.

Kim Seokjin membanting pintu kamarnya lalu membuang tas sekolahnya ke lantai, wajahnya terlihat sangat kesal hingga memerah. Dia lalu menghempaskan tubuhnya di atas ranjang yang dipenuhi boneka Mario Bros pemberian Namjoon

" Kim Namjoon brengsek! " teriak Seokjin

Beberapa maid berkumpul didepan kamar nona rumah dengan wajah khawatir, tidak biasanya Seokjin pulang dengan keadaan marah-marah meskipun Seokjin sering marah-marah dan berteriak pada semua orang

Seokjin bangkit dari ranjang dan mengambil tas yang tadi dilemparnya ke lantai, dibuka tas tersebut lalu mengeluarkan sebuah jaket. Sebuah jaket bermerk Adidas berwarna merah hitam lalu melemparnya ke tempat sampah bergambar Mario Bros di sudut meja belajarnya, tidak puas hanya dengan melempar Seokjin meraih gunting di atas meja dan mulai menggunting jaket mahal itu hingga terlihat menyedihkan. Setelah itu Seokjin berjalan menuju kamar mandi untuk menenangkan pikirannya dengan air hangat dan aromatheraphy

Setelah Seokjin selesai mandi dia mendapati ponselnya yang sejak tadi di-silent dipenuhi missed call dari seseorang yang membuatnya kesal setengah mati sore ini. Kim Namjoon

Kim Namjoon adalah kekasih Kim Seokjin. Hubungan mereka baru berjalan dua bulan, mereka merupakan murid kelas tiga Hanrim International School. Proses mereka berkenalan dan jadian berlangsung normal, Seokjin jatuh cinta pada Nam Joon saat melihat namja itu bermain basket bersama sepupunya yang merupakan kapten tim basket sekolah mereka, Min Yoongi. Seokjin mendapat akses mudah karena Yoongi bersahabat dengan Namjoon sejak sekolah menengah pertama, Yoongi pun menyetujui hubungan mereka karena dia mengetahui semua sifat Namjoon dan merasa jika Namjoon adalah orang yang tepat untuk sepupu tersayangnya itu

Awalnya Seokjin merasa hubungan mereka baik-baik saja, mereka sering jalan bersama, mengerjakan tugas atau Namjoon menemaninya berbelanja seharian penuh di mall namun semua berubah sejak kedatangan yeoja bernama Jung Hoseok dua minggu yang lalu. Yeoja bertubuh seksi dengan kulit tan itu masuk ke kelas Namjoon. Seokjin dan Namjoon berbeda kelas, Namjoon berada dikelas 3-1 sedangkan Seokjin berada dikelas 3-4. Pada awalnya Sekjin merasa biasa saja saat Jungkook yang merupakan ketua kelas 3-1 dan penggosip nomor satu Hanrim International School memberitahunya tentang anak baru yang duduk di dekat Namjoon dan sering meminta bantuan Namjoon, saat itu dirinya menanggapi kalau anak itu baru saja pindah dan butuh bimbingan anak lama apalagi Namjoon adalah namja yang suka menolong tapi dia semakin kesal ketika Namjoon membatalkan janji kencan mereka ke taman karena harus menemani Hoseok mencari bahan untuk tugas pratikum biologi.

Kekesalan Seokjin memuncak saat melihat Hoseok mengenakan jaket basket Namjoon di tepi lapangan sambil menyemangati Namjoon yang sedang bermain basket. Seokjin dengan emosi yang memuncak ditambah Jungkook dan Luhan yang menyemangatinya dari belakang, dia melangkah mendekati Hoseok lalu menarik rambut hitam panjang milik Hoseok hingga yeoja itu terjatuh Seokjin lalu segera membuka paksa jaket Namjoon yang dikenakan Hoseok hingga seragam yeoja itu ikut tertarik namun Seokjin tidak peduli.

