A Line Of Destiny
Naruto © Masashi Kishimoto
Highschool DxD Ichie Ishibumi
A Line Of Desteny Caesar Clown
.
.
.
.
Rate : M (Jaga- jaga)
Summary: Takdir dari sang ' Ramalan ' berubah. Dunia penuh kegilaan menunggunya. Kehidupan dengan alur yang rumit menghadangnya. Masalah demi masalah menantinya. Cinta pertama atau cinta baru yang akan ia pilih ? Benarkah ini takdir dari Tuhan ? Ataukah hanya cerita yang ditulis ulang oleh - Nya untuk sang ' Ramalan '
Genre : Adventure, Romance, Friendship
Pair : Naruto X…
" Naruto " : Talk
' Naruto ' : Thinking
" Ddraig " : Biju/Sacred Gear Talk
' Kurama ' : Biju/Sacred Gear Thinking
.
.
.
.
.
.
.
.
" Uzumaki Naruto… Diriku mengakui kamu sebagai pemilik Chakra yang sangat mahir dalam menggunakannya. Tapi hanya cukup sampai disini. " Orang yang disebut sebagai Ibu dari Chakra berucap kepada satu orang yang masih sanggup berdiri didepannya ini.
Uzumaki Naruto sang ' Anak Dalam Ramalan ' hanya mampu untuk menatap sang Dewi Kelinci dengan mata Choukou Tomoe Rinnegan yang diberikan sahabatnya sebelum berpisah tadi. Tenaganya hanya tersisa sedikit akibat jutsu dan mata yang ia gunakan, serta ia masih berkewajiban menjaga dua orang dibelakangnya ini. Sakura Haruno dan Kakashi Hatake yang dalam keadaan kurang baik.
Membuat satu bunshin untuk melindungi keduanya, Naruto yang asli kembali fokus kepada Kaguya. Mengirim sebuah perintah batin kepada bunshinnya yang kemudian langsung lenyap dari sana karena dirinya meminta bunshinnya untuk membawa kedua orang tadi keluar dari dimensi ini.
" Baiklah aku siap kapan saja nenek. " Naruto mengucapkan beberapa kata kepada Kaguya. Kaguya langsung melesat menuju Naruto dan sementara itu yang dituju nampak terlihat tenang.
" Naruto, kami telah memberikan sebagian Chakra kami kepadamu manfaatkan dengan baik. " Ucap Biju ekor Sembilan yang nama aslinya adalah Kurama mewakili teman – temannya.
" Arigatou minna, aku tidak akan mengecewakan kalian semua. " Naruto berucap dengan yakin kepada kesembilan temannya yang masih tersisa tadi. Setelah itu Naruto bersiap melakukan serangan terakhir. Chakra yang sekarang ia miliki hanya cukup untuk satu pelepasan jutsu skala besar.
" Bersiaplah menemui ajalmu reinkarnasi Ashura! " Kaguya menambah kecepatannya. Naruto secara terang – terangan membuat satu bunshin. Bunshin tadi juga melompat menuju Kaguya dengan tangan kosong. Kaguya hanya tersenyum remeh melihat itu, sementara sang bunshin hanya diam dan kemudian melemparkan ikat kepala yang ia pakai menuju Kaguya. Kaguya menghindarinya dengan mudah dan masih berfokus kepada bunshin Naruto tadi.
" Selamat tinggal Nenek. Chibaku Tensei! " Usai Naruto yang sudah berpindah tempat dengan ikat kepalanya mengucapkan jutsunya, Secara perlahan Kaguya terangkat dan mulai tertimbun oleh bebatuan yang lama kelamaan makin besar. Para biju juga keluar dari tubuh kaguya dan mengambil bentuk masing – masing dari ekor satu sampai Sembilan.
" Sial aku lupa jika kau memiiki mata itu reinkarnasi Ashura. " Setelah mengatakan itu tubuh Kaguya tertutup penuh oleh bebatuan yang disebabkan oleh jutsu Naruto tadi. Zetsu hitam yang melihat itu – pun berteriak kepada ibunya.
