Wrong number
Chapter : 1
Disclaimer : naruto masih bukan milikku
Drtttt...drttt...drttt
Seorang pemuda yang sedang terlelap diatas tempat tidurnya yang nyaman seketika terbangun karna mendengar hpnya bergetar, dia segera mengambil kaca mata yang ada didekat bantalnya lalu beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan mengambil hp yang ada diatas meja belajarnya dan segera membuka sms yang baru saja masuk.
"siapasih yang mengirim sms malam-malam begini?" pemuda tadi menggerutu pada sms yang membuatnya tebangun dari mimpinya yang indah, si pemuda melangkahkan kakainya menuju meja belajarnya yang tidak jauh dari tempat tidurnya.
1 pesam belum dibaca
'ayo kita berkencan besok'
Pemuda yang masih belum sepenuhya sadar dari mimpi mengucek matanya, lalu dia membaca isi sms itu tapi berapa kalipun dilihat dan dibaca tidak ada yang berubah dari sms itu, mungkin kaca matanya sudah berdebu ya.
"ehhhh, apa ini?" pemuda tadi berteriak histeris karna menyadari sms yang baru masuk tadi adalah ajakan berkencan dari seseorang. Pemuda itu bahkan tidak kenal dengan nomer pengirim sms ini, apa ini hanya ulah orang iseng yang kurang kerjaan.
Pemuda yang masih syok dengan keadaan memberanikan diri untuk membalas sms itu, jari-jari pemuda itu bergerak kaku di atas tombol hpnya karna selama ini dia tidak pernah mengirim sms pada siapapun.
'maaf, ini siapa ya?' setelah selesai mengetik dia lalu menekan tombol 'kirim', -pesan terkirim- sebuah tulisan dihp pemuda itu menandakan sms sudah sampai ditujuan.
Pemuda itu kembali membaringkan badannya dikasurnya yang nyaman, dia masih belum habis pikir siapa yang mengerim sms ditengah malam untuk mengajaknya berkencan, 'dia pasti orang yang sangat aneh' pikir pemuda itu.
Suara getar hp menyadarkan pemuda itu dari lamunannya, seperti yang dia duga ada pesan masuk yang berasal dari nomer yang tadi, jarinya menekan tombol untuk membuka sms yang baru masuk.
'apa kau bukan haruno sakura?'
"ternyata salah kirim ya" gumam pemuda itu.
Pemuda itu memasang ekspresi bingung saat membaca sms yang baru saja masuk "bukankah aku yang duluan bertanya, kenapa dia malah bertanya balik?" gumam pemuda itu, lalu kembali membalas sms itu.
'bukan, kau belum belum memjawab pertanyaanku yang tadi kau siapa?'
Selesai mengirim sms matanya mulai terasa berat dan dia terlelap kembali ke alam mimpi, dia tidak menyadari hpnya bergetar dan semakin jauh memasuki alam mimpinya.
Sinar mata hari membangunkan seorang pemuda yang tengah terlelap diatas tempat tidurnya, matanya enggan terbuka karna masih ingin lebih lama menikmati waktu tidurnya, tapi ketenangan itu hancur seketika karna dia mendengar teriakan dari luar kamarnya.
"narutooooo, cepat bangun kau anak malas" suara teriakan itu semakin memdekat, pemuda yang dipanggil naruto itupun masih saja terlelap dalam tidurnya. Suara langkah kaki mulai mendekat menuju kamar naruto dan.
Braaakkkkk
Seorang wanita berrambut merah menyala menendang pintu kamar naruto hingga menimbulkan suara yang cukup keras tapi tidak cukup keras untuk membangunkan pemuda bernama naruto yang masih saja menutup matanya.
"sampai kapan kau mau tidur naruto?, walaupun ini hari minggu bukan berarti kau bisa tidur seharian" wanita yang bernama kushina itu berkata dengan wajah marah tapi tidak ditanggapi oleh orang sedang tertidur pulas dikasurnya, merasa tidak ditanggapi wanita itu kembali berkata.
"naruto, apa kau mau ibu membuatmu tidur selamanya?" kata-kata wanita itu masih tidak ditanggapi oleh orang masih tidur dengan lelapnya, kushina merasa jengkel dengan anaknya yang sangat sulit dibangunkan, wanita itu menyiram air yang ada didalam ember yang sudah dia persiapkan sebelumnya kearah anaknya yang masih tidur dan.
Byurrrrrrr
"huwaaaaa...banjirr...banjirrr, ibu ayo cepat kita mengungsi" kata pemuda yang tiba-tiba bangun dan langsung menarik tangan ibunya untuk mengungsi.
"apanya yang banjir?, apanya yang mengungsi?" kata-kata wanita itu membuat kesadaran naruto kembali, "eh?" naruto melihat kanan kiri tidak ada banjir yang ada adalah ember yang dipegang ibunya.
"ehhhhh kenapa ibu begitu tega melakukan itu kepadaku?" kata naruto tidak terima dengan perlakuan ibunya yang menyiramnya dengan air seember.
