Shukun no taiyō
Char By Naruto - Masashi Kishimoto
Story By - Masters 'sun
Drama , Horor , Komedi , Romantis
AU , OOC , TYPO , DLL
Di suatu malam yang berhujan dengan petir yang sesekali menyambar , tampak seorang wanita menggunakan baju putih sedang memisahkan sampah berdasarkan materialnya. Dia adalah Sakura Haruno. Seorang wanita yang memiliki kemampuan aneh.
" Sakura-san ! Sakura-san ! " Teriak seorang Bibi dari atas tangga. Sakura yang merasa di panggil langsung mengadahkan kepalanya.
"Ya ?"
"Sore ini penghuni kamar 404 keluar lagi. Tolong di bersihkan ya " kata Bibi pemilik apartemen tersebut. Sakura menjatuhkan plastik sampah nya. "Kamar 404 ? " Tanya Sakura.
" Aku tidak mengerti kenapa yang tinggal di kamar itu tidak bisa berlama-lama. Apa kamar itu tidak membawa keberuntungan ? Sakura-san keluarkan juga lemari rias dari kamar itu "
Sakura mengiyakan permintaan Bibi Tersebut, walaupun raut wajahnya tidak begitu yakin. Perlahan Sakura pergi menuju kamar 404 yang dimaksud. Sesampai nya di sana Sakura tampak ragu , namun dia akhirnya membuka pintu kamar 404.
Kamarnya gelap , banyak sampah berserakan dimana-mana . Tiba-tiba pintu lemari di kamar itu terbuka 'Krek' Lalu ada petir menyambar dan Cahayanya menampakkan seseorang duduk di atas lemari rias. Sakura terkejut lalu menyalakan lampu , tapi ternyata tidak ada siapa pun di sana.
Sakura berjongkok dan memunguti sampah-sampah yang berserakan, tiba-tiba lampu kamar tersebut mendadak mati .
" Aaaaaaaaa " Sakura berteriak kaget. Tapi dia tetap melanjutkan pekerjaan nya.
" Pura-puralah tidak melihat ! Pura-puralah tidak melihat ! " Sakura berusaha mencoba menenangkan dirinya sendiri.
Dan petir menyambar lagi , Sakura terjengkang karna kaget , saat dia melihat ke atas di belakang nya ada Hantu berbaju putih yang menyeramkan , diatas lemari rias itu. Sakura segera berlari menuju pintu, sebelum keluar dia melihat kembali ke dalam kamar , dan disana memang ada Hantu itu , hantu yang tiba-tiba mendekatinya.
Sakura berlari ketakutan , menyusuri lorong-lorong apartemen , saat dia berlari melewati lorong itu satu per satu lampu yang di lewatinya mendadak mati dan memercikan api. Sakura berlari menaiki tangga , dan Hantu itu masih mengikutinya. Sakura lalu masuk ke apartemen nya dan mengunci pintu yang terdapat bawang putih di samping nya. Dia memegang erat gagang pintunya. Lalu pintunya bergetar seperti ada yang mencoba memaksa membuka pintu tersebut.
" Pergi ! Aku bilang padamu, pergi ! " Seru Sakura , dan selanjut nya pintu berhenti bergetar. Sakura mengira Hantu tersebut sudah pergi, dia melihat sekeliling nya dan pandangan nya bertemu dengan Hantu menyeramkan itu , Tiba-tiba wajah Hantu menyeramkan itu perlahan berubah menjadi wajah seorang Nenek.
.
.
.
Sekarang Sakura sudah berada di depan rumah seorang yang sedang berduka , dia menatap kedalam rumah tersebut sambil memegang erat sebuah benda di tangan nya.
Sakura melihat foto orang yang sudah meninggal itu , dan ternyata benar , itu Hantu Nenek yang mendatanginya.
" Permisi .. " Kata Sakura.
Seorang Pria yang sepertinya anak dari Nenek itu datang menghampiri Sakura.
" Seorang Nenek meminta ku untuk memberikanmu uang ini "
Sakura lalu menyerahkan buku tabungan yang dari tadi ia pegang.
" Ibu kami ? " Pria tadi bertanya. Dan hanya di balas anggukan oleh Sakura.
