Chanyeol dan Baekhyun tidak pernah akur. Dari balita bahkan sampai dewasa. Entah merebutkan mainanlah, perbedaan pendapat yang sangat tidak penting, dan sebagainya. Mereka teman, tetapi juga musuh. Mereka akrab tetapi sangat suka bertengkar. Terkadang orang-orang pun bingung dibuatnya. Chanyeol yang usil, dan baekhyun si pemarah.
.
.
####
Chancoolie present
Title: status
Cast: byun baekhyun
Park chanyeol
And others
Genre: romance & drama or humor/?
Rate: T
Warning! Typo! Abal! Authorkece!
DON'T LIKE DON'T READ
Summary: Chanyeol dan Baekhyun. Selalu saja bertengkar. Membahas masalah yang sangat tidak penting. Chanyeol menganggap keberadaan Baekhyun adalah istimewa. Tapi Baekhyun menganggap keberadaan Chanyeol adalah malapetaka. Jadi, status mereka itu apa? Musuh? Teman? Atau...
####
.
.
Saat itu baekhyun berumur 6 tahun.
Baekhyun kecil sedang menatap bangunan pasir kecil didepannya dengan cemberut. Ibunya mengajak Baekhyun untuk pergi ke pantai. Karena Baekhyun tidak mau berenang, jadi ia hanya bisa bermain dengan gundukan pasir. Kemudian ia merapikan 'bangunan kecil' nya itu menggunakan tangan karena menurutnya punyanya saja yang paling jelek diantara anak-anak yang bermain pasir disekitarnya.
"Baekhyun! Ayo main!" ajak seorang bocah sepantaran Baekhyun dengan semangat. Dialah salah satu penyebab Baekhyun tidak ingin berenang. Si tiang dengan senyum yang mengerikan. Chanyeol.
Baekhyun melirik sebal Chanyeol kemudian kembali bermain pasir.
"Tidak mau ah!"
Ibunya memang mengajak ibu chanyeol beserta chanyeol untuk bermain ke pantai. Kedua ibu itu menganggap Chanyeol dan Baekhyun dekat. Padahal Baekhyun setengah mati kesal kepada Chanyeol.
Chanyeol merenggut sebal.
"Apa bagusnya sih bermain pasir?! Sudahlah, ayo kita bermain basah basahan!" bujuk Chanyeol walaupun nadanya seakan memerintah.
Baekhyun hanya mendiamkannya.
Chanyeol yang sudah kesal pun akhirnya menginjak pasir Baekhyun hingga rata. Mata Baekhyun pun langsung berkaca-kaca melihatnya.
"Eomma..." ucap Baekhyun sambil menatap ibunya yang sedang berteduh dibawah pohon bersama ibu Chanyeol.
"Rasakan!"
"Huaaa..." dan akhirnya tangis Baekhyun pecah.
.
.
Saat itu Baekhyun berumur 12 tahun, saat dimana ia memiliki cinta pertamanya, atau mungkin cinta monyet. Namanya Wu Yifan. Ia tinggi, tampan, tinggi, dan juga tampan. Well, karena Baekhyun menyukai lelaki yang tampan dan juga tinggi. Tapi Chanyeol tidak termasuk. Chanyeol itu mukanya seperti gorila dan tingginya seperti menara bagi Baekhyun. Yah, walaupun Yifan lebih tinggi tetapi mata Baekhyun berkata lain.
Chanyeol suka sebal saat Baekhyun selalu membandingkannya dengan gigi maju itu, begitu Chanyeol menyebutnya. Jelas saja muka Chanyeol lebih keren dari Yifan. Dan bukan namanya Baekhyun jika menerima perkataan Chanyeol begitu saja. Bahkan ia lebih memilih orang gila dari pada Chanyeol.
"Hey lihat pangeran tampanku, dia sangat berwibawa ya. Huh, seandainya tetanggaku semuanya seperti itu" kata Baekhyun sambil melihat kearah Yifan yang sedang melewati kelasnya. Btw, ia kelas 6 saat itu.
