Dilarang copy paste ff ini
Dilarang bash cast di ff ini
Semua cast bukan punya saya, tapi cerita ff ini adalah milik saya
Saya pinjam nama cast dari Super Junior, SNSD, Sistar, 2AM, etc
Warning : GS, gaje, typho, aneh, membosankan, kurang romantis, bahasa dan tanda baca tidak sesuai EYD, dll
BECAUSE OF SONG
-J-O-Y-
Seorang namja tampan berambut semi ikal dengan postur tubuh tinggi dan kulit putih pucat berdiri di depan pintu kayu kokoh yang bertuliskan 'Manager Lee Dong Hae'. Dengan mimik wajah ragu, digerakkannya tangan kanannya untuk mengetuk pintu itu.
"Masuk!".
Terdengar suara seorang namja menyahut dari dalam ruang itu. Namja berambut ikal itu pun perlahan memegang handle pembuka pintu dan memutarnya. Pintu pun terbuka, dan di dalam ruangan itu nampaklah pemandangan yang tidak biasa bagi namja berambut ikal itu. Seorang namja terlihat sedang mondar-mandir ke sana-kemari sambil memegangi kepalanya dan sesekali mengacak rambutnya. Terlihat ketegangan menyusup di antara ketampanan wajahnya.
"Manager Lee memanggilku?" tanya namja rambut ikal itu ragu.
"Ne, duduk lah Kyu!" ucap namja yang ada di ruangan tadi.
Keduanya terdiam sesaat, sepertinya tidak ada yang ingin memulai pembicaraan. Suasana pun hening, hanya suara ketukan jari-jari namja yang dipanggil Manager Lee itu yang mengalun dengan intensitas rendah. Merasa memanggil namja berambut ikal tadi, Manager Lee pun kemudian memulai pembicaraan serius dengan namja yang dipanggilnya dengan nama Kyu itu.
"Nanti malam kafe kita akan digunakan untuk perayaan ulang tahun seseorang yang sangat penting." mulai Manager Lee.
"Nugu, Manager?" tanya Kyu penasaran.
"Kau tahu Elf corps, perusahaan yang memproduksi makanan sehat?" Manager Lee malah bertanya balik.
"Ehm, tentu saja aku tahu. Perusahaan itu sekarang sedang sangat berkembang." jawab Kyu.
"Ne...ne. Malam ini, direktris dari perusahaan itu akan merayakan ulang tahun di kafe kita." lanjut Manager Lee.
"Jinjja?" ucap Kyu kaget.
"Tadi pagi sekretarisnya yang mengatakan secara langsung" sambung Manager Lee.
"Lalu?" Kyu semakin penasaran.
"Kau harus mengisi acara nanti malam. Cari lagu yang bagus. Nyanyikan dengan kemampuan terbaikmu!" titah manager Lee.
"Mwooo... harus menyanyi di depan orang sepenting itu? Tapi kemampuan menyanyiku masih sangat rendah." kaget Kyu.
"Tapi kau penyanyi terbaik yang dimiliki Hae cafe sampai saat ini, jadi aku yakin kau pasti bisa menampilkan yang terbaik!" Manager Lee tersenyum, berusaha memberi semangat kepada bawahannya.
Kyu menghela nafas panjang. Nampaknya ia begitu terbebani dengan tugas ini.
"Ne, aku akan berusaha." jawab Kyu pada akhirnya.
-J-O-Y-
"Baiklah, kurasa rapat hari ini cukup. Kuharap semua posisi bisa bekerja maksimal, sehingga target penjualan bulan ini akan tercapai." seorang yeoja manis berperwakan sedang, dengan rambut pendek sebahu bergelombang berwarna kecoklatan. Kulitnya putih bersih, bibir shape M nya berwarna merah segar, jangan lupakan mata foxy nya yang terlihat sangat cantik dan begitu bersemangat.