" IBU, aku janji akan membangkitkanmu lagi. " Zetsu mengucapkan kalimat itu kepada sang ibu. Naruto yang melihat itu – pun mendekati Zetsu dan langsung melemparnya kearah chibaku tensei tadi.
" Sekarang bagaimana kalian kembali ? aku yakin Hagoromo – jiji sudah lenyap dari tadi karena Sasuke mati. "
" Apa kau masih memiliki Chakra yang tersisa? " Shukaku bertanya kepada Naruto.
" Sebenarnya hanya tersisa sepersepuluh. "
" Itu sudah cukup, segel lah kami dalam tubuhmu. " Shukaku bicara lagi.
" Apa kalian yakin ? aku tidak tahu ini akan berhasil atau tidak. "
" Kami sangat yakin. "
Setelah mendengar jawaban dari para sahabatnya itu Naruto mengangguk. Merangkai beberapa segel tangan untuk jutsunya. Setelah selesai ia mengucapkan nama jutsunya.
" Hakke Fuin " Setelah itu para biju masuk kedalam tubuh Naruto secara perlahan. Sementara Naruto dia menahan rasa sakit sekaligus panas yang menyerang bagian perutnya.
Setelah semuanya selesai, Naruto yang tenaganya hanya tersisa sedikit – pun membuka portal untuk kembali kedimensinya. Tetapi setelah sampai ditengah portal Naruto ambruk dan kehilangan kesadarannya secara perlahan.
.
.
.
ALOD
.
.
.
Seorang pemuda bersurai kuning yang tertidur dihutan dengan baju compang camping perlahan membuka matanya. Setelah matanya benar – benar terbuka, ia melihat sekeliling dengan mata biru lautnya, dan langsung tersenyum sumringah.
" Aku berhasil semuanya. Aku berhasil. " Kata - kata itu terus terulang hingga dia hampir keluar dari hutan dengan tertatih. Sebentar lagi ia dapat bertemu dengan kedua rekannya tadi. Senyumnya tambah lebar ketika ia melihat seberkas cahaya yang ada didepannya. Langkahnya makin lama makin cepat.
" Akhirnya aku bisa mengak - … " Matanya terbelalak ketika melihat daerah yang sama sekali tak ia kenal tersaji didepannya. Kereta tanpa kuda beroda empat, gemerlap lampu yang sangat indah dan tidak bisa ia temukan dikonoha.
" Ini dimana ? " Nada yang penuh tanya itu entah kepada siapa ia ajukan. Memang sewajarnya ia bingung, karena di Elemental Nation tidak ada benda – benda seperti yang ia lihat sekarang ini. Mencoba mengaktifkan senjutsunya untuk merasakan hawa keberadaan temannya, namun nihil ia tidak menemukan Chakra temannya.
Tapi setelah beberapa menit ia merasakan energi asing yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Dengan lari secepat yang ia mampu sekarang, dirinya menuju sumber energi tak dikenal itu. Setelah sampai dia sangat terkejut karena melihat seorang remaja laki – laki yang terbunuh akibat tertusuk sebuah tombak aneh dan didekatnya ada seorang wanita berpakain minim memiliki sayap gagak sedang tertwa dengan girangnya. Naruto sesegera mungkin menghampirinya.
" Hei kenapa malah tertawa?! Cepat tolong dia! " Naruto mengatakan itu tanpa tahu ada bahaya.
" Kenapa k-… Ah, bodohnya aku yang lupa memasang Kekai untung saja sedang sepi. Dan karena kau sudah mengetahui eksistensi kaumku kau harus mati manusia rendahan. " Setelah itu wanita tadi membuat tombak yang sama dengan yang bersarang manis pada pemuda berambut coklat model seperti Tsubasa didekatnya. Kemudian wanita tadi melempar tombak tersebut menuju Naruto.
