(Daehyun-Baekhyun) I REMEMBER (Chapter 1)

Author : daezelbb (Oh Sehan)

Main cast : Jung Daehyun, Byun Baekhyun (GS)

Cameo : - Kim Himchan (GS)

- Bang Yong Guk

- Zelo a.k.a Choi Junhong

- Xi Luhan (GS)

- Dll (akan bertambah seiring dengan bertambahnya chapter)

Rate : M (sangat sedikit adegan NC, tapi mungkin akan banyak kata-kata kotor)

Genre : sad romance, drama, dll

Warning : GS! OOC maybe, OOT maybe, No Bash! No Plagiat! Haters? Just Go Away..

Ini FF DaeBaek. Yang gak suka DaeBaek gak usah paksain baca. Ini juga diselingi beberapa couple pendamping/? biar gak bosen hehehe.

Author-nya masih newbie, jadi harap maklum aja kalo ada bahasa or kata-kata yang gak enak, gak pas, pokoknya gak berkenan gitu.

Yaudah, langsung aja, enjoy reading


"Mengapa matahari sudah lama tidak bersinar? Aku kegelapan…..jalanku sunyi senyap…."

"Sampai kapan aku harus begini? Hanya dia yang ada dalam pikiranku…."

"Aku memulai hidup baru tanpamu, yang kini selalu gelap dan sunyi"

.

.

.

- Jung Daehyun & Byun Baekhyun - I REMEMBER -

[DAEHYUN POV]

"Hyung! Daehyunnie hyung!"

Euumhhh…

Aku terkaget saat mendengar seseorang berteriak memanggilku. Haisshh siapa dia sebenarnya. Mengganggu tidurku saja.

"Dae-hyung!"

Aku lalu membuka mataku untuk melihat siapa yang datang. Ah, ternyata Zelo. Kenapa anak itu pagi-pagi sudah ribut saja? Bahkan ini masih jam 6 pagi.

"Mmmm…, ada apa Junhongie? Tahu kan ini jam berapa?" Tanyaku pada Zelo sambil menengok jam dinding yang tergantung di dinding kamarku.

"Iya aku tahu ini masih sangat pagi. Tapi ada sesuatu yang ingin aku beritahu kepadamu, hyung"

Dahiku mengernyit mendengar ucapan Zelo. Mimik muka anak itu terlihat sangat serius. Aku jadi penasaran.

"Jadi, apa yang ingin kau katakan?"


[AUTHOR POV]

Ini masih sangat pagi, namun seorang yeoja mungil sudah sibuk di dapur rumahnya. Tak lama seorang yeoja lain mendekati yeoja yang tadi.

"Hey Baekhyun-a! Kau masak apa?" Tanya Luhan secara tiba-tiba sambil melihat-lihat apa yang dimasak oleh Baekhyun, teman satu apartemennya.

"OMO Kkamjakiya! Aigo eonni.., kau mengagetkanku" Ujar Baekhyun kaget, lalu mengelus dadanya.

"Hehehe, mianhae..," Luhan cengar-cengir

"Hiisshh" Gerutu Baekhyun lalu kembali fokus ke masakannya. Sepertinya Baekhyun kesal.

Luhan pun mem-pout kan bibirnya.

"Ya Baekhyun-a~ kau marah? Maafkan eonni, nde? Jawab pertanyaan eonni huhuhu T_T" Rajuk Luhan dengan ekspresi menangis yang dibuat-buat. Baekhyun pun menoleh kearah Luhan lalu tersenyum lebar.

"Aniyo, eonni-yaa.., Baekhyunnie tidak marah. Hmm.., aku akan memasak kimchi spaghetti pagi ini.." Ujarnya terputus. Sepertinya ia sedang mencari sesuatu.

Luhan pun mengernyitkan dahinya bingung. Ia memilih diam dulu takut-takut kalau bertanya malah mengganggu Baekhyun yang sepertinya sedang sibuk/?

