Chapter 1

Author :svtchw

Cast : Kim Mingyu , Jeon Wonwoo, Kwon Soonyoung, other seventeen member

Genre : (aku gak bisa nentuin genre'-')

Rate : T+

.

.

Kim Mingyu. Mahasiswa semester 3. Mingyu tinggal disebuah apartemen didaerah Gangnam. Ia tinggal seorang diri. Hidupnya terasa begitu membosankan. Yang ia lakukan setiap malam hanya berkutat didepan komputer mengerjakan tugas-tugas dari dosen tersayangnya itu. Saking sayangnya , ingin ia meremukkan tubuh kurus dosennya itu.

Malam itu, pukul 8 lebih 45 menit. Mingyu mengambil wine di dapurnya. Menuangnya kegelas dan meneguknya pelan. Ia menatap keluar melalui jendela balkon apartemenya. Ia bisa melihat betapa aktifnya masyarakat Gangnam. Mobil-mobil membunyikan klakson bergantian. Macet. Dilihat dari lantai delapan, suasana macet ini benar-benar indah. Lampu jalan yang berpadu dengan lampu kendaraan. Terasa romantis.

Mingyu kembali meneguk winenya. Ia berjalan keruang tengah. Menyalakan televisi lalu mencari siaran yang menurutnya tidak membosankan. Saat ini, ia benar-benar tidak ingin mengingat tugas sialannya itu.

Drrt..drrt ditengah kesibukannya menonton televisi Mingyu mendapati ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari teman seangkatannya , Lee Seokmin. "hey Kim! Aku berhasil mengajaknya berkencan". Mingyu berdecak sebal. Sumpah ini benar-benar tidak penting.

Berbicara tentang kencan, ia jadi teringat akan sosok senior sipitnya, Kwon Soonyoung. Senior yang juga teman masa kecilnya. Mingyu dan Soonyoung berada dalam satu kampus. Jadi hampir setiap hari mereka bertemu.

Beberapa tahun yang lalu, 5 tahun yang lalu tepatnya. Mingyu mendapati Soonyoung yang tampak kacau di flat sederhana Soonyoung. Soonyoung bilang,ia baru saja diputuskan kekasihnya. Mingyu yang belum pernah pacaran tidak terlalu mengerti bagaimana perasaan Soonyoung. Yang ia tau Soonyoung-nya itu terluka.

Mingyu yang masih polos dengan bermodalkan video dewasa yang pernah disuguhkan Seokmin-temannya- memberanikan diri untuk mengajak Soonyoung melakukannya. Ia pikir mungkin pikiran Soonyoung dapat teralihkan dan tidak merasa sedih lagi.

Dan malam itu mereka melakukannya. Memang bukan yang pertama untuk Soonyoung, tapi ini yang pertama untuk Mingyu. "jadilah partner ku hyung" ucap Mingyu malam itu. "partner?". "partner seks. Kita sama-sama menikmatinya. Aku akan memanggilmu jika aku ingin. Dan begitu juga sebaliknya" tawarnya dan Soonyoung menyetujuinya. Dan sejak hari itu , Mingyu berjanji pada dirinya sendiri, apapun yang terjadi ia akan melindungi Soonyoung.

Mingyu kembali kemeja belajarnya, melanjutkan tugasnya yang hampir selesai. Walaupun masih ada tugas dari mata kuliah yang lain. Televisi diruang tengah masih menyala. Ia sengaja,biar tidak bosan katanya.

Kehidupan Mingyu di Seoul terasa begitu monoton. Dipagi hari ia akan membuat sarapan untuk dirinya sendiri terkadang juga membuatnya untuk Soonyoung ketika pria sipit itu menginap di apartementnya. Lalu setelahnya ia akan pergi kekampus. Pulang hingga sore. Masak untuk makan malam, lalu mengerjakan tugas. Jika ia bosan maka ia akan menelpon Soonyoung untuk menemaninya. Menemaninya dalam segala hal. Menonton tv , mengerjakan tugas, atau hanya sekedar main-main dengan tubuh Soonyoung.

"hah.." Mingyu menghela nafas.

"akhirnya selesai juga" lanjutnya.

Mingyu mengambil ponsel yang ia tinggalkan di sofa ruang tengahnya. Menuangkan kembali wine kedalam gelasnya. Digeserkan tombol lock-screen smartphone-nya. Menekan speed-dial nomor 2, tertera nama Kwon Soonyoung disana. Menunggu seseorang disebrang menjawab teleponnya, Mingyu meneguk wine yang tadi ia tuangkan.

"halo.."

"oh , halo hyung"

"kenapa?"

"kau dimana hyung? Apa kau sibuk?"

"aku dirumah Jun. sedang tidak sibuk sih."

"Soonyoung-hyung. Datanglah kerumahku. Aku sedang bosan"

"kau memintaku memuaskan mu,eoh?"

"aku tidak mengatakannya, kalau kau ingin aku sih tidak masalah" Mingyu terkekeh di akhir kalimatnya.

"aku akan kesana, hanya perlu naik lima lantaikan?" setelah itu sambungan terputus.

Jun –teman Soonyoung- memang tinggal di apartemen yang sama dengannya. Hanya saja temannya itu tinggal di lantai 3.

"dia menelpon lagi?" Tanya Jun ketika Soonyoung kembali dari balkonnya.

Soonyoung hanya mengangguk "hm"

"tidak kah kau lelah?" Tanya Jun lagi.

"kami sama-sama membutuhkannya,Jun. jadi kurasa aku tidak akan lelah"jawab Soonyoung.

