Disclamer – Vocaloid © Crypton Media Future, Power FX, ZOLA Project, Yamaha Corporation – etc.

Utauloid © Pencipta dan pengembang masing-masing.

Other Disclaimer – Semua label barang atau produk, iklan, perusahaan, judul lagu, buku, acara dan film yang terlibat dalam fanfiction ini bukanlah milik saya. Seluruhnya mutlak milik pembuat dan pengembang masing-masing.

Warning – Ide rata-rata dan mainstream, awas bahasa random nan labil, alur cerita bubar, typo(s), hiperbola merangkap lebay, absurd.

ByParakeet Headmaster


'Halo adikku tercinta (with much love). Ini kakakmu, Yuuma (alamat e-mail baru).

Gimana mama sama papa? sehat? kamu sendiri gimana? masih main band ya?

Sebenarnya aku cuma mau ngabarin, mungkin ini mendadak, tapi dua hari lagi aku pulang ke Jepang. Tolong beritahu yang lain ya. (^з^)- '


Hated or–

1 –


'Wuaaanjiiirr– help ini kamvret sekaleehh!'

Pemuda dengan manik seanada ruby itu ingin sekali berteriak 'nista' macam kalimat diatas – but, please. Kelakuan yang tidak mencerminkan semboyan 'keep calm' itu bukan style Yohio.

Pasalnya, e-mail singkat kemarin malam itu sungguh bikin Yohio ingin harakiri.

Jika ditilik kembali, dalam e-mail itu nihil akan hal-hal yang berbau mengancam dan mengganggu hak asasi manusia. Lalu kenapa? simple. Karena e-mail tu mengatakan bahwa Yuuma akan pulang dua hari lagi.

Bagi Yohio, apa yang dilakukan Yuuma dimasa lalu – kakak kandungnya sendiri, sudah mengotori label 'ikemen' yang Yohio bangun sekarang. Mungkin Yohio memasukkan sedikit bumbu 'hiperbola' disini. Ayolah, semua itu hanya keisengan kakak beradik yang masih masuk dalam konten wajar – hyperactive-nya anak manis yang disenangi tante-tante girang.

Sekarang berbeda. Yohio sudah 17 tahun, dan Yuuma sudah 22 tahun. Mereka sudah punya cukup nalar untuk setiap tindak-tanduk mereka.

Alis Yohio bertautan. Yuuma menyelipkan emoticon menjijikkan dengan love sign dalam pesannya. Untuk Yohio, umur Yuuma sudah nggak cocok pakai emoticon manis begituan – ini sih Yohio murni sensi sama Yuuma. Terserah orang dong mau pakai emoticon atau tidak. Sama sekali tak berhubungan dengan umur.

"Hei! mau kemana?" tanya Yuu singkat – pemain keyboard dalam band Yohio. Sementara Yohio berhenti melangkah dan berbalik menatap Yuu.

"Hari ini aku absen latihan. Sakit."

"Kau nggak enak badan?" sedikit tidak, Yuu terihat khawatir disini.

"Jiwaku yang sakit, Yuu." Yohio dramatis. Yuu meringis. Temannya sudah tidak waras rupanya.

Akhirnya dengan gontai Yohio pulang melewati lapangan basket ditengah kota. Sudah sore. Sebentar lagi malam. Ingatan masa lalu Yohio berputar bak rentetan film dokumenter. Lapangan basket ini sering dikunjunginya bersama Yuuma kala musim panas.


Pernah suatu hari Yohio dan Yuuma – saat masih duduk dibangku sekolah dasar – bermain basket bersama teman-temannya. Tentu saja mereka buta istilah dunk, screen, ataupun lay up. Dribble saja keteteran.

Begini. Yohio hendak melempar bola pada Yuuma, namun saking beratnya bola, lemparan Yohio amat pelan. Alhasil, bola tidak sampai ditangan Yuuma dan malah jatuh ke tangan lawan.

Turun. Semangat bermain Yohio turun drastis. Tapi saat itu juga Yuuma kembali mengambil bola dan memenangkan permainan. Sungguh, waktu itu Yuuma terlihat keren! demi apa, Yohio terpukau. Yuuma menghampiri adiknya sambil tersenyum.

"Yohio ingin menang?"

Yuuma menepuk kepala Yohio. Yohio mengangguk menggebu-gebu. Sang kakak tersenyum kembali.

"Gedein dulu bisepmu. Bocah payah yang nggak punya bisep se'macho' aku nggak bakal menang sampai cacing punya sayap!"

Yohio makan hati.

Kokoro kecilnya benar-benar remuk. Ini sih dinistain kakak sendiri dimuka umum – walau manusia yang ada jumlahnya tidak cukup untuk disebut umum. Lagipula, bisep itu apa sih?

Yohio kecil tidak tahu bisep.

Sejak Yohio mengerti semua yang dikatakan kakaknya, dirinya rutin mengkomsumsi susu low fat – high calcium yang selalu eksis ditelevisi. Angkat beban, lari, bahkan skipping sampai pening pun dilakukannya. Memang bisep Yohio nggak semacho karakter bertubuh tinggi dengan dark skin disalah satu komik basket majalah Shounen Jump. Namun tubuh Yohio yang sekarang sudah lebih dari cukup untuk membuat cewek klepek-klepek.

