.

" pastikan kau selalu mengunci pintu dan jangan biarkan orang asing masuk " Namjoon membuka pintu setelah mengetik password di pintu apartemen, dia menyeret sebuah koper berrwarna merah berukuran besar. Dibelakangnya seorang yeoja bersurai hitam sepinggang yang menggendong boneka kelinci besar berwarna merah mengikutinya bersama dua orang maid yang membawa 2 tas jinjing milik sang nona muda, Kim Jungkook

" iya oppa " Jungkook melangkah masuk, senyum manis terukir di wajah imutnya

" jika sesuatu terjadi kau harus menelponku atau Seokjin " Namjoon meletakkan koper merah milik Jungkook yang merupakan adiknya di ruang tengah apartemen mewah tersebut

" arraseo oppa " Jungkook mengangguk sambil memandang apartemen barunya. Apartemen ini cukup mewah dan barang-barangnya ditata sesuai kemauannya

Namjoon berbalik lalu memeluk tubuh mungil Jungkook " kau tahu, aku dan Seokjinie sama sekali tidak keberatan jika kau tinggal bersama kami, rumah itu juga milikmu Kokkie "

Jungkook melepas pelukan kakak laki-lakinya " Kookie baik-baik saja, oppa kan sudah menikah dan Kookie merasa tidak enak jika harus tinggal bersama kalian "

Kim Namjoon menggeleng " itu tidak masalah Kookie, aku sangat khawatir jika kau tinggal sendiri disini "

Jungkook memegang pipi kiri Namjoon " tahun ini usia Kookie sudah 17 tahun dan bisa hidup mandiri, Kookie tidak ingin bergantung terus pada oppa "

" aku baik-baik saja jika kau terus bergantung padaku, kau baru berusia 17 tahun " jujur saja Namjoon sangat berat membiarkan adiknya untuk hidup sendiri

" oppa.. mengertilah "

Namjoon mengangguk pelan " baiklah, jaga dirimu.. ingat semua pesanku tadi. Oh, apa kau butuh maid? Aku bisa menyediakannya untukmu "

Jungkook menggeleng " tidak usah oppa, Kookie akan mengurus semuanya sendiri. Kookie sudah berusia 17 tahun dan bukan anak kecil lagi "

" kau baru berusia 17 tahun Kookie, siapa yang akan mengurusmu? "

" oppa harus percaya pada Kookie " ucap Jungkook lembut berharap pengertian dari kakak satu-satunya

Namjoon menghembuskan napas berat. Ketika adiknya mengatakan ingin tinggal di apartemen dia dan istrinya Seokjin menolak dengan keras. Jungkook adalah adik Namjoon satu-satunya, baik Namjoon maupun Seokjin sangat menyayangi Jungkook. Namun Jungkook adalah yeoja yang keras kepala, apapun yang diinginkannya pasti akan dia dapatkan. Namjoon ingat saat adiknya tidak makan dan keluar dari kamar selama dua hari lalu tidak menatapnya selama seminggu hanya karena Namjoon tidak mengijinkannya untuk tinggal di apartemen.

Setelah semua acara pemberontakan Jungkook berlangsung akhirnya Namjoon dan Seokjin dengan berat hati mengijinkan Jungkook tinggal sendiri. Tidak, Jungkook tidak benar-benar sendiri. Apartemen yang Jungkook tinggali lokasinya dekat dengan kompleks perumahan yang ditinggali Namjoon dan restoran Seokjin hanya berjarak 10 menit serta gedung apartemen itu adalah milik Jung Hoseok yang merupakan teman dekat Namjoon yang menikah dengan sepupu mereka bernama Kim Taehyung. Dan penghuni apartemen sebelah adalah teman Jungkook, Choi Junhong yeoja berkulit salju itu baru saja pindah ke apartemen beberapa waktu lalu

" arraseo.. oppa pergi dulu, ingat jangan pernah mematikan ponselmu agar oppa bisa mengecek keadaanmu setiap saat "

