Black And White

.

Miku, Rock dan Luka mempunyai satu misi yaitu menyatukan kedua kelompok yang sudah terbelah karena penghianatan seseorang.

.

Vocaloid © Crypton, Yamaha, etc.

.

#1

The Black Guardian : Black Rock Shooter

Dulu penyihir hitam dan putih selalu bersama dan kompak, mereka ditugaskan untuk menjaga kestabilan dunia. Tapi, suatu hari sebuah penghianatan terjadi dari kalangan penyihir hitam. Mereka merebut kekuasaan dari para kesatria pelindung dan membunuh pimpinan mereka. Mereka juga membuat para kesatria pelindung itu saling berperang, Raja dari Guardian pelindung Hatsune tidak tinggal diam melihat semua kejadian itu, sehingga memilih jalan tengah yaitu mengorbankan putra kesayangannya Hatsune Mikuo.

Pengorbanan itu terjadi, sehingga penerus kerajaan Hatsune harus jatuh ditangan Miku Hatsune, putri raja. Karena raja tidak ingin kehilangan anaknya lagi dia meminta guardian yang masih dalam akal sehatnya untuk membawa Miku pergi dari istana dan mencari cara untuk menyatukan black magic dan white magic, saat itu Luka bersama Miku sebagai guardian bawah. Megurine Luka seorang guardian perunggu yang kemudian naik menjadi guardian emas karena menyelamatkan Miku dari sekapan penyihir hitam yang mencoba membunuhnya.

Dalam pelarian mereka Luka selalu bersikap pesimis seolah dia adalah yang terlemah dalam kelompok itu, tapi saat mereka bertemu Black Rock Shooter disebuah gua kecil. Sikap Luka berubah menjadi sedikit lebih optimis, orang-orang yang menjaga Miku menyadari ada yang aneh dengan Rock. Mereka melihat Rock menggunakan sebuah sihir yang berasal dari black magic island, saat menyadari itu mereka memutuskan untuk membunuh Rock. Disaat itu, Luka berusaha meyakinkan orang-orang untuk tidak membunuh Rock. Karena Rock adalah guardian. Tapi karena mereka berpikir bahwa para penyihir hitam adalah penghianat, mereka berhenti menjadi guardian Miku dan pergi entah kemana. Luka yang merasa bersalah meminta maaf kepada Miku, Miku hanya bisa diam. Kemudian Rock menawarkan dirinya untuk melindungi Miku. Rock menatap Miku dalam.

"Namamu Miku Hatsune?" tanyanya.

Miku mengangguk. "Kenapa?"

"Aku bersedia menjadi pelindungmu, aku Rock Shooter!" kata Rock sambil tersenyum kearah Miku. "Bagaimana?"

Miku menatap Luka, Luka hanya menggeleng tidak tahu. Dan kemudian Miku menatap Rock kembali.

"Rock. Kau boleh menjadi pelindungku." ucap Miku dengan nada senang. "Dan Rock, dia adalah pelindungku dari white magic island. Namanya Megurine Luka." Miku menunjuk Luka yang sedang menatap mereka.

Luka tersenyum, "Semoga perjalanan kita menyenangkan Rock. Tujuan kita dan misi kita adalah untuk menyatukan kedua penyihir dengan cara mempersatukan batu kristal putih dari black island dan batu kristal hitam dari white island."

"Aku mengerti!" Rock mengangguk paham.

Dimulailah perjalanan mereka untuk menyatukan kedua batu yang telah terbelah dua. Mereka berjalan menyusuri sebuah sungai, Luka menggendong Miku dan Rock yang berada didepan.

SRAAAAAK

Sebuah pisau melayang tepat dihadapan Rock, Rock mencoba mencari tahu asal batu tersebut. Sampai kemudian dia menemukan seorang pemuda yang membawa pedang besar tengah tersenyum dingin kearahnya. Rock memberi isyarat kepada Luka untuk berlindung ketempat yang aman, Luka tidak banyak tanya dia segera mencari perlindungan.

"Ilution mage!"

Beberapa detik kemudian sebuah suara ledakan terdengar cukup keras. Sungai yang tadinya terdapat aliran air yang mengalir kini mengering. Beberapa pohon tumbang dan rumah yang berada disekitarnya ambruk. Luka menatap sekelilingnya. Dia tidak melihat Rock? Kemana Rock? Pikiran Luka sesaat melayang, dia mengira Rock mati atau sesuatu yang terburuk menimpanya, tapi Luka buru-buru membuang pikirang itu jauh-jauh karena dia tahu Rock adalah guardian yang kuat.

Seorang pemuda bertubuh kecil menghampiri mereka, Luka segera mengeluarkan pedangnya dan membunuh orang itu. Matanya terus mencari seseorang, begitu juga Miku.

PRAAANG

SREEEEET –

"Rock-chan!" Seorang gadis berambut dikuncir dua berlari sambil berteriak memanggil nama seseorang.

