.
" hubungi oppa jika kau sudah selesai " ujar Kim Namjoon pada yeoja yang merupakan adiknya, Kim Taehyung
" nde oppa " sahut Taehyung. Matanya serius menatap layar tab yang menampilkan sosok penyanyi idolanya, sesekali senyum mengembang dari bibir kissable tersebut
Namjoon mengalihkan pandangannya dari jalan ke adiknya yang sedang tersenyum di depan tab berwarna kuning itu, Namjoon sangat tahu apa yang membuat adiknya seperti itu
" kau mengacuhkanku jika sudah melihatnya "
" aku tidak mengacuhkanmu oppa "
Namjoon mendengus " apa bagusnya dia sehingga kau lebih memilih melihatnya melalui benda persegi itu dibandingkan melihat kakakmu yang super tampan ini secara langsung? "
Taehyung terkekeh lalu mem-pause video yang sedang dilihatnya " oppa tahu kan semalam Hoseok oppa mengadakan konser di Filipina dan karena tugas brengsek dari Kim saem aku tidak sempat menonton live streamingnya jadi aku harus menontonnya sebelum kelas dimulai agar hariku menjadi indah "
Namjoon memutar bola matanya, Taehyung sangat mengidolakan –lebih tepat mencintai- seseorang bernama Jung Hoseok. Artis sekaligus penyanyi itu sudah sangat meracuni otak adik perempuan satu-satunya dengan suara indah dan ketampanannya –Namjoon terpaksa mengakui ini-, setiap hari adiknya akan membicarakan Hoseok seperti ' oh.. hari ini Hoseokkie oppa tampan sekali saat menuju acara musik 'atau'hari ini Hoseok oppa akan mengadakan fansign, aku tidak boleh melewatkannya ' dan uang jajan Taehyung yang diberikan oleh Namjoon dengan jumlah cukup besar untuk yeoja berusia 20 tahun itu seolah selalu kurang hanya karena Jung Hoseok.
Taehyung rela menempuh perjalanan 3 jam bersama Jungkook untuk ke Busan agar bisa melihat Hoseok bernyanyi dan Taehyung rela berdesak-desakan dengan para penggemar Hoseok demi mendapat satu tanda tangan Hoseok yang entah sudah sebanyak apa yang disimpan dalam sebuah album khusus. Berbagai merchandise Hoseok menjadi barang wajib yang harus dimiliki Taehyung
Lambhorghini Galardo berwarna silver itu berhenti tepat di tengah halaman parkir universitas tempat Taehyung menimba ilmu, yeoja bersurai coklat gelap itu keluar dari dalam mobil sport mewah tersebut, dia lalu melambaikan tangan dan tersenyum pada namja yang berada dibelakang kemudi
.
Jung Hoseok berjalan menuju lift di dampingi managernya dengan setengah nyawa, satu-satunya hal yang paling ingin dia lakukan adalah berbaring di ranjang empuk miliknya dan tidur hingga esok hari
" jangan lupa besok kau punya 2 acara off air, 1 acara fansign dan 2 pemotretan. Aku akan menjemputmu jam 9 " ujar sang manager sebelum Hoseok menekan password apartemennya
" nde hyung "
" beristirahatlah Seokkie, aku pergi dulu "
Hoseok membungkuk " nde, gomawo hyung.. hati-hati di jalan "
.
" omona! Gomawo Jungkookie.. aku pikir aku telah kehabisan tiket untuk fansign besok siang, jeongmal gomawo.. kau memang sahabatku yang paling baik " Taehyung memeluk Jungkook erat sambil sesekali melompat sementara Jungkook hanya tertawa
Saat jam makan siang Jungkook memberikan satu tiket fansign Hoseok untuk Taehyung, tentu saja yeoja itu sangat senang karena kemarin dia sempat kecewa dengan tiket yang sudah sold out tanpa mengetahui jika sahabatnya sejak kecil telah membeli satu untuknya
" besok kau akan mengantarku kan? "
Jungkook mengangguk " tapi aku tidak bisa menemanimu, aku sudah lebih dulu punya janji dengan appa untuk menemaninya ke acara pernikahan rekan bisnisnya "
" tak apa Kookie "
.