Jungkook tersenyum lalu mencium pipi Namjoon " iya oppa "

Namjoon mengacak poni hitam Jungkook " hati-hati sayang, jaga dirimu "

Jungkook tersenyum melihat apartemennya yang luas dan mewah, dia melangkah ke dapur dan mendapati kulkasnya penuh dengan bahan makanan serta lemari yang penuh dengan cemilan, dia bersyukur karena Seokjin sudah mengisi kulkasnya. Jungkook kebingungan jika harus pergi berbelanja sendiri. Keputusan Jungkook untuk tinggal sendiri meskipun belum bisa mandiri adalah karena percakapan dirinya bersama teman-temannya dua minggu lalu

#flashback

Empat orang yeoja berseragam Hanrim Internationan School duduk di sudut sebuah kafe di sekitar Hannanmdong. Mereka sedang mendengarkan cerita yeoja berkulit salju yang sedang bercerita dengan penuh semangat

" kalian bisa mengunjungi apartemenku kapan saja " ujar Choi Junhong, dia baru saja pindah ke apartemen kemarin

" apa kau tidak takut tinggal sendirian? Bagaimana jika ada orang jahat ? " tanya yeoja bermata bulat bername tag Do Kyungsoo

" apartemen yang kutinggali itu sangat terjaga keamanannya "

" lalu siapa yang memasak makanan untukmu? Kau punya maid? " Byun Baekhyun menyeruput jus strawberry miliknya

" tujuanku tinggal sendiri adalah untuk mandiri Baekkie, kalau aku punya maid aku tidak akan bisa mandiri. Jongup oppa menyukai yeoja yang mandiri jadi aku akan berjuang untuk menjadi yeoja yang mandiri agar dia merasa senang "

" aww.. kau penuh semangat Junhong-ie. Chen oppa juga menyukai yeoja yang mandiri, kata Chen oppa yeoja tidak boleh terlalu bergantung pada namja " ujar Kyungsoo menceritakan pacarnya Kim Jongdae yang biasa dipanggil Chen

" Chanyeol juga menyuruhku agar belajar mandiri karena aku adalah pewaris perusahaan dan menjadi mandiri adalah kunci utama agar aku sukses " Baekhyun mengunyah blackforestnya

" kalau begitu kalian harus tinggal sendiri agar bisa jadi mandiri " nasihat Junhong sok, padahal dia baru saja pindah kemarin dan pagi tadi merupakan pagi paling mengerikan dalam hidupnya namun pacar Moon Jongup itu tidak menceritakan hal itu pada teman-temannya

" kalau begitu aku akan mengusul ide untuk pindah ke apartemen pada appa " celetuk Baekhyun semangat

" aku juga " tambah Kyungsoo

" lalu bagaimana denganmu Kookie? " tanya Kyungsoo pada Jungkook

Baekhyun menggeleng " Kookie pasti tidak akan diijinkan.. Namjoon oppa orang yang sangat posesif "

" mau bagaimana lagi, di antara kita Kookielah yang paling manja. Kalian ingat saat liburan ke Karibia dua tahun lalu? Aku tidak menyangka kalau kakaknya juga ikut meskipun tidak mengganggu liburan namun kita tidak di dekati namja disana karena setiap kali mereka akan mendekati kita mereka akan mendapatkan tatapan tajam dan mematikan dari Namjoon oppa " cerita Baekhyun

" Kookie juga akan tinggal sendiri seperti kalian " ucap Jungkook sedikit kesal. Dia benci dibilang manja meskipun itu kenyataannya

Kyungsoo menaikkan alisnya " jinjja? bagaimana jika tidak? "

Jungkook mengangguk sombong " oppa akan mengijinkan Kookie tinggal sendiri apalagi sekarang oppa sudah menikah "

Baekhyun terkekeh " aku tidak yakin Kookie, sekarang saja kakakmu sudah ada di luar untuk menjemputmu "