Pria Itu lalu membuka tabungan ibu nya dan..
" Uang Ini... Ini 10 Juta ! " Dua orang wanita yang sedari tadi hanya memerhatikan dari jauh langsung mendekat ke pria tersebut.
" Ini benar ! " Seru wanita pertama .
" Astagaa ! " Kali ini wanita kedua
"Dia mengatakan, uang itu kalian gunakan untuk mengurus pemakaman , sisanya untuk membayar hutang kalian " Sakura menambahkan.
" Ibu... " Kata pria tadi.
" Ada hal lain yang ingin dia katakan padamu juga " kata Sakura.
" Katakan saja "
Tiba-tiba Sakura Mencengkram kerah baju Pria tadi dengan marah .
" Kau Kurang Ajar ! Jika kau Berjudi lagi aku akan datang dan memotong tanganmu ! Dasar kurang ajar , jangan berjudi lagi ! " Semua orang di rumah yang berduka itu langsung kaget , karna Sakura yang tiba-tiba berteriak.
" Itu yang ingin dia katakan " Kata Sakura yang sudah menormalkan volume suaranya kembali.
Wanita pertama anak dari Nenek itu mengambil buku tabungan dari Pria itu. " Astaga .. Ini benar buku tabungan milik ibu , ya ampun 10 juta " seru Wanita itu . " Bagaimana bisa ibu mempunyai uang sebanyak ini " Wanita kedua menambahkan. Ketiga anak dari Nenek itu tersenyum.
Sang Pria merebut buku tabungan itu dari wanita tadi , dan akhirnya terjadi perebutan buku tabungan itu , tidak lebih tepat nya uang itu. Mereka memperebutkan uang , yang di berikan ibu mereka , Nenek itu.
Sakura berbalik hendak pergi dari rumah itu , lalu dia melihat sang Nenek tadi sedang memandangi Anak-anaknya , lalu Hantu Nenek itu mengangguk ke Sakura , yang di balas anggukan juga oleh Sakura. Lalu Hantu Nenek itu menjadi asap dan menghilang.
.
.
.
Sementara di tempat lain , Kakashi Hatake sedang duduk di sebuah rumah berhadapan dengan seorang Pria Tua.
" Kau bilang bahwa disini ada arwah, dirumah ini ? " Tanya Kakashi ke Pria tua tersebut.
" Itu benar , istriku yang sudah meninggal ada disini. Aku berniat menjual rumah ini demi anak-anakku. Tapi... Arwah istriku tidak mau. " Kata Pria tua itu.
" Kau tetap ingin tinggal disini, dimana lapangan golf ku akan dibangun ? Baik , kenapa kita tidak bernegosiasi ? " Saran Kakashi.
" Istriku disini dengan ku sekarang. Jadi, kau berharap aku mengusir dia ? "Kata Pria tua itu.
" Orang mati... Masih disini. Baiklah , jika dia memang disini , bagaimana kalau kita sama-sama bernegosiasi " Kakashi kembali menyaran kan Pria tua itu.
" Apa yang dia katakan ? " Lanjut Kakashi kepada Pria tua itu.
" Lihatlah bunga itu, dan kau akan tahu. Bunga itu sangat berharga bagi istriku, dan dia merawat bunga itu sendiri. " Kakashi melirik kebelakang melihat bunga yang dimaksud Pria tua itu.
" Ketika aku ingin menjual rumah ini, bunga itu mulai layu dan hampir mati. Tapi.. Begitu kuputuskan tak menjual rumah ini , bunganya hidup kembali, dan mulai mekar lagi. " Lanjut Pria tua itu.
" Istrimu menggunakan pot bunga ini untuk menyampaikan perasaan nya ? Begitu maksudmu ? " Kakashi mencoba mencari jalan keluar pembicaraan mereka.
" Benar " kata Pria tua itu.
" Kalau begitu .. " Kakashi memukul meja dengan semangat , dia mendapat kan satu ide yang bagus.
" Kalau begitu aku cukup bernegosiasi dengan bunga itu. " Saran Kakashi.
Pria tua itu hanya memandang heran ke arah Kakashi.
