Disclaimer : Pokoknya bukan punya gue,kecuali fanficnya.
Warning : BL/yaoi/homo,gay(i already told ya),typos bertebaran kaya kumpulan jones,alur kecepatan,minim kosa kata,membosankan,cerita pasaran and blahblah
Cast :
Ong seongwoo
Kang Daniel
Other
This is OngnNiel with bott!Ong, okay Ongniel sama-sama ganteng tapi serius gue kaga bisa bayangin si bahu 60 cm jadi uke,ouch seriouslyyyy
DON'T LIKE? DON'T READ
HAPPY READING ~(*v*)~
Harusnya Ong Seongwoo berdiam diri saja didalam kamarnya malam ini.
Tapi tidak. Kedua tungkai kakinya malah membawanya ke sebuah bar di daerah yang agak terpencil dan kini ia sibuk meminum minuman beralkoholnya-sudah gelas yang ke 10 ngomong ngomong-tapi toh tubuhnya tak akan bereaksi apapun dengan minuman ini,karna yah dia sedikit berbeda.
Niatnya hanya ingin menghabiskan waktu karna rasanya matanya tak ingin terpejam malam ini. Hanya minum-minum,tak ada acara goda-menggoda manusia yang berkeliaran disini,meskipun tak jarang sosok-sosok berpakaian minin yang berlalu lalang didekatnya melemparkan lirikan penuh arti kepadanya. Tak ada niat, muak, jenuh.
"Oh? Kau yakin? Tambah lagi?" tanya si bartender ketika melihat Seongwoo yang duduk didepannya mengulurkan gelasnya yang telah kosong sambil mengangguk mengiyakan pertanyaannya.
"Hebat,kau belum teler dan masih bugar." Bartender itu terkekeh kemudian mulai menyiapkan minuman lagi untuk Seongwoo sebelum tiba-tiba ia dengan jantung hampir meledak karna terkejut menjatuhkan minuman yang tengah disiapkannya.
Bagaimana tak terkejut jika sang pelanggan-Seongwoo-dengan sangat tiba-tiba berdiri dengan cepat hingga menjatuhkan kursi yang didudukinya hingga menimbulkan suara yang lumayan keras dan tatapan penasaran dari beberapa orang disekitarnya.
"Dude,kau baik-baik saja?" Ia bertanya saat melihat Seongwoo dengan nafas memburu dan wajah memerah tergesa mengeluarkan dompetnya dari saku jeans hitamnya,menarik sejumlah uang dan melemparkannya ke meja di hadapannya. Kemudian lelaki bersurai hitam itu berlari tergesa menembus manusia-manusia yang berada disana menuju pintu keluar.
"Aneh" Sang bartender berucap heran sambil menghitung uang yang di lemparkan Seongwoo,'uangnya kelebihan'.
'Sialan,sudah waktunya?'
Seongwoo berhenti berlari di sebuah gang kecil yang lembab,tubuhnya kian melemah dan panas. Kenapa masa heatnya harus tiba-tiba datang seperti ini,padahal Minhyun memperkirakan masa heatnya akan datang kira-kira seminggu lagi.
Ia kini menyenderkan tubuhnya ke dinding bata dingin dibelakangnya sembari menutup mata mencoba menenangkan nafasnya yang kian memburu.
'Tenang tenang,tak ada orang,tak ada Alpha atau siapapun.'
Seongwoo mencoba menenangkan pikirannya dengan kata-katanya sendiri, disaat begini ia tak boleh panik. Lagipula ia sudah pernah-walaupun hanya sekali-mengalami hal ini dan ia dapat melewatinya dengan tenang dan jangan lupakan dengan bantuan pil-pilnya.
Merasa sudah tak terlalu panik,jemarinya mulai meraba saku celananya,mencari pil yang diberikan Minhyun dan selalu dibawanya kemana-mana,pil penekan pheromone saat masa heat datang bagi para Omega sepertinya.
'Apa?'
Seongwoo menggeram resah,tubuhnya kian memanas,ia dengan kesetanan meraba-raba tubuhnya mencari keberadaan obat yang harusnya berada disaku celananya.
'Tidak,tidak,tidak! Aku membawanya! Dimana?dimana?!'
Tak juga menemukan obat yang dicari diseluruh tubuh, Seongwoo memutuskan untuk segera kembali kekediamannya sebelum ada Alpha yang menemukannya oh ataupun bermalam di penginapan dekat sini sehingga ia dapat mengurung diri dan menelfon Minhyun untuk menolongnya.
Bagus,bagus,penginapan terdengar meyakinkan walaupun tak seaman rumahnya yang jauh dari sini, setidaknya dapat melindunginya sampai Minhyun datang menolongnya.