Jungkook menoleh keluar dan mendapati kakaknya dengan jas hitam baru saja keluar dari mobilnya sport mewahnya, kakaknya akan menjemput dirinya

" kalian menyebalkan " Jungkook mempoutkan bibirnya dan menyilangkan kedua tangan di depan dada

Kali ini Kyungsoo yang terkekeh " begini saja, kami beri waktu sampai akhir bulan ini jika kau berhasil pindah ke apartemen aku akan membiayai belanjamu selama satu minggu tapi jika gagal kau harus mentraktir kami selama sebulan "

Junhong mengibas-ngibas tangannya di hadapan Kyungsoo " eeiissh.. jangan membuat taruhan bodoh Soo, jangan dengarkan dia Kookie "

Sebagai teman Jungkook sejak kecil Junhong tahu jika Namjoon sangat posesif pada Jungkook dan membiarkan Jungkook tinggal sendiri adalah hal yang mustahil

Jungkook mengangguk cepat meskipun hatinya sedikit ragu " okay call, bersiaplah membayar belanjaan Kookie selama satu minggu Do Kyungsoo. Kookie duluan, sampai bertemu besok di sekolah. bye "

" bye Kookie " ucap mereka serempak

#flashback end

.

Sepulang Seokjin dari restoran dia menyempatkan diri ke apartemen Jungkook, pagi tadi dia tidak sempat mengantar kepindahan Jungkook karena rapat penting yang harus dipimpinnya. Seokjin masuk ke dalam lift dan menekan angka 15, di tangannya terdapat sekotak muffin strawberry yang dibelinya dari toko kue kesukaan Jungkook

" unnie.. " sambut Jungkook di depan pintu

" bagaimana kabarmu sayang? Kau baik? Apa kau sudah makan? " tanya Seokjin lalu masuk dan berjalan menuju dapur

" Kookie sudah memesan makanan tadi, apa yang unnie bawa? "

" muffin kesukaanmu, apa yang kau pesan? " tanya Seokjin lalu menghenyakkan bokongnya di kursi

Jungkook membuka kotak berisi muffin " Kookie memesan daging panggang "

" kalau begitu unnie akan makan malam disini "

.

" bagaimana keadaannya " tanya Namjoon, dia baru saja selesai mandi. Sebuah handuk putih melingkar di pinggangnya dan tetesan air dari rambut blonde pucatnya jatuh ke tubuh ber abs Namjoon membuat Seokjin yang sedang menyisir surai coklatnya menoleh sebentar lalu tersenyum

" dia baik-baik saja, menu makan malamnya daging panggang, kami makan malam bersama tadi "

Namjoon sedikit membungkuk dan memeluk leher istrinya dari belakang " aku senang mendengarnya, jujur aku sangat khawatir padanya "

Seokjin memegang tangan Namjoon lalu berdiri " aku juga, tapi kita harus mengikuti kemauannya untuk mandiri "

Namjoon mengangguk lalu membalikkan tubuh Seokjin dan mengecup bibir plum yang selalu membuatnya ketagihan " aku menginginkanmu sayang "

" I'm yours " bisik Seokjin

.

Jungkook menatap pantulan dirinya di cermin, dia terlihat cantik dengan seragam sekolah Hanrim dan bando merah di kepalanya. Masa liburan mereka telah habis dan dia akan masuk kembali ke sekolah dengan menyandang status anak kelas dua, kemarin adalah upacara penerimaan murid baru yang dilewatkannya karena kepindahannya ke apartemen.

Jungkook memakan dengan tenang roti panggang dengan selai strawberry yang baru disiapkannya, biasanya maid dirumahnya yang menyiapkan namun karena Jungkook sudah tinggal sendiri jadi dia harus menyiapkan semuanya sendiri. Jika di rumah Jungkook termasuk anak yang super manja bahkan untuk mengambil sandal tidurnya saja dia menyuruh maid maka pagi ini dia sangat sibuk menyiapkan seragam serta sarapan untuk dirinya. Jungkook pergi ke sekolah dengan menggunakan bus karena Namjoon belum memberi ijin untuk memiliki mobil dan Jungkook juga menolak tawaran kakaknya yang menyediakan mobil dengan lengkap dengan supir pribadi, kata Baekhyun memakai supir artinya dia belum mandiri

.

