-Ryushitsuji-
CHAPTER 1
Disclamer: Kubo Tite-sensei
inspirasi: dari anime Kuroshitsuji dan Hana, adik kelasku.
Pagi itu, sinar mentari menyongsong langit dan mulai muncul dari gorden awan. Sinar pagi menembus kaca sebuah kamar dimana sang tuan muda tertidur. Sang tuan muda dari keluarga bangsawan Rutherford (Tunggu... Kenapa muncul nama seorang ahli kimia? Ya sudah... Tuan Rutherford... Saya pinjam nama anda). Tuan muda itu mempunyai sepasang mata turquoise dan berambut silver. Seorang butler tinggi, bermata biru dan berambut biru es datang mendekati sang tuan mudanya. Dia membuka gorden dan tersenyum, "Tuan muda... Sudah saatnya anda bangun! Hari sudah siang... Anda akan memulai kesibukan hari ini!"
Sang tuan muda menutup mukanya dengan selimut, "Urusai Hyorin... Aku ngantuk... Tutuplah gorden itu!"
Wajah sang butler yang bernama lengkap Hyorinmaru itu memasang wajah tanpa expressi. Dan dengan tidak berperikemanusiaan, dia menarik selimut sang tuan mudanya, "TUAN MUDA! BISA-BISA SAYA DIMARAHI OLEH ORANG TUA ANDA JIKA SUDAH DATANG! BANGUN TUAN!"
Sang tuan muda yang berumur sekitar 13 tahun itu terbangun dan duduk serta mengucek matanya. "Hyorin... Aku bilang kan bangunkan aku jam setengah 8... Kau tahu sekarang masih jam 7 tahu!" Ujar sang tuan muda yang kesal itu.
Hyorinmaru kesal dan menunjuk jam di kamar tuan mudanya, "Apa itu benar-benar jam 7 pagi?"
Saat memfokuskan pandangannya, sang tuan mudanya langsung berteriak, „GYAA! JAMNYA MATI! SEKARANG JAM BERAPA?"
Sang butler mengeluarkan jam sakunya, "Jam 8 kurang 15. Tepatnya anda telat 15 menit dari jadwal semula..."
Setelah berkaget ria, sang tuan muda itu berlari ke kamar mandi dan hampir terpeleset kalau tidak ditahan oleh sang butler. "AKU BISA SENDIRI!" marah sang tuan muda.
Berbeda dengan kebanyakan tuan muda di luar sana, tuan muda disini yang bernama lengkap Toushirou Hitsugaya von Rutherford adalah seorang tuan muda yang mandiri. Mandi sendiri, memakai baju sendiri, bahkan memasak juga bisa hingga membereskan kamar sendiri (Yah... Namanya juga mandiri... Ujung katanya pasti ada kata ‚SENDIRI' XD). Tetapi, satu hal yang dia tidak bisa lakukan... BANGUN PAGI SENDIRI!
Selama sang majikan sedang mandi, sang butler membereskan pakaian sang majikannya serta sarapannya. Hari itu sarapannya adalah sandwich isi sayur, susu coklat, dan beberapa cookies.
"Haha… Pagi yang tenang…" Ucap Hyorin (Hyorinmaru).
Tiba-tiba ketenganan hari itu terusik dengan teriakan sang majikan, "MUGYAAAA!"
"Master! Ada apa?" Panik Hyorin dan langsung membuka pintu kamar mandi.
Otomatis, sang master melemparkan ember dan mendarat tepat diwajah sang butler. "BAKA! KELUAR MESUM!"
Hyorin pun pundung diujung kamar Hitsugaya yang sangat luas itu dengan tapak ember di wajahnya. "Hiks... Hiks... Saya dibilang mesum... Hiks... Padahal saya khawatir..."
Hitsugaya keluar dengan pakaian lengkapnya setelah mandi dan menggeret sesuatu dibelakangnya. "Hyorin..."
Mendengar namanya dipanggil, Hyorin pun menengok, "Ya? Ada apa master?" Dengan dragon eyesnya.
"Kamu nyembunyiin kucing lagi ya?" Kesal Hitsugaya.
Hyorin kaget karena rahasia dia terbongkar, "Ee... A... Apa maksud anda master?"