Tapi akhirnya Luhan membuka mulut juga. Yeoja itu paling tidak betah kalau tidak bertanya/?

"Kau sepertinya mencari sesuatu" Interupsi Luhan.

"Ah, hmm.. itu eonni. Eonni tidak punya pasta?" Luhan tambah bingung. Ia diam sejenak. Lalu…

"Aigo Baekkieee…., kau itu mau memasak kimchi spaghetti tapi pastanya malah tidak punya. Kau ini bagaimana? Lalu kau rugi memotong bahan-bahan itu?" Cerocos Luhan sweatdrop.

"Ahahaha, iya ya. Aku lupa.., jadi aku harus beli sekarang" Baekhyun lalu melangkahkan kakinya tapi ditahan oleh Luhan.

"Kita makan di caffe saja" Tawar Luhan sambil menunjukkan senyum cantiknya.

"Tapi…., aku terlanjur.." Belum selesai Baekhyun bicara namun sudah dipotong oleh Luhan.

"Oh ayolah Baek…, aku bayari, deh," Bujuk Luhan sambil melakukan wink.

"Aiisshh, yasudahlah ayo," Baekhyun pun menurut juga.

-Diperjalanan menuju Caffe—

Baekhyun dan Luhan berjalan beriringan. Mereka berdua terlihat sangat cantik. Luhan dengan balutan dress putih selutut dipadu dengan cardigan bulu berwarna coklat, karena memang udara terasa cukup dingin. Hmm.., sangat manis. Sedangkan Baekhyun mengenakan sweater belang hitam putih dengan paduan celana jeans biru. Terlihat sangat elegan.

"Jadi eonni, kenapa eonni sangat antusias untuk makan di caffe ini? Apa jangan-jangan eonni menyukai salah satu pelayan disini? Aaaaa…, lalu Sehun bagaimana? Ah jangan selingkuhi Sehun lah eonni.., kasian dia.., ingat bagaimana perjuangan dia dulu saat.." Tanya Baekhyun kebablasan/?

"Stoopp Baek! Kau ini berburuk terus! Tidak seperti yang kau pikirkan..," Elak Luhan, lalu ia berlari mendahului Baekhyun. Sepertinya yeoja bermata rusa itu marah. Baekhyun lalu merasa bersalah.

"Yak! Kan aku hanya bercanda…, Luhan eonni terlalu 'Baper'! Hikss!" Baekhyun pun ikut emosi lalu mengejar Luhan. Haiishh mereka berdua memang aneh hahaha.

.

- I REMEMBER -

.

*Cooorr* /nuangin wine ke gelas ceritanya/

Untuk yang kesekian kalinya Daehyun menuang wine ke gelas lalu meminumnya.

"Haahh…, berapa kali lagi kau teguk wine itu, Daehyun-ah?" Interupsi Himchan yang sedang bermain catur dengan Yongguk di seberang Daehyun.

Sedangkan yang ditanya hanya menatap wajah Himchan lalu kembali menenggak wine nya lagi. Himchan lalu menghela nafas panjang. Ia perihatin dengan keadaan Daehyun. Daehyun telah ditinggalkan oleh kekasihnya hanya karena alasan sepele. Ya, Baekhyun. Baekhyun adalah mantan kekasihnya itu. Hanya karena alasan Baekhyun yang menyukai Chanyeol, yeoja itu tega memutuskan hubungannya dengan Daehyun karena dianggap 'mengganggu' usahanya mengejar Chanyeol. Padahal sebenarnya yeoja itu tahu bahwa cinta Daehyun untuknya sangatlah besar. Daehyun mencintai Baekhyun dengan tulus dan sepenuh hati. Terbukti, sekarang Daehyun masih saja belum bisa melupakan Baekhyun, walaupun sudah putus hubungan selama 5 bulan.

"Dae.., cobalah lupakan Baekhyun. Jangan seperti ini terus..," Ujar Yongguk yang juga perihatin dengan keadaan Daehyun.