" apa kemarin lancar? maaf tidak bisa membantu kepindahanmu, aku baru tiba dari Gwangju malam hari "

" tak apa Junhong-ie.. ada dua orang maid dan Namjoon oppa yang membantu Kookie. Apa liburanmu menyenangkan? "

Yeoja manis bernama Choi Junhong itu tersenyum " tentu saja, seluruh keluargaku berkumpul disana dan kami berpesta dan kakekku menanyakan kabarmu, dia merindukanmu. Dia bertanya kenapa kau tidak ikut datang bersama kami lalu eomma menjawab jika kau sedang pergi bersama kakakmu "

Jungkook sangat dekat dengan keluarga Junhong bahkan dia sering berkunjung ke rumah Junhong di Gwangju " Kookie akan menelpon abeoji untuk minta maaf, Junhong-ie tahu liburan Kookie diisi dengan acara pemberontakan pada Namjoon oppa yang tidak mengijinkan Kookie tinggal sendiri di apartemen "

" jika aku jadi Namjoon oppa aku juga tidak akan mengijinkanmu, tinggal sendirian itu merepotkan Kookie "

" Kookie baik—baik saja Junhong-ie, lain kali menginaplah di apartemenku "

Junhong mengangguk " tentu, lagipula apartemen kita bersebelahan jadi aku bisa lebih sering mengunjungimu "

" ah Kyungsoo-ya jangan lupa janjimu " Jungkook menyikut lengan Kyungsoo yang sedang berkirim pesan dengan kekasihnya

Kyungsoo tersenyum kecut " nde nde.. cerewet "

Sreet..

Pandangan Junhong teralih ke arah pintu yang baru saja dibuka oleh seorang namja berambut tinggi bersurai blonde terang. Namja tampan itu masuk lalu duduk di bangkunya yang berjarak empat bangku dari tempat Jungkook lalu duduk dengan cuek dan dingin, dia segera memasang earphone dan menutup matanya, dia tidak ingin diganggu

Namja dingin itu bernama Oh Sehun. Namja pintar dan kaya yang merupakan cinta pertama Jungkook, Sehun selalu bersikap dingin dan misterius pada semua orang. Meskipun merupakan murid berprestasi dan sering mengikuti olimpiade namun Sehun orang yang jarang berinteraksi dengan orang lain. Namja berkulit pucat itu lebih sering menyendiri di kelas atau perpustakaan

" hentikan tatapanmu " Junhong mengibas tangannya di depan wajah Jungkook

" kau mengganggu "

" untuk apa menatap namja es itu, sebaiknya kau menerima ajakan Jongin oppa untuk berkencan. Berhentilah mengharapkan namja es itu dia tidak pantas untuk yeoja seceria dan sehangat dirimu " ujar Baekhyun

Jungkook menatap Junhong " cinta Kookie berawal darinya dan harus berakhir dengannya "

" kau gila! "

.

Jungkook menaruh kembali buku-buku yang dibacanya ke rak perpustakaan. Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore yang artinya dia sudah dua jam berada disini dan sekolah sudah berakhir satu jam yang lalu, teman-temannya sudah pulang lebih dulu karena kesibukan masing-masing. Baekhyun harus menemani ibunya pergi reuni lalu Kyungsoo yang menonton pertandingan taekwondo Chen dan Junhong yang pergi bersama Jongup untuk membeli jersey baru tim sepakbola sekolah mereka. Ponsel Jungkook bergetar, dia segera keluar dari perpustakaan dan menjawab telepon dari Namjoon

" nde oppa "

" lama sekali, oppa khawatir Kookie "

" mian oppa, Kookie sedang di perpustakaan tadi. Ada apa? "

