The Rule's of Angel and Demon

A PANDORA HEARTS FANFICTION

Written by JuLie-Chii IchiRuki ChuBbY

Disclaimer : Jun Mochizuki kan?
Warning : OOC, aneh, AU, gaje. DON'T LIKE, DON'T READ!

Rule 1 : Angel and demon were not permitted to falling in love

Teng,… Teng,… Teng,…

Sebuah menara jam membunyikan loncengnya 3 kali, yang berarti adalah sekarang menunjukkan pukul tiga. Jam tersebut berada di dunia para malaikat yang selalu terang, dan berhubungan dengan menara jam yang berada di dunia para iblis yang selalu gelap. Jadi, ketika jam tersebut menunjukkan pukul tiga, maka di dunia malaikat maupun iblis sudah pukul tiga, dan hanya pukul tiga tanpa pagi atau siang maupun petang apalagi malam.

"Alice, kau diperintahkan pergi ke dunia penghubung oleh dewa untuk menemui para utusan dunia iblis," kata seorang pria berjubah, seorang pembawa pesan.

"Aku mengerti dan tak keberatan harus melakukan tugas itu asalkan Raven tak turut serta dalam tugas ini."

"Kurasa itu tak mungkin, dewa sudah memerintahkan."

Dan pria berjubah itu menghilang, meninggalkan Alice yang cemberut dan merengut.

Alice, seorang malaikat dengan sosok seorang gadis kecil berambut coklat dengan 2 kepang kecil dan memiliki mata berwarna violet, menghentakkan kakinya ketika menuju gerbang yang akan mengantarnya menuju dunua penghubung, dunia manusia.

Teng,... Teng,...Teng,...

Menara jam di dunia para iblis berdentang tiga kali.

"Oz-san, kau sudah siap?" tanya seorang iblis berambut pirang panjang dan memiliki mata berbeda warna.

"Halo Vince, apakah kau sendiri sudah siap? Aku sih sudah siap seratus persen."

"Setelah tugas ini kau harus mengijinkanku kencan dengan adikmu lho," kata Vince membelok dari pokok pembicaraan.

"Hei, hei, ingatlah peraturan pertama dalam 'buku aturan malaikat dan iblis', bahwa malaikat dan iblis dilarang untuk jatuh cinta," kata Oz entah hanya menuruti peraturan atau melindungi adiknya dari iblis playboy di hadapannya.

"Haha,.. hanya bercanda kok Oz-san," kata Vincent kemudian meninggalkan iblis bersosok anak laki-laki berambut pirang dan bermata hijau, atau sebut saja Oz.

Oz hanya sweatdropped sambil geleng-geleng kepala dan kemudian menyusul iblis itu.

X X X

Di sebuah jembatan yang ramai dilalui manusia, Alice dan seorang malaikat lain yang memakai setelan serba hitam dan berambut ikal saling membisu sambil menatap aliran sungai.

"Heeeiii!" seru seorang anak laki-laki berambut emas dengan setelan ala rakyat jelata yang berlari menghampiri mereka. Di belakang anak lelaki itu ada seorang pria berambut emas lain yang dikenali Gillbert, malaikat ber-setelan hitam.

"Ternyata kau ya yang disuruh menemui kami, Vincent," kata Gillbert ketika Oz dan Vincent sampai di depan mereka. "Lama tak bertemu Oz-sama," kata Gillbert lagi, kali ini pada Oz.

"Lama tak bertemu juga Gill," kata Oz riang, kemudian perhatiannya tertuju pada Alice yang sedari tadi tetap diam, namun kali ini objek pemandangan Alice adalah Oz. "dan halo Alice," kata Oz menyapa Alice.

Alice tak menjawab dan hanya membuang muka. "Cepat selesaikan pekerjaan, aku tak mau berbasa-basi."

"Hei, hei kelinci hitam, dalam bernegosiasi itu perlu kesabaran tahu," kata Gill dan sebuah perempatan muncul di dahinya.

"Aku lapar tahu. Dan kau pikir masalahku bisa diselesaikan semudah kau mengatakan mengenai 'negosiasi' itu, Raven?" tanya Alice dengan wajah garang.

