A/N : Maaf ya.. Baru update setelah lama menyepi.. Maaf juga baru bisa menjawab soalan para readers.. Author bukan aslinya Indonesia, author berdarah mix.. Maaf jika kurang senang dengan bahasanya kerna Author sendiri bicaranya mix.. Ntar indonesia, ntar English, terus Malaysia
.
.
.
.
.
.
.
.
NU'EST
2Hyun
BaekRen
PD101 trainee
.
.
.
.
.
.
Jonghyun termenung di depan kamar milik sang kekasih. Dia terus menanti tanpa jawapan yang pasti, entah kapan sang kekasih akan pulang.
Dentingan jam menyadarkannya bahawa ini sudah jam 1 dinihari.
" Minyeo.. Pulanglah, sampai kapan kau akan menjauh? "
Dan akhirnya pria bertampang onibugi itu melangkah ke ruangan kamarnya. Malam yang dingin dilalui sendirian lagi.
Tepat jam 8 pagi, Jonghyun mengendarai mobil ke sebuah kafe berdekatan. Shiftnya sebagai pelayan untuk hari ini di sebelah pagi.
" Morning Hyung!! "
Suara ceria si maknae menyambutnya saat dia melangkah masuk ke cafe.
" Ddae.. Pagi Hyunbin ahh.. "
Setelah menukar outfit, Jonghyun dengan tangkas memulakan kerjanya sebagai barista.
Cafe milik Youngmin mulai sepi dan hanya menyisakan mereka berlima.
Ini sudah jam 3 petang, sudah melepasi lunch hour dan mereka bisa beristirehat sebentar sebelum berangkat pulang.
Hyunbin melihat Jonghyun termenung dan suasananya mulai sepi. Sekadar berbasi untuk memecahkan keheningan.
" Hyung.. Kau belum bisa menghubungi Minhyun Hyung? "
Jonghyun menggeleng, dia enggan berbicara tentang Minhyun.
Minhyun pergi meninggalkannya tepat 5 tahun lalu saat mereka lulus kuliah atau lebih tepat 1 bulan sebelum acara pernikahan mereka.
" Sampai kapan kau akan menunggu Jjong? Kau semakin berusia.. "
Youngmin kesal melihat Jonghyun yang masih terpuruk tanpa penopang di saat sahabat dekat mereka mulai membina keluarga.
Youngmin sudah menikah dengan Donghyun dan di kurniakan seorang putra lucu yang bernama Daehwi.
Baekho sendiri sudah mempunyai dua malaikat kecil hasil pernikahannya dengan Minki. Jeonghan dan Jisoo yang menjadi pewarna di dalam kehidupan mereka.
Dan yang terakhir, Hyunbin yang baru sahaja melangsungkan pernikahannya sebulan yang lalu dengan pria Jepang bernama Takada Kenta.
" Bilang aku gila Min ahh.. Tapi jujur, setiap malam aku merindukan dia.. Bahkan suaranya masih ada.. "
Youngmin mendengus! Bogem mentah digenggam dan dia menahan nafas atau Jonghyun berakhir mati di sini.
" Dengarkan aku Jonghyun! Kau bisa menunggunya sekira kau punya jawapan yang pasti, tapi sekarang?! Kau bahkan tidak tahu ke mana dia!! "
Baekho memegang pundak Youngmin, coba untuk menenangkannya.
" Lepaskan aku Baekho!! "
" Percuma kau berbicara kasar dengan Jonghyun.. Dia tidak akan pernah menuruti kata katamu.. "
" Sampai kapan Minki? Minhyun tidak akan pulang! "
Perilaku Youngmin menuaikan rasa marah di hati Hyunbin.
Hyunbin menggeplak dahi sang Hyung, " Perlahankan suaramu atau kau akan kuhabisi Hyung.. Jonghyun Hyung dan Minhyun Hyung itu sudah berpacaran dari usia remaja.. Wajar Jonghyun Hyung belum bisa melepaskannya.. "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Weekend Jonghyun seakan tidak mempunyai kehidupan. Jonghyun akan menghabiskan masanya memutar video mereka bersama atau bahkan bermimpi bahawa Minhyun akan pulang.
Menemani hari hari sepinya dengan senyuman terindah milik Minhyun. Jonghyun mengeluh mengenang kebodohannya untuk terus menanti di sini.
Namun apartment ini menyimpan terlalu banyak memorinya bersama sang kekasih. Tidak terhitung dari yang lucu sehingga yang paling nakal.