"kalau ibu tidak melakukan itu kau tidak akan bangun, lihat itu dan kau masih tidur, walaupun ini hari minggu kau harus tetap bangun pagi" kata wanita itu sambil menunjuk kearah jam dinding yang sudah menunjukan jam sepuluh pagi.
"ibuuuu, hari minggu itu waktunya bersantai jadi tidak masalah kalau aku tidur seharian" kata naruto mengambil kaca mata yang ada dikat bantalnya dan menggunakannya, dia masih tidak terima karna dia dibangunkan dengan cara yang tidak manusiawi.
"kau ini, ayng kau lakukan setip hari hanya diam saja dirumah, sekali-kali pergilah keluar dengan teman-temanmu jangn cuma diam dirumah terus nanti kau tidak akan punya pacar" wanita itu berusaha menyakinkan anaknya untuk bangun dan mersenang-senang diluar rumah tapi tiba-tiba wajah naruto berubah murung mendengar kata-kata ibunya, lalu naruto menjawab.
"jangankan pacar, teman saja aku tidak punya" kata naruto dengan wajah sedih, wanita itu baru ingat kalau anaknya sejak kecil tidak punya teman jadi dia lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah.
Wanita itu tidak mau melanjutkan pembicaraan ini, naruto tudak punya teman karna penampilannya yang culun dan terkesan kutu buku jadi tidak ada yang mau berteman dengan anaknya padahal naruto adalah anak yang baik tapi kelihatannya tidak ada yang bisa melihat kebaikan naruto.
"cepat cuci mukamu dan segera keruang makan, sarapan sudah siap" kata wanita yang sedang berjalan keluar dari kamar naruto.
Karna pembicaraannya dengan ibunya tadi, naruto jadi teringat saat dia masih SMP, dia sering di bully oleh murid-murid lain karna penampilannya. Naruto selalu memakai kacamata tebal untuk membantu pengelihtannya dan selalu menyisir rambutnya kesamping juga selulu memasukkan kemejanya kedalam celana.
Naruto tidak mau lagi memikirkan hal buruk yang terjadi padanya dimasa SMP karna sekarang dia akan menjalani masa SMA yang akan dimulai besok.
Naruto beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi, setelah selesai melaksanakan rutinitas paginya naruto keluar dari kamarnya menuju ruang makan dimana sarapan sudah mununggu untuk disantap.
"selamat pagi ibu, eh mana ayah?" kata naruto sambil nyegir lebar kepada ibunya yang sedang mencuci piring.
"tentu saja ayahmu sudah berangkat dari tadi, oh iya naruto bagaimana sekolahmu, kaukan sudah menjalani kehidupan SMAmu selama seminggu, ucapakan selamat datang kepada hidup barumu yang menyenangkan" kushina mencoba memberi semangat pada anaknya yang baru saja datang.
"ibu, bisakah aku tidak pergi kesekolah, aku ingin home schooling saja" kata naruto yang sedang duduk di kursi meja makan.
"tidak boleh, kau harus tetap sekolah disekolah biasa, kau harus bersosialisasi dengan orang lain naruto, jangan Cuma dirumah terus memangnya kau mau sendirian selamanya" kushina menasehat anaknya yang sudah putus asa pada kehidupan sekolahnya yang menyadihkan.
"begitu juga tidak apa-apa" jawab naruto denga nada putus asa.
"kau tidak mungkin sendirian selamnya naruto, kau pasti akan membutuhkan orang lain, jangn menyerah pada kaehidupan yang menyedihkan, ibu yakin suatu hari kau akn menemukan kebahagiaan" kata kushina sambil mengusap rambut anaknya yang sedang lesu. " cepat makan sarapanmu nanti dingin" lanjut kushina.
Setelah selesai sarapan, naruto kembali kekamarnya dan berencana tidur sampai sore tanpa melakukan hal lain, naruto membaringkan tubuhnya dikasur.
Selama seminggu ini naruto pergi sekolah karana dia menyukai sesorang saat pertama masuk sekolah, sekarang naruto sedang mengalami yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama pada seniornya, naruto tau siapa nama seniornya itu tapi dia tidak berani menyapanya karna saat bertemu dengannya naruto mersa jangtungnya berdetak kencang seperti genderang mau perang.
"oh iya" naruto teringat pada seseorang yang mengiriminya sms tadi malam, naruto lupa membaca smsnya. Naruto segera mangambil hpnya yang sekarang entah dimana, naruto menbolak-balik bantalnya tapi hpnya tidak ada disana dan ternyata dia menemukan hpnya saat tidak sengaja menginjaknya, ternyata hpnya terjatuh.
Memang ada, satu sms yang belum diaca, dengan kaku naruto membuka sms itu dan betapa kagetnya naruto saat dia melihat setiap huruf yang tersusun di hpnya.
'aku uchiha sasuke'
Tidak salah lagi, ini benar-benar uchiha sasuke, senior yang dia sukai sejak pandangan pertama, apa ini mimpi, walaupun hanya lewat sms naruto merasa tidak percaya karna bisa bekomunikasi dengan senior yang tidak pernah bisa dia sapa.
Dan ini adalah awal dari kebahagian naruto.
.
.
.
.
.
.
Tbc
.
.
.
orionMIRAKURUN