Cleep…
" Hufft… hampir saja, jika kau melempar sesuatu berhati – hatilah. Itu bisa membahayakan orang lain. " Naruto berucap dengan santainya, karena memang tidak bisa bersungguh – sungguh sebab tubuhnya belum pulih. Wanita tadi merasa geram dengan Naruto. Dia kemudian menciptakan banyak tombak cahaya dan melemparnya kearah Naruto.
Cleep… Cleep… Cleep…
Cleep… Cleep… Jrassh…
Satu dari sekian banyak tombak yang dibuat berhasil mengenai kaki kanan Naruto. Naruto yang belum sembuh betul langsung ambruk ketanah. Melihat itu wanita tadi melempar dua buah tombak lagi kearah Naruto, dan keduanya teat mengenai jantung dan kaki kiri Naruto.
" Arrgghh… ini sangat sakit. " Naruto merasa kesadarannya perlahan hilang ( lagi ). Namun sebelum benar – benar hilang dia melihat sesuatu berwarna merah.
.
.
.
ALOD
.
.
.
Perlahan seorang remaja laki – laki berambut coklat dengan potongan seperti Tsubasa membuka matanya. Dia semalam mimpi aneh yaitu dibunuh oleh kekasihnya sendiri. Tidak mau pusing dengan hal seprti itu remaja tadi beranjak dari tempat tidur.
" Kenapa tubuhku jadi lebih berat ya ? " memilih membuka selimutnya dari pada bingung, remaja tadi langsung kaget setengah mati. Pasalnya kakak kelasnya yang sangat ' baik ' padanya hingga sering menghukumnya tidur disampingnya dan memeluk erat lengannya.
"S – s – Sona – senpai … Ke – kenapa kau disini?! La – lalu dimana pa – pakaianmu? " Remaja yang diketehui bernama Issei ini sebisa mungkin menahan agar dia tidak mengeluarkan darah dari hidungnya.
" Mmhh, Hyoudou – kun sudah bangun ? apakah tidurmu nyenyak ? " Gadis yang bernama Sona tadi bangun dan memberikan ' sapaan ' pagi kepada Issei.
' Gawat jika dia masih dalam keeadan begini aku akan segera menyemburkannya. ' Batin Issei nista.
.
ALOD
.
Ditempat lain terlihat pemuda berambut pirang juga membuka matanya dan tak kalah terkejut dengan apa yang ada dihadapannya. Gadis berambut merah crimson tampil ' polos ' di depannya. Jujur, wanita ini mengingatkannya pada sang Ibu. Yah, walaupun rambutnya lebih cerah. Sebisa mungkin Naruto mengendalikan dirinya. Setelah agak tenang dia mengajukan pertanyaan kepada gadis di dpannya ini.
" Maaf, siapa kamu dan dimana aku ? " Naruto mati – matian berusaha tidak melihat sesuatu yang menggoda iman itu. Saat ditanya seperti itu, perempuan tadi hanya tersenyum. Naruto akui senyumnya manis tetapi seprti ada yang kurang dari senyuman itu.
" Namaku Rias Gremory, dan sekarang kita ada di kamar milik ruangan klubku. Serta siapa namamu? " perempuan tadi menjelaskan kepada pemuda di depannya, sekaligus bertanya kepadanya.
" Namaku… Naruto. " Naruto mengucapkan namanya dengan sedikit ragu.
" Hanya Naruto ? " Rias bertanya lagi.
" Ya, hanya Naruto. " Naruto meyakinkan.
" Hihihi… Namamu lucu ya, seperti toping Ramen. " Rias tertawa kecil. Dia baru tahu ada makhluk yang namanya seunik itu. Yah, kecuali satu.
" Hei namaku itu yang memberikannya adalah orang tuaku jadi jika kau menertawakanku, kau secara tidak langsung menertawakan orang tuaku. " Naruto tidak terima jika dirinya diejek.
" Lantas dimana orang tuamu Naruto – san ? " Rias bertanya lagi.