Semuanya seakan akan hidup, dan Jonghyun tidak akan pernah mampu melepaskannya.
Enggan terus terperangkap, Jonghyun memutuskan untuk keluar berjogging. Sekadar mengiyakan ajakan Baekho.
Tepat jam 5 petang, Jonghyun berada di taman seperti yang di janjikan. Siluet seorang anak kecil tertangkap di retina matanya.
" Hye.. Ada apa denganmu anak manis? "
" Hiks.. hiks.. Ahjusshi.. Eskremnya jatuh, kan udah nggak bisa di makan.. "
" Hanya kerna eskrem kau menangis kencang? Siapa namamu? "
Jonghyun mendukung bocah lelaki tersebut dan mencari toko eskrem terdekat.
" Namaku Seonho.. Aku mau eskrem.. Hiks.. hikss.. "
" Sabar Seonho ahh.. Nah itu toko eskremnya.. Ayo.. "
Jonghyun memimpin tangan Seonho dan mengizinkan anak itu memesan eskrem kesukaannya..
Terbit senyuman di wajah Jonghyun saat melihat Seonho makan dengan berselera.
Namun di benaknya dia seperti tidak asing dengan wajahnya Seonho. Bahkan matanya mirip dengan seseorang yang dia kenali.
" Ahjushhi.. Apa Seonho perlu membayar eskremnya? "
" Tidak usah.. Ahjsuhhi traktir, kau bersendirian di sini? "
" Hnng.. Tidak.. Aku ke sini bersama yeosaeng dan Appa.. "
" Appa? Apa Seonho bisa menghubungi Appa? "
Tidak lama, terdengar suara seorang pria memanggil Seonho.
" Seonho ahh!! "
" Daddy!! "
Seonho berlari ke dalam rengkuhan hangat sang ayah.
Jonghyun membungkuk hormat kepada pria di depannya.
" Apa Seonho terluka? "
Seonho menggeleng dan dia menunjukkan wajah Jonghyun.
" Ahjushhi ini mentraktir aku eskrem Daddy.. "
" Ahh.. Terima kasih, aku Seongwoo.. "
" Jonghyun... Putramu lucu Seongwoo sshi.. "
" Ku rasa dia benar benar menuruni gen istriku.. Dia melucukan untuk dilewatkan! "
Jonghyun tertawa dan mensejajarkan ketinggianya bersama Seonho dan mencubit gemas pipinya.
" Sampai jumpa Seonho ahh.. Jangan menangis terus, kau itu pria.. Pria yang kuat tidak menangis hanya kerna eskremnya terjatuh.. "
Seonho tercengir halus dan mencium pipi Jonghyun, senang bisa bertemu dengan pria sebaik Jonghyun.
" Kami pergi Jonghyun sshi.. Semoga harimu menyenangkan.. "
Jonghyun melambai Seonho dan dia masih hanyut di dalam retina matanya Seonho.
" Apa dia? Itu mustahil Jonghyun! "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Harinya berlalu sepi, dan pada malam itu Jonghyun tekad. Dia ingin membuka semua kenangan yang pernah tercipta bersama Minhyun.
Dari usia remaja hingga mereka lulus kuliah, semuanya terakam di dalam bentuk foto ataupun video kecil.
Tidak lama, Jonghyun hanyut di dalam memori saat mereka menjadi tunangan.
Flashback
" Jjuya.. "
Jonghyun yang ketika itu sedang asyik bermain games hanya bergumam halus.
" Jjuya.. "
Minhyun mendengus, selalu seperti ini jika Jonghyun bertemu dengan konsol permainan. Dasar maniak games!
" Jjuya!! "
Mendengar permaisurinya menjerit marah, Jonghyun meletakkan konsol games dan beralih kepada Minhyun.
" Ada apa sayang? "
" Kau mengacuhkan aku demi games Jjuya! Dan aku tidak menyukai itu.. "
Jonghyun tertawa kecil melihat telatah Minhyun, " Okay.. Aku yang salah, maafkan aku? "
Jonghyun memberikan pandangan puppy kepada Minhyun dan Minhyun selalu kalah telak.
Mana bisa dia menolak pesona tegas Jonghyun berubah menjadi pria yang lucu di saat dia mengambek.
Merasakan Minhyun mulai tenang, Jonghyun mengelus rahang milik Minhyun.
" Ayo berkencan.. "
Dan sore itu, mereka keluar dan melakukan pelbagai hal selayaknya pasangan bercinta.
