xxxHolic belong to Lady CLAMP
Warning : Canon? SemiCanon?, (hope not) OOC, Sounen-Ai, (miss)typo, etc
.
.
Suatu hari, tepat setelah Yuuko menjelaskan apa itu masayume dan mengapa hal seperti itu bisa terjadi pada Watanuki—yang hampir membuatnya tamat kalau tidak ditolong kakek Doumeki—Yuuko yang sedang duduk di taman bersamanya bertanya padanya, "Apa yang kau suka dari Himawari?"
Dengan memasang mode berpikir, pemuda berkacamata itu terdiam beberapa saat sebelum kembali bersuara, "apa ya? I-imut dan baik hati. Se-semuanya,"
"Benarkah?"
Watanuki mendongak, menatap pada Yuuko yang sudah berdiri dari ayunan yang tadi ditempatinya. Dengan tatapan mata yang menyiratkan bahwa ia tahu lebih dari yang Watanuki tahu, dan diikuti nada misterius andalannya, Yuuko kembali bersuara, "benar begitu,"
Watanuki hanya memberikan pandangan bahwa ia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh owner dari tokonya tempatnya bekerja itu. Mulutnya terbuka ingin melafalkan tanya, tapi tak ada silabel yang terucap.
"Kalau begitu..." perempuan cantik itu menatap Watanuki dengan pandangan yang berbeda dengan saat ia mengatakan 'benar begitu' dan kembali bertanya, "apa yang kau benci dari Doumeki?"
"SEMUANYA!" adalah jawaban spontan Watanuki yang segera tersuarakan tanpa membuang sedetik pun terbuang dalam hening setelah kalimat tanya itu selesai disuarakan Yuuko. Watanuki bahkan tidak perlu berpikir untuk menjawabnya.
"Fuh! Nggak jujur, nih,"
"Aku gak pernah lebih jujur dari ini!" sambar Watanuki dengan semangat berapi-api.
"Yah, itu harus kau sadari sendiri, sih," ujar Yuuko dengan dengusan ringan mengakhiri kalimatnya. Watanuki menelengkan kepalanya beberapa derajat—bingung.
"Eh?"
Yuuko tersenyum menatap pegawai part time-nya itu. Dia bersimpati pada Doumeki, meski mereka telah terhubung dengan benang merah, pemuda itu mungkin mempunyai jalan lebih panjang dalam memperjuangkan cintanya. Mau bagaimana lagi, Watanuki lemot begini.
Beberapa ratus dari tempat mereka berdua berada, Doumeki yang sedang berada di kamarnya bersin seketika.
.
.
Fin~
