Title : BEAUTIFUL DAY

Genre : Romance, Friendship, Hurt/Comfort

Summary : "Aku tidak menginginkan banyak hal didunia ini, aku hanya ingin bahagia di saat-saat terakhir hidupku. Namun sepertinya mimpiku hancur sebelum aku memulainya" lirih namja manis itu dengan sorot mata yang sama, kosong. KaiSoo, KaiBaek, BaekYeol.

^^^^vvvv^^^

"Byun Baekhyun, maukah kau menjadi namjachinguku?" namja berkulit tan kini tengah berlutut didepan namja manis yang bernama Byun Baekhyun. Sedangkan Baekhyun menatap tidak percaya pada namja didepannya ini.

'Bagaimana bisa?' tanyanya dalam hati.

Mungkin kalian heran mengapa Baekhyun bertanya seperti itu. Baiklah aku akan menjelaskannya sedikit. Baekhyun dan Kai –namja berkulit tan itu- adalah teman dekat, ya bisa dibilang sangat akrab. Kai juga merupakan teman sekelas dongsaengnya. Kai menyukai Baekhyun saat pertama kali melihat namja manis itu dihalte dekat sekolah. Ya bisa dibilang 'fall in love at the first sigh'. Namun Kai baru mengungkapkannya saat ini, ya beberapa bulan setelah pertemuan –ralat– perkenalannya dengan Baekhyun. Sedangkan Baekhyun menerima (?) keberadaan Kai bukan tanpa alasan, tapi sang dongsaeng tercintalah yang merengek-rengek padanya agar Baekhyun tidak menjauhi Kai. Ya kalian tau sendiri kan alasannya? Yup, agar sang 'dongsaeng tercinta' bisa lebih mengenal Kai dari Baekhyun.

Baekhyun mengehela nafas panjang sebelum menjawab pernyataan Kai.

"Jongin, mianhae. Tapi aku tidak bisa." Tolak Baekhyun sehalus mungkin. Hei Baekhyun menolak? Tentu saja, namja manis itu menyukai orang lain, bukan namja ini.

"Kau sudah ku anggap seperti dongsaengku sendiri, lagi pula aku… aku menyukai namja lain…" lirih Baekhyun. Namja? Oh, ayolah bukankah di Korea hubungan sesame jenis itu hal wajar? Lagi pula bukankah cinta itu buta?

JDDEEEERRRR *petirceritanya.

Kai diam. Cintanya bertepuk sebelah tangan, Byun Baekhyun mencintai namja lain? Tapi siapa? Siapa namja yang berani mencuri hati seorang Byun Baekhyun? Sehebat apa dia? Setampan apa dia? Seka-

"Mianhae, aku benar-benar tidak bisa. Kau tau kan cinta tidak bisa di paksakan? Lagi pula aku sudah memiliki pilihan sendiri." Baekhyun berjongkok, menyamakan tingginya dengan Kai. Jemari lentiknya mengusap lembut pipi Kai. "Percayalah padaku, di luar sana ada satu orang yang segalanya lebih dari aku. Mianhae, nae…"

Baekhyun berdiri dan hendak pergi meninggalkan Kai, karena memang ini masih jam sekolah. Dan beberapa menit lagi bel masuk akan berbunyi.

"Hyung…" mendengar panggilan dari Kai, membuat langkah Baekhyun terhenti.

"Nae.."

"A—apakah kita masih bisa berteman, seperti dulu?" Tanya Kai lirih. Membuat Bakhyun terkekeh pelan.

"Nae, tentu saja! Dan satu hal yang perlu kau tau, bahwa donsaengku lah yang mencintaimu, bukan aku!"ucap Baekhyun sambil terkikik.

"M-maksudmu?" Kai menautkan kedua alisnya.

