Chapter. 01

Would you see me?

Author: Seykim

Cast: jungkook, taehyung, other's

Rated: T...M (?)

Genre: Romance, drama, hurt, apa aja suka-suka author (?)

-WARNING-

Yaoi, boy x boy. Typo bertebaran! Author abal-abal. Alur suka-suka author.

Vkoo hard shippers. Bagi yang tidak suka harap close.

Fanfiction hasil karya author seykim. Fanfiction ini milik author. Dan taehyung milik author juga. Hehehe *di tabok kth stan ;(


Saat kau dapatkan yang kau inginkan, tetapi ia pergi.

Saat kau merasa begitu lelah, tapi kau terus berlari.

Saat kau kehilangan sesuatu yang tak tergantikan.

Dan saat kau mencintai seseorang namun bertepuk sebelah tangan.

Adakah yang lebih buruk dari itu?

Kim Taehyung, apa kau bisa melihat ku?


"Jungkook-ah. Cepat sedikit Taehyung menunggu mu di luar" Teriak Jeon eomma membuat yang di panggil terdengar sibuk di atas sana,

"katakan padanya aku akan datang 5 menit lagi."

Jungkook menarik tali sepatu nya asal, sebelum ia kebawah dan bertemu Taehyung, ia sempat berkaca diri dulu di depan cermin besar di pojok kamarnya. Pasalnya hari ini hari pertama ia sekolah di sekolah menengah atas. Jika ini seperti kartun animasi di tv, mungkin sekarang kita bisa lihat ada kupu-kupu berterbangan di atas kepala Jungkook dengan indah.

Entah apa yang membuatnya sebahagia ini, tapi sekarang ia bahagia karna bisa satu sekolah kembali bersama Taehyung.

Taehyung, lelaki bersurai coklat dengan marga kim itu adalah teman kecil Jungkook. Sahabat Jungkook. Dan mungkin cinta pertama Jungkook. Tapi entah, itu hanya sebuah perasaan kecil yang berlayar di danau hatinya. Saat mereka masih duduk di bangku sekolah dasar Jungkook dan Taehyung selalu pergi bersama dengan sepeda milik Taehyung. Hingga jarak dan waktu memisahkan Mereka saat waktu yang beertepatan dengan ulang tahun Jungkook yang ke 7 waktu itu.

Jungkook pindah ke Jepang. Semenjak hari itu, hari dimana Jungkook menangis di depan kamar Taehyung, memohon agar lelaki yang berbeda 2 tahun lebih tua dari nya itu keluar dari kamar dan memeluk nya lalu memintanya jangan pergi. Tapi tidak, Taehyung benar-benar membiarkan Jungkook pergi. Tanpa sepatah kata pun, entah salam perpisahan atau sebuah janji mereka akan bertemu lagi atau tidak.

Setiap minggu selama Jungkook di Jepang, ia mengirimi Taehyung sebuah email. Entah sebuah pertanyaan Jungkook yang menanyakan kabar Taehyung disana, entah Jungkook bercerita segala yang dia alami disana, atau sebuah ukiran kata yang berujung,

"Taehyung aku merindukan mu"

Hingga waktu dimana ia bisa kembali ke Seoul. Kembali bertemu teman kecil nya.

Kembali memeluk Taehyung saat Jungkook merasa sedih.

Kembali tertawa dengan Taehyung saat merka bercerita hal yang konyol.

Kembali berlari bersama dari deras nya hujan.

Apa pun itu, asal dengan Taehyung, Jungkook menyukai segalanya.

Asal dengan Taehyung.

Jungkook berlari kearah Taehyung yang menunggu nya di depan gerbang hitam rumahnya, "maaf lama." Sial, seharusnya sebuah sapaan selamat pagi bukan sebuah kata maaf.

Taehyung hanya berdeham kecil, lalu berjalan duluan. Jungkook menyusul dan berjalan di samping Taehyung. Demi Tuhan, tadi malam saat memikirkan apa saja yang harus di tanyakan pada Taehyung pagi ini sudah ia ingat. Tapi kenapa sangat sulit?

ini bukan pertemuan yang baik setelah sekian lama berpisah Jeon Jungkook.

"bagaimana kabar mu?" Jungkook harap Taehyung tidak melihat ekspresi wajah Jungkook yang terlihat tolol ini,

"baik" hanya itu yang keluar dari mulut Taehyung, "aku harap memang selalu begitu" Jungkook terkekeh pelan.