" Ada yang menganggumu hari ini Minyeo? Kau terlihat aneh dari pagi.. "
Minhyun menarik pergelangan tangan Jonghyun dan mereka menikmati pemandangan senja.
" Apa yang akan terjadi sekiranya aku pergi darimu Jjuya? "
" Apa yang kau bicarakan sayang? Kau tidak akan meninggalkan aku bukan? "
" Jawab aku Kaisar.. "
Jonghyun menghela nafas dan dia menatap wajah Minhyun.
" Kau akan tetap ada bersamaku sayang.. Kau itu bintang di langit gelapku.. Aku tidak akan melupakanmu.. Kau akan terus hidup di dalam diriku.. "
Minhyun tersenyum dan dia mencium Jonghyun. Ada tangis yang mengalir dari mata foxy-nya.
" Jangan pernah melupakan aku meski aku melupakanmu Jonghyun ahh.. "
Isak tangis Minhyun menyakiti Jonghyun, dia memeluk erat tubuh ringkih Minhyun.
" Berhenti menangis sayang.. Kau terlihat lucu dan aku menyukainya.. Dengar, apa pun yang terjadi kita masih akan bersama.. "
Dan sore itu adalah hari terakhir mereka bersama. Meninggalkan detik yang terakhir untuk dikenang oleh Jonghyun.
End Of Flashback
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" Hujan? "
Jonghyun melihat ke luar jendela, dan ternyata beneran hujan.
" Minhyun tidak menyukai hujan kerna hujan membuatnya kedinginan.. "
Jam menunjukkan tepat 1 petang, dan seperti karyawan biasa dia mengendarai mobil ke cafe milik Youngmin.
" Selamat sore Hyung! "
" Ahh.. Sore Seungkwan ahh.. Kau bersendirian? "
" Ehemm.. Vernon nggak bisa datang, dia punya tugas OSIS mendadak.. "
" Jadi siapa yang akan mengantarmu pulang? Atau kau akan menunggunya? "
" Noona yang akan mengambilku.. Hyung shift petang ya hari ini? "
" Iya.. Aku bertukar shift dengan Jaehyun.. Taeyong membutuhkannya kerna Jisung jatuh sakit.. "
" Lho... Pantasan aja aku nggak melihat Jaehyun Hyung di sini.. "
Klakson mobil berbunyi tanda kakak kepada Seungkwan sudah tiba.
" Aku pergi dulu ya Hyung? Selamat bekerja.. "
Jonghyun melambai Seungkwan dan dia tersenyum kecil.
Seungkwan dan pacar bulenya, Vernon merupakan regular customer di cafe milik Youngmin. Tidak heran sekiranya bocah lucu itu mengenali semua karyawan di sini.
Dentingan loceng kedengaran tanda ada pelanggan baru memasuki cafe mereka.
Suara anak kecil kedengaran dan tawa manis milik si ibu.
" Mummy! Seonho maunya itu.. "
" Iya sayang.. Seonho diam di sini dan Daddy akan memesan untukmu hmm.. "
" Hyunbin ahh.. Kau uruskan pelanggan itu, aku masih punya kerjaan yang harus diselesaikan. "
" Ddae.. Baekho Hyung.. "
Hyunbin mendekati keluarga tersebut, dan senyum tercetak di wajahnya.
Sang ayah yang melayani putra mereka dan sang istri yang terlihat manis di dalam balutan baju kebesaran.
Oh! Jangan dilupakan perut buncit milik sang istri. Hyunbin jadi iri kerna dia ingin Kenta hamil secepatnya.
" Permisi.. Bisa aku mengambil pesanan kalian? "
" Ddae... "
Hyunbin terbelalak horor saat melihat wajah pemilik suara manis tadi.
" Min.. Min... Minhyun Hyung?! "
Panik menyerang dirinya dan dia berlari ke ruangan dapur, mendapatkan pertolongan dari sang Hyung.
" Minki Hyung!!!!! "
" Astaga Hyunbin!! Aku masih belum pekak dan apa yang mereka pesan hmm? Sampai kau berlari seperti itu.. "
" Min.. Min.. "
Minki menatap maknae tersebut, ini bukan pandangan jika pesanan terlalu banyak. Tapi ini pandangan kaget atau lebih tepat horor.
" Tenangkan dirimu.. Apa yang terjadi Hyunbin? "
Karyawan yang berkerja sore itu turut berlari mendapatkan Hyunbin.
