Tap Tap Tap
Tampak 3 orang murid sedang berjalan menyusuri lorong sekolah yang asing.
"Akaito, uji nyalinya berhenti saja yuk..." pinta gadis yang berambut kuning.
"Tenang saja, Lenka-chan. Selama ada aku, semuanya aman kok." Ucap Akaito sambil memegang bahu Lenka. Tiba-tiba Akaito mendapat tendangan maut dari lelaki berambut kuning.
"Jangan pegang Lenka, playboy!" pemuda yang kita ketahui Rinto itu menarik tangan Lenka menjauh dari Akaito. Akaito hanya terkekeh.
"Akaito, Rinto, katanya sekolah ini bekas kuburan, lho! Berhenti aja yuk!" pinta Lenka sambil menarik tangan Rinto.
"Lenka, kalau kita berhenti uji nyali ini, kita akan kalah taruhan dari Mikuo dan Luki!" omel Rinto.
"Betul kata Rinto, Lenka-chan. Kan kita sudah taruhan." tambah Akaito.
"Ta-tapi.."
"Lenka, berhentilah bersikap man-" belum sempat Rinto menyeselesaikan ucapannya, sebuah tangan menggenggam kakinya.
"....Tubuh...Aku ingin...tubuh..." kata sosok itu.
Spontan, mereka lansung teriak histeris. Lenka dan Akaito lari, meninggalkan Rinto yang tidak bisa lari karena kakinya dicengkram sosok misterius itu.
"Lenka, tunggu aku!" teriak Rinto. Lenka pun kembali dan menarik tangan Rinto. Tapi hasilnya nihil, Rinto masih dicengkram sosok misterius itu.
"HUWAA! Gimana ini, Rinto? Sosok itu terus mencengkram kakimu! Bagaimana kita bisa kabur dari si-"
BRUK!
Mata Lenka membulat, pupilnya mengecil, di belakangnya ada Akaito yang kini sudah tak bernyawa. Belatung keluar dari mulutnya.
"A-Akaito..." Rinto tertegun.
"KYAAAAAAAAAAAAAAAAA!" Lenka memegang kepalanya.
Tiba-tiba sosok misterius yang mencengkram kaki Rinto menyeret Rinto ke suatu tempat.
"Lenka! Tolong aku!"
"Rinto!"
Lenka berusaha mengejar Rinto, namun gagal. Kini Lenka sendiri.
"Ri-rinto... Akaito.."
Bingung. Lenka bingung apa yang harus dia lakukan. Air matanya mulai mengalir.
"uuuh... A-aku takut... Rinto.. Akaito.. Huhuhu.." Lenka mengusap matanya.
Tiba-tiba ada seorang gadis menepuk pundak Lenka. "Kenapa menangis?" tanya gadis itu ramah.
"Kau..kau siapa?" tanya Lenka sambil gemetar.
Gadis itu tersenyum. "ah, aku kebetulan sedang mengelilingi sekolah. Lalu aku melihatmu. Jadi, bolehkah aku-"
Lenka mulai tenang. 'syukurlah masih ada orang di sekolah ini..' batinnya.
"-membunuhmu?"
"Eh?"
JLEB!
Darah segar mengalir dari perut Lenka yang tadi ditusuk oleh gadis itu. Gadis itu menyeringai.
"Hmm.. Darah, aku suka darah."
Gadis itu mengancungkan pisau ke mata Lenka. "Mata yang indah, darahnya pasti segar."
"k-KYAAAAAAAAAAAAAAAA!"
JLEB!
.
.
Disclaimer : Vocaloid punya Yamaha Corp dan Crypton Future Media. Tapi fic ini 100% punya saya dan saya persembahkan untuk readers sekalian XD
Warning : yang penakut harus baca fic ini! #digampar. Typo bejibun, gaje tingkat internasional (oke, lebay.), EYD campur aduk.
A.N.: Maaf jika fic ini mengecewakan. (_)
.
.
.
.
2 bulan kemudian..
"Miku, kita pulang bareng, yuk!" ajak seorang gadis honey-blonde dengan pita putih besar dikepalanya.
"Ah, baiklah. Sebentar ya, Rin!" jawab gadis yang dipanggil 'Miku' itu.
Saat Miku dan Rin hendak keluar kelas, mereka bertemu dengan Luka.
"Luka, ayo kita pulang bareng!" ajak Rin semangat.
"Ah, oke. Aku ambil tasku dulu."
Akhirnya Miku, Rin, dan Luka pun pulang bersama.
.
.
"Eh, tau gak? Katanya sekolah lama di belakang sekolah kita itu angker lho! Katanya sih, ada 3 orang murid hilang disitu dan belum ditemukan." kata Luka membuka pembicaraan sambil terus berjalan. "Makanya aku tadi disuruh ketua untuk meneliti sekolah itu.
