.

" kau memang tidak bisa di percaya oppa " erang Seokjin frustasi, yeoja yang berprofesi sebagai pengusaha restoran itu baru saja melihat tunangannya Kim Namjoon sedang makan bersama yeoja bernama Min Yonggi yang Seokjin ketahui menyukai Namjoon sejak SMA

" ayolah Jinnie, kami hanya makan malam biasa lagipula dia itu teman sekelasku dulu yang baru saja pulang dari London " ujar Namjoon lebih frustasi. Bagaimana tidak, Seokjin sukses membuatnya malu dengan menyerang Yonggi secara brutal di restoran

" oppa menyukai Yonggi? Dia pernah menyatakan perasaannya pada oppa kan? "

" astaga Jinnie, aku tidak seperti itu. Jaga ucapanmu "

Seokjin memutar bola matanya, dia sangat membenci Min Yonggi " terserah! Kita ke apartemen oppa sekarang "

Namjoon menggeleng " aku akan menginap di rumah, lusa adalah upacara peringatan hari kematian samchon dan imo "

" oppa sedang mencari alasan untuk bertemu Yonggi lagi?! "

" SEOKJIN ! " bentak Namjoon kasar. Dia benar-benar membenci sifat Seokjin yang mudah curiga padanya

Seokjin tersentak dan membulatkan mata " omo! Oppa membentakku? Karena jalang itu oppa membentakku?! "

" tidak Jinnie.. Maksudku- " Namjoon merasa bersalah. Namja pengusaha otomotif itu memijit pangkal hidungnya. Seokjin lalu memukul lengan Namjoon untuk menumpahkan kekesalannya

" kau jahat oppa! Aku membencimu! "

Namjoon berusaha menghentikan tindakan Seokjin " hentikan Jinnie, aku jadi susah mengemudi "

Seoul baru saja diguyur hujan lebat sejak sore hingga malam membuat jalanan menjadi licin ditambah ban mobil Namjoon yang lupa diganti hingga rem mobil menjadi tidak bagus " kau brengsek oppa! " kali ini Seokjin terisak

Namjoon menoleh dan mendapati Seokjin dengan wajah basah karena air mata

"mianhe Jinnie tapi aku- "

" oppa awas ! "

CKITT.. Brakkk..

Konsentrasi Namjoon yang terbagi antara mengemudi dan menenangkan Seokjin di tambah tubuhnya yang lelah membuat dia kehilangan konsentrasi dan tidak melihat seorang pengendara sepeda yang melintas

" oppa menabraknya " ucap Seokjin bergetar.

Namjoon berusaha menenangkan diri, dilihat jalan yang dilaluinya sepi. Tentu saja, ini pukul 10 malam dan cuaca dingin sehabis hujan membuat siapa saja enggan keluar rumah. Dia hendak turun dari mobil dan melihat kondisi orang yang ditabraknya namun lengannya ditahan Seokjin

" kita pergi saja "

" kau ini bagaimana Jinnie, aku baru saja menabrak orang "

Seokjin menggeleng cepat " bagaimana jika dia mati? Kau akan masuk penjara oppa "

Namjoon tertegun, dia yakin tabrakan tadi cukup keras " lalu? Jika dibiarkan kasihan Jinnie, aku akan turun dan memeriksa "

Namjoon keluar dan diikuti Seokjin. Yeoja itu merapatkan mantel bulu Vitadolce berwarna pink yang menutupi tubuhnya yang hanya dibalut dress ketat pendek berwarna hitam. Namjoon berjongkok dan membalik tubuh orang yang ditabraknya dan dia sangat terkejut, yeoja itu terbaring dengan darah keluar dari kepala dan wajah serta tubuh lebam

" Baekhyun noona! "

" oppa mengenalnya? " terselip nada kesal pada pertanyaan Seokjin. Kenapa tunangannya ini mengenal begitu banyak yeoja? Membuat Seokjin kesal saja. Namjoon mengangguk lalu memeriksa nadi Baekhyun yang sudah tidak lagi berdenyut

