Yaaaiiii Kai-chan hadir dengan fanfic gaje lalalala~ *muter-muter (~^o^)~ ~(^o^~)
Uuummm, ini fanfic Kai-chan yang ketiga~ *ga ada yang nanya =="
Daaannn~ ini sekuel dari 'Bimbel Ala Hibari' kenapa Kai-chan bikin sekuelnya? Ya karna pingin! *digaplok
Yang lebih penting lagiii~~ kita sudah melewati masa-masa harap-harap cemas karna ada SOPA!~ seneng, deehhhh, kufufufu~ .. Woii! Mukuro,jangan nularin virus ketawa mesummu ituuu!
Kali ini humor agak sedikit Kai-chan kurangi karna itu mendukung suasana #eeaaa
Yaahhh, daripada kebanyak ngomong, langsung aja deh!
Disclaimer : kumohon, Amano Akira-san! Berikan padakuuuu… nanti KHR Kai-chan bikin Yaoi HibaTsuna yang bagus, deh! *dibakar
Warning: YAOI, OOC(of course), tidak menggunakan EYD yang dibenarkan (ketauan ga dengerin guru tuh), OOT, typos (Kai-chan ngarep ini ga ada), GAJE, abal-abal, dan laen-laen~
Mohon untuk ga nge-flame… tapi kritik dan saran sangat Kai-chan perlukan~
.
.
.
Enjoy~
.
.
GLEP!
'gawat! Jika mengingat hal 'itu' wajahku memanas!'
"eng? Ada apa, Tsuna? Kau sakit? Mukamu merah" tanya Yamamoto yang kepo dengan muka Tsuna yang tiba-tiba saja memerah.
"AH! tidak apa-apa kok! Tenang saja! A-ahahaha!" Tsuna memaksakan dirinya tertawa. Gawat jika Yamamoto tahu apa yang sebenarnya dipikirkan Tsuna. Habis, Tsuna bahkan tidak tau mengapa ia tiba-tiba 'memanas' jika mengingat dirinya pernah dicium (dipipi, sih!) oleh Hibari (kalau ga tau, silahkan baca ' Bimbel Ala Hibari~ *digaplok karna promosi).
Tsuna dan Yamamoto saat ini sedang berada diatap sekolah (yang sudah dipastikan oleh mereka tidak ada Hibari) untuk menikmati makan siang. Lalu tiba-tiba…
"Juudaime! Ma af menunggu lama!" tiba-tiba saja muncul Gokudera di pintu menuju atap. Gokudera tadi pergi untuk membeli beberapa minuman kaleng untuk mereka minum (yaiyalah minum!).
"nih! Juudaime! Pesanan Anda! Jus jeruk, kan?" kata Gokudera sambil meletakkan dengan sangat sopan kayak dayang kerajaan (?) kepada Tsuna.
"mana punyaku, Gokudera?" Tanya Yamamoto pada Gokudera. Karna, Yamamoto juga memesan hati- eh! Minuman juga.
"nih!" jawab Gokudera sambil melempar ringan sekotak susu bermerek 'Kalp*naks' (kenapa Kalp*naks? Ya suka-suka Author, dong! *dibantai)
"lho? Tadi seingatku aku memesan teh oolong, deh?.. ahaha" tanya Yamamoto.
"i-itu karna kau membutuhkan kalsium yang cukup untuk pertandingan minggu depan, Yakyuu-baka!" terang Gokudera panjang kali lebar kali tinggi sama dengan volume (?) sambil mengalihkan pandangan dari Yamamoto.
Dasar uke tsundere.
Tsuna hanya tertawa melihat tingkah kedua pembantu- uhm! Sahabatnya, ding! Tersebut. Sebenarnya Tsuna juga sudah tahu bahwa hubungan Yamamoto dan Gokudera sudah lebih dari sekedar teman.
Oh, oke… cukup bahas 8059 karna karakter utama 1827 (siapa yg OOT, coba?!). sementara itu Tsuna sedang memikirkan sesuatu. Bukan, bukannya Tsuna memikirkan nilai IPSnya yang cuma 35, oh! Ini rahasia, lho ya!. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh Tsuna. Tidak ada yang tahu. Setelah itu ia, berdiri lalu menuju pagar atap. Dan, sewaktu ia menghadap ke bawah, Ia melihat…
Hantu, eh bukan Hibari! Iya, Hibari sedang berjalan. Tanpa sadar Tsuna terus melihat Hibari. Merasa ada yang memerhatikan, Hibari langsung menoleh ke sumber energy (?) yang melihatnya.
