Dan Gopal hanya bisa menunggu, sampai puspa hatinya bisa mekar sempurna
.
.
.
Boboiboy (c) Animonsta Studio
.
.
.
Eclipse's Romance (c) IT wasn't a thing
.
.
.
Warning: Inspired by the blood moon rising on April 4th 2015. Teenager!AU (Age 16-17). Hint BoboiboyxYaya dan FangxYing but more focused on Gopal. OOC detected. Typos detected. Possibly PWP.
.
.
.
You've been warned and you can get out already if you hate this fict :)
.
.
.
Dengan tangan kiri memegang menopang dagu dan tangan kanan memainkan sebuah koin berwarna perunggu, pemuda berkulit hitam dengan tubuh gempal itu duduk menyendiri dibawah salah satu pohon besar yang tidak terlalu dihiraukan.
Kepala mendongak, menatap lurus kearah gerhana bulan yang di kali ini disebut blood moon rising.
Ekor matanya menatap 2 pasangan yang nampaknya tengah memanfaatkan momen ini untuk menyatakan perasaannya masing-masing kepada lawan jenis.
Pemuda bertopi terbalik yang menyatakan perasaannya kepada sang gadis berhijan merah jambu disisi kiri lapangan,
Dan juga sang pemuda bersurai anggur yang menyatakan perasaan kepada sang gadis bersurai blackberry.
Entah apa yang membuat gerhana bulan ini menjadi momen special, pemuda berdarah India penyandang nama Gopal itu tidak terlalu mengerti.
Apa karena bulan yang biasanya nampak seputih bulu angsa dan bersinar putih layaknya pendar bola lampu kini berwarna merah dengan nyala bak lidah api dari kejauhan?
Apa karena merah adalah warna kasih sayang?
Apa karena cahaya bak lidah api itu layaknya perasaan cinta yang sudah membara?
Menunggu untuk diperbesar oleh siraman bensin kala menerima kata 'iya'.
Atau menunggu untuk dipadamkan oleh siraman air kala menerima kata-kata penolakan yang dirangkai sedemikian rupa agar terlihat indah.
Namun membunuh secara perlahan.
Bagaimana pun juga, hunusan pedang yang dilakukan dengan cepat dan bermata tajam masih lebih baik daripada hunusan pelan dengan mata tumpul dengan maksud menyiksa.
"Gopal, temani aku ketanah lapang nanti petang, ye? Aku nak nyatakan perasaan aku pada Yaya nanti!"
"Oi, Gopal. Kau petang ni, free tak? Kalau iya, kawal aku kat tanah lapang boleh? Aku nak nyatakan perasaan aku pada Ying nanti. Saat gerhana bulan merah."
Sebagai insan yang masih buta akan romantika, Gopal hanya bisa termangu sembari memperhatikan 4 insan yang tengah berbagi kasih sayang dibawah pendar merah gerhana.
Karena sang puspa hatinya belum mekar ditaman hatinya yang mulai gersang.
Yang haus akan rasa dicintai.
Gopal yang masih menyepelekan hal semacam romantika muda hanya bisa terus menunggu, hingga puspa hatinya akan mekar pada waktunya.
Gopal akan tetap menunggu.
Entah sampai kapan.
Tapi dia pasti, dan akan selalu menunggu waktunya mekarnya puspa taman hatinya yang gersang.
.
.
.
A/N: Halo, Halo. IT yang stress sama nilai and kelanjutan TBT hadir dengan ff oneshot abal yang dibuat dalam waktu 15 menit. Maafkan segala kesalahan yang ada difanfic ini yo, maklum lah ya, dibuatmya pas stress *guling-gulingan* blood moon rising tanggal 4 kemaren emang bagus. Banget. Dan entah kenapa malah dapet idenya baru sekarang. Gak pas kemaren *cakar tembok.
Baiklah, saya tidak usah banyak bacot lagi, akhir kata, Mind to review?
With double winks and a blow kiss,
IT
