Be My Girlfriend? [Aka x Reader]

Disclaimer : Fujimaki Tadatoshi-sensei

.

.

.

.

"Take and... Action!"

Hening.

Yah, shooting lagi, shooting lagi. Pengambilan gambar hari ini berada di Stadion basket Winter Cup.

Aku memegang papan jalanku dan melihat akting mereka yang luar biasa. Aku sampai senyam-senyum sendiri, ketika mengambil gambar bagian Akashi.

"Kalian yang akan minggir."

Ia mulai mendribelnya saat Otsubo dan Miyaji menghalanginya untuk melindungi ring Shutoku.

Lalu berlanjutlah - Miyaji dan Otsubo, terjatuh dari pertahanan mereka dikarenakan emperor eye - mata yang bisa melihat gerakan lawan di masa depan.

Dia terlihat sempurna ! Di depan layar ataupun di belakang layar. Sampai tak habis pikir, apa aku jatuh cinta?

Tidak mungkin! Pasti orang sekeren dia sudah punya pacar di sekolahnya. Yah, umurnya 16 tahun - sebenarnya seumuran denganku sih, tapi ini hanya kerja sambilan.

"Perintahku tak bisa ditentang"

Ia mendribel bolanya seakan-akan ia ingin dianggap ialah yang memenangkan segalanya.

Dialognya terdengar sangat.. Sangat membuatku merinding.

Aku akui, aku terpesona

"Yap! Otsukare!"

Akashi menghela nafasnya. Mengambil satu screen saja sudah membuatnya merasa lelah.

"Akashi-san, otsukare"

Aku memberikan sebotol minuman ion. Ia meraihnya dan tersenyum kepadaku. "Arigatou." ucapnya.

Aku sangat mengakuinya - ia sangat mempesona dan aku terbawa-bawa oleh bayangan senyumannya!

Yap, dia tidak se-sarkastik karakternya dalam Serial Kuroko no Basuke.

"Kalau tak salah, kau seumuran denganku ya?"

Aku diminta mengikutinya ke bench pemain. Ia membetulkan tali sepatunya.

"Uh,, iya. Bagaimana Akashi-san bisa tahu?"

"Hm, yah. Sutradara pernah membicarakanmu."

Sutradara itu - ia adalah Onee-chan. Walaupun kerja sambilan disini sangat tidak diperbolehkan dengan Onee-chan, tetap saja aku memaksanya dan akhirnya begini. Jadi asisten para pemain. Dikhususkan untuk Akashi, pula.

Dan segerombolan tatapan muram tertuju padaku.

Ia duduk di bench pemain, mdnepuk-nepukkan tangannya di kursi itu.

"Duduklah."

"Tapi, Akashi-san, fansmu..."

"Haha, biarkan saja."

Apa dia berniat membunuhku?

Aku duduk di sampingnya dan melihat pemain lain - Anak Seirin dan anak Kaijou, berlatih di lapangan lain.

"Fansmu lebih menyeramkan dari karakter yang kau perankan, sungguh."

"Benarkah?"

Akashi melihat ke arah fansnya dan tersenyum juga melambai ke arah mereka. Seketika aura muram itu menghilang dariku dan kembali lagi setelah ia berhenti memberikan fanservice.

"Mereka disana banyak yang menyukaimu, kau tak berniat memacari salah satunya?"

Akashi tertawa jelas dan menepuk pundakku perlahan.

"Memacari mereka? Aku tak bisa membiarkan pacarku jadi kena cemoohan fans lain."

Yah - begitu juga dia responnya.

"Jadi kau sudah punya pacar ya, di sekolahmu?"

"Tidak, tuh."

Bohong! Kau sangat keren, pintar, dan dikagumi semua orang bahkan jika kau itu karakter antagonis!

"Aku harap Akashi-san tidak berbohong."

"Kalau begitu..."

Akashi menempelkan dua jari kiri ke bibirnya lalu tangan kirinya berayun menempel ke bibirku.

Tunggu.

Ini?

INDIRECT KISS?

"Tatap aku."

Kepalaku ditarik untuk melihat matanya - lebih tinggi dariku. Heterokomnya menembus pertahananku.

Aku lemas sekarang, hentikanlah.

"Mau jadi pacarku?"

.

.

.

Short fic aneh yang tiba-tiba lewat di pikiran gegara nonton episode 5 :v

Huh yeah! ditengah-tengah kesibukan sebagai anak kelas 9 -_- seharusnya sudah berkutat dengan UN, UN , dan UN. tapi malah bikin fanfict dan malah mencari suasana baru :v biarkanlah, saya lelah :v

Pastikan anda review seikhlasnya. Terima kasih :v

ARUMA, 11 FEBRUARI 2014, 7:54 PM.