Chanyeol yang kebetulan berada dikelas mendengar perkataan Baekhyun dan tentu saja merasa tersindir karena rumahnya dan Baekhyun bersebelahan.
"Pangeran tampan pantat mu! Bahkan gigi dan hidung nya saja sejajar" balas Chanyeol pedas.
Baekhyun merasa tidak terima dan langsung menghadap kearah Chanyeol.
"Gigi dan hidung nya sejajar?! Apa kau buta? Bahkan mukanya sudah seperti malaikat!"
"Iya! Malaikat kematian"
"Ya penting malaikat dan dia tampan! Kau harus mengaca! Lihat gigi mu yang selebar kudanil! Kau seperti psikopat! Lihat saja besok Yifan akan mencabut nyawamu!"
Dan itu sukses membuat Chanyeol terdiam.
.
Keesokan harinya Chanyeol dikejutkan oleh berita baekhyun-menembak-sang-pangeran-sekolah. Hell, Chanyeol sudah mengaggap Baekhyun gila. Karena fans Yifan akan membully Baekhyun jika sampai diterima. Karena jika tidak diterima mereka hanya menertawakan Baekhyun saja. Memang murid sekolahnya ini bertingkah sok dewasa.
Chanyeol langsung berlari kebelakang sekolah. Dan dia terlambat, ia melihat Baekhyun menangis sendirian sambil menutup matanya dengan kedua tangannya. Dan itu berakhir dengan pelukan Chanyeol untuk menenangkan Baekhyun.
.
.
Saat itu Baekhyun berumur 15 tahun. Tentu saja ia kelas 3 junior high school. Dan lagi-lagi ia satu sekolah dengan Chanyeol. Malahan sekelas.
Baekhyun belajar untuk mempersiapkan ujian kelulusan sekolah. Otaknya memang pas pasan sehingga harus belajar giat untuk mencapai nilai yang memuaskan.
Tidak seperti Chanyeol yang malah bermalas-malasan dikamarnya. Makhluk itu tiba tiba datang ke kamar Baekhyun dan malah tiduran dikasurnya. Sumpah Baekhyun sangat ingin melempar Chanyeol kekandang buaya saat itu juga. Memang itu mungkin takdir tuhan karena otak Chanyeol yang sangat encer. Tapi Baekhyun sedikit tidak terima dengan itu. Huh, membuat iri saja.
Baekhyun kembali memfokuskan pikirannya kepelajarannya. Asal Chanyeol tidak mengganggu nya saja ia tidak akan mengusir Chan-
"Baek"
Mungkin Baekhyun harus menarik kata-katanya.
"What?" jawab Baekhyun ogah-ogahan.
Chanyeol terdiam sebentar.
"Kita ini sebenarnya apa?"
Pertanyaan konyol itu membuat Baekhyun mendengus geli.
"Kau gila? Kita manusia. Jika kau ingin menjadi iblis aku tidak keberatan"
Dan sekarang malah Chanyeol yang mendengus geli.
"Bukan itu maksudku, ah- sudahlah"
Baekhyun hanya mengangkat bahu, masa bodoh dengan pertanyaan Chanyeol.
"Baek"
"Apalagi?!"
"Kau semakin cantik saja saat marah"
"Argh! Pergi kau dari kamarku!"
Dan Chanyeol berakhir mengenaskan di depan pintu kamar Baekhyun.
.
.
.
.
-tbc-
Ehm, spada! Hai semua *sokmanis
Saya newbie disini, awalnya buat ff with you, cuma prolog doang tapi reviewnya dikit jadi gak dilanjutin. Maaf saya anaknya baper-an.
Sebenernya saya bingung ini genrenya romance humor atau romance drama, saya minta direkomendasiin ya :)
Setelah baca ulang ff buatan saya kok rasanya anehya? Apalagi pas chan meluk baek, itu kok pendek amet? Tapi ya sudahlah, males mikir lagi
Jadi ini min 10 review baru saya lanjutin.
Bye bye
Mian baru dikit, nanti masa-masa sma nya dibanyakin