Yeoja yang berwajah sangat imut untuk usianya itu mengenakan setelan blazer warna merah maroon yang dipadu rok sepan beberapa centi di atas lutut yang memperlihatkan kaki jenjangnya nan mulus. Senyumnya yang begitu manis diumbarnya kepada semua orang yang duduk di ruangan itu.
Setelah ucapan penutup nya, ia berdiri kemudian membungkuk kan badannya. Setelah itu ia melangkah meninggalkan ruangan, diikuti oleh seorang yeoja yang tak kalah manis, berperawakan sedikit lebih tinggi dengan rambut berwarna kemerahan yang dikuncir satu ke atas.
"Direktris Lee, tunggu aku." ucap yeoja berambut merah itu.
Mendengar panggilan itu, yeoja yang dipanggil direktris Lee pun menghentikan langkahnya dan menunggu yeoja yang memanggilnya.
"Hosh...hosh...hosh... Kenapa kecepatan ...hosh...jalanmu ...hosh ...semakin lama semakin cepat...hosh!" ucap yeoja yang berambut merah dengan napas tersengal.
"Perasaan, aku berjalan dengan kecepatan sedang." ucap direktris Lee.
"Ahni, kau berjalan seperti atlet jalan cepat." sanggah yeoja berambut merah.
"Kajja Hyukkie ah, aku rasa aku sedang terlalu bersemangat." ucap direktris Lee.
"Apa ada hubungannya dengan direktur Choi?" tanya yeoja yang dipanggil Hyukkie.
"Ehm, sepertinya iya. Setelah ini antar aku makan siang di resto biasa. Dia bilang mau bertemu denganku di sana." semangat direktris Lee. Yeoja bernama Hyukkie itu hanya mengangguk dilengkapi gummy smile nya yang lucu.
-J-O-Y-
"Kyunie oppa kan sudah janji kepadaku. Apa pekerjaanmu sekarang jauh lebih penting dari kekasihmu?" seorang yeoja cantik bertubuh semampai, berkulit cokelat dan rambut hitam panjang sepunggung yang dibiarkan tergerai nampak begitu kesal. Bibirnya dikerucutkan, matanya tajam menatap namja yang sedang asyik mengaduk avocado juice nya dengan wajah datar.
"Mianhe Hyorin ah, oppa tidak bisa menolak tugas sepenting ini. Oppa tidak enak pada manager Lee." sambung namja itu tanpa memandang ke arah yeoja yang ada di depannya.
"Itulah mengapa dulu aku tidak segera menerima pernyataan cinta oppa. Sejak awal aku memang merasa kalau oppa tidak serius dengan hubungan kita. Oppa tidak memprioritaskan aku sebagai yeojachingu mu. Oppa tahu, bahkan Jinwoon oppa lebih cepat membalas sms yang kukirim dari pada oppa yang selalu membuatku menunggu, bahkan hanya untuk mendapatkan sms balasan. Sudahlah, sepertinya bicara dengan oppa sama sekali tidak ada gunanya, hanya menambah kekeasalanku saja." yeoja bernama Hyorin itu bangkit, kemudian berdiri dan hendak meninggalkan tempat itu. Tapi tiba-tiba Kyu menarik tangannya dan memeluk yeoja itu.
"Hyorin ah, kau tahu kalau aku begitu mencintaimu. Aku serius dengan perkataanku ini. Tolong mengertilah keadaan oppa. Pekerjaan ini sangat oppa butuhkan untuk bertahan hidup di Seoul. Tolong mengertilah Hyorin." bisik Kyu tepat di samping telinga yeojachingunya. Hyorin hanya terdiam, seperti sedang mencerna perkataan Kyu.