Kakashi berdiri menuju ke arah bunga itu berada , lalu dia mengambil gunting rumput yang berada di sebelah pot bunga tersebut.
" Istri , bunga , dengarkan aku baik-baik, dan katakan bagaimana pendapatmu. Suami mu bilang , dia tak mau menjual rumah ini, tapi aku masih ingin membeli rumah ini. Kau tidak mau menjual nya ? Jika memang benar , silahkan anggukkan dengan tangkai bunga ini. Jika tidak .. " Kakashi berhenti sejenak.
" Aku akan memotong tangkai bunga ini " lanjut Kakashi.
" Apa yang kau lakukan ? " Tanya Pria tua itu ke Kakashi, Kakashi hanya mengangkat tangan nya memberikan isyarat ke Pria tua itu agar diam.
" Aku sedang bernegosiasi dengannya " kata Kakashi, lalu Kakashi menjepitkan gunting tersebut di tangkai bunga tadi.
" Kuberi waktu 3 detik " lanjut Kakashi.
" 1... 2 ... 3 " tidak ada yang terjadi dengan Bunga itu, Lantas Kakashi langsung Menggunting bungat tersebut, Kelopak bunga pun jatuh.
Melihat hal itu Pria Tuah itu langsung berdiri
" Kau sudah gila ? " Teriak Pria tua itu kepada Kakashi.
" Kau yang sudah gila. Mau membatalkan kesepakatan yang telah disepakati antara dua orang hidup, dengan menyangkut pautkan cerita orang yang sudah mati. Bukankah itu kelakuan orang gila ? " Kata Kakashi tidak mau kalah.
Kemudian sekertaris nya, Iruka Umino menyerahkan berkas ke Kakashi.
" Karna aku sudah memperoleh pendapat arwah istrimu, kenapa kau tak mengabulkan permintaan anak-anakmu, yang masih hidup ? Silahkan tandan tangan " Kakashi memperlihat kan berkas penjualan rumah tersebut kepada Pria tua , dan tersenyum penuh kemenangan.
Akhirnya Kakashi keluar dari rumah itu , di ikuti dengan Pria tua tadi.
" Dasar tak berperasaan. Tak peduli apa yang kau katakan, istriku masih dirumah ini! " Seru Pria tua tersebut dengan marah. Kakashi membalikkan badan nya.
" Dia sudah tidak ada. Sadarlah. " Kata Kakashi.
" Jika kau mengabaikan dan menganggap remeh perasaan orang lain hanya karna kau tak bisa melihat mereka, Kau akan disambar petir " Pria tua tersebut berteriak marah ke arah Kakashi.
" Aku akan terus hidup dengan akal sehat, dan tetap sukses seperti sekarang , dan mengabaikan hal-hal yang tak bisa kulihat. Jika yang kukatakan ini salah , maka aku siap di sambar petir. " Kata Kakashi sambil menyingkirkan Payung yang di pegang oleh Iruka, lalu Kakashi merentangkan tangan nya , mengadahkan kepalanya kelangit. Di tengah Hujan juga Petir yang menggelegar. Tapi .. Tidak ada yang terjadi dengan nya.
" Sepertinya aku tak akan disambar petir, namun kau dan keluargamu akan disambar uang yang berlimpah. Selamat " kata Kakashi sambil bertepuk tangan dan pergi meninggalkan Pria tua itu.
" Jika memang ada hantu, mereka akan datang dan menggentayangi mu " kata Pria tua setelah Kakashi pergi.
.
.
.
Sebuah mobil melaju di jalanan yang sepi ditengah hujan lebat, juga petir yang sesekali menyambar.
" Kau sungguh tak takut hantu ? " Tanya Iruka kepada Kakashi.
" Kenapa aku harus takut dengan orang yang sudah mati ? Orang yang masih hiduplah yang menakutkan " kata Kakashi.
"Setelah kontrak selesai, aku ingin memastikan nya, berikan rekaman nya "
" Ya " kata Iruka, Kakashi mengalihkan pembicaraan dan meminta sebuah rekaman dari Iruka.
" Aku sudah merekam semuanya, dan disimpan dalam folder nomor 4 " kata Iruka sambil menyerahkan rekaman nya.
