Ide penulisan datang ketika aku sedang baper gara-gara berdiri nungguin antrian di KF* yang panjangnya kebangetan. Saat ngetik ini aku nangis yang nyesekin dada. Alasanya yah karena terlalu kebawaa suasana ide cerita sendiri dan BUKAN karena ngantri.. :D

So here we go...


.

.

.

Gone Away

.

Drama, A Little Bit Hurt/Comfort, and Still A Lot of OOCness (OOC yang ngenes)

Rate : T

Cast : saat aku ngetik ini yang terpikir adalah Huang Zi Tao dan Wu Yi Fan

Pair : jadi kemungkinan besar ini Kristao / TaoRis (Yaoi)

POV : bisa saja datang dari kedua belah pihak :3

Disclaimer : Tuhan Yang Maha Esa

Length : bisakah ini dikatakan drabble?

.

.

.

.


Memang benar kata orang, jika yang membuat seorang menangis dari hati adalah karena lelaki atau wanita yang dicintainya. Dan aku merasakannya selama 2 tahun terakhir ini.

2 tahun tidak bertemu dengannya membuatku sadar kalau jarak bukan lah pemisah yang kasat mata, melainkan waktu dan kesempatan lah yang menjadi pemeran utamanya.

Waktu untuknya dariku sedikit, bahkan tidak ada hanya karena tugas dan masalah kehidupanku yang harus ku urusi setiap harinya, 24 jam.

Waktu untukku darinya, bahkan tidak ada sama sekali karena persoalan yang sama, mungkin baginya 24 jam tidaklah cukup.

Aku cukup mengerti. Aku sudah tahu konsekuensi yang harus ku terima sebagai salah satu public figure dan entertainer, dan harus memiliki hubungan yang spesial dengannya, seseorang yang sama dengan ku tetapi tugasnya membuat orang semacam diriku bahkan tidak mampu mengatakan bagaimana beratnya hidup yang ia jalani.

Tetapi terkadang emosi, keegoisan, serta sifat keras kepala yang membuatku malah memperburuk keadaan.

Mengatainya tak ada waktu, egois dan singgungan kasar lainnya, ketika aku tidak bercermin pada diriku sendiri. Ya! Sama saja, aku malah dua kali lebih buruknya saat mengatakan itu.

Minta maaf tentu saja menjadi pilihan paling ampuh, sekalipun tidak mungkin mengatakan maaf pada kaca yang telah kuretakkan dengan lidahku sendiri.

Tapi dia dengan amat sangat baiknya malah kembali dengan kepeduliannya mengatakan "sayang".

Ya Tuhan seandainya diri ini masih labil, mungkin akan dengan sangat mudahnya meluncur kalimat "ayo putus, kamu terlalu baik" tanpa memikirkan hubungan kami yang telah lebih dari 4 tahun ini.

.

Aku salah, aku cemburu, dan aku iri!

Aku salah karena aku dengan entengnya menghakiminya dalam pikiranku bahwa dia tidak setia dan bosan padaku, padahal tidak sama sekali.

Aku cemburu pada teman dan sahabatnya, yang dengan santainya bertemu dengannya setiap hari ketika aku bahkan tidak melihatnya selama 2 tahun.

Aku iri pada teman-temanku yang setiap hari dapat melihat dan berbicara pada sang kekasih hati ketika aku bahkan untuk mendengar suaranya saja susahnya minta ampun.

.

Hahh!

.

Setiap hari kumohon agar dipertemukan walau sedetik, tetapi Tuhan tahu itu belum saatnya. Tuhan masih mencari waktu yang sebenar-benarnya dan ketika bertemu nanti kami berdua lebih mengerti apa itu arti hubungan yang sebenarnya...

Ah.. semoga saja kerinduan dan cintaku padanya saat ini tidak sebesar rindu dan cinta pada Tuhanku.. Semoga.

.

.

END

.

.


hai hai.. ketemu cerita aku lagi, semoga nggak bosen yah kekekeke :D
kalau ada typo.. aku pikir itu manusiawi :'D

buat yang minta sequel di cerita sebelumnya...
selamat buat kalian semua!
kalian berhasil memenangkan sequel tersebut kekekeke :D

Read and Review please! :D

itung2 nyemangatin aku juga kan, iyakan~~ :D

See you on the next story... Bubyee~~