Fanfics from all Yu-Gi-Oh! Series

Original Author: Takahashi Kazuki

Special Appearance from Canvas-Ranger Re-Generation (CR Generation Next)

ATTENTION!

Tidak ada yang terluka dalam pembuatan fanfics ini kecuali nyamuk…

Laskar Pamungkas 5DX on Vacation

"Dufan's Challenge"

Part 1

Suatu hari di kota Neo Domino, Yugi, Judai, Yami, Yusei, dan Johan lagi asik ngumpul di depan gedung KC. Mereka pada bawa ransel dan juga perbekalan. Pada mau ngapain ya?

"Eh, ni jadi gak ke Jakarta? Kita harus naik apa?" tanya Judai.

"Masa harus naik Stardust Dragon? Bisa-bisa kita dicurigain lagi!" bales Yusei. Yugi lagi mikir-mikir, Yami lagi ngupil, Johan malah motret-motret gaje dengan kamera digital miliknya.

"GUE TAU!" jari telunjuk Yami langsung keluar dari lubang hidung Yami pas dia bilang gitu. Semuanya langsung buang muka pas ngeliat Yami yang lagi bawa "emas galian".

"Nape lu?" Yami keheranan.

"Yugi-san, bilangin tuh ke yayang lo!" bisik Judai pada Yugi. Dengan muka blushing gaje, Yugi langsung ngomong.

"E-ehem…., sebenarnya itu…., mending buang dulu upilnya…"

Ngedenger pernyataan Yugi yang rada gak jelas, Yami segera cuci tangan di wastafel yang emang (kebetulan) deket dari tempat mereka berkumpul. Setelah beres, semuanya berbalik.

"Nah gitu!" kata Judai sambil nyengir kuda. Yusei ngangguk gaje, sedangkan Johan masih belagak ala fotografer kurang kerjaan.

(Johan! Kapan lu ngomong! *ngejar Johan*)

"Gimana kalo kita pinjem helikopter punya Kaiba?" usul Yami.

"Ehm, masuk akal….." gumam Yusei sambil mikir.

"Tapi kan Yami-san, emangnya Kaiba-san mau ngasih secara cuma-cuma?" tanya Judai. Pertanyaan telak tadi sempet bikin Yami harus berpikir dua kali.

"Iya juga yah…." gumam Yami.

"Kaiba itu baru mau ngasih cuma-cuma kalo dia ikutan juga." kata Yugi polos. Semuanya melotot ke arah Yugi.

"Waks! A-aku salah ngomong ya?" Yugi langsung nutupin mulutnya.

"Hem, yang jelas…, ini acaranya Laskar Pamungkas 5DX! Tuan Direktur itu mana mau datang ke tempat yang akan kita tuju?" kata Yami disertai anggukan mantap dari semuanya.

"Palingan kita sogok si O'Brien saja….." kata Johan spontan sambil nge-take gambar suasana jalanan yang emang rada sepi karna masih pagi. Judai langsung bereaksi.

"O'Brien? Emangnya bisa?" tanya Judai.

"Kalo sama lo pasti bisa…., kan O'Brien informan lo kan?" bales Johan santai. Judai baru nyadar, dia langsung calling ke O'Brien dengan hape merahnya.

"Yo, O'Brien! Kita mau pergi ke Jakarta nih tapi gak ada kendaraan yang memadai. Kalo ke bandara, jauuuuuuuuuuuuuh!" kata Judai pas nelpon. Yusei dan Yami langsung sweatdropped.

Buset dah, bilang kata 'jauh' gak usah panjang amat!, pikir mereka berdua.

"Eh? Ehm? Oh ya? Tengkyu! Gue tunggu sekarang!" seru Judai mengakhiri obrolan telepon tadi. Semuanya pada ngedeketin.

"Jadi tuh?" tanya Yusei.

"Iya! Pasti!"

Semuanya bersorak girang sambil toss. Akan tetapi mereka terhenti pas Judai ngomong lagi.

