.
" pembunuh! " jerit wanita paruh baya tersebut, dia tidak bisa menahan emosinya ketika seorang namja bersurai coklat madu keluar dari ruang persidangan bersama orang tuanya dan empat orang pengawal yang selalu berada disekeliling mereka
" kau akan mendapatkan balasannya brengsek! Dasar pembunuh! " teriak wanita itu lagi sebelum tubuhnya melemas sementara namja bersurai coklat madu itu hanya tersenyum remeh sambil berjalan mengikuti kedua orang tuanya yang masuk ke dalam sebuah limousine
" appa tidak tahu harus berkata apalagi padamu Dae, appa benar-benar malu dengan tindakanmu kali ini " keluh tuan Jung saat mobil bergerak meninggalkan gedung kejaksaan, dia memijit pangkal hidungnya sementara nyonya Jung mengelus surai putra tunggal mereka, Jung Daehyun
" asal appa tahu saja, aku kesal karena harus bertahan selama seminggu di tempat itu. Aku tidak bisa makan dan tidur dengan benar "
" Dae, kau harus tahu jika kasusmu itu sedikit sulit jadi butuh waktu untuk menyelesaikannya " nyonya Jung mencoba memberi pengertian
" tapi disana sama sekali tidak nyaman eomma, aku sangat tersiksa " Daehyun menggerutu. Dia benar-benar tidak nyaman berada di dalam sel dan dia berjanji tidak akan kembali lagi ke tempat terkutuk itu
" mian sayang " nyonya Jung mengecup kening Daehyun dan membawa namja berumur 17 tahun itu ke dalam pelukannya
" dua hari lagi kau akan pindah ke Korea " ucap tuan Jung yang sontak membuat Daehyun terkejut
" mwo? Sirheo! " Daehyun menaruh kedua tangannya di depan dada serta merenggut kesal
" disini tidak aman untukmu Dae, kasus yang menimpamu sangatlah tidak bagus. Kau akan tinggal bersama Yunho disana " lanjut tuan Jung
" eomma.. " rengek Daehyun
" mian sayang, eomma setuju dengan appamu.. ayah dari gadis itu adalah seorang residivis dan eomma takut terjadi sesuatu padamu jika kau tetap disini sayang. Mengertilah "
Daehyun mendengus lalu menegakkan tubuhnya " kalian membuangku? "
Tuan Jung menggeleng " tentu saja tidak Dae, kami melakukan ini untuk kebaikanmu juga. Semua keperluanmu sudah appa urus disana "
Nyonya Jung membawa kedua tangan Daehyun ke dalam genggamannya " berjanjilah pada eomma untuk tidak melakukan hal yang merugikan disana "
Daehyun hanya mengangguk sekilas
.
Daehyun mendorong troli berisi satu koper besar dan dua tas jinjing miliknya, dia mencari seorang wanita yang berjanji akan menjemputnya di bandara
" eomma.. " Daehyun menelpon ibunya karena sudah menunggu selama 5 menit
" nde sayang, kau sudah sampai? "
" ya dan aku ditelantarkan. Yunho hyung dan Jaejoong noona tidak menjemputku "
" aigoo.. Jae yang akan menjemputmu sayang, bersabarlah sebentar "
Daehyun memutuskan sambungan telepon tanpa memberitahu ibunya, dia lalu duduk di bangku berwarna biru tanpa menyadari jika ada segelas milkshake disana dan sudah bisa ditebak jeans abu-abu merk Roberto Cavalli kesayangannya sekarang telah memiliki noda milkshake di daerah bokong
" yak! siapa yang menaruh ini disini " bentaknya entah kepada siapa
" maaf.. itu minumanku " ujar seseorang dari belakang tubuh Daehyun. Daehyun pun berbalik dan mendapati seorang yeoja dengan dress biru selutut dan surai hitam.
