Cuap – Cuap Author :
Moshi – moshi minna-san. Ini fict pertama qu dengan pairing SasuSaku *selama ne jadi silent reader ajahXD*. Gomen kalo kurang bagus, mohon bimbingannya buat para senpai….*bow*
Cinta Yang Pergi
By : CyeDessy Uchiha'cHan
Disclaimer :
Naruto selamanya punya om Masashi kok…:D
Pair :
Absolutely SasuSaku ^o^
Warning :
AU, Little bit OOC, dll
Genre :
Hurt/Comfort and Romance
Don't Like Don't Read
Chapter 1
Sinar mentari masuk melalui celah jendela sebuah ruangan dan mengusik kegiatan seseorang di atas sebuah ranjang berukuran Queen size. Hari yang dingin sangat mendukung sang pemilik kamar untuk tetap bergelut di dalam selimut hangatnya. Namun suasana tenang itu rusak ketika seseorang dengan innocent nya mengganggu tidur nyenyak si empunya kamar.
"Oi pemalas, cepat bangun! Mau tidur sampai jam berapa sih? Anak gadis kok tidurnya kayak kebo, ini nih yang katanya mau jadi dokter?", kata seorang pemuda yang membangunkan seseorang yang masih bergelut dengan selimut hangatnya.
"Nghh, apaan sih Nii-chan! ganggu tidur orang aja! Satu jam lagi aku bangun", teriak seseorang itu.
"Heh kamu ini, dimana – mana tuh orang minta nambah waktu tidur maksimal lima menit, ini kamu malah minta satu jam. Udah cepat bangun, kamu ga liat sekarang udah jam berapa?", kata si pemuda itu lagi.
"Emang jam berapa sih?"
"Tuh liat aja sendiri", kata pemuda lagi.
Dengan gerakan malas seseorang itu lalu melirik ke jam yang menempel di dinding kamarnya. Dan yang selanjutnya terjadi adalah. . .
"APA? Udah jam 8 lewat? Kenapa baru sekarang sih bangunin aku Nii-chan? Urggh!", lanjut orang itu sambil melemparkan bantalnya ke muka pemuda yang dipanggilnya Nii-chan itu, lalu dengan buru – buru dia segera melakukan ritual paginya yaitu mandi.
"Anak itu kenapa sih?", gumam pemuda tersebut lalu dia keluar dari kamar sang imouto dan menuju ruang makan.
"Sakura-chan mana, Sasori-kun?", tanya seorang wanita paruh baya yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan ketika melihat pemuda yang ternyata bernama Sasori menuju ke ruang makan.
"Lagi mandi Kaa-san", jawab sang anak sambil mengambil tempat duduk di meja makan dan mencomot sepotong sandwich yang telah terhidang. Lalu tidak lama kemudian datanglah seorang gadis berambut pink dengan seragam sekolah Konoha Internasional High School nya yang terlihat berantakan langsung menyambar sandwich ditangan Sasori yang belum sempat dimakannya lalu bergegas memakai sepatu.
"Kamu kenapa buru – buru gitu, Saku-chan?", tanya sang bunda.
"Saku udah telat Kaa-san, nih gara – gara Saso-nii telat bangunin Saku. Kaa-san juga, kenapa ga bangunin Saku sih? Jadinya kan sekarang Saku telat", protes si gadis yang diketahui bernama Sakura.
"Loh, memangnya kamu mau pergi kemana sih sayang pagi – pagi gini?", tanya sang Bunda lagi.
"Kaa-san gimana sih, Saku kan sekarang mau pergi sekolah Kaa-san, hari ini kan hari pertama Saku di semester enam, masa Saku datang terlambat sih Kaa-san", protes Sakura dengan mimik muka panik.
"Hei Baka Imouto, sejak kapan sekolah kamu mulainya di hari Minggu?", tanya Sasori. Pertanyaan itu lantas menghentikan kegiatan Sakura yang hampir selesai memakai sepatu.
"Hah? Nii-chan mau ngerjai aku yah? Maaf yah, tapi hari ini ga mempan tuh, Nii-chan kira aku bisa dibohongi apa. Hari ini kan hari senin", jawab Sakura cuek.
"Oh ya? Sejak kapan kamu buat tanggal sendiri hah? Nih liat sendiri dengan mata kamu, hari ini tuh hari Minggu yang juga berarti tanggal merah alias LIBUR", kata sang kakak sambil menunjukkan kalender ke hadapan Sakura.
"HAH? Hehehe, aku lupa", kata Sakura innocent setelah melihat kalender yang disodorkan kakaknya.
"Ya ampun Ra, penyakit lupa mu itu makin parah aja deh, ckckck", ratap sang kakak sambil memasang muka pura – pura prihatin.
"Eh tapi aku baru inget, kalo hari ini hari minggu, jadi. . . .KENAPA NII-CHAN BANGUNIN AKU? AKU KAN MASIH MAU TIDUR!", teriak sang imouto yang baru sadar atas perbuatan kakaknya lalu mengejar kakaknya. Dan terjadilah aksi kejar – kejaran antara kedua anak remaja itu, dan sang Bunda hanya geleng – geleng kepala melihatnya karena baginya pemandangan seperti itu adalah hal biasa yang terjadi setiap paginya. Kalau tidak terjadi malah menjadi hal yang tidak biasa.