Terdengar helaan napas panjang. Yeoja itu memejamkan mata, menghirup aroma tubuh maskulin dari namjachingunya yang membuatnya tenang. Jujur, ia begitu mencintai namjachingu nya dan sama sekali tidak punya niatan untuk meninggalkannya. Tapi ia juga merasa kesal karena namjachingunya seperti kurang peduli terhadap nya. Setiap dia mengajak jalan atau meminta bertemu, sang namja chingu sering menolak dengan alasan pekerjaan.
Bukannya dia egois dan merasa harus selalu dinomor satukan, tapi sebagai kekasih, ia hanya ingin hubungan normal, dan melakukan acara romantis seperti berkencan, makan bersama, dan sebagainya.
"Baiklah, satu kesempatan untuk oppa." sebuah kalimat akhirnya meluncur dari bibir sang yeoja setelah beberapa saat tidak ada suara dari keduanya.
Kyu tersenyum dan melepas pelukannya pada yeoja chingunya.
"Gomawo Hyorin chagi.", ucap Kyu sambil mengecup dahi yeojachingunya lembut. Hyorin hanya tersenyum mendapati perlakuan dari kekasihnya. Jujur dia bingung, karena pada akhirnya dia pasti luluh di hadapan namjachingunya.
-J-O-Y-
"Itu direktur Choi." tunjuk Hyukkie kepada seorang namja yang tengah duduk dengan tenang di dalam sebuah restoran bintang lima.
"Ah, dia semakin tampan saja." semburat merah muncul di kedua pipi chubby yeoja manis yang ada di samping Hyukkie, direktris Lee, atau lebih lengkapnya bernama Lee Sung Min.
"Kapan kau akan menyatakan perasaanmu Minnie eonnie?" yeoja bernama lengkap Lee Hyk Jae itu berhenti melangkah kemudian berdiri tepat di depan atasan, sekaligus sahabat baiknya itu.
Sungmin yang diajak bicara hanya terdiam. Tiba-tiba keceriaan di wajahnya sirna, terganti dengan wajah sendu dan pandangan kosong nya.
"Ayolah Minnie eonnie, ini sudah tahun yang keberapa? Kau selalu saja mengatakan mencari waktu yang tepat. Apa kau tidak takut, Siwon oppa akan jatuh cinta kepada yeoja lain? Apalagi usiamu yang sudah tidak muda lagi. Empat hari yang lalu kau bahkan sudah merayakan ulang tahunmu yang ke 34, eonnie." cerocos Hyukkie.
Sungmin masih terdiam, mungkin sedang berusahan mencerna kata-kata sahabatnya.
"Apa aku pantas untuknya Hyukkie?" Sungmin bertanya dengan penuh keraguan.
Hyukkie menghela napas dalam. Ia seperti kehabisan kata-kata untuk memberi semangat kepada yeoja yang sudah dia anggap seperti eonnie nya sendiri itu.
"Eonnie harus mencoba. Kalau tidak bagaimana eonnie tahu? Bukankah dia adalah cinta pertama yang sudah kau sukai sejak kau kecil dulu. Bayangkan penantian panjang mu itu. Apa semua akan kau biarkan berakhir sia-sia." nasihat Hyukkie panjang.
"Tapi ..." Sungmin tidak melanjutkan ucapannya.
"Kau bilang ingin segera menikah bukan? Mau kapan lagi kalau tidak dimulai dari sekarang?" lanjut Hyukkie.
Sungmin menghela nafas panjangnya. Matanya menatap lurus ke arah namja pujaan hatinya yang tengah duduk sambil memainkan smart phone nya.
"Kajja, kita ke sana." ucap Sungmin. Namun Hyukkie menggeleng pelan.
"Eonnie harus ke sana sendiri. Aku menunggumu di mobil." Hyukkie kemudian melenggang pergi, diikuti tatapan bingung dari Sungmin.
Beberapa saat Sungmin masih termenung, sepertinya dia belum memutuskan mau bagaimana. Tapi kemudian ucapan-ucapan Hyukkie kembali terngiang di telinganya, membuat nya menetapkan hati untuk menyatakan segenap perasaan yang sudah lama dipendamnya saat itu juga.