sepinggang sedang membungkuk berulang-ulang padanya
" jadi ini milikmu? Lihat apa yang terjadi pada celanaku sekarang? " Daehyun mengangkat gelas plastik bekas milkshake yang sudah tidak berbentuk akibat diduduki olehnya
" aku minta maaf.. tadi aku pergi ke toilet sebentar dan- "
" ah..! dasar yeoja bodoh! Kau pikir bangku ini tempatmu menaruh milkshake sialan ini? apa kau tidak punya otak! "
Kesal karena dibentak yeoja itu melotot pada Daehyun " heh! Kau juga punya mata bukan? jika kau melihat milkshake disini kenapa kau duduki? Bukankah masih banyak bangku yang kosong?! "
Daehyun membanting gelas milkshake tersebut " kenapa jadi kau yang marah padaku?! Hei yeoja bodoh, seharusnya otakmu itu jangan hanya dipakai untuk mengingat Gucci dan Givenchy ! "
" Dae.. " panggil Jaejoong, dia baru saja tiba dan melihat Daehyun sedang bertengkar dengan seorang yeoja dan sebagian besar orang di sekitar mereka menaruh perhatian penuh
" noona lama sekali! Lihat apa yang yeoja bodoh ini perbuat? " omel Daehyun lalu menunjuk bagian celananya yang basah
" heh! Namja idiot jika kau melihat gelas itu berada disana kenapa tetap kau duduki? Dasar idiot ! " ujar yeoja itu tidak mau kalah
" yak! Kau! " Daehyun menunjuk wajah yeoja tersebut
" sudah Dae, kau membuat keributan.. sekarang kita pulang. maafkan adikku agashi " Jaejoong lalu menarik Daehyun beserta trolinya
" yak! Noona! Aku belum selesai dengan yeoja bodoh itu! aishh! " gerutu Daehyun
.
" kau akan bersekolah di Konkuk International High School dua hari lagi, seragammu akan diambil besok " ujar Yunho pada Daehyun saat makan malam
" lakukan sesukamu hyung, aku tidak punya kekuatan untuk menolak "
Yunho menatap iba pada Daehyun. Daehyun dan dirinya adalah kakak beradik yang kekurangan perhatian dari orang tua, beruntung Yunho bersekolah di LA dan bertemu Jaejoong yang kemudian diperistrinya setelah menjalin hubungan selama 5 tahun. Daehyun sebenarnya anak yang baik dan lucu namun sifatnya hanya akan ditunjukkan pada keluarganya, dia akan bersifat kasar dan egois dengan orang lain hingga menyebabkan dia tidak pernah mempunyai teman dekat selama ini
" hyung melakukan ini untuk kebaikanmu juga Dae.. Hyung sayang padamu.. "
" aku tahu " Daehyun lalu berdiri " terima kasih untuk makan malamnya "
" besok aku yang akan mengantarnya untuk mengambil seragam " ujar Jaejoong
Yunho mengecup dahi Jaejoong " gomawo Jonggie.. "
.
Daehyun menatap pantulan dirinya di depan cermin, kemeja putih polos pas badan dipadu blazer berwarna hitam membuat dirinya terlihat tampan serta celana panjang bahan berwarna merah dan sneakers converse biru semakin membuatnya mempesona. Surai coklat madunya dibiarkan sedikit berantakan hingga menimbulkan kesan tampan dan seksi, setelah dirasa cukup dia menyambar tas punggung berwarna putih di atas ranjang dan berjalan keluar kamar
" selamat pagi hyung.. selamat pagi noona " ucap Daehyun lalu duduk disamping Jaejoong dan langsung meminum susu coklatnya
" noona sangat yakin kau akan sangat tampan dengan seragam itu " Jaejoong mencubit pipi Daehyun dan membuat namja itu terkekeh
" lalu apa aku tidak tampan yeobo? " tanya Yunho, dia mempoutkan bibirnya
" tentu saja kau juga tampan yeobo dan jangan memasang pouty faces, tidak cocok dengan usiamu "
" aku lebih tampan dari hyung, noona "
Jaejoong tertawa " kalian berdua sangat tampan, cepat habiskan sarapan kalian "
.