" Mereka sudah meninggalkanku ke tempat yang tidak dapatku jangkau saat ini. " Naruto menjawabnya dengan nada sedih. Rias yang melihat itu merasa tidak enak kepada Naruto.
" Ano… Maafkan aku. " Rias meminta maaf kepada Naruto. Dia merasa telah membuka luka lama yang dimiliki Naruto.
" Um, Tak apa dan lebih baik sekarang kau pakai pakaianmu, aku ini laki – laki lho. " Naruto membalas permintaan maaf Rias.
" Aku juga tahu kau itu laki – laki, tenang saja aku bisa menjaga diriku. " Setelah menjawab itu, Rias pergi menuju kamar mandi. Tak beberapa lama kemudian Rias keluar hanya dengan mengenakan handuk lalu mengambil pakian yang akan ia kenakan.
" Apakah kau masih ingin melihat tubuhku Naruto – san ? " Rias bertanya kepada Naruto. Naruto yang menyadarinya kemudian meminta maaf, setelah itu pergi keluar dari ruangan pribadi milik Rias.
' Kau sama sepertinya namun sifat kalian bertolak belakang. '
.
.
.
ALOD
.
.
.
Setelah Rias selesai belajar disekolah, ia dan semua perrage – nya berkumpul di ruang Penelitian Ilmu Gaib. Kemudian Rias menyuruh salah satu perrage – nya untuk memnggil Naruto, Iblis reinkarnasi baru. Kiba selaku knight menjalankan perintah dari Rajanya dengan cepat, dan tak beberapa lama kemudian dia datang bersama laki – laki yeng memiliki rambut pirang.
Setelah itu Rias – pun menjelaskan banyak hal kepada Naruto, termasuk Great War dan sesuatu yang dia kira mimpi itu. Rias juga menambahkan bahwa dia kini sekarang menjadi Iblis keluarga Gremory, dia juga menjelaskan bahwa impiannya akan terkabul.
Naruto nampak sedih setelah mendengar omongan dari Rias. Jika dia sekarang menjadi iblis, dirinya tidak akan bisa bertemu lagi dengan kedua orang tuanya.
" Naruto – san kenapa kau terlihat sedih ? " Asia selaku Bishop dari Rias – pun bertanya ( NB: Asia sudah menjadi peerage Rias ).
" Ya, aku sedih. Dengan aku menjadi Iblis aku sudah tidak bisa menginjakan kakiku lagi di surga, dan aku tidak bisa bertemu orang tuaku disana nanti. " Naruto tambah murung ketika mengingat orang tua yang hanya bisa ia lihat di foto.
" Jika aku menerima takdir sepertimu aku juga pasti akan murung Naruto – san, tapi aku yakin Kakakku bisa membantu nanti. " Rias memberi sedikit motivasi kepada Naruto.
" Benarkah ? " Naruto bertanya dengan antusias. Sementara Rias hanya membalasnya dengan anggukan. Wajah Naruto kembali sumringah seperti sedia kala.
" Baiklah, sekarang kita memiliki tugas untuk membasmi iblis liar, anggap saja sebagai latihan dan pengenalan dunia supernatural kepada kalian berdua, Akeno. " Rias dengan antusias mengucapkan hal itu.
Mengerti akan apa yang diinginkan sang Buchou, Queen dari perrage Gremory itu langsung membuat lingkaran sihir untuk mereka gunakan menuju tempat iblis liar berada.
.
.
.
ALOD
.
.
.
Kelompok Gremory sudah sampai di depan bangunan yan sudah tidak terpakai dan sekarang menjadi markas iblis liar. Dengan Rias yang berada di depan keluarga, Gremory – pun satu persatu memasuki ruangan yang sudah tak terpakai itu.
" Aroma Iblis kelas rendah sepertinya gampang untuk dikalahkan. " Diiringi suara berat tersebut keluarlah Iblis Minotaur. Dia memegang kapak besar layaknya seorang algojo. Mata merahnya menambah kesan menyeramkan. Issei yang nyalinya sudah ciut, langsung berlindung di belakang Naruto.