" dia teman Dae hyung. Jinnie, nadinya tidak berdenyut lagi, dia meninggal "
" omo! Omo! Bagaimana bisa? Omo! Astaga apa ini! " Seokjin panik. Kedua kakinya lemas

" bantu aku membawanya ke mobil Jinnie " ujar Namjoon

" mwo?! Oppa mau membawanya ke rumah sakit? " suara Seokjin melengking tinggi

Namjoon berdecak " kau mau aku masuk penjara hah! Cepat bantu aku "

Seokjin menurut. Dia membantu Namjoon mengangkat tubuh Baekhyun ke kursi belakang mobil tidak lupa sepeda milik Baekhyun yang patah menjadi dua ditaruh di bagasi " lalu bagaimana darahnya? "

Seokjin menatap genangan darah di aspal, Namjoon menatap layar smartphonenya

" sebentar lagi hujan akan turun dan menghapusnya. Khaja "

.

Namjoon melajukan mobilnya ke pinggiran Seoul menuju sebuah gedung bekas pabrik. Setelah memarkir mobilnya dia dan Seokjin mengangkat tubuh Baekhyun dan membuangnya ke dalam sebuah bak berisi air yang sudah kotor yang berada di dalam gedung tersebut. Lalu Namjoon juga membakar sepeda milik Baekhyun di samping gedung. Setelah melakukan perbuatan tersebut mereka bergegas meninggalkan tempat itu

" mantelku jadi rusak oppa " keluh Seokjin saat mobil Namjoon masuk wilayah Gangnam. Dipandangi mantel yang sekarang memiliki noda darah dan berbau anyir

Namjoon melirik Seokjin sebentar " aku akan menggantinya sayang dan ingat jangan ceritakan ini pada siapapun, yaksok? "

Seokjin mengangguk " yaksok oppa "

Namjoon tersenyum dan mengecup bibir Seokjin, malam itu dia mengantar Seokjin ke apartemen dan bercinta disana lalu pulang ke rumah kakak sepupunya. Namjoon tidak sadar jika hal yang baru saja dia lakukan membuatnya masuk ke dalam sebuah takdir yang kejam

.

Namjoon mengerang saat ponselnya berdering tanpa henti, diulurkan tangannya untuk menggapai benda berbentuk persegi panjang yang terletak di meja nakas. Tanpa melihat pun Namjoon tahu siapa yang sangat ngotot menelponnya

" nde chagi "

" oppa.. Aku merindukanmu " suara manja Seokjin di seberang membuat Namjoon tersenyum

" aku juga merindukanmu Jinnie, tidak pergi ke restoran? "

" oppa selalu lupa waktu jika sudah tidur, ini sudah jam 4 sore "

Namjoon membuka sedikit matanya dan melihat jam weker Pikachu di meja nakas

"aku sangat lelah chagi "

" aku akan singgah sepulang dari restoran. Mau ku bawakan sesuatu? "

Namjoon berpikir sejenak, dia sedang berada di rumah yang artinya para maid pasti sudah menyiapkan makan malam

" bawakan pai apel buatanmu "

" baiklah chagi, tanyakan pada Dae oppa juga "

Namjoon turun dari ranjang dan berjalan keluar mencari Daehyun yang diyakini sedang bermain bersama putranya yang berusia 4 tahun sambil memberi makan anjing kesayangannya di halaman belakang. Jung Daehyun adalah CEO Jung corp. sebuah perusahaan berskala international, karena pintar mengatur waktu dan memiliki banyak orang kepercayaan yang mengurus setiap cabang perusahaannya membuat Daehyun punya waktu untuk di rumah pada sore hari seperti ini dan berkumpul bersama keluarga kecilnya, tidak seperti Namjoon yang hanya punya waktu beberapa jam bertemu dengan Seokjin tunangannya

" hyung, Jinnie akan datang malam ini dia bertanya apa hyung ingin makan sesuatu? " tanya Namjoon

Daehyun yang sedang bermain bersama putranya Jungkook dan anjing peliharaannya mendongak " aku ingin makan chesecake buatannya "