*CRIINGGG!*

Daehyun membanting gelas dan botol wine nya.

"Sudah kucoba Hyung! Tapi tetap tidak bisa! Lalu aku harus bagaimana lagi?! Apa harus kupaksa?! HAAHH?!" Daehyun sangatlah emosi sekarang. Entah kenapa kalau ada yang membahas Baekhyun hatinya sangat terluka dan emosinya selalu saja terpancing.

Yongguk hanya menghela nafas. Ia merasa wajar kalau Daehyun emosi. Ia mengerti perasaan Daehyun.

Sedangkan Daehyun berlalu dan membanting pintu ruangan tersebut dengan sangat keras.

Daehyun berjalan tertatih, lalu tubuhnya terjatuh. Ia bersimpuh di lantai.

"Baek…, hiks hiks hiks…," Ia menangisi Baekhyun (mungkin) sudah ke seribu kalinya. Hujan mulai jatuh, ikut membasahi wajah namja tampan yang bersurai coklat terang itu yang sebelumnya telah basah oleh air mata. Hatinya terasa sangat hancur. Ia masih bertanya-tanya. Mengapa Baekhyun setega itu meninggalkannya demi namja yang bernama Chanyeol itu, yang BAHKAN sekarang namja itu sudah memiliki yeojachingu, tetapi BUKAN Baekhyun.

"Baek…, hatiku sekarang sangatlah remuk. Aku sekarang tak bisa lagi jatuh cinta kepada siapapun selain dirimu, Baek…., hiks.. Baekhyun…hiks hiks"

Namja itu lalu bangkit, ia berjalan tertatih-tatih. Seakan rasa sakit dihatinya menjalar keseluruh tubuhnya. Tubuhnya sudah basah kuyup karena hujan.

-Sementara BangHim—

"Bbang, bagaimana dengan Daehyun? Diluar hujan, apa dia pulang? Atau kemana?" Himchan khawatir dengan Daehyun. Wajar saja ia khawatir, Daehyun adalah teman bermainnya sejak kecil.

"Tenanglah dulu..," Sahut Yongguk tenang. Bukannya ia tidak mengkhawatirkan Daehyun, ia juga sangat mengkhawatirkannya karena Daehyun juga merupakan temannya sejak kecil. Tapi memang kepribadiannya tenang, dan tidak tergesa-gesa.

"Bagaimana aku bisa tenang? Aisshh Bbang kau ini terlalu santai…, ah lebih baik aku periksa keluar atau aku susul Daehyun barangkali ia masih dijalan" Himchan sudah bersiap-siap memakai jaketnya namun pergelangan tangannya di genggam oleh Yongguk.

"Jangan. Sebaiknya jangan dulu. Disaat seperti ini dia butuh sendiri. Kau lihat tadi kan? Aku berniat baik memberi saran untuknya agar melupakan Baekhyun dan bangkit dari keterpurukannya, tapi ia malah membentak," Ujar Yongguk serius. Himchan diam sejenak. Benar juga kata-kata Yongguk. Namun ia berpikir lagi. Ini hujan. Daehyun tidak membawa payung, pasti pulang hujan-hujanan. Ia khawatir kalau sampai Daehyun sakit. Itu malah akan memperburuk keadaannya.

"Tapi Bbang, Daehyun pasti pulang hujan-hujanan. Kalau ia sakit bagaimana? Itu justru akan memperburuk keadaannya, dan kesehatannya perlahan akan semakin menurun,"

"Himchan. Daehyun bukanlah anak kecil lagi. Tak akan semudah itu ia sakit hanya karena hujan" Elak Yongguk.

"Tidak bisa begitu, disaat ia dilanda sakit hati yang mendalam seperti ini daya tahan tubuhnya akan menurun!" Himchan tetap bersikeras dengan pendiriannya.