Kakashi mendengarkan rekaman tersebut sambil melihat sebuah dokumen. Matanya sedikit menyipit saat melihat dokumen tersebut, saat dia melihat dokumen atau sebuah tulisan , entah kenapa tulisan nya seperti berhamburan , bergerak kemana-mana.
Sementara dari kejauhan terlihat Sakura yang berdiri di pinggir jalan dengan mengenakan jas hujan nya.
" Apa itu ? Apa itu manusia ? Sepertinya dia mencari tumpangan. Apa perlu aku berhenti ? " Tanya Iruka kepada Kakashi.
" Abaikan saja, terus jalan " jawab Kakashi acuh.
Sakura yang berusaha menghentikan mobil Kakashi untuk meminta tumpangan , hanya bisa kecewa melihat mobil itu terus melaju.
Iruka hanya bisa melihat Sakura melalui kaca spion dan saat dia kembali memfokuskan untuk menyetir tiba-tiba seperti ada Cahaya yang sangat terang di depan mereka, itu membuat Iruka langsung menginjak rem mendadak, dan Kakashi langsung kaget.
" Ada apa ? " Tanya Kakashi
" Tiba-tiba ada cahaya. Apa tadi itu pertir " jawab iruka , lalu Kakashi kaget.
" Astaga ! , apa ini ? " Kata Kakashi , tiba-tiba sakura menerobos masuk kedalam mobilnya.
" Terima kasih , kupikir tadi kau tak melihatku, dan terus menyetir melewatiku. Tapi , kurasa kau melihatku. " Kata Sakura yang kini sudah duduk manis didalam mobil Kakashi.
" Bagaimana ? " Tanya Iruka kepada Kakashi.
Kakashi hanya melihat Sakura sekilas , lalu dia menurunkan pembatas kursi.
" Jalan saja " jawab Kakashi singkat.
" Ya "
.
.
.
" Kenapa kau berdiri disana sendiri ? Bagaimana jika tak ada yang datang ? " Tanya Iruka kepada Sakura , mencoba membuka topik pembicaraan.
" Ada wanita mengatakan ada mobil yang lewat jika aku menunggu disitu " jelas Sakura.
" Wanita itu benar-benar tepat seperti hantu " kata Iruka.
" Benar , dia mengatakan meski kau mungkin bisa menghindari petir tadi , dia tak akan bisa menghindariku, kurasa dia memang benar" kata Sakura sambil melepaskan jas hujan nya. Kakashi hanya melihat hal itu dengan pandangan , aneh .
" Tapi .. Apakah mobil ini menuju Konoha ? " Tanya Sakura.
" Ya " - " Tidak " jawab Kakashi dan Iruka secara bersamaan.
" Turunkan dia di suatu tempat dekat sini " jelas Kakashi.
" Ya , Presdir " Iruka hanya bisa mengikuti permintaan Kakashi.
.
.
.
" Hatake Corp ? Apa kah kau Presdir tempat ini ? " Tanya Sakura sambil menunjuk Dokumen yang di pegang oleh Kakashi. Langsung saja Kakashi menepis tangan Sakura.
"Ah... Apa kau merasakan getaran itu ? " Tanya Sakura langsung memegang tangan nya setelah Kakashi menepisnya.
" Tidak " jawab Kakashi acuh.
" Aku tadi merasakan getaran yang sangat kuat , rasanya sangat kuat, kan? " Sakura masih berusaha mencoba mempertanyaakan hal yang baru saja dia rasakan.
" Tidak ! " Kakashi menjawab Sakura dengan memelototi Sakura.
Langsung saja Sakura memilih diam, dari pada dia di pelototi Kakashi lagi .
" Um.. Apakah , Hatake Corp perusahaan yang memiliki pusat perbelanjaan terbesar itu ? Aku tinggal sangat dekat dengan mall itu, dan jika kalian mau menuju kesana .. "
" Menurutku persimpangan yang itu tempat yang pas untuk kau turun , kenapa kau tak turun disana? " Kakashi memotong pembicaraan Sakura dan menyuruh Sakura turun.
" Ya , baiklah " Sakura hanya menuruti Kakashi.
