Puahhh.. akhirnya fic ini terpublish juga…

Hooooh…

Oy...fic ini khusus Aika persembahkan buad teman Aika, Kyukei Hie Ru*yang mengancam akan mengggantung Aika di tiang bendera kalo fic ini tidak selesai -sadis-* yah dan Akhirnya sekarang selesai juga cap satunya.

Errr…sebenernya awalanya saia mau bikin humor tapi nggak jadi karena saia susah bikin scene humor. Jadi tolonnng jangan jitak saia kalo fic ini jelek ya readers… ahhhh ya sudahlah kalo begitu. Mulai baca…dan jangan lupa review! Onegaiiii…..

BLEACH FANFICTION

Rated ; T

Ichigo Kurosaki-Rukia Kuchiki

Indonesian

Friendship, (and a little of ) Romance

AU, AT, OOC, ABAL, GAJE, TYPOS

Disclaimer ; Until the end, BLEACH always Kubo Tite's *music background : until The End by a7f*

MY SCHOOL, MY DISASTER!

Chappie 1

"Well...jadi inikah neraka baru kita?" gumam seorang remaja enambelas tahun yang duduk di kursi kemudi mobil BMW hitam seri termutakhir. Cowok itu melihat bangunan tinggi -sebuah gedung institute- di samping mobil mewahnya.

"Kau benar...ini neraka baru kita!" sahut seseorang disampingnya. Cowok sebaya berambut orange unik dengan muka kesal.

" Ayolah guys...mungkin nggak seburuk itu kan? Dan juga tak seburuk yang kalian duga..." sebuah suara menyambung di belakang mereka. Hanya cowok inilah yang tak tampak kesal, ia begitu santai. Mukanya tersenyum lebar, mata birunya yang sipit berseri-seri.

"Ohh..shitt..!" gerutu sang pengamudi. Mereka mulai melaju memasuki kompleks institute itu.

Deretan mobil-mobil mewah berjajar di sepanjang tempat parkir. Teduh. Dibawah naungan puluhan pohon Ginko yang lebat. Sreeet...mobil hitam itu berhenti. Penghuninya keluar.

Blammmm

Tiga cowok tegap dengan muka yang bisa dibilang sempurna berdiri diam membelakangi mobil, menatap bangunan bertingkat didepan mereka. Well, semua nampak normal. Kecuali rambut mereka.

Yang paling kanan, remaja cakep itu melonggarkan dasinya. Kancing teratas kemejanya ia biarkan bebas. Blazer hitam pun hanya dipakai sekenanya. Rambut spiky warna biru laut yang serasi dengan iris matanya tampak tak bergeming meski angin berhembus kencang.

Cowok kedua, berambut sewarna salju dengan iris mata biru cerah menatap teman-teman di sampingnya. Penampilannya paling rapi diantara mereka bertiga.

"Come on guys...ini bukan neraka.." katanya. Dan yang tak pernah hilang dari wajahnya adalah senyum lebar khas.

"Kau tolol Gin.." sambung cowok berambut orange di samping kirinya. Sambil mulai berjalan cowok Orange itu menggantung blazer hitamnya dibalik punggung dengan tangan kiri. Dasinya terikat longgar.

"Ayolaah..paling tidak kita tak dikirim ke Hueco Mundo institute!" bela si rambut salju.

"Apa bedanya dengan ini? Las Noches jauh lebih buruk. Bakaa!" sambung si biru laut sambil mengikuti temannya yang melangkah menuju sekolah baru mereka.

"Ouchh..hanya sedikit kan Grimmy..."

BUUGHH...satu pukulan mendarat di bahu si rambut salju.

"Sudah kubilang...berhenti memanggilku dengan nama menjijikkan itu!" teriaknya

"Yeahhh..namamu memang itu kan Grimmy..."

BUGHHh..lagi..

"Hentikan kaliaan..." sang rambut orange yang memiliki mata cokelat musim gugur itu mulai kesal dengan kelakuan teman-temannya.

Mereka bertiga menyusuri koridor institute itu setelah menyeberangi aula luas. Berhenti didepan sebuah pintu. Sepi..tak ada seliweran siswa karena memang saat ini waktu sudah menunjuk pukul 09.30. Sang rambut salju mengetuk pintu.

"Sumimasen.." katanya

Pintu terbuka. Ruang kepala sekolah.

Seorang laki-laki paruh baya dengan muka ramah duduk dibalik kursi kerja. Rambut putih panjangnya melambai pelan.

"Welcome boys..." sapanya santai. "Kuchiki..ini mereka.." lanjutnya sambil berkata pada seorang cewek bermata violet yang berdiri di samping sofa. Ketiga cowok tadi menoleh, menatap cewek berambut hitam sebahu itu.