" Jung Daehyun imnida " sapa Daehyun saat Choi songsaenim selesai berbicara
" anda boleh duduk di samping Kim Namjoon-ssi, Jung Daehyun-ssi. Kim Namjoon-ssi tolong angkat tanganmu agar Jung Daehyun-ssi bisa melihatmu "
Namja bersurai blonde pucat itu mengangkat tangan kirinya dengan wajah datar, Daehyun melangkah menuju tempat duduknya setelah membungkuk pada Choi songsaenim. Dia dapat melihat namja bernama Kim Namjoon itu menyeringai padanya
' kenapa dia melihatku seperti ini? sepertinya akan buruk ' batin Daehyun lalu duduk dan mengeluarkan buku dari dalam tas karena Choi songsaenim sudah mulai mengajar
Sett.. pintu kelas terbuka dan menampilkan seorang yeoja dengan surai hitam sepinggang sedang terengah-engah dan membuat Daehyun terkejut. Yeoja itu adalah yeoja yang bertengkar dengannya beberapa hari lalu di bandara Incheon
" maafkan saya ssaem.. "
" Yoo Youngjae-ssi, anda terlambat sepuluh menit dan batas toleransi saya dengan keterlambatan adalah lima menit "
" sekali lagi maafkan saya ssaem.. " yeoja bernama Youngjae itu membungkuk dalam
" sekarang silahkan pilih, berdiri diluar atau mengerjakan 200 soal dariku dan dikumpulkan besok jam 7 ? "
" mengerjakan soal dari anda ssaem " ujar Youngjae pelan
" jam istirahat nanti datanglah ke ruangan saya untuk mengambil soal. Sekarang anda boleh duduk Yoo Youngjae-ssi "
" terima kasih ssaem " Yongjae membungkuk lalu berjalan menuju tempat duduknya di depan Daehyun, matanya sempat menangkap sosok Daehyun namun segera dihiraukannya dan memilih untuk duduk dan mendengarkan pelajaran Kimia dari Choi songsaenim yang tampan namun kejam
.
" jadi kau yang bernama Jung Daehyun? " Daehyun yang sedang makan siang mendongak dan mendapati Kim Namjoon sedang berdiri dengan dua orang namja disampingnya
" menanyakan pertanyaan yang sudah kau tahu jawabannya menunjukkan betapa idiotnya dirimu Kim Namjoon-ssi "
" yak! " bentak namja bersurai hitam dengan earphone di lehernya
" tenang Yoongi-ah.. ingat tujuan kita kesini "
Namjoon menenangkan namja bernama Min Yoongi. Namjoon lalu duduk dihadapan Daehyun diikuti Yonggi dan namja bername tag Jung Hoseok yang duduk disampingnya. Daehyun memandang waspada karena dengan hanya melihat tampang Namjoon saja Daehyun tahu jika namja itu berbahaya
" bergabunglah denganku " ucap Namjoon tenang, dia tersenyum dan menampilkan dimple miliknya
" bergabung? Kau berandalan? Maaf, aku tidak punya waktu untuk bergabung dengan anak-anak manja berlabel berandalan seperti kalian "
Namjoon terkekeh " persaingan disini bukan hanya soal bidang akademis namun juga dalam kekuasaan. Jika kau tidak punya dasar yang kuat maka kau akan ditindas tidak peduli sekuat apa dirimu ditambah kau adalah siswa pindahan dan mereka benci siswa pindahan "
" aku tidak peduli, apapun yang terjadi pada diriku adalah urusanku " Daehyun melanjutkan makan siangnya
Namjoon menatap Daehyun tajam " baiklah, kau tahu dimana kau bisa bertemu denganku " Namjoon bangkit bersama Hoseok dan Yonggi meninggalkan Daehyun
.
" sombong sekali dia, harusnya kita tadi menghajarnya sampai sekarat " ujar Yoongi kesal. Dia lalu melempar kaleng berisi cola miliknya yang sudah kosong ke dalam tong sampah
Namjoon tertawa dan Hoseok menepuk pundak Yonggi " tenanglah, kita lihat seberapa kuat dia bertahan "
" apa kalian sedang membicarakan Jung Daehyun? " tanya yeoja manis yang duduk di samping Namjoon, dia berhenti mengunyah ayam gorengnya dan masuk ke dalam pembicaraan Hoseok dan Yoongi
" kau mengenalnya Jimin? "
Yeoja yang merupakan kekasih Kim Namjoon itu mengangguk " beberapa yeoja di kelasku membicarakan dia "
" kami berniat mengajaknya bergabung tapi Jung Daehyun brengsek itu menolak "
Jimin menyodorkan cola pada Yoongi " lalu apa rencana kalian? "
Hoseok menggeser slide ponselnya dan tersenyum " tanyakan pada kekasihmu, dia yang punya ide untuk mengajak Daehyun bergabung "
" oppa "
" lanjutkan makanmu chagi,sebentar lagi waktu istirahat selesai " ujar Namjoon dingin. Dia tidak suka jika Jimin membicarakan namja lain selain dirinya
Menyadari hal itu Jimin memilih untuk menuruti perkataan Namjoon. Dia tidak ingin namja kesayangannya itu memarahi dirinya
.
Duakk..
