Boss
.
By Fysikos
.
.
Pagi kali ini Kim Mingyu selaku CEO dari Kim's Corp datang ke gedung raksasanya dengan lebih pagi dari hari-hari biasanya.
Dengan diikuti seorang sekretarisnya yang setia mengekor dibelakangnya, ia berjalan dengan sangat mantab dan gagah sekali. Auranya menguar sangat kentara begitu dia memasuki pintu masuk utama Kim's Corp.
Para pegawai perusahaan Kim'S Corp masih belum banyak yang datang untuk berkerja. Namun Kim Mingyu tampak tak mempedulikannya karena ini memang belum jam nya datang kekantor. Tentu saja karena ini masih pukul 5 pagi, dimana langit baru saja mulai terang.
Ia memasuki ruangannya dengan santai dan duduk di kursi kebanggaannya. Ia merilekskan otot-otot di tangannya dan melihat jam yang berada didinding ruangannya tersebut.
"05.15. Hah.. segar sekali rasanya datang sepagi ini" Mingyu mendesah dan memulai kegiatannya dengan berkutat pada dokumen-dokumen pentingnya.
/toktoktok/
"Masuk" Mingyu mendengar suara ketukan dan mempersilahkan orang tersebut masuk.
"Maaf sajangnim, saya mengantarkan teh" Orang tersebut membungkuk hormat. Mingyu yang ternyata sudah hafal dengan suara orang tersebut pun menyeringai.
Orang yang memasuki ruangan Mingyu pun meletakkan secangkir teh dimeja Mingyu dan membungkuk lagi lalu berjalan keluar. Namun sebelum dia sempat beranjak, Mingyu tiba-tiba saja menarik pinggang orang tersebut dan menyeringai seduktif.
Orang tersebut nampak tidak kaget dan hanya menampakkan ekspresi datar yang menurut orang pikir menyeramkan, namun tidak bagi seorang Kim Mingyu, ia menganggapnya sangat lucu dan menggemaskan.
"Bagus sekali sesuai perintahku, kau tidak memakai celana dalam" Mingyu meraba pantat dan bagian selatan orang tersebut dengan pelan namun penuh nafsu.
"Aku tidak pernah membantah perintahmu, ingat?" Orang yang sedang berada diruangan selain Mingyu itu menjawab dengan memainkan dasi Mingyu.
"Tentu saja Jeon Wonwoo tak boleh membantahku" Mingyu masih betah dengan memainkan tangan nakalnya pada tubuh orang tersebut yang diketahui bernama Jeon Wonwoo yang tak lain adalah pegawai di perusahaannya.
"Nghh.. ja-jangan sekaraa-angh" Wonwoo berusaha menjauhkan kepala Mingyu yang mengendus-endus benda berharganya dari luar celananya.
"Ah waeeee ?" Tiba-tiba saja seorang Kim Mingyu yang disegani diseluruh perusahaan ini seketika menjadi manja hanya karna Jeon Wonwoo. Dia berhenti mengendus dan menatap Wonwoo jengkel dengan kekanakan
"Ini masih sangat pagi sekali astaga Kim Mingyu mesum! Kau sudah berjanji akan menahannya hingga malam nanti dan sebagai gantinya kau menyuruhku datang bekerja dikantor dengan tidak boleh memakai celana dalam! Dan sekarang kau mau melanggarnya, dasar!" Wonwoo seketika berceramah didepan Mingyu yang menurutnya tidak sabaran sekali.
"Persetan dengan janji sayang! Aku menginginkanmu sekarang juga!" Mingyu bangkit dari posisi duduknya dan memojokkan Wonwoo di meja kerjanya.
Mingyu menyerang bibir Wonwoo penuf nafsu yang mengelunjak. Ia mengulum bibir Wonwoo dengan rakus dan mengeluarkan lidahnya untuk mendorong bibir wonwoo agar terbuka dan menyambut pertarungan lidahnya.
Tangan kanannya meraba-raba punggung wonwoo dibalik kemeja yang ia acak-acak dan tangan satunya lagi melesak masuk kedalam celana wonwoo untuk mengelus belahan pantatnya yang berisi. Ia mengelus-elus dengan nafsu dan wonwoo dapat merasakan panasnya telapak tangan mingyu karna nafsu birahinya sekarang.
Wonwoo yang lama kelamaan merasakan kenikmatan yang tak mampu ia tolak pun mulai terbawa permainan lidah Mingyu. Ia menjulurkan lidahnya untuk salaing bertaut dan bertukar saliva. Ia menghisap lidah Mingyu dengan nikmat dan membuat Mingyu melenguh.
Mingyu yang tangannya sudah cukup mengelus-elus punggung dan pantat Wonwoo pun kini beralih pada kancing kemeja soft pink yang Wonwoo gunakan. Ia melepaskan satu-persatu kaitan kancing dengan cepat dan membukanya lebar namun tidak sampai melepaskannya dari tubuh putih mulus seksi menggoda Wonwoo.