Karamel bertemu Blue metallic. Mata Tsuna bertemu dengan mata Hibari.
Desiran angin seakan menjadi backsound suasana kala itu. Begitu indah. Akan tetapi Tsuna langsung mengalihkan pandangannya saat Hibari menolehnya, mereka hanya bertemu pandang dalam waktu sepersekian detik saja. Tapi, walaupun sebentar saja, hal itu benar-benar membekas dihati Tsuna, begitu pula dengan Hibari. Eh? Hibari?. Iya, entah apa yang dipikirkan Hibari tapi yang jelas ia menyukai moment saat ia bertemu Tsuna barusan.
'apa ini? Perasaan aneh ini selalu ada ketika dia muncul' batin Tsuna dan Hibari yang entah kenapa timingnya tepat. Oh, bagaikan takdir, bukan? Yah.. jika saja ini seperti di komik yang mereka langsung peka terhadap perasaan satu sama lain dan salah satunya akan nembak, dan bukan nembak yang itu, nembak yang satunya lagi, alias nyatain cinta. Maka semua akan berakhir dengan mulus tapi sayang, tidak semudah itu.
.
.
.
~*HibaTsuna*~
.
.
Tidak peka.
Hibari tidak peka. Oke, memang.
Tidak peka.
Tsuna tidak peka. Oh, ayolah, Tsuna, kau punya Hyper Intuision, apa yang kurang?
Sejak pertemuan mata singkat itu, 3 hari telah berlalu (soalnya kalo 3 taon, kelamaan *dibantai). Dan saat ini Tsuna sedang berbelanja bahan makanan yang bisa dibilang tidak sedikit. Oh, dengan banyaknya anggota dirumahnya (yang kebanyakan tidak punya hubungan darah dengannya), mana mungkin sedikit, kan?.
"ah, telur sudah, daging sudah, susu, kopi untuk si Sparta Reborn sudah, sayur sudah, mi instan untuk jaga-jaga sudah, teruss…". Ah, ya, Tsuna sekarang sedang berada di pusat perbelanjaan Namimori untuk ngemis, eh ga, ding! Buat belanja! (yaiyalah!) sambil mendorong trolley-nya yang (sangat) penuh dengan barang. Dan untuk sekedar informasi, Reborn dan yang lain tidak ikut dalam misi(?) Tsuna kali ini karna mereka sedang malas. Kalau ada yang bisa dimanfaatin, kenapa engga? (by: Reborn). T erpaksa, (yaah, daripada babak belur, juga?) Tsuna melanjutkan pencariannya menemukan harta karun- ehm! Barang belanjaan. Selang beberapa menit kemudian, Tsuna membayar dikasir.
"uggh! Barang-barangnya beeraaattt" keluh Tsuna saat ia mengangkat belanjaan tersebut, gimana ngga berat? Barang aja kayak gunung gitu! Mirip PR author (curcol jangan disini!).
'yah, mau bagaimana lagi, ini salah satu latihan untuk menjadi bos' batin Tsuna mengingat kata-kata Reborn sebelum ia berangkat. ' tapi ini sih, jadi PEMBOKAAATTTTTTT' jerit miris hati Tsuna. Tsuna gondok. Tsuna meratapi keadaannya sampai tiba-tiba…
BRRUUUKKKK!
Tsuna kejedot seseorang yang harusnya lebih tepatnya sesuatu, kenapa? Keras, bro! kayak natap tembok!.
"adududuh… sakiittt…-eh! Go-gomen! Gomenasai!" Tsuna, tanpa melihat siapa orang yang ia tabrak langsung meminta maaf sambil menundukkan kepala. Dan pada saat ia mendongakkan kepalanya, Tsuna terkejut sampai matanya melotot semeter, eh, ngga ding! Cuma kaget aja, kok! Gimana ga kaget, orang yang ia tabrak adalah Hibari. Iya! Hibari! Kagetkan? Kaget ngga? *PLAAKKK.
Hibari hanya melihat Tsuna dengan pandangan 'nabrak-lagi-kamikorosu-ngerti'. "sedang apa kau disini," kata Hibari (soalnya ga pake tanda tanya).