"Hwaiting Lee Sung Min." ucapnya menyemangati dirinya sendiri.
Sungmin berjalan dengan langkah mantap. Sesekali digenggamkannya tangannya untuk menghilangkan rasa grogi yang tengah menggelayuti hatinya.
"Siwon oppa." sapanya saat jaraknya sudah cukup dekat dengan namja yang sudah lama ia cintai itu.
"Minnie, ah, akhirnya kau datang juga. Kau tahu, oppa sudah menunggumu hampir lima belas menit. Dasar, mentang-mentang sudah menjadi direktris, sekarang oppa yang harus menunggumu kalau mau bertemu." ucap Siwon pura-pura merajuk.
"Mianhe, tadi aku sedang melakukan rapat bulanan dengan semua staff, jadi harus menunggu sampai rapat selesai." jawab Sungmin dengan wajah bersalahnya.
"Ha...ha...ha... Aku hanya bercanda Min, kau ini dari dulu begitu serius. Nanti cepat tua lho" canda Siwon.
Mengetahui sedang dikerjai, Sungmin pun mengerucutkan bibirnya yang membuat Siwon gemas dan kemudian mencubit pipi chubby Sungmin.
"Appo, oppa!" jerit Sungmin sambil menepiskan tangan Siwon yang masih sibuk mencubiti pipinya, membuat tawa Siwon semakin menjadi.
"Habisnya kau masih menggemaskan, sama seperti waktu kita masih di sekolah dasar." kilah Siwon.
"Ahni, aku sudah dewasa, sudah 34 tahun empat hari yang lalu." Sungmin tambah mengerucutkan bibirnya.
Mendengar itu Siwon tersenyum. Tangannya kemudian sibuk mengambil sesuatu dari saku jasnya.
"Ini, hadiah untukmu. Mian baru bisa kuberikan sekarang. Habis aku baru bisa pulang ke Seoul hari ini. Salahkan saja appaku, kenapa dia menyuruhku menangani perusahaan-perusahaannya yang ada di Eropa." ucap Siwon sambil memperhatikan Sungmin yang sibuk membuka kado kecil darinya.
"Anting-anting bunny warna pink...ya ampun oppa, ini bagus sekali." Minnie berdecak kagum sambil mengamati hadiah dari Siwon. Senyum lebar tersunggung di bibirnya.
"Gomawo oppa." lanjut Sungmin senang.
"Kau suka Min. Itu limited edition. Oppa pesan khusus lho." bangga Siwon.
Sungmin masih tersenyum lebar.
"Oppa, ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu. Sebenarnya ini sudah lama kusimpan, tapi aku benar-benar malu untuk mengatakannya." Sungmin menundukkan wajahnya sambil memainkan anting bunny pemberian Siwon.
"Apa Min, katakan saja." respon Siwon sambil tersenyum.
"Saranghae Siwon oppa, sebenarnya aku sudah lama suka kepadamu. Tapi aku benar-benar tidak punya keberanian untuk mengatakannya." Sungmin masih menunduk saat mengucapkannya. Sementara ekspresi wajah Siwon menunjukkan perasaan kaget. Sepertinya dia tidak menyangka akan mendapatkan kata-kata itu dari seorang yang sudah dia anggap seperti dongsaengnya sendiri.
"Tapi Min ..." perkataan Siwon tertahan saat matanya menangkap sosok yeoja yang tersenyum sambil berjalan menuju tempat dia dan Sungmin duduk.
"Mianhe menunggu lama oppa, Sungmin ssi." sapa yeoja itu sambil membungkuk ke arah Siwon dan Sungmin.
"Bummie ah, duduklah." senyum Siwon mempersilakan yeoja itu duduk.
"Ne oppa." jawab yeoja itu. Sungmin yang tadinya tertunduk pun mau tak mau mendongak untuk melihat siapa yang datang.