" Oh, Minotaur ya. Bersiaplah menerima ajalmu karena telah membangkang dan membunuh Rajamu. " Rias berbicara kepada Minatour tadi. Menajamkan sedikit matanya lalu tersenyum meremehkan.
" Gremory ya, aku tidak menyangkanya. Baiklah mari kita mulai. " Setelah mendengar isyarat untuk menyerang terlebih dahulu itu, Rias menyuruh Kiba untuk maju terlebih dahulu. Kiba menuruti perintah dari Rajanya.
" Kiba Yutou, bidak Knight milikku keunggulannya adalah dia memiliki kecepatan Dewa. "
" Kecepatan Dewa ? "
" Ya, kau bisa melihatnya sekarang Naruto – san. "
Dengan kecepatan yang dikatakan seperti ' Dewa ' Kiba melesat dengan cepatnya menuju Minotaur. Pedang yang ia buat dari Sacred Gear – nya tergenggam manis di tangannya. Minotaur nampak agak sedikit cemas.
CRASSH… CRASSH…
Dua sayatan ditorehkannya dikedua kaki Minatour. Kiba yang sudah melakukan tugasnya langsung kembali ketempatnya.
" Koneko, dia adalah bidak Rook miliku walaupun tidak memiliki kecepatan sebagus Kiba, tetapi dia memiliki kekuatan yang lebih darinya. "
Koneko Toujou, bidak rook dari Rias, berlari maju tetapi kecepatannya tidak sehebat Kiba tadi. Setelah jarak sudah menipis Koneko melompat dan melayangkan sebuah pukulan kepada Minotaur. Minatour memenfaatkan kelemahan Koneko dan menggunakan sisi lebar kapak yang ia bawa untuk memukul Koneko.
BRAAK…
" Koneko – chan! " Naruto berteriak memanggil Koneko. Menurut Naruto Koneko akan luka parah karena tertimpa reruntuhan.
" Tenang saja Naruto – kun dia tidak selemah yang kau kira. " Kiba berbicara. Dia berbicara seperti karena memang Koneko memiliki ketahanan tubuh yang istimewa.
BUG…
Koneko berdiri lagi dengan mengangkat sebagian dari reruntuhan tadi. Naruto tentu saja terkejut, dia tidak menyangka bila perempuan bertubuh loli itu memiliki kekuatan yang bisa dikatakan diluar batas manusia. Yah, nampaknya pemuda pirang ini lupa kalau mereka ini iblis.
Koneko langsung saja melemparkan batu reruntuhan tadi. Setelah dilempar batu itu mengenai kaki si iblis hingga iblis tersebut benar – benar tidak dapat menggerakannya. Setelah dikira tugasnya selesai Koneko kembali menuju tempatnya semula.
" Akeno. "
" Ha'i Buchou. " Akeno dengan perlahan maju menuju minotaur yang sedang merintih kesakitan.
" Ara, ara… kau terlihat senang. " Setelah mengatakan itu Akeno mengangkat tangannya dan kemudian menurunkan tangannya. Issei yang melihat kejadian selanjutnya lagi – lagi terkejut bukan main. Petir tiba – tiba menyambar minotaur itu. Dan kejadian terjadi beberapa kali.
" Akeno adalah bidak Queen – ku, dia memiliki kemampuan untuk mengendalikan petir suci, dan julukannya adalah pendeta petir. Akeno sudah cukup. " Akeno berbalik kembali dan menghadap sang buchou.
" Ara, Buchou aku belum puas bermain dengannya lho. " Akeno mengatakan hal tersebut disertai sebuah senyuman palsu.
" Baiklah sekarang tinggal aku yang harus maju, dan bidak – ku adalah King. " Rias maju mendekata iblis minotaur itu.
" Ada kata terakhir ? "
" Bunuh aku. " Sang minatour berucap dengan putus asa.
