.

.

BRUK!

.

.

"Aaak!," Kyungsoo menjerit. Ia bersumpah, ia bisa merasakan bahwa barusan, kepala seseorang —ah lebih tepatnya seorang pria telah menubruk dadanya. Lebih tepatnya buah dada.

Kaki Kyungsoo gemetar. Kyungsoo sudah mengira bahwa pria ini pasti preman di sekitar sini.

'Oh tidak.. Dadaku.. sudah tidak perawan!,' batin Kyungsoo.

Tubuh kecil Kyungsoo sudah tidak kuat lagi untuk menopang beban yang ditanggungnya dan akhirnya ia tersungkur ke belakang dengan tubuh pria itu yang masih setia menempel di tubuhnya.

"Aah. Pantatku.. Aish kenapa di sini banyak batu kerikil," ringisnya.

'Tunggu. Kenapa orang ini tidak bereaksi apa-apa...,' batin Kyungsoo lagi.

Kyungsoo melirik dengan takut-takut pria yang berada di atas dadanya. Rambutnya yang acak-acakan dan wajahnya tertutupi oleh poni hitamnya. Lampu jalan di sini memang remang-remang. Tapi wajah ini begitu familiar bagi Kyungsoo. Dengan perlahan namun pasti, tangan Kyungsoo menarik dagu pria itu untuk melihat agar bisa melihatnya dengan lebih jelas.

"Eo?Kim Gyosun-nim?"

.

.

.

.

.

.

END THIS UP or CONTINUE?

Good Readers? REVIEW PLEASE? :}