Uciha Sasuke. Siapa yang tak mengenal Uciha bungsu ini, seorang pemuda yang hampir mendekati sempurna dengan wajah tampan yang terbingkai oleh rambut hitam yang akan berpendar menjadi kebiru-biruan jika terkena cahaya, dengan model rambut yang melawan gravitasi serta tubuh yang terbungkus kulit putih halus tanpa cacat, dan juga mata onyxnya yang menambah kesempurnaan pada sosok tersebut.
Taka dapat dipungkiri jika banyak sekali orang yang mengagumi sosok Uciha bungsu ini. Bagaimana tidak, selain mempunyai wajah yang tampan tanpa cacat, dia juga merupakan pewaris tunggal dari Saringan Corp. Kenapa tunggal? Karena kedua orangtuanya telah meninggal ketika dia berumur 5 tahun, yang disebabkan oleh kecelakaan mobil. Sedangkan sang kakak tewas tertembak karena melindungi sang adik dari para perampok.
Akibat kematian sang kakak, Uciha Sasuke yang dulunya sangat ramah berubah menjadi pribadi yang dingin, sehingga tak sedikit orang yang membencinya.
XOXOXOXOXO
Buagh
"Haha, dasar Uciha, kupikir kau sekuat seperti yang orang bilang, ternyata kau tidak lebih dari seorang pengecut yang suka berlindung dibalik kekuasaan kakakmu yang payah itu. Hahaha…"
Satu pukulan kembali dilayangkan keperut Sasuke, membuatnya menerima kesakitan. Meskipun begitu, tak ada rasa takut diwajah Uciha bungsu itu.
"Cih, dasar pengganggu busuk."
Dengan sisa tenaganya, Sasukepun mulai memberi perlawanan pada tiga orang tersebut. Perkelahianpun tak dapat dihindari. Meskipun Sasuke melawan tiga orang itu seorang diri, dia tetap mampu mengalahkan mereka meskipun dia harus mendapatkan cukup banyak luka lebam ditubuhnya.
Melihat orang yang mencacimakinya masih sadar, Sasuke berjalan mendekatinya, kemudian menaruh kaki kanannya dipipi orang tersebut.
"Tak ada yang boleh menjelekkan kakakku selain aku," ujarnya dingin. Kemudian dia menendang wajah orang tersebut hingga ia kehilangan kesadarannya. Setalah menyeka darah disudut bibirnya, dia berjalan meninggalkan ketiga orang yang kehilangan kesadarannya didalam gang kecil dan gelap itu.
Disclaimer:
Masashi Kishimoto
Rate:
T
Warning:
Sho-ai, Typo, dll.
Malam gelap menjadi atap kota Konoha saat ini, tak ada bintang-bintang yang bertaburan dilangit maupu sang bulan yang menyinari bumi. Tak ada tanda-tanda kehidupan dijalan, hanya ada beberapa kendaraan yang melewati jalan di kota Konoha tersebut. Dan terlihatlah sebuah mobil sport hitam melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalan-jalan kota Konoha.
Ckiittt
Bugh~
Terdengarlah sebuah tubuh terlempar kebadan jalan akibat tertabrak mobil sport hitam tersebut. Namun sang pemilik mobil berambut raven tersebut langsung tancap gas meninggalkan tempat tersebut. Dihiraukannya sosok tubuh yang telah bersimbah darah akibat ulahnya maupun suara teriakan seseorang yang meminta pertanggungjawaban sang Uciha.
XOXOXOXOXO
Mobil sport hitam itu sekarang memasuki sebuah rumah besar bergaya modern. Setelah memasukkan mobilnya kedalam garasi, pemuda bermata onyx tersebut memasuki rumah tersebut yang disambut oleh-seorang pria paruh baya dengan rambut putih dan memakai masker yang menutupi mulut dan hidungnya serta sebelah matanya-tangan kanannya yang juga merangkap sebagai kepala pelayan di rumah itu.
Melihat sang mejikan pulang dengan lebam diwajahnya, membuat pria paruh baya itu tetap saja khawatir meskipun ini bukan pertama kalinya sang majikan pulang dengan wajah lebam.