-oo-
"Oi Imouto, kamu masih marah? Nii-chan kan udah minta maaf, lagian Nii-chan kan ga bilang Nii-chan bangunin kamu untuk ke sekolah, tapi malah penyakit lupa kamu itu yang kambuh, jangan – jangan kamu udah ngalami demensia lagi", tanya Sasori kepada Sakura yang daritadi hanya diam saja. Sakura hanya melemparkan deathglare terbaiknya tanpa mengucapkan sepatah katapun pada kakaknya. Mungkin kalo deathglare bisa membunuh orang, Sasori udah berulang kali terbunuh karena tatapan mematikannya Sakura.
"Oi Nii-chan minta maaf deh, kamu marah – marah aja atau pukulin Nii-chan juga boleh, tapi jangan keras – keras, asal kamu ga diemin Nii-chan kayak gini", kata Sasori lagi.
"Bodo amat", jawab Sakura sambil memalingkan mukanya ke luar jendela mobil Sasori. Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil Sasori menuju ke suatu tempat yang memicu pertengkaran mereka tadi pagi.
"Ya ampun Ra, kamu kok jadi ngambek gini sih, kan semalam kamu sendiri yang janji bakalan nemenin Nii-chan ke bandara untuk jemput temen Nii-chan yang baru balik dari London", kata Sasori lagi.
"Iya aku tau, tapi kenapa Nii-chan ga ingetin ke aku sih, udah tau aku pelupa, pake acara rusak tidur nyenyak aku lagi. Nii-chan tau ga sih baru tadi malam aku tidur nyenyak tau, seminggu ini aku ga tidur karena mikiri UN yang udah didepan mata", protes Sakura.
"Yah maaf deh, nanti Nii-chan traktir kamu cokelat kesukaan kamu, gimana?", bujuk Sasori.
"Aku mau satu lusin", kata Sakura.
"Kamu kira Nii-chanmu ini pengusaha apa? Harga sebatang cokelat kamu aja sama dengan harga T-shirt plus jeansnya Nii-chan"
"Bilang aja pelit! Kalo ga ada duit gimana coba caranya bisa beli mobil sendiri? Bener – bener ga ada duit baru rasa", ucap Sakura.
"Yah ini kan karna Nii-chan nabung imoutoku sayang, toh kamu juga yang untung bisa Nii-chan antar jemput tiap hari"
"Ga B-U-T-U-H!"
"Hhh, iya – iya deh Nii-chan beliin dua batang cokelat hitam made in Swiss kesukaan kamu", pasrah Sasori sambil membelokkan mobilnya ke arah toko cokelat langganan Sakura.
"Yey! Gitu dong daritadi", teriak Sakura.
-oo-
"Hah? Jadi kalian udah dirumah? Duh maaf ya, padahal aku yang janji mau jemput kalian di bandara, tapi kalian malah dijemput supir", kata Sasori kepada seseorang yang sedang berbicara dengannya di telepon.
"Ga papa kok Sas, lagian emang pesawatnya yang kecepetan dari jadwal seharusnya. Pasti tadi pagi kamu bertengkar dulu kan sama Imouto kesayanganmu itu? Gimana kabarnya si manis Sakura-chan?", tanya seseorang di seberang.
"Bener banget, penyakit lupa nya itu kambuh pagi – pagi. Masa dia bisa lupa kalau tadi malam dia janji mau nemeni aku jemput kalian di bandara, malah dikiranya aku bangunin dia untuk ke sekolah. Penyakit lupanya makin parah aja. Ini aja sekarang kami lagi di toko cokelat dekat rumahmu, biasalah kalau udah ngambek cokelat satu – satunya yang bisa menjinakkan si Sakura, daripada aku didiemi terus", Sasori menjelaskan dengan panjang kali lebar sama dengan luas.
"Hahaha, penyakit lupanya itu belum sembuh ya. Dia masih suka cokelat ternyata, harusnya kamu ga usah beliin dia cokelat, aku udah bawain dia banyak cokelat kok. Hahaha, kelemahan kamu masih sama ya Sas, ga bisa lama – lama di diemi imouto kesayanganmu itu, padahal tiap hari kerjanya bertengkar aja", ucap seseorang itu lagi.
"Yah kamu telat banget bilang nya. Kalo tau kamu bawa banyak oleh – oleh kan aku ga perlu tekor gini", protes Sasori.
"Saso-nii, nih kembaliannya. Makasih yah cokelatnya Anikiku sayang", tiba – tiba Sakura menghampiri Sasori.
"Kalo ada maunya aja manggil gitu", kata Sasori kepada Sakura, sedangkan Sakura sendiri hanya nyengir lima jari karena dia sudah mendapatkan yang dia mau. "Eh udah dulu yah, Sakura udah selesai. Aku langsung ke rumah kamu sekarang", lanjut Sasori kepada orang itu lagi.