Daehyun tersungkur di lapangan sepak bola, darah segar keluar dari mulutnya karena tendangan dari seorang namja bername tag Jaebum. Ini hari ketiga sejak Daehyun masuk ke sekolah ini dan dia sudah dihajar oleh dua kelompok, kemarin dia dihajar hingga pingsan di atap sekolah oleh geng Boyfriend karena Daehyun tidak sengaja menabrak Yongmin yang merupakan kekasih dari Minwoo sang ketua geng Boyfriend dan hari ini Daehyun memuntahkan darah segar dari mulutnya akibat tendangan Jaebum, ketua geng Got7 karena kalah bertanding basket meskipun menang atau kalah Daehyun tetap dihajar
Daehyun berusaha melawan namun usahanya sia-sia karena dia hanya sendiri, dari sudut lapangan tampak Namjoon bersama Jimin, Yoongi dan Hoseok tengah mengamati Daehyun yang tampak sedang berjuang hidup sebab semua orang tahu jika Jaebum tidak akan setengah-setengah jika menghajar seseorang
" oppa.. " ujar yeoja bertubuh mungil di samping Namjoon, tangan putihnya menarik ujung blazer Namjoon sambil melihat Daehyun yang hampir sekarat
" jangan memintaku untuk menolongnya chagi, aku ingin melihat sampai dimana dia bisa bertahan " ujar Namjoon lalu merangkul Jimin dan berjalan meninggalkan lapangan
" dalam hitungan ketiga dia akan jatuh " ujar Hoseok
" bukan tiga tapi lima " Yoongi menyeringai " 1.. 2.. 3.. 4.. 5.. "
Brukk.
Daehyun tersungkur dan tidak bergerak lagi
Yoongi meninju pelan lengan Hoseok " jangan lupa 10.000 won milikku Jung Hoseok "
.
" akh.. brengsek! " ringis Daehyun. Dia sedang mengobati lukanya di ruang kesehatan, beruntung bel tanda jam istirahat selesai berbunyi dan menyelamatkannya dari Jaebum, Daehyun terpaksa bolos jam pelajaran terakhir hari ini
Srekk.. pintu ruang kesehatan terbuka dan Youngjae pun masuk, sebenarnya dia tidak mempunyai kepentingan apapun di ruang kesehatan namun saat mendengar suara ringisan dia berniat untuk masuk
" oh.. "
Daehyun berbalik " kau "
Youngjae membungkuk dan berjalan menuju lemari obat, berpura-pura mencari sesuatu disana. Daehyun pun melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda
" mian "
Daehyun mendongak dan menatap Youngjae heran " kau berbicara padaku? "
Youngjae mengangguk " aku tahu ini terlambat tapi aku minta maaf atas kejadian di bandara waktu itu, setelah kupikir kembali ternyata memang aku yang salah. Tolong maafkan aku "
" akhirnya kau menyadarinya, lain kali pergunakan otakmu " ucap Daehyun ketus
" lanjutkan kegiatanmu, aku akan keluar " Yongjae melangkah menuju pintu
" tunggu " langkah Youngjae terhenti, dia lalu berbalik
" ada apa? "
" obati aku, awalnya aku berpikir ini akan mudah namun ini lebih sulit dari yang kubayangkan "
" tentu " Youngjae pun berjalan menuju ranjang dan mengambil kapas serta antispetik yang baru kemudian mengoleskannya pada wajah Daehyun yang penuh lebam
" apa yang membuat mereka melakukan ini padamu? "
" entahlah "
" hindari bertemu orang-orang seperti mereka apalagi Kim Namjoon dan kelompoknya, mereka adalah orang yang buruk "
" buruk? "
Youngjae mengangguk " berbagai kekacauan di sekolah ini 80 persen disebabkan oleh mereka "
Daehyun terdiam, dia menatap lekat wajah serius Youngjae. Menyadari hal itu Youngjae segera menyentil dahi Daehyun keras
" wajahmu mesum sekali "
Daehyun meraih kedua tangan Youngjae dan menarik Youngjae mendekat kearahnya
" benarkah?