"Oh, aku baru ingat. Kau anggota klub pecinta horor, ya! Eng... Ngomong ngomong, Mikuo-nii pernah ke sekolah itu.."
"Benarkah? Oh, kakakku juga pernah."
"Iya, katanya dia dan temannya akan taruhan uji nyali disitu."
Tap. Rin berhenti melangkah. Tubuhnya gemetar.
"Rin? Ada apa?" tanya Luka dan Miku.
"...ka-kakakku, Rinto-nii, hilang disitu..."jawab Rin. Matanya mulai mengeluarkan butir-butir air mata.
Miku memandang Rin dengan iba, dan lansung memeluknya. "Sudah, Rin.. Jangan menangis, siapa tahu kakakmu akan diitemukan kembali.."
Luka juga ikut memeluk Rin.
"Kakakku juga hilang disitu." kata Len di sebelah Rin.
Eh? Sejak kapan Len disitu? Bukanya Miku, Rin, dan Luka tadi hanya bertiga?
"KYAAAAAAAAA!"
PLAK! PLAK! PLAK!
Len mendapat 3 cap kaki badak(#plak!) maksudnya 3 cap tamparan yang dihadiahi oleh 3 gadis berparas cantik itu. Beruntungnya, Len.. :D (Len: apanya yang beruntung!?)
"uuh.." Len mengusap-usap kedua pipinya yang malang itu.
"Makanya jangan muncul tiba-tiba!" komentar Luka.
"Salah sendiri!" tambah Rin sambil blushing (?).
"Kapok!" tambah Miku.
"a-aku kan hanya ingin ikut dalam pembicaraan kalian.." kata Len.
"Huh!" mereka bertiga (Miku, Rin, Luka) membuang mukanya. (Hah! Muka bisa dibuang!? Σ(ºдº" ) | Len : ..Baka..)
"Yo! Ribut-ribut masalah apa nih?" tanya Kaito sambil muncul tiba-tiba.
"Oh, Kaito. Ini, temenmu nyari masalah." lapor Rin.
Luka mengangguk. Miku blushing entah kenapa.
"heh, dada rata! Nyari masalah!?" kata Len.
"Dasar maniak pisang! Kau yang nyari masalah!" balas Rin.
"Heh, sudah. Jangan berantem!" perintah Miku.
"Len! Kau sering sekali menggoda Rin! Mengalah sedikit, dong!" bela Kaito.
"BaKaito! Jangan bilang kau suka Rin!" ucap Miku sedikit... Cemburu. :D #ditimpuk negi.
"Enggak! Aku gak suka Rin! Mana mungkin aku suka sama pacarnya Len itu!"
"Woi, ane bukan pacar Len!" bantah Rin.
"Bakaito! Ngajak berantem kamu?" tambah Len.
"Woi, jangan berantem disini!" lerai Luka. Nihil, 4 mahluk itu masih saling adu mulut.
BYUUUUUR!
Tiba-tiba badan mereka basah semua, kecuali Luka yang tiba-tiba sudah pake jas hujan.
"WOI, JANGAN RIBUT! Nanti bayiku bangun!" teriak ibu-ibu yang barusan tadi menyiram mereka pake baskom. (Kagami jadi ingat temen Kagami yang sering dijuluki baskom :D #dilempar tas)
'mampus..' batin Luka.
"Eh, bagaimana kalau besok kita buktikan keangkeran sekolah angker itu!" usul Miku.
"Oke, aku setuju!"
"Siapa takut!"
"...Aku ikut-ikut aja deh."
"Baiklah! Malam ini ya! Jam 10 malam!"
"Baik!"
.
.
BERSAMBUNG...
Heh, kok rasanya fic ini kaga ada serius-seriusnya sih.. gomen...∏д∏)
Kaede: baka..
Miu: BaKagami :D
Heh, jahat! "ºдº) kalian kan OCkuu
Kaede: *diam*
Miu: OCnya BaKagami~ xD
Jahat! ;w;
Ah, Fic ini Kagami buat berdasarkan request dari temen Kagami yang namanya aishah. :D
Dia minta Kagami bikin fic horor~ :3
Nah, sudah Kagami kabulkan, Aishah~ X3
ah, kalau ada readers yang mau nyumbang request ke Kagami, boleh kok! :D lewat PM tapi, ya =w=
Btw, ini udah masuk rate m belum? '-')?
Yah, pokoknya review! Review sangat dibutuhkan! :3 #maksa nih? # iya #ditabok.
REVIEW AKAN SANGAT DIBUTUHKAN JIKA READERS INGIN KELANJUTAN FIC INI :D
(tidak memaksa, tapi dianjurkan #dibantai)