" Ceritakan kepada kami Bin ahh.. "
" Pelanggan yang barusan masuk tadi adalah Minhyun Hyung!! Dia udah menikah bahkan sedang hamil anak kedua!! "
" Mwo?!!! "
Giliran Minki dan Baekho yang kaget. Pasangan suami istri itu saling berpandangan.
" Kau pasti bercanda ya? "
" Aku nggak bercanda Hyung! Pergi aja ke sana dan buktikan bahawa aku salah.. "
Minki melangkah mendekat dan dia mengambil pesanan mereka. Itu beneran Minhyun!! Initial KJH masih terlihat jelas di pergelangan tangannya.
Hati Minki sakit, Minhyun pulang dengan membawa suami dan anak anak.
Bukan ini yang diharapkan oleh Jonghyun setelah menunggu selama 5 tahun.
Minki memeluk tubuh suaminya, " Minhyun berlebihan Baekho ahh.. Aku kasihan kepada Jonghyun.. "
" Tidak usah menghalang mereka.. Biarkan Jonghyun menatap wajah Minhyun, agar dia belajar melupakan Minhyun.. "
Jonghyun masih belum tahu akan keadaan yang terjadi dan dia masih menyiapkan pesanan milik Minhyun.
Pandangannya terhalang dan dia hanya bisa melihat wajah Seongwoo dan Seonho.
" Ternyata bocah ini datang bersama keluarganya.. "
" Ahjusshi!! "
Jonghyun tertawa lebar melihat wajah Seonho. Ada sesuatu yang special tentang anak itu.
" Silahkan dinik... "
PRANGG!
Secawan espresso terjatuh dari tangan Jonghyun saat melihat wajah tersebut.
" Minhyun? Hwang Minhyun?!! "
" Omo.. Apa kau terluka? "
Jonghyun menggeleng dan dia sedang menahan air mata.
" Mommy!! Ini Ahjusshi yang aku ceritakan waktu itu.. Yang mentraktirku eskrem.. "
" Oh.. Dia? "
Seongwoo mengangguk, " Namanya Jonghyun... "
Minhyun mengangguk kecil.
" Bisa kau bersihkan ini? "
Jonghyun membeku.
" Maaf.. Mungkin Jonghyun sshi kelelahan err... "
" Minhyun.. Ong Minhyun.. "
Skak mat!!
" Apa kau bercanda Minhyun?! "
Baekho membawa Jonghyun ke dalam dan menampar kecil wajah Jonghyun.
" Itu bukan Minyeoku keutchi?! "
Semua karyawan di cafe tersebut melihat interaksi Minhyun dan Seongwoo. Tiada yang aneh, mereka terlihat seperti keluarga normal.
Seongwoo bangun dan menghampiri cashier namun ditegah Jonghyun.
" Aku yang traktir.. Tapi bisa aku bertanya sesuatu kepada Minhyun sshi? "
Seongwoo mengangguk dan mendukung Seonho.
" Minyeo ahh.. Apa kau masih mengingati aku? Aku ini tunanganmu Min.. "
Minhyun menapak ke belakang.
" Maaf... But who you? I didn't know who you are.. "
Dan hati Jonghyun berkecai, dia yakin itu Minhyun.
Initial KJH masih tercetak di pergelangan tangannya.
Keluarga Ong keluar dan setelah itu Jonghyun terduduk. Menangisi akan cinta hatinya yang tidak mengenali dia.
" Dia bertanya kepadaku Baekho ahh.. Siapa aku? "
Baekho memeluk tubuh Jonghyun, " Mulai detik ini, belajar untuk melepaskannya.. "
Dan hujan sore itu semakin lebat seiring dengan tangisan Jonghyun.
Untuk kali pertama dia menangis setelah Minhyun pergi meninggalkannya.
Seongwoo merasakan ada yang salah setelah melihat pergelangan tangan Jonghyun.
HMH
Itu kelihatan seperti nama seseorang dan kenapa wajah Jonghyun terlihat kecewa setelah Minhyun mengatakan bahawa dia tidak mengenali siapa Jonghyun.
" Seonho ahh.. Jagakan Mommy.. Daddy harus mengambil barang Daddy yang ketinggalan di cafe.. Bisa? "
Seonho mengangguk.
Seongwoo berlari masuk dan terlihat wajah Jonghyun yang menangis kecewa.
" Apa kau Kim Jonghyun? Pria ini? "
Seongwoo menunjukkan sekeping foto dari walletnya.