"Kauuh selalu hah membuatku terangsang" Dengan cepat dia menerjang leher dan dada Wonwoo. Nafasnya terlihat sangat tidak beraturan sekali. Ia menjilati seluruh permukaan leher, dada dan perut Wonwoo.
"Ahh.. ahh.. ngahh.. more morehhh kim" Wonwoo menahan napasnya dan mendesah nikmat. Jujur, dia benar-benar terangsang dan hard sekali dibawah sana. Bahkan terlihat sekali tonjolan di selangkangannya, karna dia tak menggunakan celana dalam.
Mingyu yang mendengarnya pun menganggap itu sebagai lampu hijau untuknya agar terus melakukannya. Jadi ia semakin gancar untuk membuat tanda kepemilikkannya dileher dan dada bahkan perut Wonwoo. Dengan rakus dia jilat-kecup-hisap-gigit seperti itu berulang-ulang.
Wonwok yang tak kuasa diberi kenikmatan seperti itu mengerang dan meremas rambut Mingyu untuk menelusupkan kepala Mingyu semakin dalam diperpotongan lehernya. Tangan satunya yang bebaspun digunakan untuk mengelus punggung Mingyu yang panas, sepanas suhu diruangan mingyu yang meningkat.
"Baiklahh.. aku hah akan memulainyah hmphh hmpp" Mingyu pun mengangkat Wonwoo untuk didudukan di meja nya dan melanjutkan menciumi tubuh wonwoo semakin kebawah, hingga sampai didepan selakangan wonwoo yang sangat menggembung dan basah karena precum wonwoo.
/srett/
Mingyu melepas paksa celana putih berbahan kain milik wonwoo dan sebuah tamparan mendarat diwajahnya. Tepatnya sebuah tamparan dari penis wonwoo yang menegang dan basah oleh precumnya. Mingyu menyeringai melihat bagaimana benda tersebut mengacung tegak mengkilat dan segera melahap penis wonwoo dengan rakus.
Wonwoo yang penisnya dioral oleh Mingyu pun menggelinjang geli sekaligus nikmat. Ia mendongak dengan liur yang mengalir dari mulut keleher hingga kebawah. Wonwoo memasukkan jari-jari tangannya sendiri untuk dibayangkan itu sebagai penis Mingyu dimulutnya. Dia memaju mundurkan jarinya dab membusungkan dadanya.
"Kau sudah dekat hmm ?" Mingyu sengaja menghentikan kulumannya pada penis wonwoo untuk sekedar melihat wajah horny wonwoo dan sekedar menggodanya agar wonwoo mau memohon dimasuki olehnya.
"Argh.. sialan kau kim. Argh ngahh ahh ahh ahhh" Wonwoo menggeram jengkel atas tindakan Mingyu, padahal dia sudah hampir sampai dipuncaknya. Dia mengambil tindakan untuk menggantikan kuluman mingyu dengan tanganjya sendiri dan mengocoknya sendiri dengan ritme tak beraturan.
Mingyu yang melihat Wonwoo sedang bekerja sendiri mengocok penisnya untuk mendapatkan orgasmenya pun menjilat bibirnya yang basah dan memilih diam untuk memperhatikan betapa menggodanya Wonwoo sekarang, wonwoo sudah 11 12 dengan pelacur di bar bar gay yang sering Mingyu datangi dulu sebelum mengenal pria dihadapannya ini. Namun tentu saja 'Wonwoo-nya' bukan pelacur.
Dia terkekeh dan memutuskan untuk memulai bagian inti dari kegiatan sex mereka kali ini. Dia melepaskan tangan wonwoo dari penisnya sendiri dan memutar tubuh wonwoo agar tengkurap di mejanya dan mengangkat pinggulnya agar menungging.
Dia mendekatkan wajahnya dan menjulurkan lidahnya pada manhole wonwoo. Ujung lidahnya menjilati pinggir-pinggir hole pink berkedut tersebut. Menjilat dan mengerjainya terus hingga wonwoo mendesah dan mengedut-kedutkan holenya.
"Ngahh... uhh.. ma-masuk khannh.. jeballhh" Wonwoo menggeleng-gelengkan kepalanya tandanya dia sangat tidak kuasa menahan nikmat.
Dan jilatan Mingyu menjalar turun menuju twinsball wonwoo yang menggantung lucu dimatanya. Dia menjilati, meremas dan menggigiti kecil permukaan kulitnya.
"AAHHH.. FUCK! MASUKKAN PENISMU KEDALAM LUBANGKU KIM! HAJAR LUBANGKU HINGGA HABIS! SHIT! INI TERLALU NIKMAT! ARGHHH"
Wonwoo berteriak mengeluarkan dirty talknya karna ia memang sudah sangat frustasi sekali karna Mingyu belum juga memasukinya, tetapi dia langsung berteriak kesakitan begitu penis gagah besar berurat milik Mingyu membobol lubangnya tanpa aba-aba. Namun Wonwoo menyukainya, ia menyukai sex yang kasar dan cepat.