"Ehm ... Minnie ah, perkenalkan, ini Kim Ki Bum, dia adalah yeojachinguku." Siwon memperkenalkan yeoja itu kepada Sungmin.
"Ye...yeojachingu?" gumam Sungmin sambil menatap Kibum dan Siwon bergantian.
"Kim Ki Bum imnida. Panggil saja Kibum. Bummie juga boleh." ucap yeoja itu sambil tersenyum ramah kepada Sungmin.
"Eh ... Lee Sung Min imnida. Panggil saja Sungmin." tak enak dengan pandangan ramah Kibum, Sungmin pun menjawab perkenalan Kibum.
"Aku tahu, Oppa sudah sering menceritakan dirimu kepadaku Sungmin ssi. Sampai-sampai kadang aku cemburu mendengar cerita kedekatan kalian." ucap Kibum sambil tertawa kecil. Siwon hanya tersenyum sambil merangkul bahu yeojachingunya mesra.
Sungmin pun terpaksa ikut tersenyum mendengar pernyataan Kibum.
"Oiya, tiga bulan lagi kami akan menikah Min. Saat ini kami sedang mempersiapkan semuanya. Doakan semoga lancar ne." sambung Siwon.
"Selamat ya oppa, Kibum ssi, semoga semuanya berjalan dengan lancar." Sungmin kembali memaksakan senyumnya.
"Oiya, kupesankan makanan dulu ya." Siwon sudah bersiap memanggil pelayan.
"Aku masih ada keperluan oppa, aku pamit dulu ya, Oppa. Kibum ssi, senang bertemu denganmu." Sungmin berdiri kemudian membungkuk.
"Oh, padahal aku masih ingin mengobrol denganmu Min." sahut Siwon dengan wajah kecewa.
"Benar Sungmin ssi. Aku rasa aku cocok mengobrol denganmu." tambah Kibum dengan ekspresi wajah yang sama dengan yang ditunjukkan Siwon.
"Mianhe. Lain kali pasti kita akan mengobrol banyak." ucap Sungmin sambil tersenyum.
"Ah, baiklah. Janji ya Min." canda Siwon sambil mengulurkan kelingkingnya. Kibum terkikik melihat tingkah namjachingunya, sementara Sungmin menyambut kelingking Siwon dengan canggung.
"Sampai jumpa Siwon oppa, Kibum ssi." pamit Sungmin pada akhirnya.
"Ne, hati-hati." jawab Siwon dan Kibum bersamaan.
-J-O-Y-
Sungmin melangkah cepat menuju ke mobil yang sudah menunggu di parkir restoran. Langkahnya semakin ia percepat, ia tidak mau didahului oleh air matanya yang sudah menumpuk di pulupuk nya.
Sampai di mobil, ia membuka pintunya cepat, duduk di kursi depan di samping kursi kemudi dan menangis sejadi-jadinya.
Hyukkie yang melihat Sungmin tiba-tiba menangis menjadi kebingungan.
"Minnie eonnie, apa yang terjadi?" Hyukkie mengelus punggung Sungmin, berharap Sungmin bisa rileks dan berhenti menangis. Tapi bukannya berhenti, tangis Sungmin malah semakin menjadi.
Hyukkie yang benar-benar tidak tahu tentang apa yang terjadi hanya bisa memeluk Sungmin, berharap bisa mengurangi perasaan sedih yang membuat yeoja itu menangis .
Beberapa saat kemudian Sungmin mulai bisa menguasai dirinya. Air matanya semakin lama semakin surut.
Perlahan Hyukkie melepas pelukannya kepada Sungmin kemudian menatapnya dalam.
"Ceritakan semuanya kepadaku, eonnie!" pinta Hyukkie.
Sungmin masih sesenggukan. Hyukkie menyodorkan kembali tissue untuk menghapus air mata Sungmin.