"ah- eh, anoo… itu… aku sedang habis belanja Hibari-san…" jawab Tsuna sweatdrop. Gimana ga sweatdrop? Udah tau Tsuna bawa belanjaan segunung gitu masih ditanyain aja. Yah, daripada kena kamikorosu, mending dijawab deh..
Tsuna lalu kembali mengangkat barang belanjaannya yang tadi hampir terjatuh karna menabrak Hibari. "uughh" keluh Tsuna. Hibari yang melihat itupun langsung menyambar salah satu barang belanjaan Tsuna-tapi yang paling besar. Tsuna kaget.
"ti-tidak usah, Hibari-san, nanti merepotkanmu!" kata Tsuna sambil gelagapan.
"hn, diam, atau kamikorosu!" jawab Hibari dingin. Tsuna yang mendengarnya hanya bisa ber'hie'ria. Setelah itu, Hibari berjalan mendahului Tsuna.
'entah kenapa, jika ada Hibari-san didekatku, aku.. merasa…. Aman…'.Tsuna yang melihat punggung Hibari tanpa sadar berucap begitu dalam hati. Setelah itu, hanya ada senyum yang ada di wajah Tsuna-ma-maksud author, dia lagi senyum, bukan wajahnya rata yang ada tinggal mulut! *dibantai.
Tanpa sengaja, Hibari melirik kearah Tsuna yang sedang tersenyum.
BLUUSSHHH.
Pipi Hibari sedikit memerah melihatnya. Setelah itu Hibari langsung mengalihkan pandangannya. Malu mungkin?
Dan mereka berdua hanyut ke dalam sunyi yang canggung.
Karna merasa canggung, Tsuna memberanikan diri untuk mencoba mengobrol dengan Hibari. "anoo.. Hibari-san, hari ini sibuk?"
"memang kenapa?" tanya Hibari sambil menarik satu alisnya. Tertarik.
"tidak apa-apa, hanya saja.. apa Hibari-san mau ikut makan dirumahku-"
"tidak, aku benci keributan dan berkerumun" jawab Hibari cepat. Tsuna hanya bisa kecewa mendengarnya.
'bodoh.. apa yang kulakukan, sih?' batin Tsuna. Karna melihat Tsuna kecewa. Hibari langsung memutuskan untuk berbicara.
"besok libur.. kau HARUS ikut aku kekebun binatang jam 8 pagi." Kata Hibari dengan penekanan di kata 'harus'.
Tsuna kaget mendengar penawaran Hibari- yah, meski itu ngga bisa disebut penawaran-. "i-iya! Baiklah. Eheheh.. " jawab Tsuna girang.
'baka! Apa yang barusan kukatakan tadi?' batin Hibari karna dia tiba-tiba saja mengajak si herbivore untuk pergi.
'perasaan ini….' Batin Tsuna
'perasaan yang selalu muncul jika ada dia di sekelilingku' batin Hibari
'aku kenapa?!'. Mereka berdua membatin di saat yang bersamaan. Oh Kami-sama! Pekakanlah mereka!
.
.
~*HibaTsuna*~
.
.
*hari Minggu di depan Kebun Binatang Namimori
"hh.. hh… ma-ma afff terhhhllammmhhbhaatt! Hibarihhh-sannhh.. hh..hh.." Tsuna ngos-ngosan.
DUUUAAAAKKK!
Tsuna mencelat sampai 3 meter karna ditonfa Hibari. "hn, kau terlambat setengah jam, herbivore"
"adudududuhhh…. ". Tsuna mengaduh sambil mengelus kepalanya. Oh iya, Tsuna saat ini sedang memakai kaos orange bertuliskan angka 27 dengan celana warna coklat tua sepanjang tiga per empat. Sedangkan Hibari, tidak, dia tidak memakai seragam sekolah . Hibari saat ini mengenakan jaket warna hitam dan kaos warna putih dengan celana jeans.
"maaf. Hibari-san, " Tsuna memohon ampun. Dengan wajah puppy eyes. Tsuna tak sadar bahwa agak jauh di depan Tsuna, ada seseorang yang melihatnya dan kemudian ia banjir darah. Wah, wah, Tsuna, keimutanmu bisa membunuh ternyata.
"hn," balas Hibari. Setelah itu mereka masuk ke dalam kebun binatang.
"sepi.. aneh, padahal ini hari minggu, kenapa sepi ya?" kata Tsuna sambil memandang sekeliling di dalam kebun binatang.