"Ini kan yang kau inginkan bitch ?! Iya kan?! Bagaimana hmm ? Nikmat ?" Mingyu membalas Wonwoo dengan berdirty talk juga dan memaju mundurkan penisnya dilubang Wonwoo dengan sangat pelan kemudian bertambah cepat. Sangat cepat sekali hingga meja kerjanya berderit dan bendabenda yang berada diatasnya menjadi jatuh berserakan.
"Ah ngahh ahh ahhh ahhhhhh mo-moree morehhh ngahh ngeuhmmpp" Wonwoo mengeluarkan desahannya dan tubuhnya yang terpontang-panting mengikuti ritme tumbukan penis Mingyu dilubangnya.
"Sialan... lub-bangmuhh se-sempithh ahhh hah" Mingyu juga merasakan nikmat yang sama karena jepitan hole wonwoo terhadap penisnya sangat kuat sekali. Hingga menghisap habis penisnya.
"Ahhh fasterrhhh mingahhh.. f-fasterrrhh.. lag-i unghhh ngahh.. a-aku dekathhh hahh ngahhh ngahhh" orgasme Wonwoo yang kesekian kali pun akan menjemputnya.. namun belum dengan Mingyu.
Mingyu semakin mempercepat meng-in-out-kan penisnya didalam sana begitu mendengar Wonwoo mendesah, dan...
/CROOTTH/CROOTTTHH/
Wonwoo orgasme dengan banyak sekali, namun Mingyu sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda dia akan menyusul. Lalu Mingyu berinisiatif untuk duduk, lalu membalikkan tubuh wonwoo dan mendudukkannya dipangkuannya.
"Bergeraklah sayangg.. aku ingin kau membuatku orgasme hmm" Mingyu memerintahkan Wonwoo untuk bergerak sendiri dipangkuannya dan menciuminya ganas lagi dengan bertukar saliva.
Wonwoo yang diminta seperti itu pun hanya mengangguk pasrah dan mulai untuk memaju mundurkan pantatnya dimana lubangnya telah diisi penis milik Mingyu yang tampaknya sudah bertambah ukuran karna akan mengeluarkan laharnya.
Semakin lama Wonwoo bergerak semakin cepat dan bernafsu. Dia menarik kepala Mingyu mendekat agar lelaki tersebut menyusu di nipplenya yang sangat tegang dan menuntun tangan mingyu untuk menggenggam penisnya yg terkulai lemas agar di kocok.
Wonwoo mengendus leher Mingyu dengan sangat bernafsu dan mulai menjilatinya hingga ketelinga Mingyu dan menjilati telinga dalam mingyu.. namun Mingyu mendongakkan kepalanya dengan dada yang dibusungkan tanda dia telah berada dipuncaknya.
"Ahh.. fasterhhh sayangg.. morehhh ahh ahh ... AAAHHHHHHHHHHH" dan Mingyu pun mencapai orgasme pertamanya dengan perasaan yang luar biasa.
Wonwoo menarik kepala Mingyu agar menatapnya, ia menatap tepat pada mata Mingyu yang masih menutup dengan nafasnya yang tersenggal juga. Begitu Mingyu membuka matanya, ia mengecupi seluruh bagian wajah Mingyu dan menempelkan dahi mereka.
Mereka tersenyum dan tertawa lepas setelahnya.
"Hahaha... sudah ya sayang... sudahi Dare ini eoh.. aku sudah kapok! Aku malu sekali datang kekantor tanpa memakai celana dalam huh! Penisku tercetak jelas sekali tau, dan banyak tatapan penuh nafsu yang pegawaimu lemparkan padaku.. aku kan takut hahaha" Wonwoo tertawa lepas dengan memukul" pelan dada Mingyu.
"Aku tak mau hahaha.. jarang jarang sekali aku bisa mengerjaimu sepertu hari ini istriku sayang" Mingyu mencubit pelan pipi Wonwoo dan mengecup bibirnya
"Ya! Jangan keras-keras menyebutku istrimu bodoh!" Wonwoo menarik bibir Mingyu hingga tampak seperti bebek.
"Hahahahahaha.. suara desahanmu saja tidak akan terdengar kok, apalagi bicara seperri ini... aigoooo" Mingyu menyentil jidat Wonwoo dan melesakkan kepalanta diperut wonwoo lagi.
Hening
Hingga..
"Aku mau aegi perempuan" Mingyu mencicit pelan didalam pelukan Wonwoo dan Wonwoo yang mendelik ngeri atas ucapan Mingyu
"YA! KAU PIKIR AKU YEOJA ?! BODOH!
Seketika ruangan Mingyu kembali dipenuhi suara ribut, tetapi kali ini 'ribut' dalam artian yang sesungguhnya.
Sudah ya~ CUT !
.
.
END
.
.
Haiii~ kenalin aku new writters hehehe.. aku author khusus ff ensi disini :v dan aku akan apdet drabble-drabble NC MEANIE disini wakkakak.. hope you like it ya~
.
Wanna Riview ?
.
16/05/04