"Oke, aku tunggu". Lalu sambungan telepon pun terputus dan Sasori segera tancap gas menuju kerumah seseorang yang sudah dianggapnya sebagai sahabatnya itu.
-oo-
"Nii-chan kita mau kemana sih sebenarnya, tadi katanya mau ke bandara, kok malah mutar balik?", tanya Sakura yang heran dengan kakaknya.
"Tadinya emang iya mau ke bandara, tapi karena kamu TELAT bangun, jadinya mereka udah keburu dijemput supir. Mana mungkin mereka mau nunggu selama tiga jam hanya untuk dijemput", jawab Sasori dengan sedikit kesal.
"Yah namanya juga lupa, mana bisa aku elak Nii-chan. Emangnya temen Nii-chan itu landing jam berapa? Trus temen Nii-chan yang mana sih? Rame ya?", tanya Sakura lagi
"Jam enam, pesawatnya landing lebih cepat. Ga rame kok, dia cuma bareng Otoutonya aja. Namanya Uchiha Itachi, pasti kamu ga inget. Dia tetangga kita waktu kamu kecil, kamu temenan dengan otoutonya itu si Sasuke, tapi mereka pindah ke London setelah Mikoto baa-chan, ibunya mereka meninggal karena sakit dan kita juga pindah ke rumah kita yang sekarang", jelas Sasori.
"Oh…..aku ga inget, hehehe", ucap Sakura sambil nyengir kepada Sasori.
"Nah uda sampai, cepet turun", perintah Sasori.
"Ini rumah atau gedung sih Nii-chan?", tanya Sakura ketika melihat rumah yang mereka tuju besarnya Naudzubillah.
"Ya rumahlah, mereka emang anak orang kaya jadi jangan heran kalo rumahnya segede ini", jelas sasori. "Kamu mau bengong disitu sampai kapan? Ayo masuk", lanjutnya lagi. Sakura masih bengong saat Sasori sudah mulai memasuki rumah besar itu. Dia masih sangat terpana karena rumah itu. Rumah yang besar namun dengan gaya minimalis. Halamannya yang asri dan luas semakin menambah kekaguman Sakura. Karena terlalu asik dengan lamunannya dia sampai tidak sadar bahwa Sasori sudah masuk ke rumah tersebut.
"Nii-chan, tunggu aku dong!", teriak Sakura sambil berlari setelah tersadar bahwa ia ditinggal Sasori.
"Permisi, aku Haruno Sasori temennya Itachi", ketika ditanyai pelayan rumah itu.
"Silahkan masuk Sasori-sama, Tuan Muda Itachi sudah menunggu di ruang tengah", kata sang pelayan rumah itu kepada Sasori. Sasori pun langsung masuk dan berjalan ke ruang tengah yang dimaksud sang pelayan. Ternyata setelah sepuluh tahun tidak pernah ke rumah itu lagi sejak sang penghuni rumah pindah ke luar negeri, dia masih tahu persis kondisi rumah itu. Lalu tak lama kemudian dia memasuki sebuah ruangan yang didalamnya ada seseorang yang sangat dirindukannya, yaitu sang sahabat.
"Hei udah lama ga jumpa ternyata kamu tetep kayak dulu yah, tetap sok imut. Hahaha", kata orang yang sedang duduk diruangan itu.
"Yah supaya kamu kenal aku waktu kita ketemu lagi kayak sekarang ini, lagian aku kan memang imut. Gimana kabarmu?", sambut Sasori sambil bernarsis ria dan memeluk sahabatnya yang bernama Itachi itu.
"Aku baik kok. Udah lama ya, udah lebih dari sepuluh tahun kita ga ketemu. Oia dimana si manis Sakura-chan? Dia ga jadi ikut?", tanya Itachi sambil melepaskan pelukan Sasori.
"Eh, ada kok", kata Sasori sambil melihat ke belakang yang ternyata tidak ada siapa – siapa. "Aduh, tuh anak pasti tadi ketinggalan deh diluar", lanjut Sasori.
"Wah, wah, kalo tersesat aja sih ga masalah, yang masalahnya itu kalo dia ketemu dengan orang yang salah"
"Orang yang salah? Siapa?"
"Sasuke. Dia bukan Sasuke yang dulu lagi Sas. Kalo Sakura ketemu dia sekarang pasti bakalan perang deh. Kita cari aja si Sakura", ajak Itachi. Sasori pun mengikuti sang sahabat tanpa mengerti maksud darinya. Sementara di tempat lain sedang terjadi pertemuan kembali antara dua insan yang dulunya merupakan teman kecil, namun telah lama terpisahkan oleh jarak dan waktu.
-oo- To Be Continue -oo-
Cuap – Cuap Author :
Finally fict nya di publish juga, fiuhh! Sebenernya fict ne udah lama seh jadi nya, tapi baru berani aq publish sekarang. Awal nya mau di buat satu chappie aja, tapi ternyata banyak juga. Tapi tenang aja, ga bakal lebih dari 5 chappie kok minna…^^
Semoga minna suka dengan cerita qu yang tak seberapa ne…
RnR please, terima kritik dan saran tapi bukan FLAME yah!
Domo Arigatou XD