"Black Rock Shooter menghilang!" teriak seorang gadis berambut merah muda dengan baju zirahnya yang sudah lecet.

"Rock," gadis berambut kuncir dua itu terduduk dengan pangkuan lututnya. "BLACK ROCK SHOOTER!" teriaknya lagi.

"Miku! Ayo kita cari Rock-chan!" ucap Luka.

"Ugh! Rock itu menyebalkan sekali! Biarkan saja dia!"

"Hei? Aku guardianmu yang tersisa! Ayo aku akan melindungimu!"

"Luka! Kau memang guardianku! Aku memintamu untuk tidak mencari Rock, kau itu kurang percaya diri Luka! Kau itu kuat!"

"I-iya, ayo kita pergi Miku-hime!"

XxXxXxXxX

"Ilution mage!"

Rock menatap pemuda yang berada didepannya. "Ugh! Kau? Mau apa kau kemari?" tanyanya ketus.

"Untuk bertarung denganmu, Rock!" balas pemuda itu.

"Bertarung? Keluargamu itu memang dilahirkan untuk membunuh dan bertarung ya, Shion Kaito?" ucap Rock sinis.

"Kau keberatan Rock?" pemuda itu menggenggam pedangnya. "Ayo kita mulai pertarungan ini, Rock!"

"Hah! Menyusahkan!" Rock mengeluarkan pedangnya. Pertarungan diantara merekapun terjadi. Pemuda yang diketahui namanya Kaito itu terus mengeluarkan sihirnya untuk melawan Rock, sehingga Rock tak berdaya. Tapi Rock tidak gampang menyerah dia menebas Kaito, tepat sasaran, tapi seketika Kaito berubah menjadi sebuah gedung yang runtuh. Rock berusaha menghindar tapi Rock tertimpa reruntuhan itu.

Kaito tersenyum licik. Kaito menendang kepala Rock yang terlihat jelas, dan sudah berdarah dan terluka tapi tanpa belas kasihan Kaito terus menendang-tendang kepala Rock. Setelah puas bermain dengan kepalanya Rock, dia duduk diatas reruntuhan gedung itu. Tepat diatas reruntuhan yang menimpa Rock.

Rock, kau kalah… Rock! kau kalah! Rock kau KALAH!

Gadis berkuncir dua yang serupa dengan Miku membuka matanya perlahan "Ugh! Berat," ucapnya.

"Kau sudah bangun Rock-chan?" kata seorang dengan bayangan hitam yang menutupi wajahnya (?) "Berat ya? Uh, maaf," dia berdiri di atas sebuah reruntuhan yang menimpa gadis itu.

"AWAS KAU KAITO!" teriaknya.

"Heh! Kau masih bisa berbicara Rock-'chan'?"

"AKU AKAN MEMBUNUHMU! KAITO!" Rock terus berteriak, mata kiri Rock mengeluarkan cahaya berwarna biru. Dia bangkit, batu yang menimpanya terangkat keatas dan pecah, sementara Kaito yang berdiri diatas batu itu tadi segera melompat kearah batu yang lain. "Remember my face!" Rock menghunuskan pedangnya kearah Kaito, Kaito menghindari serangan dari Rock.

"Hebat juga kau Rock! Hehe," Kaito mengeluarkan pedang peraknya.

"Guardian perak ternyata! Lemah! You will die!" Rock terus melancarkan serangannya secara bertubi-tubi kearah Kaito, sedangkan Kaito terus menahan serangan dari Rock.

"Memangnya kenapa jika guardian perak? Tidak boleh bersenang-senang dengan mu Rock?" ucap Kaito, sambil tersenyum dingin dan menatap Rock tanpa ekspresi. "Kau black guardian? Penyihir cilik yang direkkrut untuk membantu kejahatan tapi malah membantu kebaikan? Dan tugasmu sekarang adalah melindungi putri Miku sepanjang perjalanannya dan mencoba untuk menyatukan kedua Negara penyihir bersama dengan white guardian? Oh, Gold guardian. Megurine Luka?" Kaito tersenyum. "Kau tahu apa yang menunggu mereka disana?"

"Luka itu kuat aku yakin dia bisa melindungi Miku-hime tanpa aku!"

"Ya, mungkin memang Luka lebih kuat dariku karena dia adalah gold guardian, tapi dia punya satu kelemahan, gold guardian itu tidak bisa mengendalikan kekuatan sihirnya dengan baik! Mereka lebih menggunakan kekuatan pribadi karena mereka berpikir bahwa mereka adalah yang terkuat tanpa sihir mereka!" kata Kaito dan masih tetap dengan perlawanannya kepada Rock.

"Ugh! Ternyata kau guardian yang hebat! Tapi kau akan kalah ditanganku K-A-I-T-O!" Rock mengeluarkan pedangnya yang biasa saja yang tela berubah menjadi sebuah pedang besar beraura biru gelap.