Sssttt.. karna Hibari ngga suka ramai, Hibari memboking seluruh kebun binatang. Kok bisa? Dia Hibari! Ingat itu!. Hibari ngga melakukan yang aneh-aneh, kok.. Ia hanya uhuk-mengancam-uhuk kepala kebun binatang.
.
.
.
"ahahaha.. ikan ini lucu ya, Hibari-san?". Tanya Tsuna saat ia dan Hibari sedang berada di tempat aquarium raksasa yang malah mirip seaworld. Kalau kalian nanya, kenapa di kebun binatang ada tempat yang kayak seaworld, yaaah, namanya juga fanfic! *dirajam.
"hn," hanya itu respon Hibari. Walau direspon begitu tapi Tsuna tetap senang, yah… biarlah selama Tsuna masih tetap senang.
Setelah itu mereka pergi menuju pertunjukkan penguin dan mereka duduk dibangku yang paling tengah. Karna sepi, mereka bisa melihat dengan leluasa pertunjukan penguin itu. Sebenarnya hanya Tsuna yang lihat karna Hibari…
PLUK!
Hibari menyandarkan kepalanya pada Tsuna. Ya, tertidur. Hibari tertidur.
'aawawawawa! Hi-Hibari-san! Pundak! Tidur!' batin Tsuna berusaha merangkai kata-kata yang tepat karna ia kaget. Dan sekarang wajahnya sudah lebih merah daripada tomat busuk *PLAAAK.
Plik. Tiba-tiba saja Hibari terbangun dari tidur sesaatnya dan langsung memindahkan kepalanya yang tadi berada di bahu Tsuna.
"hn, aku kelelahan" jawab Hibari singkat.
'mungkin karna Hibari-san harus patroli kali, ya?'. Batin Tsuna.
Setelah itu Hibari akan beranjak untuk berdiri.
"ayo, cari tempat la-". Belum sempat Hibari menyelesaikan kalimatnya, Tsuna sudah menarik Hibari dan menjatuhkan kepala Hibari kepangkuannya.
"apa yang kau lakukan herbivore! Kamikorosu!". Sebal karna perkataannya dipotong, Hibari memberikan ancaman legendarisnya.
"hiiieee! Ma-maaf, Hibari-san! A-aku pikir, lebih baik kita disini saja dan Hibari-san tidur saja disini". Kata Tsuna gelagapan (lagi) oh, berbicara dengan seorang Hibari memang membuat orang sport jantung.
Setelah itu Hibari kembali tertidur-yang kali ini dipangkuan Tsuna-. Tsuna menatap wajah Hibari.
"sekarang aku tahu… perasaan apa ini…" bisik Tsuna. 'satu hal yang bisa kukatakan.. aku.. menyukaimu, Hibari-san…'
.
.
.
.
Hibari dan Tsuna sedang dalam perjalanan pulang. " ahahaha… tadi itu seru sekali". Kata Tsuna
"hn, aku ngantuk" jawab Hibari OOT.
"ahahaha… terima kasih sudah mengajakku, Hibari-san!" kata Tsuna sambil berlari kecil didepan Hibari. "lain kali kita kesini lagi, ya?".
Meleng, Tsuna tak memperhatikan jalan disekitarnya.
TTTIIIIINNNN TTIIIINNNN. Sebuah mobil melaju dengan kencang. Tsuna kaget. Tak bisa bergerak.
"AWAAAASSSS!" Hibari berteriak sambil mendorong Tsuna.
BRRUUUUUAAAAAAKKKKKK.
.
.
.
.
Tsuna shock. "apa….. yang terjadi….? Hibari-san…"
.
.
.
To Be Continue
.
.
Ternyata emang ga cukup kalo satu chapter doang =.= maunya sih one shot tapi, yaahhh.. ga cukup.. soalnya target Kai-chan cuma 1600 words, ahahhaa,… *garuk-garuk kepala.
Be te we endingnya ngegantung, ya? Habiiisss… ini ngejar deadline karna Kai-chan sekarang lagi USEK~ *gaadayangnanya
Oh iya! Fic ini kupersembahkan untuk Kyuushirou (gini ga sih tulisannya? *dibakar). Dia cewe yang aku kira cowo to the EXTREEMEE XD. Maaf, deh.. Kyuushirou-san..
Yaahhh.. tapi ini juga buat readers sekalian kookk~ nanti, kalo udah baca, jangan lupa review dan jika sempat, kasih tau Kai-chan dimana aja Typo-nya (yang moga aja ga ada)
Sankyuuu!