" kau baru pulang? oppa baru saja selesai rapat di hotel dekat sekolahmu, oppa akan menjemputmu "

" iya oppa.. Kookie akan menunggu di gerbang "

" nde, 10 menit lagi oppa akan sampai disana " PIP

Jungkook berjalan menuruni tangga dan menuju kelas untuk mengambil tasnya namun dia sangat terkejut mendapati Sehun masih ada disana, dia tertidur pulas di atas meja. Jungkook melangkah pelan agar tidak menimbulkan suara berisik, dia mengambil tasnya dan berjalan menuju tempat Sehun

Jungkook menggoyang pelan bahu Sehun, tangannya sedikit bergetar karena ini pertama kalinya dia bersentuhan dengan Sehun

" Sehun-ssi.. ireona.. Sehun-ssi " ucap Jungkook lembut

" ngghhh.. " mata Sehun terbuka perlahan. Namja berumur 17 tahun itu menatap mata Jungkook tajam

Degg, mata Sehun dan Jungkook bertemu. Rasa panas menjalar ke seluruh wajah Jungkook, dia sangat yakin wajahnya pasti sangat merah

" ada apa? " suara bass Sehun membuat Jungkook ingin meleleh

" i..itu.. sekolah sudah be.. berakhir.. "

Sehun mengerutkan keningnya lalu duduk tegak namun tidak melepas tatapan matanya dari mata Jungkook " lalu? "

" mm.. Sehun-ssi tertidur jadi.. jadi Kookie membangunkan Sehun-ssi agar segera pulang "

" apa aku mengganggumu dengan tidur disini? "

Jungkook menggeleng cepat " bu..bukan itu.. maksud Kookie.. sebentar lagi akan malam dan sekolah ini menyeramkan jika malam hari "

Sehun tertawa. Catat dia tertawa, selama ini dia hanya terkekeh atau menyeringai dan kini dia tertawa karena ucapan Jungkook. Jungkook sangat bahagia sore ini

" kau itu lucu, aku sering pulang dari sekolah malam hari dan tidak ada hantu "

" tapi.. kata Junhong sekolah ini berhantu " ujar Jungkook dan menggigit bibir bawahnya tanpa sadar

Sehun bangkit dari kursinya hingga jarak mereka tinggal beberapa centi " hantu itu tidak ada, itu hanya bualan. Berhentilah mempercayai bualan itu "

Jungkook sedikit menunduk lalu mengangguk. Dia tidak kuat menatap terlalu lama mata Sehun, dia tidak ingin mengambil resiko pingsan disini. Ponsel di saku blazernya bergetar, Jungkook segera menjawab telepon dari kakaknya sementara Sehun terus menatapnya

" nde oppa.. "

" oh, Kookie akan segera turun " PIP

" kau ingin pulang sekarang? " tanya Sehun

" iya.. selamat sore " Jungkook membalikkan tubuhnya

Greep..

tangan Sehun menahannya " ayo kita turun bersama "

Jungkook berusaha bernafas normal, berada sedekat ini dengan Sehun apalagi namja itu menggenggam tangannya membuat Jungkook panik. Dia menyukai Sehun namun dia belum siap untuk berada dalam jarak sedekat ini dengan Sehun

" kau sakit? " tanya Sehun. Mereka sedang menuruni tangga saat Sehun melihat wajah Jungkook memerah

Jungkook memalingkan wajahnya ke arah Sehun " eh? "

Sehun menaruh tangannya di dahi Jungkook " tidak panas tapi kenapa wajahmu memerah? "

" i..itu.. karena panas. Ya, cuaca hari ini sedikit panas dan Kookie alergi dengan udara panas "

" benar katamu, aku juga sedikit kegerahan.. tapi kau terlihat senang saat wisata musim panas tahun lalu, kau terus berada di bawah matahari aku saja sampai khawatir kau akan pingsan karena dehidrasi "