"Aku terlambat Hyukkie!" ucap Sungmin di tengah isaknya.
"Maksud eonnie apa?" tanya Hyukkie.
"Siwon oppa...dia sudah ...sudah memiliki kekasih." sambung Sungmin.
"Apa eonnie?" Hyukkie membelalak tak percaya.
"Sesaat setelah aku mengatakan perasaanku, seorang yeoja yang bernama Kim Ki Bum datang menghampiri kami. Ternyata yeoja itu adalah yeojachingu Siwon oppa. Bahkan tiga bulan lagi mereka akan menikah Hyukkie. Kau tahu, aku rasanya seperti orang bodoh." Sungmin kembali terisak.
Hyukkie menghela nafas panjang.
"Tidak ada istilah orang bodoh eonnie, menurutku, itu adalah hal yang berani. Aku bangga kepadamu eonnie." Hyukkie menepuk bahu Sungmin.
"Hyukkie, aku..." Sungmin berhenti berbicara.
"Kau itu yeoja hebat eonnie. Aku yakin kau akan menemukan namja yang lebih baik dari Siwon oppa. Berjanjilah kau akan menjadi yeoja kuat." ucap Hyukkie sambil mengepalkan tangannya kepada Sungmin.
"Ne, aku berjanji. Aku akan menjadi yeoja kuat. Aku berjanji Hyukkie." Sungmin memaksakan sebuah senyuman di wajahnya.
"Bagus eonnie. Ini baru eonnie yang aku kenal. " Hyukkie memamerkan gummy smile nya.
"Kajja, kita masih mempunyai satu agenda sore sampai malam nanti. Nah eonnie, bersihkan wajahmu yang kusut itu. Kau terlihat jelek kalau seperti ini." Hyukkie mengulurkan satu kotak make up kepada Sungmin.
"Kita mau kemana Hyukkie?" tanya Sungmin.
"Pokoknya surprise untukmu." ucap Hyukkie dengan wajah sok misteriusnya.
"Kau ini." Sungmin mempoutkan bibirnya sambil meraih kota make up dari tangan Hyukkie lalu asyik merapikan make up wajahnya yang berantakan akibat air matanya barusan.
"Nah eonnie cantik kan kalau begitu." puji Hyukkie.
"Ne, kajja berangkat!" titah Sungmin.
"Oke Direktris." Hyukkie pun memacu mobil itu.
-J-O-Y-
"Pakai baju ini Kyu" ujar Jessica, penata kostum sekaligus penata rias untuk para penampil di Hae Cafe. Malam itu Kyu mengenakan kemeja warna biru muda dipadu dengan celana panjang hitam dan rompi warna biru tua.
"Jess Noona, apakah ini tidak terkesan terlalu santai?" tanya Kyu ragu.
"Kau ini tidak perlu terlalu kaku Kyu." jawab Jessica santai.
"Ne...ne... tapi aku kok grogi ya noona?" ucap Kyu lagi.
"Tarik nafas ... tahan sebentar ... lepaskan perlahan!" Jessica memberi aba-aba, berusaha membantu agar Kyu merasa rileks.
Kyuhyun mengikuti instruksi dari Jessica dan mulai menarik serta menghembuskan nafas secara teratur.
"Merasa lebih baik?" tanya Jessica.
"Ne, gomawo noona." jawab Kyu. Ia kemudian mulai melakukan latihan ringan agar kualitas vokalnya bisa maksimal saat berada di panggung nanti.
Malam pun semakin larut. Puku 19.00 Sungmin dan Hyukkie sampai di Hae cafe. Kejutan itu berlangsung meriah karena dihadiri oleh seluruh karyawan Elf corp. Bisa dibilang, itu adalah pesta kejutan dari perusahaan yang khusus dibuat untuk direktris mereka. Sungmin yang tidak menyangka akan dibuatkan acara seperti itu terkejut bukan main. Ya, meskipun sudah terlambat 4 hari , tapi bisa dibilang ini adalah pesta perayaan paling meriah karena sebelumnya ia hanya sempat merayakan kecil-kecilan dengan keluarganya. Sesaat keadaan ini membuatnya melupakan kejadian yang barusan menimpanya.
