Title : Watashi no Hatsukoi desu

Rating : T

Desclaimer : Hetalia Axis Power to Hetalia World Series wa Hidekazu Himaruya no Manga desu

Character : Japan/Romano, Italy, Germany, Spain

Summary : Saat mengenal dirimu, aku jatuh cinta padamu. Aku berharap kau berpaling padaku. Aku juga telah minta izin pada adikmu agar ia memberikan dirimu padaku.


Namaku Jepang, aku adalah sebuah Negara Asia yang bertetanggaan dengan China, Korea dan Russia. Kini aku berkenalan dengan dua orang teman. Pertama, pria kekar dengan poni yang dikebelakangi, dan mempunyai mata berwarna biru jernih, German. Dan yang kedua, seorang pria yang senang sekali merayuwanita, Warna rambutnya coklat dengan sebuah kriwil di bagian kiri rambutnya, Italia. Dua pria itu kini menjadi teman dari Eropa.

"Jepang, suatu kebetulan" ucap Italia-san bersemangat. Ia menghampiriku dan menarik tanganku. "Kemarilah! Akan kuperkenalkan kau pada orang yang sangat berharga bagiku"

"Eh? Jangan bilang itu pacarmu, Italia-san?"

"Bukan. Dia lebih berharga dibanding seorang pacar"

Aku terdiam mendengar ucapan Italia-san. Baru pertama kali ini ia berkata ada orang yang lebih berharga daripada pacar atau cewek-cewek lainnya. Aku mengikutinya hingga sebuah ruangan.

"fratello!" panggilnya dengan semangat.

Kulihat sosok pria tegap berambut coklat dengan kriwil yang hampir sama seperti Italia-san menghadap kearah kami. Aku tampak tertegun melihat sosok pria itu. Entah mengapa, pria itu terlihat bersinar dimataku.

"Stupido! Harus berapa lama aku menunggumu, dasar adik stupido!" teriaknya tiba-tiba.

Aku tersentak melihatnya, Namun perasaanku malah semakin berdebar-debar. Tubuhku terasa panas sekali melihatnya.

"Fratello, ini temanku setelah Germany. Namanya Jepang" ucap Italia-san.

"Salam kenal, nama saya Jepang" ucapku memperkenalkan diri sambil membungkukkan tubuhku.

Ia tetap berwajah tidak enak sehingga aku berpikir, apakah aku dibenci olehnya?

"Salam kenal. Namaku Romano, dasar sial" ucapnya judes. Ia memalingkan wajahnya kearah lain.

"Fratello, jangan begitu! Ini temanku!" ucap Italia-san kelabakan. "Je, Jepang, jangan dimasukan hati kata-kata Fratello"

"Ah, mungkin saya dibencinya" ucapku tertawa hambar.

"Ti, tidak, fratello tidak membencimu! Dia memang seperti itu dari dulu" jelas Italia-san. "Dia orang yang baik kok"

Aku melihat kearah pria berambut coklat yang baru saja dikenalkan. Aku tersenyum lagi, tapi kini senyumanku bukanlah senyuman hambar. Aku memegang bibirku yang sejak tadi membentuk bulan sabit.

"Italia-san" panggilku.

"Ya?"

"Bolehkah saya mendekatinya?" tanyaku. Italia-san tampak bingung dengan pertanyaanku. Aku bisa membayangkan,diatas kepalanya terdapat sebuah tanda Tanya yang sangat besar. Aku tetap tersenyum dan meninggalkan Italia-san sendirian.

"Italy, ada apa?" Tanya Germany menghampiri.

"Ah, Germany?" ucap Italia "Jepang bilang ingin mendekati fratello. Aku tidak mengerti maksudnya"

"Eh? Dia bilang begitu?"

"Ya"

"Romano-san" panggilku mendekati pria tersebut. Ia menatapku lekat-lekat. "Ano,"

"Te, tentang tadi, maafkan aku" ucapnya malu-malu. Wajahnya tampak memerah. Aku yang melihat itu tersentak sejenak lalu tersenyum manis. "Aku memang tidak bisa bicara lembut"

"Tidak apa-apa, saya memakluminya"

"Ah, sebagai permintaan maaf dariku, bagaimana kalau nanti kau kutraktir" ucapnya.

"Eh? Tidak usah! Tidak apa-apa" ucapku segera.

"Tidak apa-apa, kok. Aku merasa harus melakukannya. Kalau kau menolak, aku akan selalu merasa tidak enak"

"Baiklah kalau begitu, saya menerimanya dengan senang hati" ucapku tersenyum.

Ia tersenyum dan menggenggam erat kedua tanganku. Tanganku yang ia genggam terasa panas, dan wajahku makin memerah karena wajahnya terlalu dekat denganku.

xXx

.

"Jepaaaaaaang!" teriak China-san ditelingaku dan memelukku erat.

"China-san! Sakit!" ucapku sembari menutup kupingku. Terasa penat sekali telinga ini.

"Dengarkan aku!" ucapnya sedikit menangis. "Korea dan Taiwan jahat, aru. Mereka mengerjaiku dengan menyembunyikan Shinnaty-chan"

"Sudah dikembalikan, kan, Shinnaty?"

"Iya. Tapi tetap saja menyebalkan" ucapnya. "Kau tampak gelisah, aru?"

Aku menghela nafasku lalu kembali melihat kearah taman mini yang selama ini kurawat.

"China-san" panggilku. "Apa kau pernah merasa berdebar-debar bila melihat seseorang?"

"Eh? Eeeeehhhhh?" China-san terbelalak kaget. "Siapa? Siapa, aru? Kau berdebar-debar sama siapa?"