Tapi Seongwoo, ternyata hidup tak semudah itu.
"Mencari ini?" Sosok lain muncul di ujung gang,berjalan pelan keluar dari kegelapan dengan seringaiannya. Ia berhenti tepat beberapa langkah dari tubuh Seongwoo yang kini membatu dengan terkejut.
Obatnya,dan ponselnya juga. Berada di tangan seorang lelaki tinggi berambut coklat muda yang ia tak kenal siapa. Kabar baiknya,ia bukan Alpha atau Beta ataupun Omega. Bukan makhluk seperti mereka. Oh hanya seorang manusia?
"Aku mengambilnya saat kau sibuk minum tadi" Lelaki itu tersenyum,Seongwoo ditengah kegilaan tubuhnya hanya bisa memikirkan satu pertanyaan dalam kepalanya;
'Bagaimana bisa?'
Seongwoo lebih dari sekedar manusia,ia adalah sang Werewolf yang memiliki kemampuan indra di jauh diatas manusia,dan bagaimana caranya manusia lemah ini dengan mudahnya bisa mencuri darinya tanpa sepengetahuannya? Kecuali lelaki ini bukan-
Seongwoo tercekat,ia merasa seolah dunianya luruh,malam ini dirasanya adalah malam paling sial seumur hidupnya-yang entah sudah berapa abad lamanya-ketika ia dengan jelas melihat manik hitam kelam sang lelaki dengan perlahan berubah menjadi merah darah,parahnya ia kini menyeringai lebar sehingga mempertontonkan kedua taring tajam dibalik bibir merahnya.
'Vampir!'
Secepat alaram bahaya yang muncul di kepalanya,secepat itu pula Seongwoo dengan sisa tenaga yang ia miliki melompat mundur kemudian berlari cepat menjauhi lelaki Vampir itu untuk kemudian tersungkur diatas aspal kasar dengan tubuh yang sudah panas luar biasa,ia tak punya tenaga lagi,seakan kuasa atas tubuhnya bukan miliknya lagi.
Seongwoo yakin ia dapat melawan Vampir ini ataupun kabur dengan cepat dalam kondisi normalnya, tapi sekali lagi-ia sedang dalam masa Heat sialannya,membuat tubuhnya tak lebih kuat dari manusia.
Sang Werewolf menggeram,mencoba bangkit dengan sekuat tenaga,tapi ia hanya kembali jatuh diatas lututnya.
"Ah kau terlihat tak sehat Wolfie" suara berat sang Vampir menyadarkan Seongwoo bahwa makhluk itu tiba-tiba sudah berada tepat didepan Seongwoo,menatap rendah si manusia serigala yang bersimpuh dengan keadaan tak karuan. Vampir ini tentu tak bodoh untuk mengetahui apa yang sedang terjadi pada tubuh sang Werewolf.
"K-kalau ingin membunuhku cepat lakukan brengsek,atau berikan benda itu padaku d-dan kita bertarung dengan benar." Seongwoo bicara dengan tersengal. Ia sudah tak peduli,sudah dipastikan ia akan mati malam ini ditangan Vampir ini karna yah ia tak bisa apa apa dalam keadaan begini,dalam hati ia meminta maaf pada Minhyun,ayahnya dan packnya karna ia harus mati di tangan makhluk yang paling mereka benci ini.
"Hmmm mencium dari wangi darahmu yang lezat,menghisapmu sampai mati kedengaran bagus." Vampir terkekeh dingin,ia kemudian berjongkok sehingga dapat memperhatikan wajah Seongwoo yang memerah dan berkeringat dingin. Jemarinya yang panjang kemudian menjambak rambut hitam Seongwoo dengan kasar mengharuskan Seongwoo mendongak dan menatap sang Vampir penuh benci dengan manik matanya yang kini berwarna kuning dengan pupil kecil khas Werewolf.
"Tapi itu tak akan terasa menarik."
Sang Vampir melanjutkan perkataannya sembari memperhatikan fitur wajah Werewolf dihadapannya. Orang ini terlihat tampan dan cantik secara bersamaan,dan yang paling penting-terlihat sangat menggairahkan.
"Apa maumu sialan?"Seongwoo benar-benar muak,ia berharap lelaki ini cepat membunuhnya atau melepaskannya-walaupun rasanya tak mungkin-.