'Ga... Gawat... Ketahuan...' batin Hyorin cemas.
"Dan sekarang... Kamu menyembunyikannya di... Kamar mandi saya?"
"EH?" Kaget Hyorin.
"Perasaan saya menyimpannya di kamar saya..."
"Coz… Kalau bukan kucing… Ini APA?" Polos Hitsugaya dan dia mengangkat sebuah benda yang jauh lebih besar dari tubuhnya.
Hyorin kaget karena yang dibawa masternya itu adalah, "GYA! Ma... Master... I... Itu... Itu... ITU MANUSIA!"
~Beberapa saat kemudian~
"Huwa... Makasih! Kau telah menyambung hidupku! Makasih!" Tunduk cowok tinggi berambut oranye itu.
Dia telah bangun dari pingsannya setelah diberi makan oleh Hitsugaya dan Hyorin.
"Sama-sama... Lumayan... Nambah pahala... Hahahaha..." Tawa Hitsugaya.
"Beruntung saya buat makanan lebih... Kalau tidak... Hahaha... Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi... Hahaha..." Tawa nurani Hyorin.
Hitsugaya teringat sesuatu, "Oh ya… Namamu siapa?"
Cowok tinggi itu menjawab, "Nama? Sa… Saya… Saya tidak ingat…"
Hyorin dan Hitsugaya kaget. Ternyata mereka menemukan seorang remaja yang hilang ingatan. Tapi, pertanyaannya, KENAPA DIA BISA NYASAR KE BAK KAMAR MANDI HITSUGAYA YANG BERADA DI LANTAI 3?
Hitsugaya mendesah, "Hh… Ya sudah… Susah kalau memanggil kamu dengan kata 'kamu'. Bagaimana kalau saya menamakan anda… Ichigo?"
Cowok berambut oranye itu mengangkat wajahnya, dan tersenyum. "I… Chi… Go?"
Hitsugaya mengangguk, "Ya… Dulu aku pernah menonton suatu film… Character itu mirip sekali denganmu dan namanya adalah Ichigo yang berarti Ichi adalah satu dan Go diambil dari kanji 'mamoru' Bagaimana?"
Cowok tinggi itu berdiri dan mengangguk, "Te... Terima kasih! Tu... Tu..."
"Toushirou Hitsugaya..."
"Te... Terima kasih! Tuan Hitsugaya!" Tunduk Ichigo.
Hyorin tersenyum melihat keakraban mereka berdua. Lalu Hyorin memutuskan untuk ke dapur membereskan perkejaannya. "Tuan... Saya ke dapur dulu. Kalau anda membutuhkan sesuatu... Panggil saya saja!" Senyum Hyorin.
Hitsugaya mengangguk, "A~"
Setelah sampai di dapur, Hyorin bergegas membersihkan perabotan bekas makan Ichigo dan Hitsugaya. Setelah selesai, dia menjemur pakaian dan membersihkan kebun. Setelah membersihkan kebun, dia membuat makan siang. Tiba-tiba, pintu terbuka.
"Hyorin… Apa yang kau lakukan?" Tanya sang master.
"Master... Saya sedang membuat makan siang. Ada yang anda butuhkan?" Heran Hyorin.
Hitsugaya meneguk ludahnya dan berkata, "I... Ichigo... Dia... DIA TERKAPAR!"
Suasana hening sejenak. Dengan polosnya, Hyorin berkata, "I beg your pardon?"
Hitsugaya berusaha menjelaskannya, "Terkapar! Ya... Dia terkapar! Pingsan tak bertenaga!"
Mendengar kata pingsan, Hyorin langsung berlari bersama masternya dan melihat keadaan Ichigo...
"La~ Par~ Perutku... Tidak kuat... La... Par..." Lemah Ichigo dan dia menundukan kepalanya dan mengeluarkan papan bertuliskan, "I`m Dead"
"GYAAA... Tuan Ichigo! Bertahanlah!" Panik Hyorin.
Setelah memberi makan Ichigo, keadaan tenang kembali. "Hohahaha... Makasih semua! Berkat anda saya hidup lagi... Hahaha..."