Tiba-tiba dari kejahuan Sakura melihat sosok Hantu yang sangat menyeramkan.
" Aaaaahhh " Sakura berteriak dan menutup matanya. Sontak saja Iruka langsung menginjak pedal rem.
" Jalan terus, bawa pergi aku dari sini ! " Kata Sakura dengan nada ketakutan dan masih menutup matanya.
" Nona ? " Iruka hanya heran melihat kelakuan Sakura, lalu selanjutnya Sakura perlahan membuka matanya , dia kembali melihat hantu menyeramkan itu di hadapan nya . Langsung saja tanpa pikir panjang Sakura memegang lengan Kakashi. Dan , Hantu itu menghilang menjadi Asap.
Kakashi hanya kaget melihat perlakuan Sakura, langsung saja dia menyingkirkan kepala Sakura dengan menggunakan satu telunjuknya.
.
.
.
Kini Sakura duduk di depan sebuah gedung, lalu Iruka datang memberikan sebuah minuman untuk menenangkan Sakura.
" Nona , kau tidak apa-apa ? " Tanya Iruka memberi minum itu.
" Ya , terima kasih " jawab Sakura sambil mengambil minuman tersebut. " Permisi sebentar " Sakura berpamitan sebentar , dan berjalan menjahui Kakashi dan Iruka.
" Wanita itu membawa kita sampai disini tanpa kita sadari , karna teriakan nya. Kau tak berpikir dia sengaja mengoceh kita karna kita menyuruhnya untuk turun ? " Tanya Kakashi ke Iruka.
" Tidak, menurutku tidak begitu. Apa menurutmu yang dia lihat sampai membuatnya begitu ketakutan ? " Iruka bertanya kembali ke Kakashi.
.
.
Sakura kembali membayangkan yang baru saja dia alami, kenapa hantu itu tiba-tiba menghilang saat dia memegang Kakashi ? Itu yang dipikirkan Sakura , sampai dia sadar kalau hantu tadi kembali menemukan nya.
Sementara Kakashi berjalan, lalu melihat Sakura yang berjongkok dengan botol sake dan gelas di hadapan nya.
"Apa yang dia lakukan ? " Tanya Kakashi pada dirinya sendiri.
Sakura menuangkan sake kedalam gelas tersebut.
" Bukankah kau bilang, kau kecelakaan karena habis minum sake ? Aku tak mengerti, kenapa kau masih ingin meminum sake" Sakura seperti berbicara sendiri di mata Kakashi, Kakashi melihat dari jauh mencoba melihat kesana-kemari untuk mencari orang yang sedang berbicara dengan Sakura, ternyata tidak ada siapapun disana.
" Tidak. Aku tak bisa minum sekarang, maafkan aku. " Lanjut Sakura , tapi akhirnya dia meminum sake itu juga.
Kakashi hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Sakura.
" Puas ? , tidak aku juga belum menikah " Kata Sakura tampak sedih , tapi selanjutnya Sakura tersenyum dan tertawa.
" Menurutmu aku cantik ? Sungguh " kata Sakura sambil tertawa , dan Sakura sadar kalau ternyata Kakashi melihat nya.
" Tunggu " teriak Sakura langsung pergi menghampiri Kakashi, sementara Kakashi langsung membalikkan badan nya dan pergi.
" Berhenti mengikutiku, pergilah ! " Sakura berusaha mengusir Hantu yang masih mengikutinya. Tiba-tiba Kakashi berhenti, dan Sakura langsung menabrak nya dari belakang , dan... *Wushh..* hantu nya menghilang kembali, menjadi asap.
Kakashi membalikkan badan nya menyadari Sakura yang memegang lengan nya, dia tidak nyaman.
" Dia tidak mengikutiku. Dia hilang " kata Sakura sambil masih memegang Kakashi, Sakura merasa aneh dengan apa yang terjadi , tidak ! Lebih tepat nya dia merasa aneh dengan tubuh Kakashi.
" Ada dua hal yang paling kubenci. Pertama, orang yang menyentuh uangku. Dan kedua, orang yang menyentuh tubuhku. Aku memotong tangkai bunga dari seseorang yang ingin menyentuh uangku. Tapi, apa yang harus kulakukan dengan tangan yang menyentuh tubuhku ? " Tanya Kakashi ke Sakura, langsung saja Sakura menyingkirkan tangan nya dari lengan Kakashi.
