Way
JungDaehyun and ByunBaekhyun
Semua terjadi secara tiba-tiba. Kumpulan manusia berteriak saat secara mendadak suara ledakan yang besar di penghujung Selatan terdengar. Pria maupun wanita berhamburan keluar dari benteng pertahanan mereka. Saat mereka menengadahkan wajah mereka ke atas, puluhan pesawat tempur telah melayang di langit. Seketika jadwal penerbangan pun dihentikan, pemerintah pun berusaha bertindak secepatnya, mengerahkan pasukan mereka.
Kota mereka hancur. Dan mereka tidak dapat melakukan perlawanan, karena semua alat tempur mereka telah dirusak oleh musuh. Mereka hanya dapat berjuang dengan diiringi doa, apa ini akhir dari dunia?
Tangan mereka bertautan. Setidaknya seperti itu sebelum mereka memasuki medan pertempuran. Memasuki medan itu, sama dengan cari mati. Tapi jika mereka tak melakukan ini, siapa lagi yang akan menyelamatkan bumi?
"Korea Selatan tak akan menyerah begitu saja."
Suara tembakan dimana-mana. Darah bercucuran. Tak jarang beberapa kepala terpenggal masih terdapat di jalan. Jeritan histeris manusia, suara tangisan yang memekakkan dimana-mana.
"Penggal kepalaku jika mereka akan menghentikan penyerangan begitu saja."
Lelaki manis itu mengasah pedangnya. Begitu pula dengan lelaki tampan disampingnya, namun bedanya sang lelaki tampan juga mengisi peluru pistol apinya. Dalam keadaan hening, mereka bertatapan. Diputus oleh seorang pria bertubuh tegap yang berteriak jika sebentar lagi mereka akan turut dikirim ke medan pertempuran.
"Aku akan selalu disini, menjaga dan menemanimu. Setidaknya selama aku masih ada disini.."
Tobecontinued~