"Sasuke-sama, sebaiknya Anda mau," kata-katanya terhenti kala dilihatnya tangan kanan Sasuke terangkat, kemudian pergi meninggalkan sang pelayan.
Melihat tingkah laku Sasuke, Kakashi-nama sang pelayan- hanya bisa menghela napas. Sebagai seorang yang sudah bekerja berpuluh-puluh tahun, membuat Kakashi sangat mengetahui watak dari keluarga Uciha tersebut tak terkecuali Sasuke. Meskipun dia tahu Sasuke akan selalu menolak usulannya untuk menyewa bodyguard, Kakashi akan terus membujuknya atau jikapun tidak, dia yang akan menjadi bodyguard sang Uciha bungsu. Hal itu semata-mata dilakukannya karena dia telah menganggap Sasuke seperti anaknya sendiri dan ini jga merupakan amanat dari mendiang Fugaku dan Mikoto untuk menjaga anak mereka. Dan Karena dia telah merasa gagal dengan meninggalnya Itachi-kakak Sasuke-, maka Kakashi akan berusaha sekuat tenaga untuk melindungi Uciha bungsu itu meskipun nyawanya sendiri yang menjadi taruhan.
Setelah memastikan seluruh pintu dan jendela telah terkunci, Kakashi menuju kamarnya yang terletak di bangunan yang terpisah dari bangunan utama dari rumah tersebut.
XOXOXOXOXO
Matahari pagi telah menyinari kota Konoha, menghidupkan kembali aktivitas di kota itu, setelah tertidur dalam buaian sang malam. Orang-orang dewasa mulai bekerja, sedangkan para anak-anak pergi ke sekolah, begitupun dengan Sasuke. Pagi ini Sasuke telah berangkat ke sekolah dengan Ferrary hitamnya, menuju sekolah terbaik sekonoha dengan fasilitas yang lengkap pula "Konoha Gakuen".
Segerombolan manusia dengan wajah cantik telah berada disekitar lapangan parkir maupn dipintu masuk sekolah, menunggu sesuatu atau lebih tepatbya menunggu seeorang.
Setelah menunggu lama, akhirnya orang yang mereka nantikan muncul juga, Uciha Sasuke. Meskipun saat ini wajah sang Uciha terdapat lebam tetap tak mampu menyembunyikan ketampanannya.
Dengan raut wajah yang tetap datar, Sasuke meninggalkan segerombolan wanita itu tanpa memperdulikan teriakan kekaguman mereka. Dan inilah salah saru alasan kenapa Sasuke membenci pergi ke sekolah.
Grek
Dengan santai Sasuke berjalan menuju bangkunya, kemudian menaruh tasnya diatas meja dan mendudukkan dirinya dibangku.
"Ohayou, Sasuke," sapa seorang pemuda dengan tattoo segita terbalik dikedua pipinya.
"Hn."
Meskipun dijawab seperti itu oleh Sasuke tidak membuat Kiba marah atau tersinggung, karena begitulah cara dia merespon pada sahabatnya, setidaknya itu lebih baik daripada diacuhkan seperti segerombolan wanita yang selalu menunggu keatangan Sasuke tiap pagi.
"Sepertinya lebam diwajahmu bertambah lagi, Sasuke," ujar seorang pemuda beramut coklat panjang yang diikat.
"Berkelahi dengan siapa lagi kali ini?" Tanya seorang pemuda berambut nanas yang seperinya terbangun oleh obrolan pagi sahabat-sahabatnya.
"Bukan urusan kalian," jawabnya dingin.
"Ck, menokusei~," ujar Shikamaru yang kembali menyamankan posisinya untuk kembali tidur, sedangkan Kiba dan Neji hanya bisa mengangkat bahu atas jawaban Sasuke.
Selama beberapa saat hanya ada keheningan dan suara dengkuran halus Shikamaru diantara mereka. Namun tiba-tiba datang Yamanaka Ino, seorang waita yang bisa dibilang wanita tercantik di Konoha Gakuen dengan membawa sekotak coklat memecah keheningan diantara mereka-minus Shikamaru-.
"Ohayou Sasuke-kun," sapa wanita berambut pirang panjang itu.