"…..Tapi balesannya kudu bayar dengan nyuci helikopternya….."

"Ini semua gara-gara lo, Judai! Dasar Rambut Kuriboh!" pekik Yami keki. Tangannya lagi ngelap bagian atas helikopter.

"Yah, abisnya mau gimana lagi, Yami-san? Di dunia ini udah gak ada yang gratis!" balas Judai sambil ngelap kaca heli. Tampangnya bener-bener kayak orang sengsara.

"Woy, Johan Anderson! Lu gak gawe?" tanya Yusei pada Johan yang cuman mandangin dari bawah. Johan hanya ngegeleng.

"Kamu curang, Johan!" pekik Yugi.

"Maksud lo semua apa? Gue disuruh ngefoto O'Brien dengan berbagai pose, dodol! Kalo enggak, dia gak bakal pinjemin ni heli!" seru Johan dengan tampang bete. Semuanya keheranan.

"Tapi kan itu ringan banget, mas?" tanya Judai.

"Ceilah, lu kayak gak tau si O'Brien aja! Dia tuh….."

"Johan! Foto gue dengan pose gini!" interupsi O'Brien pas Johan lagi ngomong. Johan noleh dan mulai pasang tampang bete bin pasrah ngeliat pose O'Brien yang (emang) gak ada bagusnya.

Pose orang manjat dan nyolong buah.

(Wuah, tren baru nih? O.o)

"Iye ye…" kata Johan pasrah. Semuanya mulai ngegeleng.

"Waduh…" Yugi geleng-geleng. Yusei hanya cekikikan.

"Ceilah, kalo Johan bete, mukanya ancur gitu….." kata Yami.

"Mana gue tau? Wajah gue aja gak seancur itu kalo lagi kayak gitu….." kata Judai.

"Lho, siapa yang minta pendapat soal muka lo?" tanya Yami.

"Lho?"

"Judai-san, lo jujur amat kalo tampang lo ancur…" kata Yusei. Judai langsung menepis pernyataan tadi.

"Buset deh! Kalo tampang gue ancur, kenapa gue banyak fans nih?"

"Lu terkenal karna lo UKE-nya Johan!" seru Yusei sambil ketawa.

"Jangan lupa, dia SEME-nya Yusei…" gumam Yami dengan tampang ngegodain orang. Yusei langsung blushing.

"Judai-kun ini ternyata punya banyak pasangannya ya! Fianceshipping, Spiritshipping, Darkspiritshipping, Rivalshipping, Starshipping, blah blah blah…" kata Yugi. "trus lagi dia lagi punya rahasia hubungan sama adek angkatku sendiri…"

"Iye! Ryuzaki Mutou kan? Wakakakakak, semenjak Ryuzaki hijrah ke Indonesia, dia jadi serius amat!" kata Yusei ngakak. Judai jadi blushing.

"Buset! Lu pade iri sama kegantengan gue apa?" tanya Judai. Bahkan mata Yubel-nya ampe nyala.

"Lu kan pake susuk Yubel, makanya tampang lu jadi gini…." kata Yami sambil ngakak. Judai langsung munculin aura negatif. Bahkan Yubel udah stand by buat nekek si Pharaoh Atem ini.

"Ya udah, mending kita beresin kerjaan ini! Kita kan mau ke Jakarta, bukannya jadi tukang cuci heli!"

Sementara itu di bandara Soekarno-Hatta, Ryuzaki, Ryan, Ardi, Noir, Higeru, Aoi, dan Riry lagi duduk di ruang tunggu bandara. Ardi lagi main gitar, Ryuzaki sama Ryan lagi asik main kartu, sedangkan yang lainnya hanya ngobrol gaje.

"Buset, lama bener nungguin artis!" kata Higeru retoris. "Beneran bakal dateng tuh?"

"Gue yakin dah, budaya mereka kan beda sama budaya kita yang doyan ngaret….." jawab Ryuzaki tanpa ngalihin perhatian.

"Wuah, King of Games bakal dateng! Mau minta tanda tangan nih!" pekik Noir.