Taehyung mengisi ranselnya dengan foto dan album terbaru Hoseok lalu banner dan lightstick karena setelah fansign Hoseok akan bernyanyi, tidak lupa kamera untuk memotret setiap gerakan Hoseok
" ah.. aku harus memberikan sesuatu untuk Hoseok oppa tapi apa? pabo Hyunggie " ucap Taehyung pada dirinya sendiri. Dia lalu memakai jaket dan berjalan keluar
" mau kemana? " tanya Namjoon yang sedang duduk menonton televisi di ruang tengah bersama kekasihnya, Kim Seokjin
" aku akan pergi ke COEX sebentar oppa "
" ini sudah malam sayang, apa yang ingin kau beli? " kali ini Seokjin yang bertanya
" aku ingin membeli sesuatu unnie "
" besok saja, sekarang kembali ke kamarmu " ucap –perintah- Namjoon. Dia sangat tidak suka jika Taehyung pergi pada malam hari, daya tahan tubuhTaehyung lemah hingga dia mudah sakit
" tapi oppa aku harus pergi membeli sesuatu untuk Hoseok oppa "
Namjoon menatap Taehyung tidak suka, dia benar-benar kesal pada namja bernama Hoseok itu " jika oppa bilang tidak ya tidak, masuk ke kamarmu sekarang "
Airmata Taehyung membendung membuat Seokjin tidak tega, dia lalu melepaskan rangkulan Namjoon dan berjalan menuju Taehyung
" ayo kita pergi "
" Jinnie.. " tegur Namjoon
" tak apa oppa, aku akan menjaganya "
Namjoon mendengus " arraseo, tapi hanya satu jam jika kalian melanggar aku akan menghukum kalian selama seminggu "
.
" apa yang harus kubeli unnie? " Taehyung menatap ratusan topi yang berjejer di depannya, awalnya dia ingin membelikan Hoseok jaket namun tidak jadi kemudian berpindah ke boneka namun dia tidak menemukan boneka yang cocok jadi Seokjin menyarankan untuk membeli topi lagipula dari cerita Taehyung, Seokjin tahu jika Hoseok senang mengenakan topi tapi sekarang Taehyung kebingungan memilih topi yang cocok untuk Hoseok
" cepatlah Hyunggie, ini sudah hampir satu jam dan kita akan dihukum jika melanggar kesepakatan "
" aku bingung unnie " Taehyung mengacak surainya, dia lalu menatap ponselnya untuk melihat foto Hoseok yang terpasang sebagai wallpaper
" aha..! " Seokjin terlonjak kaget ketika Taehyung tiba-tiba berteriak lalu melompat senang. Taehyung segera menarik Seokjin menuju stand aksesoris ponsel lalu segera mengambil phone case berwarna biru polos
" eh? Bagaimana jika yang ini? " Seokjin menunjuk phone case putih berdesain tribal
Taehyung menggeleng " yang ini saja unnie, ini dapat menyala di dalam gelap ".
Dia lalu segera membayar di kasir dan menggandeng Seokjin pulang, dia khawatir dengan waktu mereka yang hampir habis
" apa alasanmu membeli phone case glow in the dark? " tanya Seokjin sambil menyetir
" karena Seokkie oppa seperti cahaya dalam gelap, begitu terang dan memberi harapan " jawab Taehyung sambil mengamati phone case tersebut. Seokjin tersenyum dan mempercepat laju mobil karena waktu mereka tersisa 10 menit
.
Hoseok menatap langit malam dari balkon apartemennya, tubuhnya terasa segar setelah tidur dan mandi. Ponselnya bergetar dan menampilkan sebuah nama yang selalu membuat perasaannya bergetar, Min Yonggi calling..
" nde noona "
" Seokkie-ah, kudengar world tourmu sudah selesai chukae.. "
Hoseok tersenyum " nde, gomawo noona "
" kau sedang apa? "
" hanya sedang bersantai, wae? "
" apa kau lelah? Aku sudah berada di depan pintu apartemenmu "
" mwo?! Aish.. kau selalu mengangetkanku noona " Hoseok bergegas keluar dari kamarnya dan membuka pintu. Di depan pintu berdiri yeoja dua tahun lebih tua darinya dengan memegang sekotak besar black forest
" annyeonghaseo.. Min Yonggi imnida.. aku adalah ketua fansclub nomor satu superstar Korea Jung Hoseok "
Hoseok terkekeh lalu menarik tangan Yonggi masuk " gomawo.. "
" aku membawakanmu black forest " Yonggi mengangkat kotak setinggi wajahnya, Hoseok mengacak pelan surai merah Yonggi lalu mengambil kotak black forest dan meletakkanya di atas meja kemudian memeluk erat tubuh Yonggi
" gomawo noona.. jeongmal gomawo.. " Yonggi membalas pelukan Hoseok, menumpahkan segala kekecewaannya pada Park Jimin. Hoseok berharap waktu berhenti karena dia sangat tidak ingin melepas pelukan Yonggi
.
.
TBC
RnR please ^^