Seongwoo merasa hampir gila,seluruh tubuhnya terasa panas-ingin segera disentuh-jangan lupakan lubangnya yang sudah sangat gatal dan mengeluarkan banyak cairan dibawah sana membuat akal sehatnya kian terkikis. Tak tau bagaimana menjabarkan ini,Seongwoo merasa ingin ngeseks disaat ajalnya berada tepat didepan matanya?haha Seongwoo tak pernah berfikir masa Heat akan sesialan ini baginya.
"Owww tenang Wolfie,dari pada bertarung,bagaimana kalau kita buat kesepakatan yang menarik hm?"
"Kesepakatan apa?"
"Aku akan membantumu menuntaskan masa Heatmu. Sebagai gantinya, kau akan memberikanku darahmu." Seongwoo menggeram menampilkan taringnya yang tajam,apa katanya?
"Maksudmu kau akan mengembalikan pil Heat ku jika kuberikan kau darahku?" Seongwoo tak yakin, itu kedengaran terlalu baik hati untuk Vampir yang bisa langsung mengambil darah mangsa empuk yang sedang berada di titik terlemahnya dan tersaji tepat dihadapannya.
"Hahahahaha tidak,tidak Wolfie. Siapa bilang kau butuh ini."
Sang Vampir meremukkan botol yang berisi pil-pil milik Seongwoo dalam genggaman tangannya kirinya yang bebas kemudian melemparkan benda itu jauh kebelakang tubuhnya bahkan sebelum Seongwoo sempat protes.
"Maksudku,aku akan memuaskanmu dan kau-" Vampir ini kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Seongwoo,menjilat ujung bibir Seongwoo seduktif.
"Kau akan mempersembahkan darahmu khusus untuk Vampir yang haus ini."
Seongwoo terbelalak,ia dengan gesit mencoba mencakar wajah Vampir dihadapannya,tapi tentunya Vampir ini lebih gesit dengan segera mencengkram pergelangan tangan kanan Seongwoo yang mencoba tanggung-tanggung,Vampir ini bahkan mencengkramnya sampai membuat pergelangan tangannya patah.
"Arghhhhh!"
"Sudah ku bilang untuk tenang."
"Lebih baik kau langsung membunuhku!Aku tak sudi bersetubuh dengan makhluk sepertimu!"
"Bagaimana jika aku memaksa?" Vampir itu kini berdiri,otomatis membuat Seongwoo ikut berdiri dengan paksa karna rambutnya yang masih dijambak dengan keras.
Si Vampir kemudian dengan kasar menarik pinggang Seongwoo,menempelkan tubuh mereka dengan erat dan tanpa cela,menunduk untuk menghirup dalam-dalam aroma darah yang memabukkan disekitar pembuluh darah leher Seongwoo yang masih bernafas dengan memburu dan mencoba berontak-yang sayangnya sia-sia-akal dan tubuhnya tidak singkron,ia menolak dengan sangat tapi tubuhnya terasa luar biasa menginginkan ini,meskipun itu dengan makhluk yang paling dibenci Seongwoo sekalipun.
Seongwoo mengutuk dalam hati,ia mengutuk Vampir sialan ini,mengutuk masa Heatnya,mengutuk takdirnya yang mengharuskan ia menjadi seorang Omega dan mengutuk nasib sialnya.
"Akan sangat tidak menarik jika makhluk seerotis dirimu langsung mati begitu saja."
Vampir ini berbisik dengan suara beratnya sembari mengusap kedua bongkahan pinggul Seongwoo,membuahkan erangan dari sang empu yang kini mencengkram bahu Vampir dihadapannya dengan keras,nafasnya yang memburu berlomba-lomba menerpa wajah sang Vampir.
Dengan sangat perlahan dan menggoda,si Vampir menjilat kedua taring dibalik bibirnya yang masih menampilkan seringaian dingin kemudian berkata;
"Aku Kang Daniel,ingat nama itu baik-baik. Karna kau akan mendesahkan nama itu sepanjang malam Wolfie."
Seongwoo tak tau mana yang lebih buruk,bertemu seorang Alpha disaat sedang Heat atau bertemu Vampir setengah waras yang mencoba menyetubuhinya,karna ia benar-benar tak ingin kemungkinan terburuk datang secepat ini-kehamilan-.
Sekali lagi,seharusnya Ong Seongwoo berdiam diri saja didalam kamarnya malam ini.
End
Hahahahaha atau TBC aja? Gue lagi ngapain sih?hahahaha#gila ni orang.
My first fanfic aye,jadi ya jelek kaya begini,maklumin ajalah ya?ya dong,iya dong. Butuh banget saran dan kritik yeorobun eunggg
Gue kobam sama OngNiel,kapal anti karam kuh :")
Last,kalo ada yang minat,gue lanjut mungkin?hahahahaha#bacot elah