"Oh iya ya, Noir kan fans berat Yugi Mutou, kakaknya Ryuzaki-nee….." kata Aoi sambil cekikikan. Pas waktu itu juga, Ryan ngeliat ada helikopter item yang landing di lapangan udara.

"Hey, perasaan tumben ada heli mendarat di bandara ini…." gumam Ryan. Semuanya langsung natap keluar jendela.

"Ih iya! Siapa tuh?" bisik mereka simpang siur. Ardi masih aja asik ngegitar. Pas mereka udah ngeliat penumpang yang asli, semuanya mulai bersorak.

"MEREKA UDAH DATENG!"

"Eh eh? Siapa?" Ardi mulai 'sadar' dengan teriakan mereka. Pas ikut nimbrung sama mereka, Ardi mulai geleng-geleng.

"Ceilah, kalian ini kayak ngeliat artis legendaris saja!"

"Huh, bener juga." kata Riry sambil natap Ardi.

"Hem? Lu gak jadi cewek nih, Riry?"

"Yeeeh, gue jadi cewek kalo diperlukan!"

Laskar Pamungkas 5DX (nama timnya Yugi cs) langsung berjalan ke arah ruang tunggu. Disanalah para remaja yang juga anggota-anggota Canvas Ranger Re-Generation menemui mereka.

"Hai! Sudah lama yah!" sapa Ryuzaki sambil meluk Yugi. Noir mulai kesengsem karna idolanya tepat di depan matanya sendiri.

"Ryuzaki, lu gak berubah juga yah setelah lu hijrah ke Indonesia." sapa Yusei.

"Lu makin tinggi deh, Ryucchi!" kata Yami sambil ngukur tinggi Ryuzaki dengan tangannya.

"Yugi-san malah makin pendek!" kata Johan cekikikan.

"Biarin! Kan bangga punya adek tinggi!" bales Yugi hot.

Judai malah malu buat nyapa. Baginya, Ryuzaki udah berubah banget. Belum lagi, Judai lagi curiga sama Riry yang tampangnya emang 'persis' banget sama dirinya.

"Judai-kun? Nape lu?" tanya Ryuzaki.

"Oh, ehm, gak apa kok…."

"Oh ya, kenalkan, ini Ryan, temen main Duel Monsters, ini Noir, fans gue, ni Higeru, temen sekaligus murid taekwondo gue, ni adek angkatku Aoi, ni Ardi, kembarannya Ryan, dan ini kak Riry…." perkenalan Ryuzaki terhenti pas nunjuk ke arah Riry.

"Pacar Ryuzaki…." sahut Ryan disertai tawa para Ranger Re-Generation ini. Ryuzaki langsung blushing.

"BUKAN! Kak Riry ini tetangga sekaligus asisten gue!"

"Lho, kamu manggil dia dengan sebutan 'kakak'?" Yugi mulai berpikir aneh.

"Ehm, umur dia kan 20 tahun….."

Semuanya nge-ooooooooooooo panjang.

"Kadang gue suka keceplosan manggil dia dengan nama 'Judai' soalnya mirip sih!" kata Ryuzaki tersipu malu. Semuanya nge- lagi.

(Panjang amat oooo-nya?)

"Pantes bentuk rambutnya sama, bedanya cuman warnanya aja….." bisik Yami usil.

"Kalo Judai-san munculin mata Yubel, persis banget sama matanya Riry-san…" kata Yusei.

"Dan jelas saja kalo Ryuzaki deket sama Riry….." kata Johan. Bisikan-bisikan gaje dari Yugi cs bikin Judai gak enak hati.

"Kalian jangan bikin gossip aneh-aneh coba!" seru Judai.

"Iya ya…" jawab Johan.

"Hey! Katanya mau ke Dufan! Ayo deh berangkat!" seru Ardi sambil ngebawa tas gitar dan ranselnya keluar ruangan. Semuanya juga pada ngebawa barang-barangnya masing-masing dan memulai perjalanan mereka.

Part 1 - the end -