Ya, hubungan Alice dan Gill memang buruk dari dulu, dan Oz tak mau bersusah payah melerai pertengkaran mereka karena Oz menikmatinya sementara Vince sudah pulang terlebih dahulu ke dunia bawah setelah menyerahkan sebuah surat beramplop merah kepada Gillbert dan menerima sebuah surat beramplop putih dari Gillbert. Dan, sudah sangat jelas sekarang bahwa walau penampilan Oz yang paling mirip malaikat diantara tiga orang makhluk dunia lain disitu, Oz memiliki perwatakan paling mirip iblis disana.

"Cukup, terserah apa katamu Raven, lagipula surat sudah kita antar dan kita juga sudah menerima balasannya, tak ada alasan lagi berada di dunia penghubung ini, aku ingin segera kembali ke dunia atas, kalau kau tak mau pulang juga tak apa-apa," kata Alice kemudian merentangkan sayap putihnya yang tak terliaht manusia biasa.

"Tunggu dulu Nona," kata Oz mencegah Alice.

"Aku bukan 'nona', malaikat atau iblis tak memiliki gender," kata Alice dengan wajah seram.

"Tapi kau memiliki wujud seorang anak perempuan,kelinci hitam," kata Gill pelan dan langsung mendapat deathglare dari Alice.

"Kau pulang saja Raven,aku akan mengajari iblis kurang ajar ini sopan santun."

"Hei, hei, bukannya yang harus diajari sopan santun itu kau," batin Gillbert.

"Yasudahlah. Oz-sama, aku titip kelinci hitam ini sampai batas waktu nanti ya," kata Gillbert kemudian menghilang setelah sayap putih miliknya menyelimuti dirinya.

"Serahkan padaku Gill," kata Oz dengan nada riang. "dan Nona Alice, bagaimana kalau kita jalan-jalan sambil membeli makanan sedikit?" tanya Oz, memancing Alice dengan kelemahan malaikat itu, dan Alice pun mengekor di belakang Oz kemana-mana selama Oz membelikannya daging atau es-krim.

X X X

Tak terasa hari sudah senja, padahal ketika mereka datang ke dunia penghubung ini waktu dunia ini masih menunjukkan pukul sembilan pagi.

"Oz," panggil Alice. Tangannya terisi penuh dengan aneka makanan.

"Ya, Alice?" tanya Oz.

"Ayo istirahat sebentar di pancuran itu, aku lelah seharian berjalan mengelilingi kota Sabrie ini," jawab Alice.

Oz hanya mengangguk kemudian berjalan berdampingan bersama Alice menuju pancuran berbentuk lingkaran dan duduk di pinggir pancuran itu, sama seperti orang-orang lain yang sudah terlebih dahulu berada disana.

"Aku menyangka bahwa dunia penghubung ternyata cukup menyenangkan," kata Alice. "dan yang paling membuatku kaget adalah bahwa iblis ditambah dunia penghubung yang kubenci bisa menghasilkan hari menyenangkan yang tak mungkin kulupakan."

"Kalau begitu mau tinggal di dunia penghubung ini selamanya bersamaku?" tanya Oz tersenyum sambil memandang Alice.

Dari tatapan mata Oz, Alice tahu Oz serius.

"Boleh saja. Tapi dewa tak mengijinkan malaikat atau iblisnya berada di dunia penghubung ini tanpa seijinnya. Kecuali malaikat dan iblis itu diusir dari duninya," kata Alice.

"Peraturan nomor tiga belas ya?" kata Oz sambil tersenyum hambar.

"Tapi, Oz, walau kita kembali ke dunia masing-masing nanti, aku ingin kau berjanji untuk selalu menjadi pelayanku ya, menjadi milikku seorang," kata Alice dengan wajah merah.

Oz bengong sementara mendengar pernyataan Alice kemudian dia tertawa. "Berarti kita resmi diusir dari dunia kita ya," kata Oz.

Dan benar saja, mereka sudah tak memiliki sayap dan kini hanya seorang manusia biasa yang memiliki gender sesuai wujud yang mereka ambil.

F I N

Author's Note : Fic PH ketiga saya.

Masih abal, tapi tetap mengharapkan repiu dari anda semua.

Ayo kasih kesan dan pesan kalian!