'Pendek..' batin cowok yang tadi dipanggil Grimmy oleh si salju.

'Cebol?' pikir sang rambut orange, dan

'waaoww..matanya cantik..' hanya si rambut salju yang berkomentar lain dalam hatinya.

"Jadi..Jeagerjacques-san, Kurosaki-san, dan Ichimaru-san...apa kalian sudah siap menjadi bagian dari Las Noches Institute?" tanya sang kepala sekolah dengan tatapan tajam mengintimidasi tiga cowok itu, meski wajahnya tersenyum lebar.

"Ha..Hai..." jawab ketiganya sambil membungkukkan badan.

"Oh ya..dan perkenalkan...dia Kuchiki Rukia! Pemandu kalian" kata sang kepala sekolah itu memperkenalkan gadis violet yang sedari tadi ada didekat mereka.

Setelah itu ketiga cowok tadi mengikuti Rukia Kuchiki, menyusuri koridor.

"Hei kau...mana kelas kita?" tanya si rambut biru laut pada gadis niolet bernama Rukia itu. Rukia berhenti, berbalik...

"Ada yang bisa saya bantu Jeagerjacques-san?" tanyanya dengan logat girly...

"Che..dimana kelas kami..?" jawab si rambut biru "Pendek.." sambungnya.

"Detensi pertama. Grimmjow Jeagerjacques. Atas tuduhan:

Pakaian tidak rapi

Bicara tidak sopan

Menghina Ketua Umum Komite Ketertiban. !" sang violet berkata tegas.

"What the hell?" teriak Grimmjow kaget.

"Berhenti berteriak tuan Jeagerjacques.." jawab gadis itu sambil menelepon seseorang.

Tak lama kemudian aura dingin menyebar..suara-suara senyap seketika. Terdengar langkah kaki memghampiri mereka.

'Monster..!' batin ketiga cowok itu saat melihat seseorang dengan wajah sangar berdiri tak jauh dari mereka. Lebih tepatnya menghampiri mereka.

'Zaraki-sensei...ada teman baru untuk anda!" suara Rukia menyapa senseinya itu.

"Bagus..!" sensei sangar itu menyeringai senang dan tanpa basa basi menyeret Grimmjow yang terpaku.

"HEEEI...apaa apaan ini? Leepaskkaaa..." suaranya menghilang diujung koridor... begitu Grimmjow lenyap kedua cowok itu ternganga tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

"Yeeahh...namanya Kenpachi Zaraki. Guru olahraga...beliau akan senang jika ada teman yang bisa diajaknya berduel...ada yang ingin menyusul?" Rukia bertanya dengan senyum ramah, yang diartikan kedua cowok itu sebagai senyum setan. Ichigo Kurosaki, cowok berambut orange tadi menggeleng cepat dan terburu-buru memakai blazer hitamnya. Sementara Ichimaru Gin, cowok itu, tetap nyengir seperti biasa.

" Oh ya...Gomen lupa memperkenalkan diri... aku..Rukia Kuchiki, Ketua Umum Komite Ketertiban institute! Kelas XI G7" cewek violet itu tersenyum dan mengulurkan tangan mungilnya. Disambut ragu oleh Ichigo dan Gin.

"Baiklah...aku akan membawa kalian ke ruanganku.." kata Rukia mulai berjalan. Rok hitam diatas lututnya melambai kecil menyesuaikan langkah mungilnya. Mereka sampai didepan sebuah ruangan yang bertuliskan...

Basecamp

Komite Ketertiban Institute

"LAS NOCHES"

"Dan selamat datang..." suara girly cewek violet itu terdengar saat ia membuka pintu ruangannya.

Sebuah ruangan, lebih tepatnya kantor. Dengan tatanan yang nyaman dan perabot-perabot mewah menghiasinya. Ada beberapa lukisan karya Pecasso tergantung di dindingnya.

Ichigo dan Gin duduk disofa kulit berwarna cokelat. Sementara Rukia menghampiri meja kerjanya yang penuh buku dan sedikit berantakan.

"Hoi..Jeruuk..bisakah kau bantu menata buku-buku ini?"

TRANGG, telinga Ichigo terasa pecah. Cewek itu, cewek violet itu barusan memanggilnya apa?

"Siapa-yang-kau-maksud?" tanya Ichigo menahan kekesalannya yang siap meledak.

"OMG...siapa lagi kalau bukan kau, Ichigo Kurosaki" jawab Rukia dengan nada sinis

"Kau..Midgett sialan.. aku punya nama bakaa..." teriak cowok bermata cokelat itu. Rukia yang sedang menata buku di rak, menoleh...