' Deg.. Sehun memperhatikanku? Omo! Dia memperhatikanku saat liburan musim panas dan dia khawatir padaku? Omo! Omo! Bagaimana ini?! '

" siapa kau? " suara dingin Namjoon membuyarkan pikiran Jungkook. Dia baru sadar sudah berada di halaman sekolah dengan tangan Sehun yang menggenggam erat tangannya. Satu hal yang perlu Sehun tahu kalau Namjoon mengidap sister complex, Jungkook pergi sendiri saja tidak dibiarkan Namjoon apalagi sekarang Sehun menggenggam tangannya

" aku yang harus bertanya siapa kau " balas Sehun dingin

Jungkook segera melepaskan tangannya dari Sehun " ini teman sekelas Kookie oppa, kenalkan namanya Sehun "

" ayo kita pulang " Namjoon menarik tangan Jungkook menjauh dari Sehun dengan Sehun yang masih menatapnya dingin

" siapa dia? " tanya Namjoon sambil mengemudi

" kan sudah Kookie beritahu kalau dia teman kelas Kookie "

" lalu kenapa dia menggenggam tanganmu? Dasar tidak sopan! " omel Namjoon membuat Jungkook tertunduk. Dia tahu kakaknya sedang sangat marah

" apa dia pacarmu? " selidik Namjoon

"tidak oppa "

" bagus karena oppa belum mengijinkanmu pacaran dan jauhi dia, wajahnya tidak bisa dipercaya. Dia itu orang jahat "

Jungkook tidak terima Sehun dikatai seperti itu " dia bukan orang jahat oppa, dia baik. Dia memegang tangan Kookie karena tadi Kookie kesulitan berjalan akibat terjatuh di toilet "

Ckiit..

Namjoon mengerem mendadak mobilnya, dia lalu menatap Jungkook khawatir

" kau terluka? Bagian mana yang sakit? beritahu oppa.. kita ke dokter sekarang "

" pergelangan kaki kiri Kookie oppa, karena itu Kookie kesulitan berjalan "

" aigo.. kenapa tadi tidak bilang? Oppa bisa saja menjemputmu di dalam, bertahanlah sayang kita akan kerumah sakit " ujar Namjoon lalu mengemudikan mobil sport mewahnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit

Jungkook mengangguk. Dia tidak sepenuhnya berbohong, Jungkook memang jatuh dan kakinya sedikit terkilir tapi bukan di kamar mandi melainkan halaman belakang sekolah akibat berlari bersama Junhong. Keduanya lupa waktu dan tidak menyadari bel masuk sudah berbunyi hingga mereka harus berlari ke kelas agar tidak terlambat

.

" bagaimana kondisi kaki adikku? " tanya Namjoon khawatir

" urat kakinya sedikit terkilir dan akan sembuh sendirinya dalam waktu kurang dari dua hari " ujar dokter wanita berusia setengah abad itu

Namhjoon menghembuskan nafas lega " baguslah, tapi dia tidak apa-apa? apa aku harus membawanya untuk terapi? "

dokter tersebut tersenyum " itu tidak perlu tuan Kim, kaki nona Kim akan segera sembuh "

" baiklah, kami permisi. Terima kasih dokter " Namjoon menuntun Jungkook turun dari ranjang

.

" kaki Jungkook terkilir? Kau sudah membawanya kerumah sakit? Kookie.. apa kau baik-baik saja? Apa kakimu masih sakit? " tanya Seokjin khawatir. Namjoon, Jungkook dan Seokjin sedang makan malam di restoran milik Seokjin

" Kookie baik-baik saja unnie "

" aigoo.. kau harus lebih berhati-hati sayang "

" nde unnie "

.

Jungkook tersenyum sendiri di kamarnya, dia baru saja selesai mandi dan memakai piyama merah bergambar kelinci miliknya. Sambil memeluk boneka kelinci bernama ttoki Jungkook membayangkan kejadian sore tadi saat Sehun tertawa dan menggenggam tangannya. Jungkook rasa dia akan gila

.

.

TBC

RnR please