Desclaimer: Ansatsu Kyoushitsu isn't mine


Terlihat 2 orang pemuda sedang berjalan di pinggir trotoar, dan saling bergandengan tangan. Mereka berjalan sambil tersenyum. Sampai pemuda bersurai strawberry blonde berjalan lebih dulu sambil berbalik ke belakang. Masih dengan senyum yang hanya di perlihatkan oleh pemuda yang satunya.

"Hari ini, kau sepertinya senang sekali," pernyataan pertama yang di keluarkan oleh pemuda bersurai merah.

"Karena kau akan terus bersamaku," matanya menatap dalam ke arah Karma. Tetapi, yang di tatap hanya tersenyum hambar.

"Eh… cepatlah! Tadi kau bilang lapar," ucap Karma mengalihkan pembicaraan.

XoXo

Mereka berjalan memasuki restoran yang sejak pertama ingin mereka kunjungi. Setelah memilih tempat duduk yang nyaman, mereka segera memesan menu makanan.

"Shuu," panggil Karma.

"Ada apa, Ma? Kau tidak suka dengan makanannya?" tanya Gakushuu dengan nada bercanda.

"Aku ingin membicarakan sesuatu yang penting," raut wajah Karma berubah serius.

"Ehh…. Kenapa serius begini, bicaralah," ucap Gakushuu sambil melanjutkan makannya.

"Aku akan pergi," Karma mengalihkan pandangannya ke arah lain, dan Gakushuu menghentikan makannya.

"Kau ingin pergi ke mana? Ke toilet?" Ia tertawa dengan perasaan tidak enak di dalam hatinya.

"Aku akan pergi ke Inggris," tutur Karma pelan. Berharap semoga Gakushuu tidak mendengar perkataannya. Tetapi, harapannya tidak sesuai dengan kenyataan. Gakushuu mendengarnya.

"Tapi kenapa?" Gakushuu mulai tidak percaya dengan perkataan Karma dan menundukkan kepalanya.

"Ayahku di pindah tugaskan ke London, dan mungkin, aku juga akan tinggal di sana selama beberapa tahun."

"Baiklah kalau begitu," ia mengangkat kepalanya dan tersenyum getir. Dan kapan kau akan kembali? Tanyanya dalam hati.

"Aku akan berangkat besok."

"Pukul berapa?" tanyanya sambil menyesap smoothies yang berada di atas meja.

"pukul 10.00 pagi"

"Baiklah, akan kuantar kau besok ke bandara"

Ini orang kagak punya perasaan apa?! Sahabat mau pergi, malah nyantai-nyantai aja!

"Kenapa? Ayo pulang, sudah hampir hujan nih" ajak Gakushuu

"Ehh.. ayo"

XoXo

Esoknya..

Setelah selesai membersihkan tubuh, Gakushuu membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Matanya menerawang jauh ke langit-langit atap, tapi pikirannya hanya terfokus pada Karma yang akan pergi hari ini. Ia menghela nafas. Merasa bimbang dengan hatinya. Pikiran dan hatinya tidak sejalan. Di satu sisi, ia ingin mengikhlaskan Karma. Tapi di sisi lain, hatinya berteriak-teriak untuk menahan Karma agar tetap disini, bersamanya. Kemudian, ia melirik jam di dinding kamarnya 'sudah saatnya aku ke rumah Karma' pikirnya. Gakushuu segera keluar kamar dan berjalan menuju basement untuk mengeluarkan mobilnya.

Beberapa menit kemudian, mobilnya telah sampai di rumah Karma. Ia masuk dan melihat Karma yang sedang duduk di sofa. Ia menghampirinya dan duduk di sampingnya.

"Kau sudah siap?" tanya Gakushuu

"Sebentar lagi" Karma bangun dan berjalan ke arah dapur. Ia mengambil 2 gelas dan menuangkan air dingin ke dalamnya. Setelah itu, ia kembali ke ruang tamu dengan senampan air putih dingin dan beberapa permen.

"Ini, untukmu" ia menatap Gakushuu. Sementara itu, yang di tatap hanya memandang ke arah gelas dengan pandangan kosong.

"Hey, kau tidak apa-apa?" Karma menepuk bahunya dan membuat Gakushuu tersentak.

"Eh, ah, terimakasih" ucap Gakushuu dengan senyum yang di paksakan. Mereka hanya menghabiskan air masing-masing dengan keheningan.

"Ma~" panggil Gakushuu. Matanya menatap dalam ke arah Karma.

"Apa?" tetapi, Gakushuu tidak menjawab. Hanya terus menatap mata Karma. Sampai akhirnya, ia mengalihkan pandangannya ke arah gelas tadi dan menghabiskan isinya, lalu berdiri.

"Tidak. Ayo cepat! Nanti kau bisa ketinggalan pesawat jika kita terus disini" ajak Gakushuu sambil membawakan koper Karma.

"Ayo" Karma bangkit dan mengikuti Gakushuu.

XoXo

Sesampainya di bandara, mereka berdua duduk di kursi tunggu. Masih bergandengan tangan dengan erat. Tak satu pun dari mereka yang berfikir untuk melepaskan genggaman tersebut.

"Ayahmu suda berangkat?"

"Iya, kemarin saat aku pulang, ia sudah take off."

"Oh.." jawab Gakushuu sambil menganggukan kepala tanda ia mengerti.

Para penumpang pesawat tujuan Jepang-Inggris diharapkan segera menaiki pesawat tujuan.

"Cepat kau masuk! Nanti kau terlambat!" suruh Gakushuu.

"Sekali lagi aku minta maaf, aku tidak bisa bersamamu"

"Aku akan ingat itu"

"Cepat! Nanti terlambat!"

"Iya iya, tapi bolehkah aku menciummu sebelum aku pergi?" tanya Karma.

"Ehh.." bingung Gakushuu

CHU~

Sebelum Gakushuu merespon perkataan Karma dengan baik, Karma sudah lebih dulu mencium bibirnya. Hanya menempel saja Karma mencium Gakushuu dengan perasaan di benaknya tapi, itu membuat hati Gakushuu berdebar sangat kencang.

"Dah~ sampai jumpa" Karma berkata setelah melepas pagutan bibirnya. Gakushuu masih melihat punggung Karma yang semakin menjauh. Dia masih bingung Karena ciuman mendadak itu, lalu ia teringat bahwa ia melupakan sesuatu. Dari tempatnya berdiri, ia bisa melihat Karma yang ingin berjalan ke antrian boarding pass. 'Ini belum terlambat' pikir Gakushuu. Dengan lagkah cepat, Gakushuu berlari ke arah Karma dan mem back hug nya.

"Ma~ jangan lupakan aku ya, Jangan pernah!" setelah itu, ia melepaskan pelukannya.

"Aku tidak akan melupakanmu" lalu Karma berjalan masuk ke dalam pesawat. Beberapa menit kemudian, pesawat yang di tumpangi Karma, take off dan Gakushuu pulang ke rumah dengan perasaan sedih.

TBC