" Kau sendiri yang memintanya. Aku Rias, dengan nama keluarga Gremory akan menghukum mati iblis liar didepanku. " Power of Destruction terkumpul ditangan Rias dan membentuk sebuah bulatan, setelah itu Rias melemparkannya menuju minatour.
DUAR…
Minatour tersebut hilang tak bersisa. Rias kembali menuju tempat anggota keluarganya berada. Memandang dua anggota keluarganya yang baru.
" Kalian memiliki pertanyaan ? '
" Gremory – san, Apa posisiku, dan Argento – san ? serta kenapa Argento – san tidak maju saat pertarungan tadi ? " Tanya Naruto yang lumayan panjang.
" Asia – chan adalah Bishop, dan dia tidak maju karena dia itu Back up untuk Tim, untukmu kau mengkonsumsi dua bidak pawn." Rias menjelaskan kepada keluarga barunya tersebut.
" Begitu ya, jadi akulah yang terlemah diantara kita semua. " Naruto berbicara seperti itu dengan sangat pelan. Dia tahu jika dirinyalah yang terlemah karena system evil piece di adaptasi dari permainan catur dimana pionlah yang terlemah.
" Itu tidak benar karena pawn memiliki keistimewaan yaitu berpromosi menjadi semua bidak kecuali King jika diwilayah musuh, maka dari itu pawn adalah bidak paling berpotensi. Ada yang ingin ditanyakan lagi ? jika tidak kita kembali. " Setelah itu lingkaran sihir menelan mereka.
.
.
.
ALOD
.
.
.
Tak terasa sudah hampir sebulan Naruto bergabung dengan keluarga Gremory. Dia juga sudah mengetahui banyak hal tentang Iblis, Malaikat, dan Malaikat Jatuh. Serta dia juga sudah dapat berkomunikasi dengan temannya.
Hanya satu hal yang ia pikirkan, yaitu tentang pembicaraannya dengan Shukaku kemarin. Shukaku berbicara dengan penuh teka – teki. Dia bilang ' Orang yang kau tunggu kehadirannya ada disini dan dia sekarang ada diperlindungan Cahaya dan Darah. ' Ditambah lagi dengan kyuubi yang mengatakan bahwa dia adalah cucu lain darah dari Uzumaki Mito, karena Minato merupakan anak yang ditolongnya dan diangkat menjadi anaknya. Nama Namikaze bukanlah nama sebuah klan tetapi itu nama yang dibuat oleh Mito sendiri.
Pusing memikirkan hal itu Naruto memilih memikirkan hal lain. Saat ini dia sedang ada diatap sekolah, dia hanya memandangi langit sambil memikirkan sesuatu lagi. Rias Gremory. Hubungannya dengan sang Buchou sekarang sangat dekat. Mereka juga sudah memakai suufiks – kun, dan – chan diakhir nama orang yang dipanggil. Dia hanya memanggil beberapa orang dengan suufiks – chan. Apakah sekarang ia sedang jatuh cinta ?
" Ne, Uzumaki – kun apakah kau tahu sekrang sudah masuk jam pelajaran ?! " Seorang perempuan pendek memiliki rambut berwarna biru dongker dengan poni rata berbicara dengan agak keras. Naruto menepuk jidatnya dia lupa kalau dia sekarang bersekolah disini. Di Kuoh Gakuen.
.
.
.
.
.
.
T. B. C
A/N : Ini dia cerita baru yang saya buat. Menurut kalian ini bagus atau tidak, layak dihapus atau tidak. Sebenarnya saya membuat fic ini sudah beberapa bulan yang lalu tapi baru berani publish sekarang karena takut kalau carita yang satunya malah gak keurus karena ini.
Ya sudah cukup sekian dari saya apabila reader sekalian minat untuk mengetahui jalan cerita selanjutnya tolong review atau kirim lewat PM juga bisa. Dan bisa tolong ceritakan yang kalian ketahui tentang HS DxD karena jujur saya baru lihat sampai Season 3 nya itupun hanya beberapa episode.
Thank ' s for RnR
See you again