Youngjae berusaha menghempas tangan Daehyun " apa yang kau lakukan? "
Daehyun mendekatkan wajahnya hingga ujung hidung mereka saling bersentuhan
" menurutmu? "
Youngjae bahkan bisa mencium parfum mint musky milik Daehyun " a..apa? jangan macam-macam padaku "
Daehyun menyeringai " benarkah? "
" ya, aku akan menghajarmu " ujar Youngjae kasar berbanding terbalik dengan wajahnya yang ketakutan
Melihat wajah takut Youngjae membuat Daehyun terkekeh " memangnya apa yang bisa dilakukan oleh yeoja sepertimu? Menampar hm? "
" a..aku akan menendangmu "
Daehyun mendorong tubuh Youngjae hingga berbaring dan dia segera menindih tubuh yang lebih kecil darinya, Daehyun mencengkram kuat kedua tangan Youngjae dan tidak menjauhkan wajahnya bahkan sekarang dahi mereka bersentuhan. Youngjae yang sejak tadi berontak pun mulai terisak karena merasa usahanya sia-sia, dia juga menyesal masuk dan menyanggupi permintaan Daehyun
" sshh.. kenapa? Dimana yeoja yang tadi ingin menghajarku? "
" kumohon..lepaskan aku.. "
Daehyun lalu melepaskan cengkramannya dan kembali duduk " pergi "
Youngjae bangkit dan segera meninggalkan Daehyun yang bersandar di kepala ranjang dan menutup matanya. Dia berjanji untuk tidak berhubungan dengan Daehyun lagi
" pabo! Kau hampir saja tidak terkontrol " geram Daehyun saat Youngjae menutup pintu
.
" apa yang terjadi? " bisik Junhong saat melihat Youngjae masuk dengan wajah sedikit pucat
Youngjae menggeleng " tak ada "
" tapi kau pucat " bisik Junhong hati-hati karena Ms Lee sedang memberi penjelasan
" aku baik-baik saja Junhongie, sungguh "
" Ms Choi, Ms Yoo.. jika kalian tidak suka dengan pelajaranku silahkan keluar " ujar Ms Lee tegas
" maafkan kami ssaem " ujar Junhong pelan, dia lalu kembali memperhatikan Ms Lee sedangkan Youngjae mengambil bukunya dari laci yang mencatat apa saja yang dijelaskan oleh salah satu guru paling seksi di sekolah mereka, Ms Lee Chaerin
.
Daehyun menatap pantulan dirinya di cermin, wajah penuh luka dan lebam membuat ketampanannya berkurang. Daehyun berdecak lalu mengambil tasnya di atas ranjang, dia berharap hari ini tidak ada yang menghajarnya lagi. Sebenarnya Daehyun sudah berusaha melawan namun dia hanya sendiri, Daehyun sempat berpikir untuk meminta bantuan Namjoon namun dia mengingat jika dia kembali pada kehidupannya yang dulu maka semuanya akan berantakan, dia bisa saja menginap lagi di dalam sel dan Daehyun sangat berharap kejadian itu tidak terulang
.
" oppa "
Namjoon menoleh dan mengecup bibir Jimin singkat " ada apa chagi? "
" tentang anak baru itu, tentang Jung Daehyun "
" ada apa dengannya? "
" kurasa kau harus membantunya oppa, maksudku dia sudah terlalu banyak dihajar sejak masuk ke sini "
Namjoon mengelus pipi Jimin " kenapa kau jadi begitu peduli padanya? Apa terjadi sesuatu? "
Jimin menggeleng " tidak, hanya saja aku merasa tidak tega "
Namjoon tersenyum dan mengecup sekali lagi bibir Jimin " jangan membebani dirimu dengan keadaan orang lain, aku akan membantunya jika dia meminta padaku "
.
Brughh..
" akh.. appo " ringis yeoja bersurai hitam sepunggung bername tag Nam Taehyun. Dia terpeleset karena lantai yang licin, seluruh isi tas Givenchy orange miliknya berhamburan keluar. Daehyun yang kebetulan lewat langsung menolong Taehyun, meski kasar dan egois namun Daehyun senang menolong yeoja. Apalagi jika yeoja itu secantik Nam Taehyun
" gomawo " ujar Taehyun ketika Daehyun selesai membantunya memungut barang-barangnya
Daehyun tersenyum lebar " sama-sama, lain kali berhati-hatilah "
" nde, sekali lagi gomawo err.. "
Daehyun lalu mengulurkan tangannya
" Jung Daehyun imnida "
" Nam Taehyun " Taehyun membalas uluran tangan Daehyun sambil tersenyum tanpa menyadari jika Kang Seungyoon kekasihnya sedang berjalan menuju tempat mereka
Duakkk..