''Sepertinya aku mendengar sesuatu...?" tanyanya menatap Ichigo tajam

"Jangan lupa Kurosaki-san..aku punya akses langsung dengan Tou-sanmu..dan juga jangan lupa apa yang akan terjadi kalau kau –dengan kewenangnaku- dikeluarkan dari sekolah ini" kata-kata Rukia yang tenang itu sampai di telinga Ichigo setelah melewati jutaan partikel di udara.

Glekkk...Ichigo bergidik. Mengingat apa yang terjadi dua hari lalu...

FLASBACK. ICHIGO POV.

"Ichi-nii..tou-san memanggilmu.." suara Yuzu adikku. Memanggil dari balik pintu.

"Ya..ya aku akan kesana..." jawabku malas. Yeahh..aku malas bertemu dengan baka-oyaji itu. Oh jangan tanya kenapa. Karena aku bisa gila kalau mengingatnya.

Kulangkahkan kakiku keluar dari kamar, turun ke lantai satu. Ruang keluarga. Dan bisa kulihat orang tua berjenggot itu duduk santai disofa. Aku menghampirinya.

"Ada apa?" tanyaku mencoba santai. Errhhh..maksudku, aku memang sedang berusaha santai. Berusaha keras...karena yaah..ada sedikit masalah tadi pagi. Dan err...aku berharap semua baik-baik saja.

"Ohh..kemarilah my son..tou-san ingin bicara..." gaya lebai orang itu mulai lagi. Dan aku sedikit lega mendengarnya.

"Jadi?" tanyaku..

"Kudengar kau baru saja di skors selama seminggu?" tanya Tou-san santai.

"Errr...yah..mungkin.."

"Dan..kudengar ini adalah ketiga kalinya kau diskors...karena membolos pelajara bersama dua teman usilmu itu..."

"Ahh..enggg.." kataku...tak begitu jelas.

"Jadi..hukuman apa yang akan kau minta dariku, My son?"

Glekkk, suara orang tua itu nampak tajam. Menatap langsung matanya padaku.

"Eahh...Errrr..."

"Mulai dua hari lagi, kau..kupindsahkan ke Las Noches!" katanya.

Whattt? Las Noches..aku benar-benar terkejut.

"WHAT THE HELL?" teriakku

"Yeahh..my son..kau ke Las Noches..." jawab tua bangka itu sambil menyeringai.

"Heiiiii..apa-apaan iniiii? Aku tidak mau...!" bantahku dengan berteriak

"Kau akan putraku..." jawabnya sambil berteriak pula.

"TI-DAK...titik. aku tidak mau masuk sekolah brengsek itu. Sampai kapanpun...!"

"Ohhh..jadi kau siap untuk tak menerima warisan dariku?"

UAPPAA?

"Aaaa..paaa?..."

"Jadi..apa kau siap untuk tak menerima warisan dariku nanti? Dan itu..setengah dari hartaku..."

Tidak...itu tidak sedikit. Mana mungkin aku merelakan harta sebanyak itu? Tapi...Las Noches dia bilang? Aku berharap mati saja sekarang..

"Bagaimana? Akan atau tidak?

"Errr..."

"AKAN ATAU TIDAK, PUTRAKU..?"

Ba..baik..Aku akan.." jawabku ngeri.

" Ouchh..Good...jadi bersiaplah mulai sekarang. Karena kau akan tinggala di Seiretei mulai besok bersama dua teman usilmu itu..."

NOOOO...

END OF POV.

"Baa..baikalah.." jawab Ichigo sambil mulai menta buku-buku berantakan yang ada di ruangan itu.

"Oh..ya ..jangan lupa...bersihkan juga Ruangan ini...aku ada perlu sebentar.." jawab Rukia santai.

"Ichimaru-san..bisakah kau ikut denganku...?" pinta cewek itu pada Gin.

"Dengan senang hati.." jawab Gin. Lalu dua orang itu meninggalkan Ichigo yang sedang membersihkan ruangan. Sesekali menggerutu dan mengutuk ayahnya.

~*bleach*~

Hhhhh..hhhh..hhh...

Nafas Grimmjow terputus-putus. Ia sudah berlari kurang lebih 37.829,65 cm. Menghindari dojo dan Kenpachi Zaraki sensei yang mengejarnya. Ia melarikan diri di tengah pertarungan*lebih tepatnya penyiksaan*. Karena ia benar-benar kewalahan menghadapi senseinya itu. Monsterr...

"Sialll!" gerutunya dan Brushhh ..ia terjengkang di tumpukan sampah. Entah itu keberuntungan atau kesialan, tapi dengan kejadian barusan, sensei monster itu tak menyadari keberadaanya... melewati tempatnya tanpa curiga..

"Grimm...Grimmmm..." suara Zaraki-sensei mulai menjauh..