Namjoon mengangguk " Jinnie, chesecake untuk Dae hyung "

" aku akan membuatnya, Junhong unnie sudah pulang? "

Namjoon duduk di kursi dekat kolam " Junhong noona akan pulang besok "

" ah begitu, baiklah aku tutup dulu teleponnya. Bye oppa "

" bye chagi " PIP

" mobilmu kenapa Namjoon-ah? " tanya Daehyun. Pagi tadi saat mengantar Jungkook ke playgroup dia melihat bagian depan mobil adik sepupunya rusak

Namjoon tersentak " eh? I..itu.. Semalam aku tidak berkonsentrasi jadi aku menabrak pembatas jalan dekat kantor "

" kau ini, jangan diulangi lagi. Kau tidak apa-apa kan? "

Namjoon mengangguk " aku baik-baik saja hyung "

" tapi bekasnya dalam sekali, apa kepalamu tidak terbentur? Kau pakai seatbelt kan?"

Namjoon hanya terkekeh " aku baik-baik saja hyung cerewet. Aku akan masuk "

.

Namjoon menenggelamkan dirinya ke dalam bathup, menikmati sensasi air hangat dan aroma mint yang menenangkan pikiran. Namjoon menyukai saat-saat berendam yang nyaman yang membuatnya hampir tertidur jika tidak ada yang menarik kakinya dan ingin menenggelamkannya. Namjoon menggapai pinggiran bathup dan berusaha mengangkat tubuhnya namun sesuatu yang berat seakan menindihnya. Nafas Namjoon mulai sesak dan dia semakin lemas namun di tengah keputusasaannya dia mendengar pintu kamar mandi yang didobrak keras, Namjoon tidak sempat melihat siapa yang datang karena pandangannya mulai menggelap

.

Seokjin langsung memeluk Namjoon ketika namja itu membuka matanya " syukurlah kau sudah sadar, aku takut sekali oppa " isak Seokjin di pelukan Namjoon

" uljima chagi.. Aku baik-baik saja " Namjoon menenangkan Seokjin meskipun dirinya juga takut dan bingung

" aku senang kau baik-baik saja Namjoon-ah. Apa yang membuatmu menenggelamkan dirimu sendiri? Kau punya masalah? " tanya Daehyun yang duduk di sisi ranjang Namjoon. Namja berusia 28 tahun itu menggendong Jungkook yang sedang menatap Namjoon lekat-lekat

Namjoon menggeleng, dia tidak mungkin mengatakan jika ada seseorang yang menarik dan menindihnya di dalam bathup " aku hanya sedikit pusing "

Daehyun bangkit dari duduknya " minum vitamin dan beristirahatlah, aku tidak mau terjadi sesuatu padamu. Acara akan mulai pukul 8 tepat " setelah berkata seperti itu Daehyun lalu keluar dari kamar Namjoon, meninggalkan adik sepupunya itu bersama Seokjin

" nde hyung " jawab Namjoon

.

Seokjin masuk ke kamarnya dengan langkah pelan, dirinya lelah karena mengikuti berbagai prosesi peringatan kematian ayah dan ibu Jung Daehyun yang juga merupakan paman dan bibi Namjoon. Seokjin membuka semua pakaian dan menyisakan pakaian dalam berwarna biru, dia lalu berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman

tuk.. Tuk..

Terdengar suara seseorang mengetuk permukaan lantai ruang tengah, Seokjin yang sedang berada di dapur mengerutkan keningnya dia hanya tinggal sendiri di apartemen ini

Tukk.. Tukk..

Pet..

Listrik di apartemen Seokjin padam

" shit! " umpat Seokjin lalu berjalan menuju kamarnya dengan hati-hati, dimanfaatkan sinar bulan yang masuk melalui jendela balkon. Seokjin akan mengambil ponsel dan menelpon pemilik apartemen namun langkahnya terhenti saat membuka pintu ketika dilihat sesosok mahluk yang duduk di atas ranjangnya, nafas Seokjin tercekat ketika mahluk itu bergerak mendekatinya

.

.

TBC

review please ~