Tindakan Seokjin memancing teriakan dari seluruh penghuni tepi lapangan Hanrim yang selalu dipenuhi para siswa, beberapa anak mencoba melerai termasuk Namjoon yang menarik Seokjin dari tamparan Hoseok. Kejadian itu disaksikan juga oleh kepala sekolah mereka, Cho Kyuhyun dan menyebabkan Hoseok dan Seokjin dihukum membersihkan seluruh toilet yang ada di sekolah atau Cho kyuhyun akan memanggil orang tua keduanya.

Dan nasib Seokjin berakhir sore itu dengan tubuh lelah belum lagi Namjoon yang tidak bisa menemaninya karena harus bertemu Choi songsaenim yang akan membahas olimpiade Fisika yang akan diikutinya bulan depan serta Yoongi yang tidak bisa pulang bersamanya karena latihan basket hingga malam di gedung olahraga

Pintu kamar Seokjin diketuk pelan oleh seorang maid " nona.. tuan muda menyuruh saya untuk memberitahu nona kalau tuan muda menginginkan nona turun sekarang untuk makan malam "

" aku sedang tidak berselera makan " Seokjin mengambil ponselnya dan mulai memotret dirinya, dua menit berselang ketukan pintu terdengar lagi namun kali ini lebih keras

" ya! keluarlah, mau sampai kapan kau kesal seperti itu? masalahmu tidak akan selesai jika kau mengurung diri " kata Yoongi

Pintu kamar Seokjin terbuka menampilkan sosok Seokjin dengan kaus dan shorpants serta rambut cokelat yang dibiarkan terurai begitu saja

" khaja, kita makan malam " Yoongi menarik tangan Jin

" kau tahu tindakanmu tadi membuatku malu, tidak cukup kau membuatku malu dengan tindakan pembullyanmu hingga kau harus berkelahi seperti jalang di lapangan tadi? Beruntung Cho ssaem tidak memanggil samchon jika tidak kau pasti sudah dihukum, lagipula apa masalahmu dengan Jung Hoseok? Dia tidak masuk dalam kategori-anak-yang-harus-dibully-Kim Seokjin "

Seokjin terdiam mendengar omelan Yoongi, dia memilih menghabiskan saladnya

" Jinnie jawab aku " kata Yoongi tegas

Seokjin mengangkat wajahnya dan menatap Yoongi " yeoja jalang itu menggoda Namjoon oppa, oppa tidak menyadarinya? Dia berdiri ditepi lapangan dan memakai jaket Namjoon oppa yang seharusnya hanya bisa dipakai olehku dan oppa harus tahu kalau kencanku tiga hari lalu batal karena Namjoon oppa harus menemaninya mencari bahan pratikum, bukankah dia sudah cukup umur untuk mencari apapun itu sendiri? Dia jelas-jelas menggoda Namjoon oppa dan aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi "

Giliran Yoongi yang terdiam karena ucapan sepupunya, jika dipikir-pikir Hoseok memang selalu menempeli Namjoon seperti ulat bulu di kelas. Yoongi mengeleng lalu melanjutkan makannya yang sempat tertunda dan tidak berniat lagi memarahi Seokjin

.

Seokjin membuka loker dan mengeluarkan beberapa buku dari dalam, saat dia menutup pintu loker Namjoon ada disana dan menatapnya. Seokjin yang masih kesal memilih mengacuhkan Namjoon namun kekasihnya itu meraih tangannya

" masih marah padaku? Aku bisa jelaskan soal yang kemarin "

" sudahlah, aku sedang marah padamu "

Namjoon menahan dirinya untuk mencium Seokjin karena melihat wajah kesal kekasihnya yang begitu menggemaskan " berhentilah marah padaku, kumohon.. kau tahu aku sangat tersiksa "

" biar saja.. aku tidak peduli " Seokjin membuang pandangannya

Namjoon mendekatkan tubuhnya ke tubuh Seokjin " benarkah kau tega melihat namja kesayanganmu ini tersiksa? baiklah.. "

Seokjin mencubit perut Namjoon " jika kau tidak berselingkuh aku tidak akan marah padamu "

Namjoon mengaduh " mian chagi, tapi aku tidak berselingkuh. Sungguh "