"Kusso..Shittt..." gumam Grimmjow di antara sampah-sampah yang menutupi tubuhnya. Ia menggeliat...bangun...

Tapi...

"Senseiii...aku menemukannya..." sebuah suara cewek membuatnya menoleh... ya, cewek berambut hitam pendek gaya spiky berkacak pinggang di hadapannya dengan senyum setan.

"Dia..lawanku kan senseiii...?" sambung cewek itu.

Gleekkk..Grimmjow menelan ludah khawatir...

"Ohhh...Errr...mungkin kita bisa kenalan dulu..." katanya terbata..ketakutan..

Tapi...

Buaghhhh...tendangan cewek itu mendarat di kepalanya . membuatnya kembali tersungkur.

"Khe..khe...khe...tidak ada basa-basi Griim-kun..."

Sialll..batin Grimmjow di sela-sela usahanya untuk bangkit lagi.

"Tatsuki Arisawa, Wakil Ketua Komite Ketertiban..salam kenal...!" Buahgg..lanjut cewek itu sambil mendaratkan tendangannya ke perut Grimmjow.

" Ouchh..Shiit..."

Welll..semua ini karena mumnya tersayang.

FLASHBACK

Remaja berambut biru laut itu keluar dari mobil BMW hitamnya. Ia melengang santai masuk ke rumah-istana mewahnya. Tangan kanannya memegang sekaleng coke...sesekali menegaknya. Saat ia mau masuk kamarnya..

"Griimm...!" suara lembut seorang wanita membuatnya berbalik. Yah, didepannya wanita berambut pajang hitam dikepang lembut...

"Baru pulang Grimm-boo?" sapa wanita itu yang berarti Grimm-kecil.

"Yeahh,,habis hangout bareng teman, Mum..!"

"Ohh..pasti menyenangkan..emmm bisa bantu Mum masak?" pinta -salah, perintah- Mumnya itu. Grimmjow yang tahu kebiasaan Mumnya itu segera mengangguk cepat..

"Anak baik.." sambung wanita itu sambil berjalan menuju dapur mewah mereka.

"Kau mau spagheti, sayang?" tanya Mum

"Err...mungkin.."Grimmjow menjawab sambil mencuci tangannya di wastafel.

"Baiklah...!" Mum, wanita anggun bernama Unohana Retsu –waktu gadis, sekarang menjadi Jeagerjacques Retsu- itu sambil mulai menyalakan kompor.

"Oh ya..tadi Mum..ketemu dengan Kurosaki-san.."

Glekkk .. Griimmjow menelan ludahnya."oh..."

"Dan..katanya..kau juga putranya diskors selama seminggu?"

"Emhhh..Errr..begitulaah.." Grimmjow menyiapkan piring di mrja.

"Dan kami setuju..untuk mengirimkan kalian ke Las Noches..."

Well..itu nama jika itu bukan Las Noches Grimmjow akan biasa saja. Tapi.. tidak untuk Las Noches yang terkenal akan kedisiplinannya.

"Ta..Tapi Mum...Aku Bukan...di DO dari Karakura..jadi..'' ia mencoba protes.

"YA Mum tahu itu..tapi kau akan jadi siswa Las Noches mulai besok, sayang.." kata Mum sambil menuang saus di papan penggorengan.

"Tidaak... Mum..aku tak mau pindah kesana.."

Mumnya berbalik, tersenyum. Menghapiri putranya itu. Memegang pundak Grimmjow.

"Kau akan jadi siswa sekolah itu ..mulai besok..."

"Mum..ini..ini tidak adil.." elak Grimmjow

"Atau...Mum akan mengirimu ke London. Ke rumah Grandpa untuk membantu mengelola peternakan selama dua tahun. Tanpa mobil, uang, dan kehidupanmu?" suara Mumnya, tatapan tajamnya membuat Grimmjow lagi-lagi menelan ludahnya.

"Err...baa..baik...!"

"Anak baik..." kata Mumnya sambil tersenyum. Kembali memasak.

"Dan jangan lupa...kalau ada laporan dari sekolah..Mum akan segera menyiapkan tiket ke London untukmu Grimm-boo.." lanjut Mumnya.

Well..ini pasti mimpi buruk. Batin Grimmjow pasrah.

"Taraa...spagheti untukmu sayang..." kata Mumnaya sambil melatakkan spagheti di depan Grimmjow.

Yeeahh..Mum tersayang.

END OF FLASHBACK.

~*bleach*~

TO BE CONTINUED ON CHAPPIE 2

Aahhhh..akhirnya,,,

Jadi gimana Readers? Anehkah..? abalkah..gajekah? pliiis Review...

Dan tolong kasih tau saia..lanjut atau delete?

Pleaseeee...