"Anda senang, Direktris? Ini semua idenya sekretaris Lee, dia yang merencanakan acara ini." ucap salah satu karyawan Sungmin.
"Saya senang tuan Kim, gomawo semuanya." ucap Sungmin kepada karyawannya itu.
"Marilah kita sambut ... Cho Kyu Hyun ..." ucap MC mempersilakan Kyuhyun masuk untuk perform di depan semua hadirin.
Lagu pertama yang Kyuhyun nyanyikan adalah lagu selamat ulang tahun. Semua hadirin tampak antusias mengikuti suara merdu yang Kyuhyun nyanyikan.
Lagu kedua adalah Why I Like You. Semua turut menyanyi dengan gembira, kecuali Sungmin. Dia jadi teringat dengan kejadian yang ia alami barusan.
Lagu ketiga adalah Marry You. Di lagu ini Sungmin semakin tersiksa. Merasa tidak tahan dengan lagu-lagu yang Kyuhyun nyanyikan, akhirnya Sungmin menginterupsi di tengah-tengah lagu itu dibawakan.
"Cukup!" ucap Sungmin sambil berjalan cepat ke arah panggung.
"Kau ini kurang ajar sekali ha! Mau menyindirku atau apa. Aku tahu aku sudah 34 tahun dan belum menikah, bahkan tidak punya kekasih. Dan aku sangat tersinggung saat lagu-lagu seperti itu harus dinyanyikan di hari ulang tahunku." marah Sungmin setengah berteriak.
"Tapi, saya tidak tahu kalau ..."
"Sudahlah. Aku kecewa dengan kafe ini. Silahkan kalau kalian semua mau melanjutkan pesta. Tapi aku mau pulang!" ucap Sungmin kemudian berlalu menuju dari panggung.
"Agashi, tunggu ... tolong jelaskan apa maksud anda?" tanya Kyu bingung. Tapi Sungmin tidak menggubris. Ia tetap melangkah cepat menuju ke pintu keluar.
"Direktris Lee...tunggu." teriak Hyukkie sambil mengejar Sungmin.
"Mana kunci mobilku Hyukkie!" pinta Sungmin.
"Eh, tapi direktris ... anda sedang emosi. Tidak baik jika..."
"Serahkan kunci mobilku!" ulang Sungmin dengan deathglare yang sebenarnya malah terkesan imut itu.
Hyukkie segera menyerahkan kunci mobil Sungmin dan Sungmin langsung berlalu dari Hae cafe.
Melihat itu Hyukkie hanya menghela nafas panjangnya.
T.B.C/E.N.D?
Satu ff Kyumin terbaru dari saya. Saya tulis ditengah kegalauan saya gara-gara tidak bisa nonton SS5 INA kemarin ...hiks ...hiks... Sekaligus untuk mengobati kerinduan saya pada Kyumin moment. Habisnya Kyumin moment di SS5 INA minim sekali, malah banyakan Wonkyu moment nya, juga beberapa Simin moment ...(Wonnie oppa kayaknya hobi colak colek Kyumin... he...he... ).
Oiya, yang sudah baca tolong review. Kali ini review dari reader semua benar-benar menentukan kelanjutan ff ini, sebab kalau tidak banyak yang review, saya tidak akan pernah melanjutkan ff ini sampai kapanpun.
Meskipun ff ini masih banyak kekurangan, tapi tetap saja, membuat ff itu susah loh, jadi apa salahnya memberikan sepatah dua patah kata sekedar memberi saran, masukan atau kata-kata penyemangat. Itu akan sangat berharga untuk saya.
Gomawo dan ThanKYU sebelumnya…
