Chapter 1
Hai, nama ku adalah Taniyama Mai. Usia ku sekarang adalah 20 tahun dan aku sudah lulus dari Universitas Tokawadai. Sekarang aku tinggal di sebuah desa di Jepang yang bernama Desa Fuyuharu. Aku sedang berjalan ke Kafe Yokan saat aku melihat seorang wanita, yang sangat aku kenal, sedang berjalan di depan ku dengan sangat anggun.
"Ilora!" panggil ku dengan semangat.
"Mai" balas Ilora dengan tenang.
Shiranawa Ilora adalah sahabat baik ku semenjak kami masih TK. Bahkan sejak bayi, kami sudah mengenal satu sama lain karena kedekatan keluarga kami. Rambut hitam Ilora, yang menyentuh punggung, dibiarkan tergerai begitu saja dan mata pink nya memancarkan kehangatan yang membuat semua orang jatuh cinta kepadanya.
"Mai, aku dengar Aurora akan datang ke Jepang hari ini" ucap Ilora dengan tiba-tiba "Apakah kamu akan datang ke bandara untuk menjemput Aurora?" tanya Ilora dengan pelan.
"Tentu saja" jawab ku dengan semangat "Kamu juga ikut, kan, Ilora?" tanya ku dengan perlahan.
"Tentu saja aku ikut, Mai" jawab Ilora sambil tertawa dengan anggun.
Setelah itu, aku sampai di Kafe Yokan dan memulai pekerjaan ku dengan sangat cepat. Sarisawa Azura-san, pemilik dari Kafe Yokan, hanya memperlihatkan senyuman senang di wajahnya dan aku memutuskan untuk menggumamkan beberapa lagu yang sangat aku sukai. Saat aku mau pulang dari Kafe Yokan, aku bisa merasakan sesuatu sedang bersembunyi di dalam kegelapan.
"Ki" panggil ku dengan tenang dan sebuah cahaya kecil, yang berwarna kuning keemasan, langsung melesat ke dalam kegelapan.
"Mai, kamu tidak perlu mengirim Ki untuk menyambut ku seperti itu" ucap Ilora dengan kesal dan aku hanya tertawa kecil.
"Itu salahmu karena sudah berusaha untuk mengagetkanku dari belakang" balas ku sambil tersenyum sinis.
"Sepertinya kemampuanmu sudah bertambah kuat, ya, Mai?" tanya Ilora dengan santai dan aku hanya bisa menganggukkan kepala ku dengan tenang.
Setelah itu, aku dan Ilora langsung berjalan ke rumah kami masing-masing dan kami sempat mengobrol satu sama lain. Dulu, aku sedikit terkejut saat aku mengetahui kalau Ilora memilih jurusan Demonology di Universitas Tokawadai, tetapi aku juga sangat senang saat aku mengetahui kalau kami akan lulus di waktu yang bersamaan.
Disaat Ilora memilih jurusan Demonology, aku memilih jurusan Parapsychology dan aku mendapatkan enam ekor naga sebagai Shiki atau Familiar. Keenam naga itu aku beri nama Ryuu no Senshi dengan Aka, Midor, Shiro, Ao, Ki, dan Kuro sebagai anggotanya. Sesampainya di rumah, aku langsung mandi dan makan malam karena aku merasa sangat kelelahan.
"Selamat malam, Mai-sama" ucap Aka dan Midor secara bersamaan saat aku akan tidur.
"Selamat malam juga, Aka, Midor" balas ku sambil memejamkan mata ku.
Keesokan harinya, aku langsung bangun karena jam weker ku berbunyi dengan sangat keras dan aku segera bersiap untuk pergi ke bandara. Aku memutuskan untuk menggunakan kimono dan Ilora sudah menunggu di depan rumah ku. Saat aku mengunci pintu rumah dan pintu pagar, enam laki-laki muncul dan berjalan ke arah ku dengan sangat tenang.
"Ilora-sama" panggil Riven dengan serius "Kami akan menemani kalian ke bandara" ucap Riven dengan tenang.
"Aku tidak membutuhkan bantuan dari kalian" ucap Ilora dengan sangat kesal dan aku hanya bisa terdiam saat Ilora menarik ku dengan sangat kuat.
Begitu aku dan Ilora sudah masuk ke dalam kereta, aku bisa melihat ekspresi sedih di wajah cantik Ilora dan hal itu membuat ku sangat sedih. Sesampainya di bandara, Ilora segera mengeluarkan sebuah papan dan menuliskan nama Aurora dengan sangat cantik. Selesai menulis nama Aurora, Ilora langsung mengangkat papan itu dengan senyuman senang di wajahnya.
Saat itu juga, aku melihat seorang wanita, yang berambut pirang sebahu, dan mata hijau nya terlihat sedang mencari seseorang. Saat mata wanita itu berhenti pada papan milik Ilora, wanita itu langsung memperlihatkan senyuman senang di wajahnya dan segera berjalan ke arah ku serta Ilora dengan sangat cepat.
"Senang bisa bertemu dengan kalian lagi, Taniyama Mai, Shiranawa Ilora" ucap wanita itu sambil memelukku dan Ilora dengan sangat erat.
"Senang bisa bertemu denganmu lagi, Lynne Aurora" balas ku dan Ilora secara bersamaan.
Aku merasa sangat senang karena aku bisa berkumpul dengan sahabat baik ku yang lain. Setelah itu, aku dan Ilora langsung mengajak Aurora ke Desa Fuyuharu dan bahuku bertabrakan dengan bahu seseorang. Saat aku mau meminta maaf, aku hanya bisa terdiam di tempatku karena mata coklat kemerah-merahan ku bertemu dengan mata biru tua yang sangat aku sukai.
"Mai?" tanya orang itu dengan serius.
"Naru?" tanya ku dengan gugup dan aku hanya bisa bertatapan mata dengan laki-laki yang masih aku cintai.