"Coklat itu pasti untukku," ujar Kiba sambil merebut coklat yang dibawa oleh Ino. Dengan wajah geram, Ino merebut coklatnnya kembali dan member sebuah jitakkan dikepala Kiba.
"Dasar bodoh! Ini bukan untkmu tahu."
Sedetik kemudian wajahnya kembali tersenyum manis.
"Sasuke-kun, ini coklat untukmu, dimakan ya," ujarnya. Kemudian meninggalkan kelas itu setelah meletakkan coklatnya di meja Saske.
Setelah Ino tidak telihat lagi, Sasuke memberikan coklat itu kepada Kiba, yang diterima dengan senang hati dan wajah ceria Kiba. Kemudian dia membawa tasnya dan pergi meninggalkan kelas, sepertinya Uciha bungsu ini akan membolos hari ini.
"Hei Sasuke, kau mau kemana?" Tanya Kiba yang sepertinya sudah telat karena sang Uciha bungsu telah tak terlihat lagi.
"Hoaam~ sudahlah, biarkan saja dia, dan sebaiknya kau duduk disini menemaniku," ujar Shikamaru sambil menarik tangan Kiba sehingga membuatnya terduduk dibangku Saskuke, dan terlihatlah rona merah mewarnai pipi Kiba ketika Shikamaru mencium pipinya. Sementara itu terlihat ada kesedihan dimata lavender Neji ketika dia melihat kepergian Sasuke.
XOXOXOXOXO
Suara deburan ombak yang menabrak batu karang menjadi music tersendiri bagi pemuda berambut raven yang tengah berjalan dipinggir pantai, membiarkan dinginnya air laut menyentuh kaki telanjangnya.
Damai
Sebuah perasaan yang jarang dirasakan oleh pemuda berambut raven tersebut. Baginya hanya tempat ini yang dapat memberikannya perasaan seperti itu. Suatu tempat terpencil dipinggiran utara kota Konoha yang menawarkan kenyamanan. Selain laut yang indah ditempat itu juga terdapat sebuah bukit yang dari atas bukit itu akan terlihat hamparan laut yang luas.
Namun kenyamanan itu hilang seketika dengan dering telepon. Meskipun mengganggu, diacuhkannya telepon yang terus berdering meminta diangkat sang pemilik. Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya telepon itu berhenti berdering, menandakan bahwa seseorang disebrang sana telah memutuskan untuk tidak menggangu sang Uciha.
XOXOXOXOXO
Matahari mulai meninggalkan singgahsananya, menimbulkan siluet orange yang sangat cantik. Angin sepoi-sepoi berhembus menyapu kawasan pantai itu, membuat pohon-pohon menari-nari mengikuti hembusan sang angin, dan juga membuat helai-helai raven tersebut menari-nari diatas kulit putih tersebut.
Perlahan-lahan mata yang sedari tadi menutup mulai terbuka, menampakkan hitamnya malam dalam mata itu.
Telepon yang beberapa jam lalu telah berhenti berdering kembali berdering, menandakan adanya pesan, membuat pemuda bermata onyx itu terbangun dari alam bawah sadarnya. Diraihnya telepon itu, dan terlihatlah 57 missed call dan 30 pesan, semuanya dari orang yang sama, Hatake Kakashi. Tanpa membaca maupun membalas pesan tersebut terlebih dahlu, Uciha bungsu itu mulai berdiri dan berjalan menuju Ferrary hitamnya.
Dengan kecepatan tinggi, mobil tersebut melaju dijalan berkelok tanpa mengurangi kecepatannya. Namun, telepon yang berdering tiba-tiba, memecah konsentrasinya, mebuatnya lepas kendali. Dan tanpa bisa dihindari, mobil Ferrary hitam itu terjatuh kedalam jurang, berguling-guling tanpa dapat dihentikan, membawa sang pengemudi yang pasrah akan hidupnya, membawanya teringat kembali akan kecelakaan 13 tahun lalu. Tanpa sadar sebutir cairan bening menetes dari mata onyx itu. Setelah mobil yang sudah penyok disana sini tersebut berada didasar jurang, hal yang tak diinginkan pun terjadi.
Duaaaaarrrr
TBC
Adakah yang bersedia meriview?
~RnR please~