"Hime, tolong dengarkan aku! Jika disaat seperti ini kau menemui Daehyun, ia justru akan lebih emosi! Jika kau tahu, hujan akan meningkatkan emosi seseorang, apalagi seseorang yang sakit hati. Dan belum tentu juga kemana Daehyun pergi. Maka dari itu tenanglah disini biarkan dulu Daehyun sampai keadaan emosinya membaik. Kita bisa datang kerumahnya nanti. Dan.., dan kenapa kau bodoh? Disini tidak ada payung maupun mantel. Apa kau mau ikut hujan-hujanan?! Kau justru akan membuatku khawatir! Kau itu wanita, fisikmu lebih lemah daripada lelaki!"

DEG….

"Bbang…," Himchan diam seribu bahasa mendengarkan ucapan Yongguk tadi.

"Jadi kau masih mau mencari Daehyun?"

.

-I REMEMBER-

.

Hujan semakin deras mengguyur kota Seoul malam itu. Baekhyun sedang membaca komik favoritnya di sofa ruang tamu.

*Jdeeerr!*

"Huaaa! Eommaaa!"

Tiba-tiba saja petir menyambar. Baekhyun langsung berteriak antara kaget dengan takut. Karena memang ia takut dengan petir. Entah kenapa, seketika ia ingat Daehyun. Dulu setiap ada petir, Daehyun lah yang memeluknya dan menenangkannya.

/Flashback/

Malam itu hujan deras disertai petir-petir ringan. Baekhyun sedang memainkan ponselnya. Tiba-tiba ada namja tampan berambut coklat terang menghampirinya.

"Sudah main handphone-nya. Ini hujan deras Baek, bahkan banyak guntur diluar" Ujar namja itu yang merupakan kekasih Baekhyun, Daehyun. Daehyun mendudukkan dirinya disamping Baekhyun, lalu merangkul yeoja itu.

"Hehehe, maaf Dae. Hmm..," Baekhyun lalu langsung memeluk Daehyun dan menyesap aroma maskulin dari tubuh namjachingunya itu. Daehyun terkekeh dengan tingkah Baekhyun.

"Baek,"

"Nde?"

"Nggak jadi..,"

"Yak Daehyunnie oppa~~" Baekhyun merajuk. Memang jika sudah bersama Daehyun, Baekhyun menjadi sangat manja.

"Apa? Kau memanggilku 'oppa'? Bahkan aku lebih muda setahun darimu, Baek. Seharusnya aku yang memanggilmu 'Baekhyunnie Nuna'~~" Ujar Daehyun lalu namja itu terkekeh.

"Yak! Jangan memanggilku 'Nuna'! Aku jadi terlihat tua…, padahal wajahku masih seperti imut seperti ini" Protes Baekhyun sambil menggembung-gembungkan pipinya lucu. Daehyun sangat dibuat gemas olehnya.

"Jangan bertingkah imut begitu, nanti kumakan loh," Ujar Daehyun sambil mencubit pelan pipi Baekhyun. Lalu mereka tertawa bersama.

Tiba-tiba.. *Jdeeerrrrr!*

"Huaaa eomma!" Baekhyun sangat kaget oleh suara petir yang menyambar sangat keras. Ia langsung memeluk erat tubuh kekar Daehyun dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang namjachingu-nya itu. Baekhyun memang sangat takut dengan petir.

"Dae aku takuutt~~~" Rintih Baekhyun. Bahkan yeoja itu sampai menangis.

"Hahaha, Baek itu cuma petir tapi kau sampai menangis" Namja itu lalu mendekap posesif tubuh Baekhyun. Ia menyalurkan kehangatan dan ketenangan kepada yeojachingu-nya yang ketakutan dengan petir tadi. Ia masih mendengar isakan pelan Baekhyun.

"Tenanglah Baekhyunnie sayang…, ada aku disini. Jangan takut. Aku akan selalu melindungimu dari apapun" Daehyun menenangkan Baekhyun. Ia mengelus pelan rambut ikal milik yeojachingu-nya untuk menyalurkan cintanya yang sangat besar itu.

