Masquerade
(Kita bisa temukan wajah asli ini)
Levi x Mikasa (RivaMika)
.
.
.
.
.
.
Hallo semua! Para penggemar anime Shingeki no Kyojin (Attack on Titan), lebih tepatnya pengemar RivaMika! Disini saya akan membuat sebuah cerita tentang mereka, tapi tidak hanya mereka saja? Pastinya beberapa character dari SnK akan turut berperan disini.
Sebenarnya saya adalah penulis yang baru (tapi tidak terlalu baru). Jadi sebagai permulaan mungkin akan ada kesalahan dan kekeliruan dalam cerita maupun tulisan. Jadi mohon bantuannya yah!
.
.
.
.
.
.
.
Angin berdesir lembut melewatiku
Surai hitam nan legam itu tertiup dengan lembutnya
Bola Matanya yang sangat kelam menatapku dengan dingin
Berusaha membuatku jatuh di dalam kekelaman aksara jiwanya
.
.
.
.
"LEVII! SEN-PAII!" teriak Eren sambil berlari. Ia sedang terburu-buru
Orang yang merasa dirinya di panggil hanya diam lalu berbalik menghadap arah suara yang memanggil namanya.
"Senn-pai" ucap Eren sambil mengatur nafasnya
"Siapa kau?" tanya orang yang bernama Levi itu
Eren terdiam sebentar. Lalu ia tersenyum
"Ah! Maaf kan saya Senpai? Saya lupa memperkenalkan diri? Nama saya Eren Yeager." jawab Eren
"Ada keperluan apa?" tanya Levi
"Tidak? Saya hanya sangat mengidolakan anda? Jadi saya hanya ingin memperkenalkan diri saya kepada anda?" jelas Eren
"Hanya itu" tanya Levi dingin
"Y-ya" ucap Eren terbata-bata
"Tch. Membuang tenaga!" ucap Levi sinis. Eren yang mendengarnya sangat terkejut.
"Lebih baik kau pergi dari hadapanku, kau hanya menghalangi!" ucap Levi sambil melewati Eren. Eren yang merasa dirinya tidak diperlakukan dengan baik langsung menghadang Levi.
"Tch, ada apa lagi?" ucap Levi
"Hey! Apa maksudmu! Padahal aku hanya ingin mengajakmu berkenalan karena kau ini adalah idolaku! Tapi kau memperlakukanku dengan tidak baik! Padahal kau ini siapa! Hanya SENPAI dan ANAK TERHEBAT di sekolah ini!" ucap Eren mengebu-gebu, ia sangat marah
"Sudah selesai bicaramu! Lagipula aku tak mengharapkanmu menjadi penggemarku atau bukan! Menyebalkan!" ucap Levi sinis sambil berjalan melewati Eren dan meninggalkan tatapan orang-orang di sekitarnya. Termasuk Eren dengan perasaan yang tidak menentu.
.
Hari ini tidak seperti biasa SMA Scouting Legion pulang dengan cepat. Kesempatan ini dipergunakan dengan baik oleh seorang gadis yang bernama Mikasa. Ia ingin segera pulang dan membantu orang tuanya. Tapi sepertinya keinginannya tidak terwujud, sebab dengan tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Terpaksa ia harus berteduh dulu di sekolah.
Setengah jam ia berteduh, tapi tidak ada tanda-tanda hujan akan berhenti. Ia mulai merasa bosan, sepertinya keinginannya tidak bisa terwujud, padahal ia sudah sangat berharap. Tapi tidak ada kata menyerah baginya, ia terus berpikir untuk mencari cara supaya bisa samapai kerumah dengan aman dan selamat.
"Hah!" gumamnya. "Bagaimana kalau aku ikut menumpang payung bersama temanku" pikirnya. Lalu ia melihat sekeliling. "Sial sekolah sudah sepi! Ah! Seharusnya aku membawa payung! Bagaimana ini" pikirnya
"Tch" suara itu membuatnya Mikasa tersadar dari pemikirannya. Suaranya tepat di sebelahnya. Mikasa langsung menoleh,orang itu pun juga menoleh. Di tangannya, ia memegang sebuah payung.
"Ada apa?" tanya orang yang bernama Levi itu.
Mikasa langsung tersadar. Tiba-tiba ide cemerlang terlintas di kepalanya, tapi sayangnya? Apa ia harus melakukan ini?
"Nama Senpai Levi bukan?" tanya Mikasa datar
"Ya" ucap Levi singkat
"Beg-gini, saya sebenarnya ingin pulang lebih cepat, tapi sayangnya hujan tidak reda-reda. Sudah setengah jam saya menunggu, tapi hasilnya tetap sama" ucap Mikasa ragu-ragu
"Lalu?" ucap Levi datar
"Lalu, kalau saja tidak terjadi hujan saya bisa langsung pulang dan membantu orang tua saya?"
"Apa urusanku?" ucap Levi datar
"Urusannya adalah bisakah Senpai membantu saya?" ucap Mikasa penuh harap
"Membantu apa?" ucap Levi menoleh
"Bisakah saya meminjam payung anda? Atau mungkin sepayung dengan anda? Hanya sampai pertigaan saja?" ucap Mikasa lancar namun penuh harap
"Huh? Itu bukan urusanku! Lagipula pertigaan cukup jauh dari sini, dan kau tahu sendiri kalau ini sedang hujan?" ucap Levi datar sambil membuka payungnya
"Saya mohon Sen-pai? Karena hanya Senpai harapan saya? Lagipula saya tidak aneh-aneh? Saya hanya ingin pulang dan membantu orang tua saya?" ucap Mikasa lagi dengan penuh harap, walaupun baginya perkataan tadi sangatlah tidak cocok untuk kepribadiaannya
"Sebegitu pentingkah itu?" ucap Levi sambil menatap Mikasa
Mikasa hanya mengangguk.
Levi hanya menatapnya. Lalu ia mendekat kepada Mikasa sambil memegang payungnya. "Ayo" ucap Levi
.
.
.
.
.
.
Hoho...Maafkan saya bila ada typo atau lainnya? Maklumlah Penulis Baru (tapi tidak terlalu baru)