Hitsugaya mendesah dan berbisik pada Hyorin, "Oi... Oi... Kayanya budget kita mulai mendatang bakal membekak deh..."
Hyorin mengangguk. Padahal, didalam dirinya, Hyorin sudah menangis, "Gaji guwe... Dipotong donk? Hiks... Hiks..."
Hitsugaya menyuguhkan pertanyaan pada Ichigo, "Benarkah kamu tidak ingat apapun?"
Ichigo menggeleng-gelengkan kepalanya. Tapi Ichigo malah tertawa, "Walau saya tidak ingat apa-apa... Tapi saya senang... Saya bisa bertemu orang sebaik dan semanis anda disini!"
Mendengar kata 'manis', wajah Hitsugaya memerah dan memalingkan mukanya, "U... Urusai! Cepat keluar dari sini kalau sudah selesai! Aku mau melanjutkan perkerjaanku lagI!"
Suara keras pintu yang ditutup oleh Hitsugaya, membuat sang butler kaget. Hyorin dan Ichigo berada di depan pintu ruangan kerja Hitsugaya. Hyorin menengok kearah Ichigo berada. "A... Anda hebat sekali... Membuat majikan saya seperti ini! Saya salut dengan anda!"
Ichigo kaget, "Hoah... Hanya itu saja dia tidak pernah? Memang... Dia selalu memasang tatapan tajam seperti itu? Kalau boleh tahu... Apa yang terjadi saat dia masih muda?"
Hyorin kaget dengan ucapan Ichigo sebagai orang luar. Tapi, Hyorin menyerah dan mengajak Ichigo ke dapur. Ichigo disuruh duduk di sebuah bangku oleh Hyorin. Hyorin memberikan sebuah gelas berisi es lemon tea.
„Aku akan menceritakan semua..." Ucap Hyorin.
-Hyorinmaru`s Flash Back-
-Hyorinmaru POV-
Saya, Hyorinmaru adalah sahabat baik dari tuan besar Gin Ichimaru von Rutherford, ayah kandung tuan muda Toushirou. Kami berteman baik sejak jauh-jauh sebelum tuan muda lahir. Bahkan, sampai saat dia menikah dengan nyonya besar Rangiku Matsumoto von Rutherford yang seorang rakyat biasa, kami masih bisa bersahabat. Lalu, sekitar 13 tahun yang lalu, lahirlah anak pertama mereka yang bernama Toushirou Hitsugaya von Rutherford yang sekarang menjadi kepala keluarga ini. Walau mereka telah berkeluarga, mereka tetap menganggap saya sebagai orang dekat mereka. Maka, diangkatlah saya menjadi tangan kanan tuan besar.
Lalu, sekitar 10 tahun yang lalu. Negara ini dan negara sebelah berperang memperebutkan perbatasan. Tuan besar lah yang turun langsung sebagai pemimpin tentara negara ini didampingi istrinya yang merupakan tentara wanita handal. Sebenarnya, saya juga ditugaskan untuk ikut kedalam medan perang itu. Tetapi, tuan besar melarang saya dan menitipkan satu-satunya anaknya pada saya.
"Hyorinmaru... Kau adalah orang yang saya sangat percayakan. Jadi, rawatlah Toushirou hingga saya kembali!" Senyum tuan besar.
Saya mengangguk, "Kembalilah hidup-hidup... Tuan Ichimaru!"
Tuan besar meninggalkan kami berdua di kota. Saya membawa tuan muda Toushirou ke rumah saya pada saat ia berumur 3 tahun. Wajahnya sangat polos dan belum mengerti apa yang orang tuanya lakukan diluar sana. Selama kurang lebih 3 minggu kami tinggal bersama. Tuan muda sudah bisa menerima saya, terbukti dari maunya dia bermain dengan saya. Hari itu hujan dan tiba-tiba ada yang mengetuk rumah saya. Saat saya membuka, ternyata itu adalah salah satu bawahan dari tuan besar.
"Hisagi-kun... Ada apa?"
"Ini... Ada surat dari Ichimaru-taichou!"
Hisagi memberikan suratnya padaku dan saat saya membaca...
Hyorinmaru sahabatku...
Sebenarnya, saat aku belum berangkat, aku ingin mengucapkan ini...