"Nanti juga kau akan mengetahuinya! Kajja, kita kembali ke kelas. Sebentar lagi bel akan segera berbunyi."Baekhyun menarik Kai yang mesih mematung di tempat. Dia baner-benar bingung sekarang. Bingung? Tentu saja. Hei, Byun Baekhyun, kau baru saja menolak Kai! Lalu dengan santainya dia berkata seperti itu? Dengan ekspresi seperti itu pula! Tidak kah kau sadar jika kau baru saja mematahkan perasaan seseorang? *lebailurei*plakk~~

"Hei, Kim Jongin! Mengapa kau diam saja? Ayo cepat!" Baekhyun semakin intens(?) menarik Kai yang notabenya memang memiliki badan lebih besar darinya.*dijitakBaekhyun.

"A-ah… Nae Hyung!" jawab Kai tergagap.

^^^^vvvv^^^

Seorang namja manis tengah berjalan sendiri, kacamata yang membingkai doe eyesnya tidak mengurangi kesan manis pada wajah baby facenya. Dia berjalan tertunduk karena memang dia sedang membaca sebuah buku. Ya, namja manis itu memang hobby membaca. Dimanapun, kapanpun dan sedang apapun, buku tidak pernah lepas dari tangannya. Hal itulah yang membuat namja manis ini beberapa kali loncat kelas. Jenius. Mungkin itulah julukan yang pantas untuk namja manis ini. Di usianya yang masih 15 tahun, dia sudah duduk di kelas 3 Senior High School.

BRUKK

Tubuh kurus namja manis itu terhampas keras ke lantai, membuat sang empunya meringis kesakitan. Namja manis itu mendongak, mencari tahu siapa orang yang telah ditabraknya.

"Pakai matamu jika sedang berjalan, Tuan Do Kyungsoo!" bukan permintaan maaf, melainkan ucap sinis yang keluar dari mulut orang yang Kyungso tabrak tadi

"Mi-mianhae. Aku tidak sengaja!" cicit namja manis yang bernama Kyungsoo dengan tubuh yang bergetar. Takut? Tentu saja. Siapa yang tak mengenal seorang Kim Jongin a.k.a Kai –orang yang ditabrak Kyungsoo– namja angkuh yang tak segan membully siapa saja sesuka hati, dan Kyungsoo merupakan salah satu sasaran pem-bully-an seorang Kim Jongin.

SRAKK

Kai menarik rambut Kyungsoo, membuat Kyungsoo mendongak.

"Kau pikir hanya dengan kata maaf bisa menyelesaikan semuanya?" desis Kai. "Kau harus mendapatkan hukuman yang pantas untukmu, Do Kyungsoo!"

"ARGHH…" teriak Kyungsoo saat Kai menarik paksa rambutnya.

"A-appo… ampun Kai!" ringis Kyungsoo, memasang wajah memohon berharap Kai mau melepaskannya saat ini. Namun itu sungguh mustahil, karena pantang bagi seorang Kim Jongin melepas mangsanya begitu saja.

Kyungsoo terus diseret paksa oleh Kai menuju toilet yang sudah tidak terpakai lagi. Kai menyerigai melihat Kyungsoo yang menatap pintu toilet itu dengan tatapan horor. Oh, ayolah, siapa yang tidak takut jika kau berada di depan toilet yang sudah bertahun-tahun tidak dipakai? Apalagi beredar rumor jika dulu ada seorang siswi yang tewas bunuh diri disana.

"A-apa y-yang akan k-kau lalukan ditempat seperti ini?" Tanya Kyungsoo dengan suara bergetar.

"Kenapa? Kau takut?" tanya Kai dengan nada meremehkan.

"Ku mohon, maafkan aku Kai. Aku harus masuk ke kelas sekarang, sebentar lagi Jung Saem akan segera datang." Kyungsoo kembali memohon, berharap kali ini Kai mau mengerti dengan keadaannya. Bagi Kyungsoo membolos adalah hal yang paling tabu dalam hidupnya, berbanding terbalik dengan Kai.

"Kau tidak akan turun kelas jika membolos sekali saya Kyung!" ucap Kai sambil medorong Kyungsoo kedalam salah satu bilik toilet kemudian menguncinya dari luar.