"Sungguh, Rock?" Kaito terdiam sesaat. "Mata kirimu itu, apa seluruh black guardian memilikinya? Maksudku, penyihir hitam." tanya Kaito.

Rock mendesah pelan. "Kalau iya kenapa?"

"Aku cuma ingin mengatakan sebenarnya seluruh keturunanmu sudah punah, hanya tinggal kau seorang," ucap Kaito, dia kembali menyerang Rock.

"Tidak mungkin!" Bulatan mata Rock mengecil dia tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar. "KAU!" Rock menyerang Kaito.

"Tenang Rock! Aku akan membiarkanmu hidup, karena tidak ada gunanya aku membunuhmu. Aku sudah cukup puas berada dilevel ini. Silver. Haha!"

Rock mengerutkan alisnya, berlari kencang kearah Kaito. Mata kirinya yang berwarna biru gelap itu berubah menjadi hitam normal kembali. Rock jatuh tersungkur.

"Kenapa Rock? Merasa sedih? Bukankah penyihir hitam hatinya telah digelapkan?"

Rock menatap Kaito. "Black MAGE!" ucapnya sambil membidik Kaito dengan jari telunjuknya.

"Black mage?" mata Kaito membulat besar, "Kau kira bisa mengalahkan aku dengan i –"

DUAAAAAR!

"Hehe, kau kira kau itu suci Kaito?" Rock berdiri dengan sebelah kakinya. Tangannya memegang sebuah pedang untuk menumpunya berdiri. "Kau itu jahat!" Rock berjalan meninggalkan Kaito yang tergeletak tanpa nyawa.

XxXxXxXxXxX

"Luka! Aku lelah!" Miku berdiri sambil menggembungkan pipinya. "Gendong~" katanya manja.

"Eh? Baiklah," ucap Luka singkat sambil menggendong Miku.

"Huaaa! Hei? Aku hanya bercanda!"

"Tapi tugasku adalah melindungimu!" seru Luka.

"Ya, tapi, tidak apa Luka. Semua akan baik-baik saja, aku hanya sedikit lelah."

"Kalau begitu ayo kita ber istirahat."

Luka dan Miku kemudian duduk disebuah tempat teduh, mereka berdua saling terdiam satu sama lain. Sementara itu.

XxxxxxxxX

"Luka dan Miku dalam bahaya aku harus segera mencari mereka, ah! Tapi jika aku bertemu dengan mereka percuma saja! Kaito menggunakan sihir ilusinya kepadaku, efeknya adalah tidak bisa melihat orang yang terkena jurus itu! Efek ini akan terus aktif selama 1 jam kecuali Kaito menghilangkannya atau memperpanjang waktunya," gumam Rock, dia memperhatikan jam tangannya. "Efeknya masih ada! Tapi hanya tinggal lima menit lagi!" Rock kembali berjalan dibantu dengan pedangnya. Menyusuri bebatuan dan bangunan hancur. Matanya menangkap sosok dua orang manusia yang tengah terdiam satu sama lain. Dia berlari, berharap kedua orang itu bisa melihatnya dan menyadari kedatangannya, kedua orang itupun bangkit dari duduknya. Salah seorang dari mereka memberikan isyarat berlindung. Rock memutar kepalanya menatap sekumpulan benda elektronik berjalan menggunakan senjata kearah mereka. Sedetik kemudian efek ilusi itu hilang. Luka yang tak sengaja melihat Rock segera memanggilnya, Rock segera berlari kearah mereka setelah menyadari efek dari sihir Kaito telah hilang.

"Rock! Kemana saja?" tanya gadis berambut teal.

"Maaf ya, aku membuat kalian khawatir." ucap Rock.

"Yang lebih penting, sekarang kita lawan itu dulu." seorang gadis berambut merah muda menunjuk kearah robot yang berjalan kearah mereka.

"Kau siap Luka?" Rock berdiri memasang kuda-kuda siap untuk bertempur.

Luka tersenyum kearah Rock. "Aku selalu siap Rock!" Luka mengeluarkan pedang yang berwarna emas dengan kilauan yang sangat menyilaukan. "Ayo kita mulai!" ucapnya.

.

.

TBC

.

Chapter 1 end! Saya tiba-tiba saja mendapatkan ide untuk menulis cerita gaje ini, sebenarnya cerita ini akan dibuat dalam bentuk pertarungan didalam sebuah game, dimana Miku sebagai pemeran utamanya. Tapi, karena tiba-tiba saja otak saya mampet, dan cerita itu diubah menjadi seperti ini. Saya membutuhkan masukan dari pada saudara dan rekan-rekan yang senantiasa membaca fic saya. Ya, bantu donk untuk chapter depannya itu harus bagaimana. Dan cerita ini menurut rekan bagaimana?

Well then, review, please?