" lalu bagaimana bisa Jung Hoseok memakai jaketmu? Kau tahu kan kalau jaket itu hanya boleh dipakai olehku? "

" aku tahu, Hoseok memakai jaketku karena milkshakenya tumpah mengenai seragamnya sedangkan dia tidak membawa baju ganti jadi kupinjamkan saja jaketku " jelas Namjoon

Seokjin mengangkat sebelah alisnya " jinjja? kau tidak sedang berbohong padaku? "

Namjoon mengangguk " aku tidak bisa berbohong padamu lagipula Jung Hoseok bukan tipeku jika aku ingin berselingkuh "

" jinjja? "

" yeah, sekarang kau tidak marah padaku lagi kan? " Namjoon mencubit ujung dagu Seokjin

Seokjin mengangguk lalu menunduk " aku tidak bisa marah padamu "

Namjoon mencubit pipi Seokjin " aigoo.. betapa imutnya kekasihku jika sedang memerah, membuatku ingin menciumnya sepanjang hari "

" dasar mesum, ayo ke kelas " Seokjin menggandeng tangan Namjoon dan Namjoon mengeratkan pegangan tangan mereka tanpa menyadari jika Jung Hoseok melihat semuanya. Air mata turun dari pipi mulus Hoseok, yeoja manis itu terisak dan memegang dadanya sambil bersembunyi dibalik loker

.

" maaf atas tindakan Seokjin kemarin " Namjoon menyodorkan roti dan susu strawberry pada Hoseok. Mereka sedang berada di atap sekolah

Hoseok menerimanya lalu menggeleng " tak apa, harusnya aku yang minta maaf sudah membuat oppa dimarahi Seokjin, aku akan minta maaf padanya sepulang sekolah "

" jangan.. " cegah Namjoon

Dahi Hoseok berkerut " jangan? Wae? "

" Jinnie masih kesal padamu aku takut dia berbuat sesuatu padamu "

Hoseok menatap mata Namjoon " oppa mengkhawatirkanku? "

Namjoon tertawa lalu mengacak pelan poni hitam Hoseok " tentu saja aku khawatir, aku takut terjadi apa-apa pada temanku "

Hoseok tersenyum lalu memakan rotinya lagi sambil berbisik lirih " teman ya? "

.

Yoongi membereskan barang-barangnya di loker ruang latihan basket, dia baru saja selesai mandi dan bersiap untuk pulang. Hari ini mereka latihan begitu keras hingga dia sangat lelah, maklum saja pertandingan antar sekolah tinggal seminggu lagi dan Yoongi tidak mau sekolah mereka kalah dalam pertandingan tersebut

" hyung aku duluan " ujar Kim Taehyung sang pemain inti dari kelas 2-2. Namja berwajah tampan dengan rambut cokelat terang pamit pada Yoongi

" nde, beristirahalah Hyunggie. Terima kasih untuk latihan hari ini "

" nde hyung, bye " ujar Taehyung lalu menghilang dibalik pintu

" Yoongi oppa.. " panggil Hoseok

Yoongi yang baru saja mengancingkan tasnya berbalik dan mendapati yeoja itu berdiri di pintu ruang ganti

" oh Hoseokkie kau belum pulang? " tanya Yoongi heran, jam sudah menunjukkan pukul 7 dimana Hoseok harusnya sudah pulang sejak 3 jam lalu

Hoseok menggeleng " aku tertidur di perpustakaan lalu saat keluar aku bertemu Taehyung "

Yoongi berjalan menuju Hoseok " kau ini.. bagaimana jika terjadi sesuatu padamu? Jangan diulangi lagi ne "

Hoseok mengangguk " sebenarnya aku ingin meminta bantuanmu oppa "

Yoongi mengunci pintu ruang ganti " apa? "

" bisakah kau mengantarku pulang? aku tidak membawa mobilku dan tidak ada yang menjemputku "

Yoongi mengangguk lalu mengunci pintu ruang latihan " baiklah, kita pulang bersama "

.

.

TBC

RnR please ^*^