Disclaimer (s) :
Bleach © Kubo Tite
Death Note © Tsugumi Ohba & Takeshi Obata
Rating (s) :
T / M (For Bloody & Crucial Word)
Genre (s) :
Angst / Mystery / Supranatural / Tragedy (Maybe Suspense) Ngeborong…
Warning! : Oc, Ooc, Au, Typo, Dll.
Summary : Jika kau harus memilih, antara nyawa seorang yang berarti bagimu, nyawa Light Yagami, ataukah L, atau nyawa masyarakat luas, mana yang akan lebih kau pentingkan?
"Khehehe" : Batin
A Crossover Fanfiction :
Whose More Important? © Dark Fire / ReRe-cHaN_Yami no_Hito (The Crazy teams)
Chapter 1 : L's back to life, Light's reincanation.
- DF -
"Senna – san, darou desuka?" ucap seorang pemuda dengan tubuh agak bungkuk dan topeng yang menutupi wajahnya.
"Hm…?" sahut yang dipanggil singkat.
"Boku wa–" kata – kata pemuda itu terpotong.
"Detektif profesional muda bertaraf internasional yang bisa memecahkan berbagai kasus rumit dan lebih banyak bergerak di belakang layar. L-san, darou ne?" ucap orang yang dipanggil tadi, Senna sambil berlalu meninggalkan L.
L berbalik. "Cho-Chotto Matte, kudasai!" seru L agak sedikit membentak.
Senna yang baru saja melangkah, berhenti dan menoleh ke arah L. "Nani?" ucapnya tanpa beban.
L melihat sekitar. Banyak murid SMP Karakura yang baru bubar, melirik karena penasaran."Saya salah pilih waktu ya?" batin L. Sementara itu, semakin banyak murid – murid yang melirik.
"Apa maumu?" tanya Senna.
"Saya ingin, kita bicara 4 mata. Tidak disini."
"Hem? Detektif muda yang profesional sepertimu, ingin bicara 4 mata, dengan seorang murid SMP biasa yang tidak ada apa – apanya sepertiku ini, dengan alasan tak jelas?"
"Mm, Soo desu."
"Hontou ni?"
"Hontou."
- DF -
Clup! Clup! Clup!
Suara bongkahan gula yang jatuh ke dalam secangkir teh, terus bersuara untuk kesekian kalinya. Entah sudah berapa bongkahan gula yang terjun bebas dari tangan L yang tengah duduk (atau jongkok), menuju cangkir teh. Selain itu, kue coklat blackforest (Super duper mega hyper manis) dan sekotak permen juga donat, berada disisinya. Apa dia tidak terkena diabetes?
Saat ini, dia tak menggunakan topeng. Tapi, bukan berarti dia hanya sendiri. Kali ini, L kedatangan seorang tamu di apartemennya di kota Karakura. L membiarkan sang tamu melihat wajah aslinya. Dia dan tamunya hanya berjarak kurang lebih 1 meter yang dipisah oleh sebuah meja kayu. Sama dengan L, sang tamu juga disuguhi secangkir minuman, kue coklat dan beberapa makanan lain, hanya saja (pastinya) tidak dengan porsi makanan yang sama dengan L (yang luar biasa manis gak ketulungan).
Sunyi…
3 menit…
L tengah asik menumpuk bongkahan – bongkahan gula sambil mengunyah donat rasa coklat. Coklat dari donat, sedikit belepotan di mulutnya.
5 menit…
L sedang mencolek coklat yang ada di kue blackforest.
15 menit…
L tetap dengan kegiatannya di dunia makanan (super duper mega hyper dahsyat) manisnya.
30 menit…
Trek.
L sadar dari dunia makanan (super duper mega hyper dahsyat) manisnya dan mengerling kearah tamunya yang beru saja mengangkat cangkir tehnya dan sekarang mulai menyeruputnya.
"Kau tidak takut diabetes?" tanya sang tamu polos.
L melirik ke arah makanan – makanan manisnya. "Tidak." jawabnya ringan.
"Orang aneh." batin sang tamu, yang tak lain Senna.
L melirik ke arah kue milik Senna. "Senna-san tidak memakannya?" ucap L sambil menunjuk ke arah (calon) kue berikutnya.
"Euh, tidak. Kau bilang ingin bicara 4 mata, tentang apa?"
"Ah ya. Senna-san pasti tidak tahu tentang Death Note, kan? Kalau begitu saya harus mulai dari awal."