DUK DUK DUK

"Kai, buka pintunya! Kumohon padamu sekali ini saja Kai!" ucap Kyungsoo sambil terus menggedor pintu.

"Nikmatilah siangmu bersama para hantu disini, Do Kyungsoo!" Kai meninggalkan Kyungsoo yang masih berteriak didalam. Senyum puas terukir diwajah tampannya.

"Melihatmu dikelas hanya akan membuat moodku semakin buruk!" ucap Kai entah pada siapa. Hei, jangan lupakan bahwa beberapa menit yang lalu Kai berusaja ditolak oleh Baekhyun, dan kini rasa kecewanya sedikit berkurang karena Kyungsoo. Ya, namja manis itu menjadi sasaran pelampiasan kekecewaan seorang Kim Jongin. Poor Kyungie. #elusKyung:3

"Kumohon buka Kai… Hiks…" Kyungsoo mulai terisak. Ia benar-benar takut sekarang. "Eomma, Appa. Tolong Kyungie… Hiks..." Kyungsoo semakin terisak kencang.

^^^^vvvv^^^

Kai berjalan dengan santai menuju kelasnya, mengabaikan beberapa pandangan menggoda dari para yeoja yang dari tadi terus berusaha merebut perhatian namja berkulit tan itu. Langkahnya terhenti saat sesuatu yang ia cari dalam kantung celananya.

"Shit! Mungkin terjatuh disana!" umat Kai. Kaki jenjangnya kembali melangkah ketempat tadi.

Sementara itu seorang namja yang memiliki lingkaran hitam dimatanya seperti panda tengah berlari terbirit menuju toilet sambil menangkup (?) sesuatu yang ada diselangkangannya (?). Kemudian mendobrak salah satu biliknya.

"Ah~~ leganya!" namja itu mendesah lega setelah menuntaskan hasratnya (?). Namun senyum yang tersungging dibibir kucingnya tiba-tiba lenyap saat mendengar samar-samar suara isak tangis. Bulu kuduknya mulai berdiri. Isakan tangis? Dibilik toilet yang sudah tidak terpakai? Dan yang lebih parah, tempat ditemukannya mayat yeoja beberapa tahun lalu. Ia hendak berlari namun…

BUGH…

Namja bermata panda itu mendarat dengan tidak elitnya di lantai toilet, membuatnya sedikit meringis karena pantatnya yang membentur keras lantai toilet.

"Ya! Jongin! Kalau jalan pakai mata!" protes namja bermata panda itu.

"Ck! Aku yang seharusnya bilang seperti itu padamu Tao. Kau sendiri yang menabrakku, bukan aku!" jawab Kai cuek.

"Aish… tapi pantatku sakit Kai!" rengek Tao -namja bermata pada itu-.

"Hiks… Hiks…" suara isakan itu kembali terdengar membuat Tao itu segera berdiri dan berlindung dibalik tubuh Kai.

"Kau kenapa Tao?" Tanya Kai heran.

"I-i-itu! A-ada yang me-menangis!" jawab Tao terbata sambil menunjuk bilik toilet yang sudah tidak dipakai lagi.

"Ck! Kukira apa. Minggir, aku harus mencari sesuatu!" Kai mendorong tubuh besar Tao, dan berjalan mendekati bilik toilet yang sudah tidak terpakai itu.

CKLEK

Pintu toilet terbuka menampilkan sosok namja manis bermata bulat yang kini tengah menenggelamkan kedua lututnya dengan bahu bergetar. Sesekali isakan terdengar dari bibir plumnya.

"Dasar cengeng! Cepat keluar. Bukankah kau bilang kau ada kelas saat ini?" Tanya Kai dingin.

"Kai, siap- OMO! Kyungie…"

TBC

mencoba buat bikin fanfic KaiSoo, ya walaupun ga terlalu bagus sih..

Rei masih bimbang nih, mau delete or next.. tergantung reader ^^a