Seungyoon menendang rusuk kiri Daehyun hingga namja itu tersungkur lalu tanpa bertanya Seungyoon menghajarnya tanpa ampun, tentu saja Daehyun berusaha melawan dan dia beruntung sebab Seungyoon tidak terlalu mahir berkelahi. Saat kemenangan sudah di depan mata Daehyun merasakan sakit yang luar biasa di punggungnya, saat dia berbalik Song Minho berdiri disana dengan gitar yang patah menjadi dua bagian rupanya Mino menghantam punggung Daehyun dengan menggunakan gitar. Tanpa membuang waktu Mino dan Seunghoon, namja yang baru saja muncul langsung menghajar Daehyun
Kondisi fisik yang lemah serta tubuh yang sakit membuat Daehyun harus menjadi bulan-bulanan Mino dan Seunghoon, kedua namja itu tidak berhenti menghajar Daehyun hingga namja itu memuntahkan darah dari mulutnya
" cukup.. " ujar Seungyoon, dia lalu merangkul Taehyun yang hanya bisa terdiam melihat Daehyun dihajar oleh Mino dan Seunghoon
" dasar lemah, keluar saja dari sini " kata Seunghoon sambil menendang dada Daehyun kemudian memasukkan kedua tangannya di dalam saku
" ayo kita pergi " geng Winner beserta Taehyun meninggalkan Daehyun yang berbaring tidak berdaya di lorong sekolah yang sepi karena jam sekolah sudah berakhir sejak setengah jam lalu. Daehyun menyeret tubuhnya ke tembok dan bersandar disana, dia merasa ini sudah sangat kelewatan. Sekali dihajar dia masih bisa menerimanya namun dia sudah tiga kali dihajar dan dia tidak bisa menerima lagi, jika bergabung bersama Kim Namjoon bisa membuatnya membalas perbuatan mereka maka dia akan melakukannya
Daehyun mencoba bangkit dan berjalan perlahan menuju belakang sekolah tempat ruang musik lama yang sekarang menjadi basecamp Bangtan Boys (ruangan tempat Namjoon bermesraan dengan Jimin, Hoseok yang mengajak para yeoja berkencan serta Yoongi yang melakukan tindakan tidak senonoh, hanya anggota utama Bangtan Boys yang bisa masuk). Namjoon berhasil menjadikan ruangan itu basecamp mereka karena pamannya, Kim Heechul adalah kepala sekolah serta kepala yayasan sekolah ini. Daehyun mengetahui tempat ini karena tidak sengaja melihat Namjoon dan Jimin masuk ke tempat ini kemarin
Brakk..
pintu dibuka kasar oleh Daehyun dan membuat Namjoon dan Jimin yang sedang bercumbu di sofa dengan atasan full naked terkejut, Jimin bahkan menjerit histeris. Namjoon mengumpat dan menutup tubuh Jimin dengan blazer yang diraihnya dari lantai
" ada apa? " tanya Namjoon gusar karena kesenangannya diganggu
Daehyun berusaha untuk berdiri dengan tegak " aku tidak akan pernah memanggilmu boss "
Namjoon tertawa, akhirnya keegoisan Daehyun runtuh dan Namjoon tahu jika ini tidak akan terjadi begitu lama. Namja itu lalu berjalan mendekati Daehyun " kau tidak perlu memanggilku boss, panggil aku leader. Selamat, kau sudah menjadi anggota Bangtan, sekarang pulang dan beristirahatlah selama dua hari biar aku yang mengurus orang-orang itu "
Daehyun terbatuk beberapa kali " kau yakin bisa membantuku mengurus semuanya? "
" kau akan mengetahuinya nanti Daehyun-ah "
.
Daehyun masuk sekolah setelah dua hari beristirahat, beruntung Yunho dan Jaejoong sedang berada di luar negeri jadi kejadian dia dipukuli hingga sekarat tidak menjadi masalah untuknya. Daehyun menatap heran pada Seungyoon yang berjalan dengan menggunakan kursi roda serta leher Seunghoon yang dipasangi gips, terlihat Taehyun yang sedang membantu Seungyoon berjalan
" itu baru contoh kecil untukmu, jika kau ingin yang lebih pergilah ke rumah sakit setelah pulang sekolah untuk menjenguk Jaebum " ujar Namjoon yang secara tiba-tiba sudah berada di belakang Daehyun
Daehyun berbalik " kau yang melakukan semua ini? "
Hoseok terkekeh dan Namjoon mengangkat kedua bahunya kemudian Yoongi yang merangkul bahunya " ayo ke kelas "
To Be Continued
Keep review, please^^
Reader yang baik adalah reader yang me-review. Ini fanfic titipan teman saya yang kehabisan ide. Di chapter ini full adalah tulisan dia tapi di chapter depan hingga selanjutnya adalah tulisan saya
#FigthingForMe