"Ah, saya juga tidak tahu. Saat pertama kali melihatnya, saya melihat dia seperti bersinar dimataku, dan tubuhku memanas saat dekat dengannya"

"Jepang" panggil China-san tersenyum. "Kau sudah besar, ya"

"Eh?"

"Ai" ucapnya tersenyum.

"Ai?"

"Ya, kau sedang menyukai seseorang. Tanpa kau sadari, kau sudah menyukai orang itu"

Aku terdiam mendengar ucapan China-san.

"Apa ini baru kau rasakan?" tanyanya lagi.

"Iya. Sebelum ini belum pernah"

"Kalau begitu, itu namanya cinta pada pandangan pertama. Dalam bahasaku, itu namanya Yījiànzhōngqíng"

Aku terdiam melihat kearah China-san. Dan kembali melihat taman miniku.

"Hatsukoi ka?" gumamku kecil.

"Nah, siapa yang kau suka?" Tanya China-san bersemangat.

Tidak biasanya aku tidak keberatan. Aku tersenyum terhadap China-san dan menyembunyikan bibir bulan sabitku dibalik kimono yang kupakai.

"saya merasakan hal itu terhadap kakaknya Italia-san" ucapku. "Romano"

China-san tampak terbelalak dan tersentak untuk kedua kalinya. Matanya membesar dan ia menyembunyikan mulutnya yang berbentuk 'O' besar di balik lengan panjangnya yang berwarna merah.

"Shén, Fāshì Shén" ucapnya.

"Doushita no, China-san?" tanyaku dengan tetap tersenyum. Aku sudah menduga reaksi China-san akan seperti itu. "Kau barusan menyebut, 'Tuhan, Astaga Tuhan', kan?"

"Ti, tidak! Anu," ia berusaha menyangkal dan menerima kalimat-kalimatku di kepalanya. "Bagaimana bisa, aru?"

"Entahlah, mungkin dia orang yang pertama kali mengataiku?"

"Hah?"

"Mungkin ini aneh sekali. Tapi saya tulus mencintainya"

China-san menepuk pundakku dengan pelan. "Dòuzhēng! Aku akan selalu mendukungmu"

"Arigatou Gozaimasu, Chuugoku-san" ucapku tersenyum lembut.

xXx

.

aku menunggu Romano di depan café yang telah dijanjikan. Sembari berkali-kali aku melihat kearah jam tanganku. Sekarang sudah jam 1.15, ia telat 5 menit. Tidak lama kulihat sosok pria berambut coklat itu berlari dengan terengah-engah kearahku.

"Ma, maaf lama" ucapnya berusaha menormalkan nafasnya.

"Tidak apa-apa. Saya juga baru datang" senyumku sambil berbohong.

Keringatnya bercucuran dan nafasnya terengah-engah. Kuambil saputangan putih dari saku celanaku dan mengelap wajahnya. Ia tampak tersentak kaget. Melihat reaksi itu, aku tetap tersenyum.

"Kau laki-laki tapi membawa saputangan?" tanyanya sambil mengambil saputanganku.

"Ya, saputangan memang sangat berguna. Buktinya, kita bisa mengelap keringat"

"Grazie" senyumnya kearahku. Aku meleleh melihat senyumannya. Rasanya seperti ada dipadang bunga yang luas. "Ayo kita pergi"

"Ano, kalau boleh Tanya,"

"Ya?"

"Kita akan kemana?"

"Oh, tentu saja ke Pizza Hut!"

Aku tersentak mendengar ucapan tersebut. Pizza Hut? Memangnya tidak ada tempat lain selain tempat itu? Apa kita hanya ketempat itu saja dan menghabiskan waktu berjam-jam disana? Apa tidak ada tempat lain yang ingin dikunjungi?

"Ah, tapi," ucapnya sambil memegang lehernya. "Aku ingin pergi ke Toko Buku sebentar. Ada buku yang ingin kubeli"

Aku tersenyum kembali dan mengangguk kecil kearahnya.

"Dengan begini, aku bisa mengenalnya lebih jauh lagi" pikirku.

"Ayo jalan!" ucapnya menggandeng tanganku yang kecil.

Aku dibuatnya semakin berdebar-debar. Sejak tadi, jantungku tidak berdetak dengan biasanya, wajahku memanas dan tidak menentu. Walau kusembunyikan, wajah merah ini tetap saja terlihat semua orang. Kuharap kau tidak melihatnya. Aku sungguh malu dan takut untuk bertanya. Nee, Romano-san, apakah kau mempunyai perasaan yang sama denganku?

.

.

.

Bersambung ke part 2

.

Ya, saya tau pairing ini sangatlah aneh dimata kalian... tapi saya menyukai pairing ini (baru c) karena melihat videonya di youtube... karena video itu, saya terinspirasi dengan pairing ini... memang keren juga nih pairing XDD ga kalah keren dari GerIta ataupun UsUk...

bagi pembaca, terimakasih telah membaca cerita saya.. dan kalau tidak keberatan, saya minta cerita saya dikomen dan di kritik dan diberi saran ^^ sekali lagi terimakasih XDD

Notes:

-Fratello: kakak laki-laki

-Stupido : bodoh

-ai : (dalam bahasa jepang dan china): cinta

- Yījiànzhōngqíng : cinta pada pandangan pertama

- Hatsukoi ka?: cinta pandangan pertama kah?

- Shén, Fāshì Shén : Shén: Tuhan; Fāshì: astaga

- Doushita no? : ada apa?

- Dòuzhēng : berjuang

- Arigatou Gozaimasu: terimakasih

-Chuugoku: (dalam bahasa jepang): China

-Nee : hei