" Aku minta maaf jika membuatmu tidak nyaman, aku melakukan nya karena aku takut pria itu terus mengikutiku. " Jelas Sakura.
" Aku tak melihat apa pun " Kata Kakashi sambil melihat ke arah belakang Sakura.
" Tapi dia ada disana. Dia terus mengikutiku. Tapi ketika aku menyentuhmu seperti ini, dia menghilang " Jelas Sakura sambil kembali memegang lengan Kakashi.
" Aku takkan berada disini sekarang, jika bukan karna wanita itu." Lanjut Sakura.
" Hantu wanita yang kau sebutkan. Apa dia berteman dengan pria yang terus mengikutimu ? " Tanya Kakashi kepada Sakura.
" Pergilah minum dengan wanita dan pria itu lagi " lanjut Kakashi.
Sakura tersenyum lalu berkata " sekarang tidak ada siapapun disini , aku pikir itu karna kau "
Kakashi merasa risih karna lengan nya terus dipegang.
" Aku mempunya kemampuan khusus untuk menyingkirkan gangguan yang terus mengikutiku, mau lihat " tawar Kakashi kepada Sakura. Sakura hanya tersenyum dan mengangguk.
Mobil yang dikemudikan Iruka mendekat , lalu Kakashi secara perlahan melepaskan tangan Sakura dari lengan nya.
" Mari kita lihat... Tetaplah disini. Jangan takut, dan lihatlah baik-baik " kata Kakashi, Sakura hanya tersenyum , lalu senyumnya menghilang ketika melihat Kakashi menaiki mobil dan meningglakan nya.
" Dia masih mengejar kita " kata Iruka
" Dia wanita gila, terus saja jalan " jawab Kakashi acuh.
Di dalam mobil Kakashi melihat Jas Hujan Sakura yang tertinggal , Kakashi menyingkirkan Jas Hujan tersebut ke kursi sebelah, lalu dia melihat Kelopak bunga yang tadi dia potong saat berada di rumah Pria tua tadi.
Kakashi teringat perkataan Sakura.
" mengatakan meski dia mungkin bisa menghindari petir tadi , dia tak akan bisa menghindariku "
Tapi Kakashi hanya bersikap tidak peduli lalu membuka jendela mobil dan membuang kelopak bunga tadi.
.
.
Sementara di tempat lain , masih di tengah hujan yang lebat , seorang Pria sedang menggali sesuatu ditanah. Pria itu terlihat kecewa.
" Kenapa tidak ada disini ? Dimana ? Dimana !" Pria itu berteriak frustasi. Sementara di atas pohon , ada sepasang mata yang mengawasinya
* TBC *
A/N :
Halo minna ! Kali ini saya kembali setelah menulis fic pertama saya yang hancur *starting from a bus*.
Yap ! kali ini saya menulis fanfic menurut cerita dari salah satu Drama Korea Favorit saya MASTERS 'SUN , Drama komedi romantis namun horor itu sangat menarik perhatian saya , sehingga muncul ide gila seperti ini. Apa kalian pernah nonton Draman nya ? ^_^
Cerita mengenai seorang Presdir kaya yang Arogant dan Sombong , bertemu dengan seorang Gadis biasa yang bisa melihat hantu. Itu cerita yang jarang atau bahkan tidak pernah saya dapat. Oleh karna itu , saya berniat membuat FIC berdasarkan Drama tersebut, dengan menggunakan karakter dalam Anime Naruto, dan jadilah ini.
Chapter pertama ini saya buat mungkin hanya 1/4 dari eps pertama Drama MASTERS 'SUN .
Saya ingin meminta pendapat Readers semua *kalau ada*
Apakah Fic ini pantas dilanjut ? Atau Tidak ?
Silahkan tulis pendapat kalian di kolom review :D
Jika ada saran atau masukan juga boleh :D
Tapi Ingat ! Tetap Tonton Drama Aslinya yah ! :D
© Masters 'sun
© Naruto - Masashi Kishimoto