"aku tidak yakin" Jun mengatakannya dengan wajah menerawang. Ia benar-benar tidak bisa menenbak apa yang teman sipitnya itu pikirkan.

"urus saja kekasihmu. Jangan pedulikan aku. Jja kalau begitu aku pergi dulu" Soonyoung benar-benar pergi setelahnya. "yak! Aku tidak punya kekasih"protes Jun yang tidak didengar Soonyoung tentunya. Ia bahkan meninggalkan tugas yang tadi ia kerjakan bersama Jun hanya untuk seorang Kim Mingyu.

Soonyoung menekan tombol angka 8. Dan lift pun bergerak. Tidak butuh waktu lama , kini ia telah sampai di lantai delapan. Ia berjalan menuju pintu bernomor 411. Lalu membuka panel password, dan mengetikkan beberapa angka. Mingyu memang sengaja memberi tahu Soonyoung password apartemennya. Mingyu bilang , jika barang-barangnya hilang maka ia akan langsung menyalahkan Soonyoung. Ckck licik.

"aku datang" ucap Soonyoung saat ia memasuki kediaman pria bermarga Kim itu. Soonyoung melepas sepatu ketsnya dan menggantinya dengan sandal rumah. Ia meletakkan ranselnya sembarang. Lalu mengampiri Mingyu disofanya.

"apa yang kau butuhkan , hm?" Tanya Soonyong seraya menjatuhkan bokongnya disebelah Mingyu. Ia mengambil remote dan mengganti channelnya.

"untuk sekarang tidak ada. Cukup temani aku saja"ucap Mingyu. Tangan kanannya menuntun bahu sempit Soonyoung untuk bersandar di bahunya.

"tidak biasanya kau seperti ini. Jadi mengerikan,geez"Soonyoung mengangkat kedua kaki yang tadi menapak sempurna dilantai, ia kini duduk bersila. Ia melihat wajah Mingyu dan memberikan pria tampan itu mimik apa-kau-kerasukan-sesuatu.

Mingyu biasanya jarang bersikap manis seperti ini. Biasanya Mingyu kalau tidak langsung menyetubuhi Soonyoung pasti ia akan menjahili hyung sipitnya ini. Soonyoung sih tidak masalah , ia justru nyaman dengan posisi ini.

Tangan kanan Mingyu kini beralih menyentuh surai halus Soonyoung, sementara yang disentuh hanya acuh tanpa terusik sedikitpun. Mingyu mengecup pelipis kiri Soonyoung, Soonyoung memang tak terusik tapi pipinya kini merona, darahnya berdesir.

"kau sedang merayu ku,eoh?"Soonyoung menoleh kearah Mingyu sebentar lalu melanjutkan kembali aktivitas menonton televisinya.

"tidak. Tapi wajah mu memerah hyung"ucap Mingyu.

Soonyoung kembali mengacuhkannya. Mingyu sedang bosan, dan ia meminta Soonyoung untuk menemaninya. Seperti yang biasa mereka lakukan. Mingyu bebas melakukan apapun terhadap tubuh Soonyoung dan begitu juga sebaliknya.

Mingyu menggigit pelan daun telinga Soonyoung. Soonyoung yang tadinya tenang mulai terusik.

"eungh Ming"erang Soonyoung berusaha menyingkirkan Mingyu. Sebenarnya ia sedang tidak mood untuk berhubungan badan. Tapi meskipun ia menolak, Mingyu yang tengah horny tidak akan membiarkan itu terjadi.

"menginaplah malam ini hyung" Mingyu berbisik ditelinga Soonyoung lalu menjilatnya, mengulum cuping itu. Soonyoung menggeliat tak nyaman. Desahan kecil mulai terdengar dari bibirnya. "minghh-gyuh ah, aku ada kelas besok pagi. Eunghh ,janghh-nganh menciptakhh-an banyak tanda"Mingyu hanya mengangguk.

Mingyu mengecupi leher Soonyoung. Tadinya sih ia ingin membuat kissmark tapi hyung-nya ini ada kelas besok pagi.

Mingyu mencium bibir Soonyoung lembut. Pertama ia hanya mengecup bibir itu, tapi lama-kelamaan ciuman itu berubah menjadi lumatan-lumatan kecil. Soonyoung membuka mulutnya,member akses untuk Mingyu mengeksplor mulutnya. Lidah mereka saling melilit , bunyi kecipak pun terdengar.

Mingyu melepas tautan itu , "tidak disini hyung, ayo kekamar"

Soonyoung hanya menurut, mereka kembali melanjutkan ciuman panas yang sempat tertunda. Mingyu menggendong Soonyoung –masih berciuman- menuju kamarnya. Lalu merebahkan tubuh Soonyoung dikasur berukuran King size milik Mingyu.

Mereka bercinta selama hampir 4 jam. Soonyoung sudah tertidur pulas dikasur Mingyu. Lihatlah Soonyoung, ia tampak begitu lelah. Mingyu menarik selimut yang tergeletak dilantai akibat aktivitas panas mereka. Menutupi tubuh polos Soonyoung dan juga tubuhnya. Mingyu mengecup bibir itu sekilas sebelum ia ikut merebahkan dirinya disamping Soonyoung.

"tidur yang nyenyak, hyung"

TBC

haii! aku newbie dan ini postingan pertama ku di ffn. aku rasa cerita yang aku bikin agak absurd gitu. aku juga ga tau kenapa bisa ngetik ini. tapi terima kasih sudah menyempatkan diri untuk baca *bow*.

RnR juseyoo~