Jonghyun mendongak dan melihat foto pertunangannya bersama Minhyun.
" Iya.. Itu aku dan dia.. "
" Kemari.. Aku akan menceritakan apa yang terjadi.. "
Wajah para karyawan di kafe mendung setelah mendengar cerita Seongwoo.. Ternyata mereka saling tersakiti.
Minhyun divonis menghidap amnesia dan itu artinya dia tidak mengingati siapa dirinya bahkan masa lalunya serta orang yang menyayanginya.
" Amnesia? Bagaimana bisa? Setahuku dia tidak sakit.. " , ujar Youngmin.
" Kata dokter, amnesianya terjadi mungkin kerna kecelakaan yang mencederakan otaknya.. Dan setelah diperiksa ternyata dia pernah tertabrak mobil.. "
Jonghyun terdiam, kecelakaan.
Kecelakaan itu adalah alasan kenapa mereka bertunang, Minhyun hampir kehilangan nyawanya.
Namun Jonghyun tidak pernah menyangka kecelakaan itu memberi efek negatif kepada Minhyun.
" Seongwoo.. Bagaimana kau bisa bersamanya? Yah.. "
Seongwoo tersenyum mendengar soalan Baekho, " Aku hampir menabraknya saat dia ingin melintas.. Saat itu aku tidak menemui apa apa maklumat dan hanya ada bracelet terukir namanya as Hwang Minhyun.."
Jonghyun terkesima. Dia enggan menerima hakikat. Dia menunduk bisu.
" Apa itu maksudmu sayang tentang kau melupakan aku?? Maafkan aku Minyeo.. Pantas aja kau terkadang bingung siapa sebenarnya aku.."
" Jonghyun sshi.. Seonho bukan anakku.. Namanya Hwang Seonho dan aku yakin dia adalah anak Minhyun bersamamu.. "
Sekali lagi mereka kaget!
Jonghyun memandang wajah Seongwoo.
" Apa yang kau katakan? Seonho anakku? "
Seongwoo mengangguk yakin.
" Dia memegang marga Minhyun kerna di saat aku menemui Minhyun, dia hamil muda. Dan anak yang berada di kandungannya sekarang adalah anakku.. Aku menikahinya untuk menjaganya.. "
" Apa Minhyun baik baik saja? ", soal Minki. Dia hanya diam mendengar cerita Seongwoo.
" Tidak Minki sshi.. Setiap hari adalah hari baru untuknya.. Dia akan terus bertanya siapa aku dan Seonho.. Siapa dia? Dan mengapa dia hamil? "
" Apa?! "
" Dan aku akan menceritakannya berulang kali sehingga dia mengingatinya.."
Jonghyun kaget! Pantasan aja dia tidak asing dengan Seonho. Seonho putranya.. Kim / Hwang Seonho.
" Aku tahu kau sudah menjadi suaminya.. Tapi bisa aku memeluknya untuk kali terakhir? "
Seongwoo mengangguk dan dia mengambil Minhyun bersama Seonho.
Dengan tangis yang masih tersisa, Jonghyun memeluk Minhyun.
" Hidup dengan baik sayang.. Aku mengikhlaskanmu bersama dia.. Aku tidak akan pernah melupakanmu.. "
Minhyun bingung namun dia kembali memeluk Jonghyun, " Berhenti menangis.. Kau tidak tampan saat ini.. "
Jonghyun tersenyum kecil dan menepuk kepala Minhyun. Gesture favourite Minhyun dahulu.
Jonghyun beralih memeluk Seonho, " Dan Seonho ahh.. Tumbuh dengan sihat nak.. Lindungi Mommy nae? "
" Seonho indah Minhyun ahh.. Dia menggemaskan dan pintar sepertimu.. "
Seonho mengangguk dan mengelap air mata Jonghyun. " Daddy bilang aku bisa memanggil Ahjushhi Appa.. Appa jangan menangis ya.. Aku akan sering mampir untuk bermain bersama Appa.. "
Jonghyun mengangguk dan dia melepaskan Seonho serta Minhyun kembali di dalam dakapan Seongwoo.
" Aku akan membahagiakan mereka Jonghyun ahh.. Jaga dirimu.. "
Dan Jonghyun menangis, ini terlalu sakit untuk diterima. Minhyun dan Seonho berada di dekatnya namun mustahil untuk dimilikki.
" Semoga kalian bahagia.. Jaga mereka Seongwoo ahh.. "
WHO YOU.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KKEUT
READ AND REVIEW