Entah perasaan Jungkook saja atau bagaimana, Taehyung terlihat sangat beda dari beberapa tahun yang lalu. Apa mungkin mereka terlalu lama tidak berbicara langsung jadi membuat suasana seakan beku seperti ini?

Padahal dulu seperti tidak ada kata untuk bilang 'kami kehabisan topik bicara'. Selalu saja ada hal yang mereka bicarakan apa pun itu. Tapi sungguh, meski pertemuan pertama mereka hari ini seperti ini, tapi Jungkook bahagia bisa berada di sisi Taehyung seperti ini.

Jika besok-besok Jungkook dan Taehyung bisa memulai akrab lagi seperti dulu, banyak hal yang ingin Jungkook tanyakan selama bertahun-tahun menjadi misteri di dalam hatinya,

'kenapa kau tidak membalas semua email ku?'

Jungkook menunggu Taehyung untuk berkata satu atau dua kata padanya dari tadi, tapi nihil. Di sepanjang jalan menaiki bus hingga kini mereka berdiri di depan gerbang sekolahnya, Taehyung tetap bungkam.

Taehyung, apa kau tidak merindukan ku?

"aku ke kelas duluan. Kau tau kelas mu kan?" Taehyung berbalik dan menatap Jungkook,

Jungkook mengangguk, "bagus. Aku duluan."

"Taehyung-ah, tunggu." Jungkook menarik tangan kanan pria di depan nya, "saat pulang nanti kau akan menunggu ku kan?" Jungkook benar-benar ragu dengan jawab Taehyung,

"kau tau jalan pulang kan? Aku ada latihan basket nanti" Taehyung menarik tangannya dari genggaman Jungkook, "sebentar lagi bel masuk"

setelah itu Taehyung melengos pergi, Jungkook terdiam di tempat menatap punggung Taehyung yang memasuki lobi sekolah.

Taehyung apa kita harus secanggung itu ini?

Taehyung menaruh tas nya di samping pria yang menatap nya dari tadi, "ada apa?"

"apa kau sudah bercermin pagi ini tuan kim?" pria yang kerap di sapa Hoseok itu menatap sebal ke arah sahabatnya.

"Please man, ini masih pagi kenapa wajah mu seperti pakaian yang belum di setrika?" Hoseok menggidig ngeri, sungguh wajah Taehyung terlihat seperti psikopat pagi ini.

Taehyung memasang earphone di telinga nya, lebih baik kuping nya di beri asupan alunan musik dari pada mendengar ocehan Hoseok.

Otaknya seperti sedang menjelajah ke suatu tempat. Tempat dimana Taehyung merasa hidup nya sempurna, bahagia di setiap waktu, tertawa setiap hari, merasa tidak ada beban apa pun di pundak nya.

"hyung aku ingin balon itu" rengek bocah kecil yang menarik narik lengan baju nya, "belikan aku balon itu" lelaki kecil itu kembali merengek,

"uang nya hanya cukup untuk ongkos kita pulang, kookie"

"tapi aku ingin itu hyung"

" kalau kita jalan, nanti kookie lelah"

"kalau ada Tae hyung, kookie gak akan capek"

"hyung, apa kau menyayangi ku?"

"sangat"

"apa kita akan selalu bersama selamanya?"

"selamanya. Kita akan bersama selamanya kookie"

"hyung tidak akan meninggalkan ku kan?"

"tidak akan pernah. Asal kookie janji tidak akan pernah pergi dari sisi ku"

"kookie akan selalu di samping Taehyung selamanya"

Taehyung meringis saat sebuah memori melintas di benaknya. Dadanya berdenyut nyeri. Terasa sangat perih, seperti berdarah namun tak terlihat. Air mata seperti siap membasahi pipinya, jantungnya berpacu dengan cepat.

'Jungkook aku merindukan mu'


LALALALA.

Pendek kan ya? Iya tau. Chapter selanjutnya aku usahain panjang deh. Masih chap percobaan karna baru chap pertama .g

Budayakan setelah baca review ya. Review kalian sangat sangat membantu dan ngasih aku semangat buat next chapter selanjutnya. ^^

Chapter sebelumnya(?) makasih untuk 3 orang yang nge riview ^^

Gomawoo! Salam sayang dari istrinya Taehyung *di goreng Jungkook