Dan catatan saja sih, punya bisep macho itu belum tentu menang. Dasar Yuuma.

Selain itu, pada musim semi dimana Yuuma mulai memasuki tingkatan menengah pertama, Yohio termakan oleh saran absurd nggak mutu kakaknya. Miris memang.

"Kalau menanam uang di musim semi dan disiram setiap hari, bakal tumbuh pohon ber'uang' lho."

See? absurd dan nggak mutu. Namun kebalikan dengan Yohio. Menurutnya semua perkataan Yuuma wajib dicoba. Dibawah pohon sakura yang bermekaran, Yohio memasukkan 1000 yen pemberian neneknya saat Tahun Baru kedalam kantong plastik lalu menanamnya – sesuai saran petunjuk Yuuma tentunya.

Setiap hari Yohio selalu menyiram uang yang ditanamnya. Tak lama kemudian muncul sepucuk daun kecil dari dalamnya. Yohio sungguh bahagia tak terkira. Thermometer mana pun tak akan bisa mengukurnya. Tentu saja. Masa thermometer bisa mengukur kebahagiaan? bisanya 'kan mengukur suhu.

Seminggu berlalu dan Yohio mencapai titik frustasinya. Rumput liar. Semakin hari pucuk daun kecil itu mulai menampakan wujud sempurnanya yakni seonggok rumput liar. Yohio menggali kembali tempatnya mengubur 1000 yen miliknya dan hasilnya ... nihil. Tak ada uang didalamnya.

"Kau tahu Dell? adikku itu manis sekali."

"Maksudmu, Yohio? ada apa?"

"Dia mengubur 1000 yen karena kukatakan bahwa akan tumbuh pohon penuh dengan uang. Mustahil lapis tiga belas ada yang begituan. Makanya hari ini aku bisa mentarktir Luka–!"

Yuuma parah. Yohio ngenes. Saran absurd nggak mutu penuh modus Yuuma itu serius bikin Dell merinding.

Sementara Yohio hanya bisa menangis dipelukan Ann – mama Yuuma dan Yohio.


Yohio mencoba mendistraksi pikirannya. Keep calm and stay cool. Itu masa lalu. Yohio yang dulu dengan yang sekarang beda. Maji 1000%.

Mungkin jika penggemar Yohio melihat dirinya dimasa lalu dan sekarang akan terserang culture shock kronis dengan ironisnya. Maka dari itu, Yohio berjanji pada dirinya sendiri untuk mengahadapi Yuuma dengan slow dan legowo.

Kaki-kaki Yohio sudah menginjak lantai dingin rumah. Seperti biasa, Ann sedang memasak untuk makan malam. Yohio menyapa mamanya sebentar lalu beranjak menuju kamarnya. Diletakannya gitar dan tas hitamnya lalu dihempaskannya tubuh letih itu pada sebuah kursi – tepat didepan komputer Yohio.

Mata Yohio membulat sempurna saat membuka inbox e-mail miliknya. Pemandangan horror macam apa yang menempel dilayar monitornya ini;

'Yohio! dengar, aku bisa pulang kembali ke Jepang lebih cepat (excited).

Mungkin besok aku sudah bisa mendarat di bandara Haneda.

Salam untuk semuanya! (with a thousand love from ur beloved brother)'

.

.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHH––!"

Sudah tak terbendung lagi. Jeritan frustasi 5 oktaf luarbiasa Yohio tak terbendung lagi. Untungnya para tetangga mengira Yohio sibuk nge-scream – biasalah, anak band. Bukannya lagi uring-uringan begini – tapi uring-uringan itu manusiawi kok.

Dan siapapun tolong. Jangan biarkan makhluk berambut merah jambu itu kembali ke Jepang! Yohio komat kamit sendiri – kenapa jadi merasa tolol begini sih!?

Diolok lagi. Takutnya malah Yohio nggak bisa calm down. Yohio itu sensitive. Siapa yang tahu sekarang Yuuma wataknya seperti apa? jangan bilang 'iseng'nya Homo sapiens satu itu awet! Masih lebih baik bertindak konyol kala bocah ingusan daripada image ikemen-nya hancur sekarang!

Malamnya, sampai Tokyo diguyur hujan gerimis, Yohio masih pesimis memikirkan hari esok.


Hated or–

To be Continued –


A/N

Hal yang paling penting yang ingin saya sampaikan pertama itu makasih banyak karena sudah baca fic ini dari awal sampai akhir! makasih sekaliih (bahkan baca author's note ini juga) Ngomong-ngomong ide utama saya dalam menulis scene 'penanaman uang' itu berdasarkan true story salah satu teman saya (kurang lebih 'Hated or– ' lahir karena cerita teman saya tentang dia dengan kakaknya waktu masih kecil) secara nggak langsung saya berterima kasih sama dia sebagai sumber refrensi (haha) tapi tetap saja banyak perombakan disana-sini. Diluar scene 'penanaman uang' itu hanya hasil keabalan saya sendiri. Lalu, adakah yang suka Yuu, Wil dan Kyo dari ZOLA Project? saya suka suara mereka hshshs, makanya saya tampilin Yuu disini aw (symbol of love falling down).

Jadi, ada yang berminat untuk review? (wink-wonk)