"Hm." Senna mengangguk.
"Death Note adalah catatan kematian yang dimiliki oleh seorang dewa kematian. Death Note secara kebetulan terjatuh ke dunia manusia. Saat terjatuh, Death Note itu dipungut oleh orang yang bernama Light Yagami. Death Note yang jatuh itu milik dewa kematian bernama Ryukk. Dengan Death Note ini, seseorang bisa meninggal dunia karena serangan jantung dalam 40 detik setelah namanya dituliskan oleh seseorang didalam Death Note."
"Death Note milik dewa kematian? Tapi, bukannya… aku tidak… apa maksudnya ini?"batin Senna. "Ehm, Lalu, apa orang yang bernama Light Yagami itu, menulis nama seseorang di buku itu?"
"Ya. Death Note tersebut kemudian dia digunakan untuk mewujudkan idealismenya yaitu untuk menciptakan dunia baru yang bersih dari kejahatan, dengan dirinya sebagai Dewa. Dengan Death Note, dia membunuh para kriminal. Tapi, ternyata tindakannya ini mengundang berbagai reaksi, baik dari masyarakat, para petinggi Jepang, bahkan dari para petinggi internasional."
"Kenapa? Apa salahnya? Toh, yang dibunuh kriminal. Cepat atau lambat juga akan mati kan?"
"Yah, memang kebanyakan masyarakat setuju dengan tindakan pembersihan dunia itu, namun para petinggi tidak menyetujuinya karena tindakan tersebut bertentangan dengan Hak Asasi Manusia. Banyak para kriminal yang belum diadili, sudah dibunuh lebih dulu. Saat seperti itu, keberadaan kepolisian jadi tak berguna lagi kan?"
"Memang sih."
"Karenanya hal itu jadi masalah besar dan saya juga terlibat dalam menyelesaikannya."
"Lalu? Kau berhasil?"
"Tidak. Saya terbunuh."
Senna seakan terkena serangan jantung mendadak. "La-lalu… lalu… k-kau, i-ini… HANTU!" Senna berteriak histeris.
"Dibilang hantu, tidak juga. Dibilang manusia, juga tidak. Kalau begitu, anggap saja saya ini setengah hantu dan setengah manusia."
"Apa – apaan ini!" Senna menjambak rambutnya. "Lalu bagaimana kau bisa ada disini! Di dunia nyata!"
"Karena saya melakukan kesepakatan dengan dewa kematian bernama Kind, begitulah."
"Apa lagi itu!" Senna semakin frustasi. "Lalu kau akan hidup, ah tidak… kata apa yang cocok untuk itu… Hm, Lalu kau akan ada di dunia ini, berapa lama?"
"Entah."
"Kau melakukan kesepakatan hidup tanpa tahu berapa lama kau akan hidup!"
"Ya. Dia hanya bilang akan membawa saya ke dunia kematian lagi, kapanpun dia mau."
"Kesepakatan macam apa itu! Kenapa kau mau menerimanya!"
"Tidak ada pilihan lain."
"Memangnya hal apa yang membuatmu senekat itu menerima kesepakatan, yang tak jelas seperti apa jadinya!"
"Ber-reinkarnasinya Light."
"Apa katamu? Reinkarnasi? Mustahil."
"Saya serius."
"Reinkarnasi berarti dia lahir kembali dalam wujud anak yang baru lahir, atau makhluk hidup lain, begitu?"
"Tidak."
"Eh? Bukannya reinkarnasi itu, begitu ya?"
"Yah, memang. Tapi, reinkarnasi Light, dia kembali ke dunia ini, dengan menyatu bersama jiwa lain dalam satu tubuh."
"2 jiwa, dalam 1 tubuh? Apa bisa seperti itu?"
"Entahlah, saya tidak tahu. Mungkin, salah satunya akan mati."
"Ma-mati…? Tidak mungkin. Apa itu artinya 'dia' akan mati?"
"Ya. Karena itu saya ingin minta tolong pada Senna-san."
"Apa?"
"Senna-san, bisakah kau membantu saya mencari tahu, siapa orang yang jiwanya menyatu dengan Light."
"Mencari tahu, itu berarti, harus memberi tahu keberadaan'nya' pada L-san, A-aku… Berikan… berikan aku waktu berpikir dulu ya, habisnya tugas di sekolahku juga banyak, dan aku mungkin tak ada waktu."