"Dae.., jangan pernah tinggalkan aku, jebal..," Pinta Baekhyun dengan suara sedikit bergetar antara masih merasa takut dan karena isakannya.

"Hsstt kenapa kau bertanya begitu, baby? Jelas saja kau sudah tahu jawabannya. Tak akan pernah aku meninggalkanmu. Apapun yang terjadi aku pasti akan selalu berada disisimu, dan…," Daehyun lalu menuntun tangan Baekhyun ke dadanya.

"Disini. Kau akan selalu ada disini. Dihatiku. Selamanya..," Lanjut Daehyun lalu namja itu tersenyum manis dengan pandangan matanya menatap Baekhyun dengan tatapan sendu.

Baekhyun menangis lebih keras. Bukan karena sedih, karena ia sungguh terharu dengan ucapan Daehyun. Ia merasa sangat beruntung karena mempunyai namjachingu seperti Daehyun yang selalu mencintai, menyayangi, dan memberikan segalanya pada Baekhyun dengan tulus sepenuh hati.

"Baby, uljima..," Ucap Daehyun pelan. Ia lalu mengangkat wajah Baekhyun dan mendekatkan wajahnya ke wajah Baekhyun. Semakin dekat. Baekhyun merasakan hembusan nafas Daehyun.

(Dan selanjutnya kalian tahu sendiri apa yang akan terjadi :v)

/Flashback End/

.

-I REMEMBER-

.

Baekhyun mengingat itu semua. Ya, semua kenangan indahnya bersama Daehyun muncul kembali dalam pikirannya. Ia mengingatnya. Pertahanannya runtuh seketika. Ia menangis. Seiring dengan suara hujan yang semakin deras, tangisan Baekhyun pun juga semakin deras. Ia memeluk bantal sofa dengan erat, sesekali mencengkeramnya untuk melampiaskan emosinya.

"Hikss….," Hanya isakan yang mampu lolos dari mulutnya. Ia tak bisa berkata apa-apa sekarang. Jujur, sekarang ia merindukan saat-saat itu. Ia merindukan hari-harinya yang ia lewati bersama Daehyun. Dimanapun, kapanpun, apapun keadaanya, ia selalu bersama Daehyun.

"…Dae….., Daehyunnie….," Baekhyun pertama kali mengucapkan nama Daehyun setelah 5 bulan mereka berpisah. Sungguh ia merindukan namja yang selalu mengisi hari-harinya.


-Sementara di lain tempat-

[DAEHYUN POV]

Kususuri jalanan Seoul ditemani guyuran hujan ini. Ahh…, kenapa malam ini kota terlihat sangat sepi? Ah, pasti karena hujan deras dan guntur yang bersahutan ini, orang-orang sudah tidur dengan balutan selimut tebal dan hangat mereka. Hahah, tak seperti diriku yang malah berjalan ditengah guyuran hujan seperti ini.

Kota benar-benar sepi. Hanya lampu jalan dan alunan musik dalam bar yang menyertai jalanku. Aku melihat sekeliling. Ini adalah daerah dimana Baekhyun tinggal. Seketika aku teringat Baekhyun. Lagi dan lagi aku teringat dia. Namun kali ini aku benar-benar merasakan dia dekat denganku. Mungkinkah Baekhyun memikirkanku? Ah jangan bercanda Dae, mana mungkin Baekhyun 'sudi' memikirkanku?

"Dae…, Daehyunnie..,"

DEG….

Aku benar-benar mendengar suara Baekhyun. Suara itu begitu terdengar nyata!

Kemudian aku menengok ke sekitar untuk mencari-cari keberadaan 'suara Baekhyun' tadi.

DEG…

"Dae…."

"B…, Baek.., Baekhyun?!"

.

.

.

-To Be Continued-

LANJUT OR END?


Gomawo yang udah mau baca, apalagi yang mau review atau yah setidaknya ninggalin jejak^^