Terima kasih untuk selama ini karena kau telah mendukung kami hingga sekarang.
Sekarang...
Apabila kami tidak kembali dari pertempuran, tolong...
Tolong jaga Toushirou sebagai anakmu sendiri.
Atau...
Kau adalah satu-satunya orang yang bisa menggantikan posisiku dan kau harus berada disampingnya.
Terima kasih... Hyorinmaru...
Kami percaya padamu!
Gin & Rangiku
Saat saya selesai membaca, saya melihat Hisagi. Hisagi menutup matanya,
"Maaf... Mereka gugur dalam perang kemarin!"
Saya kaget dengan berita itu, lalu tuan muda datang dengan polosnya. Saya tidak tega memberitahukan kalau sekarang dia adalah yatim piatu. Maka, kuputuskan untuk memberikan alasan...
"Orang tua tuan muda harus keluar negeri dalam waktu yang lama. Entah kapan mereka bisa kembali, jadi... Anda akan tinggal bersama dengan saya hingga orang tua anda kembali..."
-Hyorinmaru`s Flash Back- /End/
-Hyorinmaru POV- /End/
Setelah Hyorinmaru selesai bercerita, keadaan hening sejenak. Ichigo mengajukan pertanyaan setelah meminum lemon tea, "Nee... Hyorinmaru-san... Kenapa kau tidak bilang yang sebenarnya pada tuan Hitsugaya?"
Hyorinmaru menunduk, "Saya tidak ingin membuat hati tuan muda luka..."
"Tapi... Cepat atau lambat, dia akan tahu! Semakin besar dia tumbuh, pasti dia sadar... Iya kan?"
Suasana hening sejenak, "Kamu be..."
Sebelum selesai, mereka dikagetkan oleh suara sesuatu yang jatuh di balik pintu dapur. Saat dibuka, Hyorin kaget karena yang jatuh itu adalah tuan mudanya yang mengidap demam tinggi.
"Tu... Tuan muda!"
Ichigo memperhatikan wajah Hitsugaya yang pingsan itu. Wajahnya sungguh menghawatirkan entah karena demam atau hal lain. Saat Hyorinmaru membawa tuan mudanya ke kamar, Ichigo berbisik dari belakang.
"Apakah... Dia mendengarkan percakapan tadi?"
Saat Ichigo berada di lorong, dia melihat ada titik merah di kepala Hitsugaya. Ichigo punya firasat buruk akan itu dan menyuruh Hyorinmaru menunduk.
"HYORINMARU-SAN! AWAS!"
-To Be Continued-
Ran: YAHOO! Sudah lama tidak berjumpa! Ini fic terbaruku! Mau tahu ini terinspirasi pas kapan? Pas nunggu sate selesai dibuat bareng Hana! Hahahaaha *ngakak*
Ichigo: Ya ampun... Gue jadi korban lagi! Kapan kau puas menyiksa gue?
Ran: Hana... Hana... Kira-kira lanjutannya gimana ya? Rada susah buat ini mah...
Ichigo: Oi... Guw kok gak diwa...
Hana: Nanti di mangakisha aja kita buat lanjutannya bareng Rin!
Ichigo: O...
Ran: Ok deh... Ditunggu mah... Heheehe XD
Hana: Hehehehe...
Ichigo: *Bawa TOA* GUE KOK GAK DIANGGAP BEGINI? WOI! WARO DONK GUE!
*Ichigo dijatuhin dari jurang oleh Ran dan Hana*
Hitsu: Ran... Kamu menjadikanku dan Ichigo korban lagi?
Ran: Hahaha... Peace! *peace* Tadinya butler loe maunya si Byakuya... Tapi, dicincang nanti guwe ama dia... Hehehe XD
Hyorin: Jadi kau menjadikanku sebagai butler? Tapi tidak apa... Itu bisa mencerminkan kesetiaanku pada master! *berbinar*
*semua memakai kacamata hitam*
Ichigo: Hahaha.. ditunggu reviewnya! Ja'ne!
Hana: selama FID Ran sebagai author dan saya sebagai editor mengucapkan...
HAPPY FUJOSHI INDEPENDENCE DAY! ^^
Ran: Hah? Emang kapan?