"Ini baru awal tahun ajaran. Tidak mungkin sudah ada banyak tugas yang menumpuk, Senna-san."
"Ah, tidak juga… Tapi, kenapa harus aku yang membantumu? Seharusnya orang sepertimu memiliki asisten tetap kan?"
"Soal asisten, ada. Namanya Watari, dia juga sedang sibuk untuk mencari Light dan beberapa tugas lain. Soal kenapa saya meminta bantuanmu, itu karena– "
Aisaretai demo aisou to shinai
Sono kurikaeshi no naka wo samayotte
Handphone milik Senna berdering menyanyikan lagu Sen No Yoru Wo Koete tanda panggilan masuk yang terdengar juga oleh L.
Senna mengambil Handphone di tasnya. "Moshi moshi!" jawabnya setelah menekan tombol hijau di sebelah kiri.
"Sekarang jam berapa?" sahut suara dari seberang tanpa basa-basi.
"Baka mikan. Kau menelponku hanya bertanya jam berapa!"
"Jam berapa sekarang!"
Senna melihat ke jam dinding yang menggantung di dekat pintu. "15:30!"
"Lalu? Apa ada yang kau lupakan?"
"Yang kulupakan?" Senna mencoba menjelajahi isi pikirannya. Sesuatu yang terlupakan terbesit. "Ee… Hehe, gomen."
"Bukan hehe baka! Cepat datang kemari! Kau mau anak – anak tak berdosa ini mati kepanasan hanya karena seorang kakak pendamping yang melupakan jadwalnya sendiri untuk alasan tak jelas!"
"I-iya, iya! Aku segera kesana!" Senna memutus panggilan tersebut. "Maaf, L-san aku harus pergi."
"Saya sempat dengar kakak pendamping, Senna-san ini kelas berapa?" ucap L cepat sebelum Senna sempat berdiri.
"2 SMP."
"Pantas saja, banyak tugas." Batin L. "Bisa, Senna-san datang kemari lagi besok?"
"Eh, ya. Akan kuusahakan. Permisi!" Senna segera pergi.
Bruk!
Suara pintu tertutup, bersamaan saat watari masuk menuju ruangan tempat L duduk (atau jongkok).
"Bagaimana, Tuan L?" tanya Watari.
"Sayang sekali Watari, identitas aslinya tak sempat kubuka." Jawab L, seraya mengambil beberapa permen dan memakannya.
"Soal Light, kelihatannya dia sudah mulai bergerak."
"Kenapa kau bisa berkata begitu?"
"3 hari yang lalu, seorang kriminal pengebomana berinisial NMT meninggal secara tiba – tiba, beberapa menit sebelum eksekusi. Setelah diotopsi, diduga penyebabnya serangan jantung. Yang melakukan hal seperti itu, sudah pasti Light Yagami. Apalagi korbannya seorang kriminal."
"Ini gawat. Kita harus bergerak cepat sebelum hal yang sama terulang."
"Sulit mencari keberadaan Light Yagami tanpa ada keterangan keberadaannya sedikitpun."
"Jadi, hanya gadis dewa kematian itu kunci keberadaan Light."
"Dewa kematian? Apa itu artinya dia dipihak Light Yagami?"
"Tidak. Dia ada dipihak kita. Selain itu, dia bukanlah dewa kematian murni. Akan mudah meminta bantuan darinya karena, dia tak terikat asosiasi manapun. Watari, cari informasi lain tentang kematian tiba – tiba, terutama pada kriminal."
"Baik."
"Ini baru akan dimulai."
To Be Continued
ReRe : Yak, apa alurnya masih cepat? Atau sudah mulai melambat? Atau malah semakin cepat TT? Review anda sangat diperlukan! Saya masih blank tentang fanfic crossover, ini fic crossover ama fic Death Note pertama Rere O_o…! Apa disini L Ooc?
Senna : Berisik!
ReRe : (ngacangin Senna) Bagi yang ingin flame silahkan (tapi jangan terlalu pedes, ntar saya sakit perut). Saya akui, fic ini pasti punya bejibun kesalahan. Karenanya, jika ingin flame, lakukan dengan alasan yang jelas! Jangan hanya flame tanpa alasan! Flame-lah dengan tema yang membangun, bukan hanya dengan kata – kata yang kasar dan cacian tanpa alasan jelas. Oke cukup, maaf jika ada kata – kata yang salah dan kasar. Mind to review?
REVIEW!
Tekan tombol di bawah!
